Beranda / Romansa / Istri Cantik Tuan Dominic / 18. Tidak Seperti Itu?

Share

18. Tidak Seperti Itu?

last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-29 11:35:15

Serena tersenyum menata rumahnya yang bersih, rapi, dan wangi. Ia baru saja menyelesaikan pekerjaan rumah yang tepat pukul setengah enam sore bersamaan denhan mobil Aarav yang terdengar memasuki garasi. Serena langsung bergegas menghangatkan makanan yang sudah ia masak barusan.

Wanita itu tersenyum lebar saat menyambut Aarav yang masuk ke dalam rumah. Ia bahkan sempat menyambut Aarav dan membukakan pintu untuk pria itu sedetik sebelum suaminya mengetuk pintu.

"Kau sudah pulang?" sapanya.

Aarab tidak menjawabnya Ia hanya melawati Serena tanpa meliriknya sedikitpun. Lantas menghentikan bahu, tidak peduli. Namun Serena tetap tidak menyerah.

"Bagaimana di kantor? Apakah semuanya berjalan dengan baik?"

Aarav meletakkan tas kantornya sembarangan di atas sofa ruang tamu. Dan Serena langsung memungutnya. Mendapati pertanyaan seperti itu, Aarav membalikkan badannya dengan jengah. 'Serena kenapa kau bertanya-tanya? Aku sedang lelah!"

Serena mengerjapkan matanya dengan bingung. "Oh kau lelah
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri Cantik Tuan Dominic   19. Begitu Saja...

    Mendapati kalimat semacam itu, Serena hanya diam dia membiarkan Aarav yang perlahan naik ke atas tempat tidur dan mulai memejamkan mata. Ia tahu Aarav tidak akan membiarkannya tidur di sampingnya. Lalu di manakah ia akan tidur malam ini?Aarav yang seolah menyadari kebingungan Serena menatap wanita itu dengan tajam. "Kenapa kau diam di situ? Apa kau juga ingin tidur di sampingku?"Serena tidak menjawab. Aarav berdecih. Pria itu memasukkan tangannya pada celana. "Kau pikir, akan ada malam yang indah di antara kita berdua? Kau berpikir bahwa aku akan menyentuhmu malam ini? Jangan bodoh, Serena. Kau tahu tipe wanita yang ku sukai, jadi jangan pernah bermimpi untuk bisa mendapatkan hatiku. Aku tidak akan pernah menyentuhmu dan aku tidak tertarik padamu!"Serena yang mendapati kalimat itu hanya bisa diam di tempat. Ia terpaku seolah tidak bisa bergerak." Lalu di mana aku akan tidur?""Kau tidur saja di lantai. Ini, pakailah selimut dan bantalnya!" kata Aarav sembari melemparkan selimut te

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-29
  • Istri Cantik Tuan Dominic   20. Tapi Kenapa?

    Seusai makan, Aarav langsung minum air putih. Dan tanpa membersihkan piring, pria itu melangkahkan kakinya berniat untuk langsung istirahat. Merasa tidak ada yang perlu dibicarakan dengan suaminya lagi, Serena tidak mencegah kepergian Aarav. Kemudian Serena menatap piring kotor yang pria itu tinggalkan di atas meja makan. Sepertinya pria itu memang menganggapnya sebagai pembantu. Buktinya pria itu meninggalkan semua barang-barangnya sembarangan. Tas kerja, handuk basah, dan sekarang piring kotor...Serena membiarkan pria itu menaiki tangga namun selang beberapa waktu Aarav kembali lagi ke hadapannya. "Ah ya Serena, besok ada investor yang akan berkunjung ke rumah ini. Aku memintamu memasak makanan yang enak untuk menjamu tamuku."Serena mengangkat alisnya. "Investor siapa?"Aarav mendesah. "Kau ini ingin tahu saja!"Serena yang dibentak sedemikian rupa hanya bisa diam. Tidak mau membiarkan Serena ingin tahu dan penasaran, akhirnya Aarav kembali mengatakan. "Dia adalah rekan kerjaku

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-30
  • Istri Cantik Tuan Dominic   21. Istri yang Dianggap Pembantu

    Keesokan hari nanya Serena terbangun dengan kepala yang berat. Selain karena kelelahan akibat begadang semalam, Ia juga merasa sedikit pusing. Iaa terbangun lalu mengusap matanya dan menyadari bahwa ia sedang berada di kamar. Eh kamar?Siapa yang memindahkannya kemari?Seingatnya semalam ia dari tidur di atas meja makan. Rasanya tidak mungkin juga Serena berjalan sendirian tanpa sadar, lalu naik ke atas tempat tidur. Apakah Aarav yang memindahkannya? Eh tapi omong-omong di mana pria itu?Pandangan Serena mengedar ke sekeliling ruangan. Matahari masih belum memunculkan sinarnya. Ia dikagetkan oleh sesosok tubuh besar yang sedang meringkuk di sofa kamar. Serena membulatkan mata. Kenapa Aarav tidur di situ dan kenapa Serena malah tidur di atas ranjang yang seharusnya ditempati pria itu?Celaka! Pria itu pasti akan marah jika tahu Serena tidur di sini sementara pria itu harus kedinginan di sofa sana. Serena segera bergegas mendekati Aarav yang masih terpejam. Ia meraih selimut yang barus

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-30
  • Istri Cantik Tuan Dominic   22. Keterlaluan?

    "Silakan masuk, Mr. Rudolf!" seru Aarav mempersilakan seorang pria berusia akhir empat puluhan tahunan itu untuk masuk ke dalam rumahnya. Ditemani dengan empat orang yang bertugas sebagai asisten dan pengawal pribadi pria itu, ia masuk ke dalam rumah Aarav. Pria itu berbicara dengan bahasa campuran logatnya juga sedikit berbeda dari kebanyakan orang."Terima kasih untuk sambutannya, Mr Dominic." Jawa pria itu. Saat memasuki ruang tamu, Mr Rudolf terdiam sepersekian detik dan menetap ke atas. Melihat desain rumah yang begitu futuristik. Mau tidak mau ia terpukau juga. "Rumah anda sangat bagus dan asri."Aarav tersenyum. "Ini adalah kado pernikahan yang sudah dipersiapkan ibu saya dari jauh-jauh hari," jawabnya. "Ah, begitu... Kalau begitu anda harus memperkenalkan saya pada Mrs. Dominic. Dia pasti sangat cantik dan hebat sehingga bisa menaklukkan hati anda!" gumamnya penuh senyum. Aarav tersenyum. Dalam hati ia berdoa semoga Serena tidak menunjukkan gelagat yang menunjukkan bahwa ia

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-01
  • Istri Cantik Tuan Dominic   23. Pembelaan Sang Suami

    Mr Rudolf terus memperhatikan Serena yang kembali bersama dengan Aarav. Wanita itu menyiapkan makanan di meja makan. Mr Rudolf menyadari jika Serena memang terlihat sangat cantik. Baju yang ia pakai memang tidak bagus. Tapi dibalik kesederhanaan itu Mr Rudolf melihat kecantikan dari seorang wanita yang berada di atas rata-rata. Wanita itu terlihat banyak menunduk selama menyiapkan makanan. Sementara Mr. Rudolf menatapnya dengan tatapan yang intens. Ia benar-benar menyukai Serena. Dari wajahnya hingga lekuk tubuhnya yang begitu sintal. Wanita itu terlihat menggoda. Ia jadi berpikir bagaimana bisa Mr. Dominic tinggal bersama dengan pembantu secantik dia? Apakah tidak ada sedikit keinginanpun untuk melakukan hal aneh pada pembantunya ini? "Oh ya omong-omong, di mana istri anda, Mr. Dominic?" tanya Mr. Rudolf. Belum sempat Aarav menjawab, Serena sudah membuka mulutnya. Ia sangat kesal pada kalimat Aarav tadi. Pria itu seolah malu memiliki istri sepertinya. "Nyonya sedang berada di luar

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-01
  • Istri Cantik Tuan Dominic   24. Terserah Padamu Saja

    Serena menatap kepergian Mr. Rudolf dengan mata yang membulat. Di ujung ruangan ia melihat Aarav sedang mengeraskan rahangnya. Olivia mencoba mendekati pria itu. Ia ingin mengatakan sesuatu. "Aarav..." panggil Olivia namun pria itu hanya terdiam lalu masuk ke dalam kamarnya. Ia meninggalkan Olivia yang masih tertegun.Apakah Aarav baru saja membelanya?Apa hanya karena dirinya pria itu harus membatalkan investasi senilai miliaran rupiah hanya karena Mr. Rudolf menyebutnya sebagai pembantu dan berniat membawanya pulang?Olivia jadi merasa bersalah pada Aarav. Gara-gara dirinya pria itu urung mendapatkan suntikan dana yang besar. Serena tidak tahu harus berbuat apa. Ia membiarkan Aarav sendirian dulu dengan masuk ke dalam kamarnyaBukankah seharusnya Aarav tidak membelanya?Bukankah seharusnya pria itu bersikap biasa saja ketika Mr. Rudolf berniat membawanya pulang? Dan bukankah seharusnya Aarav membiarkan Serena untuk dibawa oleh pria itu?Tapi kenapa Aarav harus melarangnya? Kenapa

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-02
  • Istri Cantik Tuan Dominic   25. Tersenyum Tanpa Alasan

    Aarav tidak tahu kenapa ia tersenyum sepanjang perjalanan menuju kantor. Ia bahkan terlihat ceria ketika menenteng tas berisi beberapa kotak makan. Ia sama sekali tidak memikirkan kejadian Mr Rudolf yang baru saja datang. Ia bahkan tidak memikirkan soal batalnya investasi besar tersebut. Semuanya seolah biasa saja. Aarav memang pebisnis yang hebat. Ia selalu berhasil mendapatkan investor yang menanamkan modal dengan jumlah yang tidak sedikit. Tapi melihat betapa angkuh dan sombong Mr Rudolf yang menghina Serena membuatnya tidak pandang bulu. Siapa saja yang mengusiknya akan ia singkirkan tanpa berpikir panjang lagi. Aarav masuk ke dalam ruangannya lalu selalu menaruh berpuluh-puluh kotak makanan itu di atas meja. Terus terang saja tangannya terasa pegal. Ia bahkan tidak tahu bagaimana caranya Serena bisa memasak makanan sebanyak itu. Padahal Aarav yang membawanya saja merasa sangat capek. Bagaimana dengan Serena?Aarav segera menelpon sekretarisnya. Ia menekan interkom dan bicara den

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-02
  • Istri Cantik Tuan Dominic   26. Kecurigaan yang Beralasan

    Aarav mengyilangkan kakinya. "Aku memang ingin menyingkirkan Serena tapi bukan dengan membuatnya pergi dari rumahku dengan cara yang kotor seperti itu!" desah Aarav. "Lagipula, apa yang akan kukatan pada ayah Serena jika mengetahui putrinya pergi tanpa alasan? Dan ibuku? Aku tidak tahu bagaimana sedihnya ia jika menemukan fakta bahwa aku membiarkan Serena pergi. Kau tahu, kan dia sangat menyayangi menantunya itu!"Evelyn menghela napas. Kini sepertinya Aarav mulai menggunakan perasaannya dengan melibatkan ibu dan ayah Serena. Benar-benar tidak bisa dibiarkan. "Aku tidak tahu kalau sekarang kau berubah menjadi menantu dan anak yang sangat penurut..." sindir Evelyn. Aarav mengangkat bahunya. Sama sekali tidak merasa terintimidasi. "Aku hanya tidak mau melanggar janjiku pada dua orang tua itu.""Lalu kau akan menyuruhnya pergi dengan cara apa?" tanya Evelyn gemas. Ia tidak tahu lagi bagaimana cara Aarav berpikir. Bagaimana bisa pria itu masih mempertahankan wanita kelas rendahan seperti

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-02

Bab terbaru

  • Istri Cantik Tuan Dominic   33. Habis Kesabaran

    Serena baru saja mengecek kembali kondisi Tania dengan memeriksa suhu badannya. Mulai turun. Meskipun belum bisa dikatakan normal, ketika Aarav datang. Pria itu terlihat menghentikan mobilnya di halaman. Tadinya Serena memang sempat melihat Aarav keluar. Tapi ia tidak sempat menanyakan kemana gerangan pria itu pergi. Lagipula kalau dipikir-pikir kenapa ia harus menanyakan hal tersebut pada Aarav? Pria itu pasti akan menghujatnya dengan melabeli Serena sebagai orang yang kepo dan cerewet. Toh, ia bukanlah istri sebenarnya yang harus mengetahui kemana suaminya pergi. Ia hanyalah istri yang tidak dianggap. Lebih tepatnya, istri yang dianggap hanya sebagai pembantu. Jadi, Serena memilih tidak bertanya. Karena... Sepertinya lebih baik memang begitu...Pria itu terdengar membuka pintu dan menghampiri Serena yang sedang menyiapkan air panas untuk mengompres Tania lagi. "Apa yang sedang kau lakukan dengan air panas itu?" tanya pria itu heran ketika melihat Serena menuangkan air panas ke da

  • Istri Cantik Tuan Dominic   32. Remuk Redam

    Aarav memasuki kelab yang dipenuhi lautan manusia baik sadar maupun dalam keadaan mabuk dengan langkah panjang. Malam minggu begini memang banyak sekali muda-mudi yang menghabiskan waktu mereka dengan dunia malam. Aarav khawatir pada Evelyn yang masih di dalam. Bagaimana bisa manajer wanita itu meninggalkannya sendirian seperti itu?Aarav mulai mencari-cari Evelyn diantara banyaknya orang yang berada dalam ruangan pengap tersebut. Lampu blits menyala-nyala, menyilaukan pandangannya yang berusaha mencari-cari Evelyn. Ditengah usahanya mencari wanita itu, banyak sekali wanita yang melambai padanya. Mereka bahkan melihat kedatangan Aarav dengan pandangan memuja. Mereka mendekati pria itu sembari menawarkan segelas wine. Aarav menggeleng. Dan para wanita itu akhirnya berlalu setelah berdecih kecewa. Tujuannya datang kemari adalah untuk mencari Evelyn. Dan..Itu dia!Sosok wanita cantik terlihat sedang menyilangkan kakinya di sofa VIP. Wanita itu terlihat sedang mengobrol dengan orang la

  • Istri Cantik Tuan Dominic   31. Upaya Saling Menyakiti

    Serena menyuapi Tania dengan telaten. Ia selalu berusaha mengajak ibunya mengobrol. Dan entah bagaimana, ibunya yang sakit itu terlihat sedikit riang karena menimpali ucapan Serena dengan senyum atau tawa kecil. Aarav menyesal karena mendapati fakta jika ibunya tidak pernah seriang itu ketika mengobrol dengannya. Aarav memang mengakui jika ia adalah anak yang kaku. Kehidupannya selama ini hanya berpusat pada pekerjaan dan pekerjaan saja. Pasti sangat membosankan mengobrol dengannya. Namun Tania seolah mendapatkan teman baru saat bersama Serena. Mereka berdua membicarakan banyak hal seputar makanan. Serena lebih banyak bicara dan menceritakan apa saja. Sementara Tania hanya bisa tersenyum dan memukul menantunya itu dengan sayang sesekali. "Ibu tahu tidak. Terkadang Aarav selalu mendengkur saat tidur. Yah memang tidak setiap malam. Tapi bukankah itu lucu... Hahahha..." ucap Serena pada Tania. Aarav mencoba mengalihkan pandangannya. Mendengar dua orang membicarakan dirinya dengan tawa

  • Istri Cantik Tuan Dominic   30. Panggilan Sayang

    "Aku ikut. Aku akan mencoba membantu merawat ibumu!"Untuk sedetik, Aarav merasa ia begitu terpana. Pada kalimat yang diutarakan oleh Serena. Wanita itu terlihat panik meraih tas mungilnya yang kusam. Lalu mengambil jaket yang berada di gantungan dengan kecepatan kilat dan langsung menyusul Aarav. "Aarav, ayo!" ucap Serena ketika Aarav malah bengong sembari menatapnya. Sebenarnya Aarav terpana pada sikap Serena yang langsung berniat ikut ke rumah ibunya tanpa ragu sedikitpun. Ekspresi khawator benar-benar ditunjukkannya sepanjang wanita itu melangkah menuju mobil dan duduk di samping kemudi Aarav. Semua ekspresi dan perilakunya sama sekali tidak luput dari perhatian Aarav. Bagaimana ada seorang wanita manipulatif yang begitu khawatir pada ibunya? Aarav bertanya-tanya apakah itu hanyalah samdiwara? Tapi bagaimana bisa seseorang bisa bersandiwara sehebat itu? Rasanya tidak mungkin. Serena bahkan berulang kali menangkupkan tangannya seolah sedang berdoa untuk kesembuhan ibunya. "Sem

  • Istri Cantik Tuan Dominic   29. Drama Makan Malam

    Serena menatap Aarav dengan pandangan membulat. "Katanya kau tidak suka makanan yang kubuat?" Aarav merasa sedikit keceplosan. Ia mengangkat bahunya. "Memang!""Lalu kenapa kau bertanya soal makanan apa yang kumasak?!" Aarav hanya terdiam. Pria itu tidak mengatakan apapun. Ia mulai bingung menyusun kalimat untuk membuat alasan. "Kau mau kupesankan makanan saja?" tanya Serena. Ia bingung dengan pertanyaan Aarav. Karena biasanya pria itu selalu memesan makanan. Namun Aarav menggelengkan kepalanya. "Tidak. Aku ingin menyantap makanan buatanmu malam ini."Serena membulatkan matanya. Menyantap makanan buatannya? Tumben sekali. Biasanya pria borju pemilih ini sangatlah anti terhadap apapun yang Serena buat. Jangankan memakannya, menyentuh saja Aarav seolah haram. Jadi sangatlah beralasan kalau Serena hanya bisa mengangkat alisnya ketika pria itu mengutarakan keinginannya. "Kau yakin?!" tanya Serena lagi. Aarav mengangkat alisnya. "Menurutmu itu hal aneh? Meminta sesuatu pada istrinya

  • Istri Cantik Tuan Dominic   28. Di Rumah Saja

    Aarav masuk ke dalam rumahnya. Dan seperti biasa, Serena terlihat menyambutnya dari balik pintu rumah. Meskipun sambutan itu bukanlah sapaan seperti layaknya istri pada suaminya, melainkan hanya senyuman biasa, Aarav tetaplah tidak terbiasa. Sejak kecil ia selalu dibesarkan untuk menjadi seorang pria yang ditakdirkan sendirian. Terlahir dari seorang ibu dan ayah yang selalu sibuk membuatnya merasa kesepian. Ia tidak memiliki saudara. Aarav juga jarang berteman dengan sebayanya saat anak-anak hingga beranjak dewasa. Bukan apa-apa, mereka takut jika berada dalam lingkungan Aarav. Kalaupun ada, anak-anak itu hanya memanfaatkan Aarav untuk kepentingan mereka sendiri. Dulu Aarav pernah memiliki seorang sahabat ketika ia duduk di bangku sekolah atas. Ia temannya itu selalu bersama, bahkan Aarav yang awalnya tidak memiliki kepercayaan diri dalam pertemanan mulai percaya pada sosok sahabat yang selalu di sampingnya. Kehidupan sahabatnya yang miris dan jauh dari kata layak membuat Aarav mem

  • Istri Cantik Tuan Dominic   27. Hanya Benalu?

    Pria itu menyuruhnya tidur. Serena berbaring menyamping sembari mengamati kartu kredit yang Aarav berikan tadi padanya. Kata pria itu uang di dalam rekening ini cukup untuk membeli semua keperluan Serena, kan?Memangnya seberapa banyak? Serena jadi bertanya-tanya. Selama ini penghasilannya sebagai dokter yang mengabdi di desa terpencil tidaklah selalu menghasilkan. Ia acapkali dibayar dengan hasil kebun seperti pisang dan ketela atas jasanya pada orang lain. Namun Serena tidak pernah mengeluh. Baginya, profesi yang ia jalani adalah sebagai pelayan masyarakat dengan diagnosis yang tepat. Bukan membebani mereka dengan tarif yang banyak. Jadi bukan salahnya kalau ia tidak pernah melihat setumpuk uang yang bisa dipastikan saat ini ada dalam genggamannya. Dengan kartu ini Serena pasti bisa membeli banyak hal. Seperti sepatu, tas, make up, dan terutama baju. Eh?! Serena memukul kepalanya sendiri. Kenapa ia jadi berniat boros begini? Bukannya ia tidak memerlukan apa-apa? Ia sudah memiliki

  • Istri Cantik Tuan Dominic   26. Kecurigaan yang Beralasan

    Aarav mengyilangkan kakinya. "Aku memang ingin menyingkirkan Serena tapi bukan dengan membuatnya pergi dari rumahku dengan cara yang kotor seperti itu!" desah Aarav. "Lagipula, apa yang akan kukatan pada ayah Serena jika mengetahui putrinya pergi tanpa alasan? Dan ibuku? Aku tidak tahu bagaimana sedihnya ia jika menemukan fakta bahwa aku membiarkan Serena pergi. Kau tahu, kan dia sangat menyayangi menantunya itu!"Evelyn menghela napas. Kini sepertinya Aarav mulai menggunakan perasaannya dengan melibatkan ibu dan ayah Serena. Benar-benar tidak bisa dibiarkan. "Aku tidak tahu kalau sekarang kau berubah menjadi menantu dan anak yang sangat penurut..." sindir Evelyn. Aarav mengangkat bahunya. Sama sekali tidak merasa terintimidasi. "Aku hanya tidak mau melanggar janjiku pada dua orang tua itu.""Lalu kau akan menyuruhnya pergi dengan cara apa?" tanya Evelyn gemas. Ia tidak tahu lagi bagaimana cara Aarav berpikir. Bagaimana bisa pria itu masih mempertahankan wanita kelas rendahan seperti

  • Istri Cantik Tuan Dominic   25. Tersenyum Tanpa Alasan

    Aarav tidak tahu kenapa ia tersenyum sepanjang perjalanan menuju kantor. Ia bahkan terlihat ceria ketika menenteng tas berisi beberapa kotak makan. Ia sama sekali tidak memikirkan kejadian Mr Rudolf yang baru saja datang. Ia bahkan tidak memikirkan soal batalnya investasi besar tersebut. Semuanya seolah biasa saja. Aarav memang pebisnis yang hebat. Ia selalu berhasil mendapatkan investor yang menanamkan modal dengan jumlah yang tidak sedikit. Tapi melihat betapa angkuh dan sombong Mr Rudolf yang menghina Serena membuatnya tidak pandang bulu. Siapa saja yang mengusiknya akan ia singkirkan tanpa berpikir panjang lagi. Aarav masuk ke dalam ruangannya lalu selalu menaruh berpuluh-puluh kotak makanan itu di atas meja. Terus terang saja tangannya terasa pegal. Ia bahkan tidak tahu bagaimana caranya Serena bisa memasak makanan sebanyak itu. Padahal Aarav yang membawanya saja merasa sangat capek. Bagaimana dengan Serena?Aarav segera menelpon sekretarisnya. Ia menekan interkom dan bicara den

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status