Home / CEO / Istri Cantik CEO / 5. Dia Itu Calon Istriku (2)

Share

5. Dia Itu Calon Istriku (2)

Author: Nunu Nana
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Elena sayang." Panggil Leo dan wanita yang dipanggilnya langsung mendongkakkan kepalanya.

Elena langsung berdiri ketika laki-laki yang ingin ia temui kini berdiri di depannya. Senyum manis yang Elena miliki ia perlihatkan ke arah Leo. Leo memperhatikan Elena dengan setelan dress berwarna navy sampai bawah lututnya. Elena juga membawa sesuatu yang Leo belum tahu apa yang dibawanya.

"Sejak kapan Elena disini?" Tanya Leo panik.

"Humm dari jam 10 tadi kayanya mas. Ini Elena bawain makanan tadi masak sama mama mas. Tapi kayanya udah dingin deh. Maafin Elena ya mas." Elena melihat jam tangannya sudah pukul dua belas siang. Bisa dibilang Elena sudah menunggunya hampir dua jam.

"Dari jam sepuluh sayang? Siapa yang suruh kamu disini sayang. Kenapa nggak kabarin mas?" tiba-tiba Leo menjadi marah.

"Elena udah nelfon mas. Udah chat mas. Tapi masnya nggak angkat. Mama tadi cuma pesan kalau mau ke ruangan mas harus ke lift khusus khsusus buat mas. Terus mbak resepsionis kantor mas Elena tanyain kalau nggak ada janji Elena nggak bisa ketemu mas." Jujur Elena tanpa ada yang disembunyikan.

Leo langsung mengecek handphonenya. Ia melihat jika ada 20 panggilan tak terjawab dan 30 pesan dari Elena. Ia merutuki kesalahannya karena ia memode diam hanphonenya ketika meeting dengan rekan bisnsinya. Leo langsung melihat ke arah Hans.

Hans yang merasa mendapatkan kode dari Leo ia melangkahkan kakinya mendekat ke arah Leo. Pesan dari resepsionis juga Hans tidak melihatnya. Ia dan Leo sama-sama fokus dalam rapat tersebut. Hans menunjukkan pesan dari resepsionis dan mode handphone Hans sama-sama dalam mode diam.

"Pak, saya izin pulang dulu. Kalau mungkin ada masalah yang ingin diselesiakan silahkan diselesaikan pak. Semoga bisnis kita berjalan dengan lancar."

"Siap pak. Maafkan saya nggak bisa mengantar sampai depan."

"Tidak papa pak. Mari pak, mari bu."

Leonardo yang gampang tersulut emosi, ia merasa sungkan juga. Rekan bisnis Leo kali ini bisa dibilang sangat baik orangnya. Setelah melihat rekannya pergi meninggalkan kantor Leo, ia kembali fokus dengan Elena. Ia juga melihat notif yang resepsionis berikan itu di handphone Hans.

"Mas, Elena nggak papa. Mas jangan emosi. Elena juga salah soalnya nggak kasih tau ke mas dulu. Langsung kesini." Elena mengusap lengan Leo untuk menenangkan sang calon suami. Ia tidak ingin Leo tersulut emosi.

Leo menatap Hans dan sang resepsionis Maria bergantian. Ia menghampiri mereka dengan langkah perlahan. Hans dan Maria hanya tertunduk ketika melihat Leo yang menahan amarah. Mungkin jika tidak ada wanita yang mereka kenal untuk menenangkan Leo, entahlah apa yang akan terjadi kepadanya.

"Pertama buat kamu Hans. Saya ingatin kamu, nggak usah buat mode diam. Seserius apapun kamu nemenin saya buat rapat. Kamu tetep tangan kanan saya buat apapun kalau ada masalah. Kamu juga tau kan kalau setiap saya rapat, ponsel saya mode diam? Jangan diulangi lagi untuk kedua kalinya. Kedua, kamu Maria. Siapapun tamu yang datang. Berusaha bersikap sopan. Saya nggak menyalahkan kamu sepenuhnya juga. Tapi saya pernah bilang tidak, kalau ada yang mencari saya. Saya atau Hans gak bisa dihubungi, kamu bisa ke ruangan saya. Bukan begitu Hans, Maria?"

Hans dan Maria menganggukkan kepalanya. Leo memang terkenal kejam dan disiplin, tapi ia juga tidak pernah mempesulit siapapun jika ada sesuatu yang mendesak. Semua orang melihat Leo yang tengah menegur Hans dan Maria. Marahnya Leo adalah hal yang sangat tidak diinginkan mereka.

"Kalian aman kali ini. Saya maafkan kalian. Dan memang ini juga karena tidak sengaja dan tidak sepenuhnya kalian salah. Termasuk kamu Maria, saya kasih tau ya. Dia Elena. Calon istri saya. Kalau nanti diaa cari saya. Saya minta tolong buat antarkan dia ke ruangan saya. Paham?" Leo menatap Maria dengan tajam.

Semua orang kagetnya bukan main, mendengarkan ucapan Leo yang memperkenalkan Elena sebagai calon istrinya. Leo yang banyak disukai kaum hawa, tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba mendeklarasikan bahwa dirinya sudah memliki calon istri. Elena yang mendengarkan ucapan Leo hanya bisa diam mematung. Ia tidak bisa berkata apa-apa.

"Ayo ikut ke ruangan mas!" Leo meninggalkan Hans dan Maria yang tidak berkata apa-apa.

Leo menggandeng Elena untuk pergi ke ruangannya. Elena hanya menundukkan kepalanya. Rasanya benar-benar malu ketika dirinya menjadi pusat perhatian banyak orang di kantor Leo. Leo masih diam membisu. Ia terus menggandeng Elena sampai ke ruangannya.

Leo menutup rapat ruangannya. Ruangan yang di desain dengan kaca yang bisa dilihat banyak orang dari luar, Leo langsung menutup tirainya dengan rapat. Elena merasa takut melihat ke arah Leo. Ia menundukkan kepalanya untuk menenangkan dirinya.

"Maafin kecerobohan karyawan mas sayang." Leo langsung menghambur ke pelukan Elena.

Elena yang merasakan dipeluk Leo kedua kalinya, ia membalas pelukan Leo. Ia mengusap punggung kokoh Leo. Kepalanya ia benamkan ke dada bidang Leo. Rasanya menenangkan ketika Leo memeluknya.

"Mas nggak salah. Elena yang salah nggak bilang ke mas. Pikiran Elena, masa baru datang ke kantor buat ngenalin sebagai calon istri mas. Elena bingung jadi ngikut aja apa kata resepsionis mas. Elena makasih sama mas bisa nahan marah mas ke mereka. Karena nggak semuanya salah mereka mas." Elena memeluk Leo dengan erat.

Setelah merasa lega untuk menenangkan diri, Leo menuntun Elena untuk duduk di atas sofa panjang yang ada di ruangannya. Ia teringat dengan makanan yang dibawa wanitanya itu. Leo bisa mencium bau sedapnya makanan yang sudah dibawakan ke kantornya.

"Mas mau makan sayang. Mas laper banget."Pinta Leo menatap Elena.

Elena yang mendengarkan apa yang diomongkan Leo, ia langsung membuka kotak makanan yang sudah di bawa. Leo melihat Elena sangat lihai ketika menyiapkan makanan untuknya. Senyum manis terbit dari bibirnya. Rasanya ia ingin segera menikahi wanita pujaan hatinya itu.

"Ini Elena yang masak semua?" Tanya Leo.

Elena menggelengkan kepalanya "Enggak mas. Tadi sama mama. Mama kemarin ngajak Elena buat masak di rumah. Yaudah Elena iyain aja. Lagi nggak ada kerjaan juga. Nanti sebelum jadi istri mas. Elena bakal berusaha semaksimal mungkin buat masak kesukaan mas." Elena tersenyum manis ke arah Leo. Lesung pipi indahnya tercetak jelas ketika dia tersenyum.

"Sayang, kamu bukan pembantu. Kamu nggak usah capek-capek. Sebisa Elena saja. Mas gak nuntut kamu macam-macam. Tapi mas suka nanti kalau udah nikah makanan di rumah semuanya Elena yang masak. Tetep, nanti bakal mas cari ART. Elena calon istriku, Mas Leo sayang sama kamu." Leo mengecup puncak kepala Elena.

Elena yang mendapat serangan hangat dari Leo hanya bisa memejamkan matanya. Leo beruntung bisa kembali bersama dengan gadis pujaan hatinya. Ia tidak ingin kehilangan Elena lagi.

Related chapters

  • Istri Cantik CEO   6. Kencan Pertama

    Pagi ini, Elena mengajak Leo untuk pergi jalan-jalan. Elena menganggap weekend adalah waktu untuk mengistirahatkan diri. Beberapa hari sebelumnya, Leo mengeluh kepada Elena jika dirinya benar-benar lelah menghadapi pekerjaan yang menumpuk. Belum lagi masalah datang dari anak cabang dari bisnisnya. Tanpa berpikir panjang, Leo memilih untuk mengikuti rencana Elena. Leo mengendarai mobilnya untuk pergi ke salah satu tempat yang Elena minta. Ia hanya ikut saja kemana wanitanya mengajaknya pergi. Dengan setelan baju kemeja navy dan celana putih membuat Leo terlihat sangat tampan meskipun sedehana apa yang ia pakai. Elena yang begitu mempesona, ia mengenakan baju dress panjang berwarna navy dengan tali sunny di bahunya. "Sayang, kita mau kemana emangnya?" Tanya Leo penasaran. Karena hampir satu jam mobil yang ia kendarai belum sampai ke tempat tujuan mereka."Masa mas gak pernah ngelewatin jalan ini?" Elena bertanya kembali dengan penasaran."Haih boro-boro mas ingat, weekend aja mas jara

    Last Updated : 2024-10-29
  • Istri Cantik CEO   Perkenalan Author

    Hai semua readers, makasih yang udah menjadi pembaca pertama di awal rilis novel pertamaku ini ya. Aku harap kalian suka dengan novel Istri Cantik CEO. Stat terus buat nunggu update setiap bab dariku ya. Jangan lupa vote, komen masukan dari kalian. Karena aku masih penulis amatiran yang masih banyak kekurangan. Jangan lupa share ke teman-teman kalian buat ajak membaca cerita novel dariku ini ya. Aku akan berusaha semaksimal mungkin buat menghasilkan karya yang bisa memuaskan kalian. Salam hangat dariku 🥰 Kalian bisa panggil aku Una. Salam kenal semuanya.Ikuti terus cerita dari Leonardo dan Elena ya. Sampai ending cerita nantinya. Semangatku adalah dukungan kalian semua. 😍

    Last Updated : 2024-10-29
  • Istri Cantik CEO   7. Semua Karena Para Orang Tua

    Leonardo memijat pelipisnya seketika. Disaat dirinya dilanda pusing dengan jadwal rencana untuk pergi kunjungan ke Surabaya, mamanya meminta dirinya untuk pergi ke butik bersama Elena untuk melihat gaun. Ingin rasanya menolak karena sudah mengganggu jadwal kerjanya, tapi ketika mamanya meminta sesuatu rasanya sulit untuk menolak. "Hans, saya itu pengen cepat-cepat menikah. Kalau karena harus fitting gaun dadakan dan mengganggu jadwal saya ke Surabaya. Saya mesti gimana kalau sudah begini." Leo terus mondar-mandir memikirkan cara bagaimana agar tidak mengecewakan."Apa bapak mending menunda pekerjaan saja di Surabaya? Ini juga demi persiapan pernikahan bapak sama Nona Elena." Saran Hans.Leo langsung saja menatap Hans lekat. "Aku tidak masalah menunda pekerjaan ku Hans di Surabaya. Tapi satu, pasti mereka disana menunggu. Jadwal ini sudah direncanakan dua minggu yang lalu juga. Tiket pesawat dua jam lagi, mama bodoamat pula. Dan kenapa harus fitting baju sekarang. Pernikahan saya sama

    Last Updated : 2024-10-29
  • Istri Cantik CEO   8. Kebingungan Leonardo

    Leo menggenggam tangan Elena untuk pergi ke lapangan belakang tempat helikopter landas. Para pegawai Leo yang melihat kedatangan bosnya dengan sang pujaan hati langsung sedikit menundukkan kepalanya. Banyak yang iri dengan Elena karena akan segera menjadi istri dari CEO muda tampan dan kaya raya. Elena melihat beberapa pegawai dengan setelan jas hitam berbaris rapi menunggu kedatangan Leo. Ia juga bisa melihat dibelakang sana terdapat helikopter berwarna hitam dengan tulisan ThomasCorp yang nantinya akan membawa Leo untuk pergi ke Surabaya. Elena benar-benar takjub dengan kemewahan keluarga Thomas yang berbeda dengan keluarganya. Bahkan opahnyaa belum memiliki helikopter pribadi selama mendirikan usaha."Semuanya sudah siap pak. Pihak yang ada di Surabaya juga sudah kami hubungi kalau disini ada sedikit kendala." Ucap Hans ketika sudah melihat Leo di depannya."Terus jawaban mereka gimana?" Tanya Leo penasaran."Mereka siap menunggu pak. Kita tinggal berangkat saja setelah ini. Koper

    Last Updated : 2024-10-29
  • Istri Cantik CEO   9. Disini rindu, disana pilu

    Sore ini Elena tengah menikmati suasana sejuk di taman belakang. Ditemani secangkir coklat panas dan sepiring kue brownis kesukaannya. Pandangannya lurus ke layar laptop yang ada di depannya. Dia tengah fokus melihat pertunjukan panggung musikal yang ada di internet. Menjadi dosen seni musik bukan berarti dia tidak lagi harus mempelajari banyak hal lagi. Bahkan Elena harus tetap belajar sebelum memberikan wawasan kepada Mahasiswanya. Menjadi dosen adalah salah satu impiannya sedari dulu. Tapi, setelah dia menikah nanti Elena mau tak mau harus meninggalkan pekerjaannya sekarang karena Leo memintanya untuk menjadi Ibu rumah tangga."Nona sedang apa?" Seorang wanita muda dengan pakaian daster rumahan menghampiri Elena. Dia adalah Dona, asisten rumah tangga yang sudah dia anggap menjadi adik kandungnya sendiri. Usia Dona masih terbilang sangat muda. Dan dia sudah menjadi asisten rumah tangga Elena sudah lama."Ah ini Dona, aku lagi lihat pertunjukan musik. Sebentar lagi Mahasiswaku akan

    Last Updated : 2024-10-29
  • Istri Cantik CEO   10. Elena Sakit

    Hari ini tubuhnya terasa kurang fit, Elena memutuskan untuk tetap di rumah dan tidak pergi untuk mengajar. Perutnya terasa nyeri, karena maagh dan asam lambungnya kambuh. Elena duduk terdiam di atas ranjangnya. Tubuhnya benar-benar lemas. Setelah 2 hari yang lalu, ia berhasil menelfon Leonardo. Hari ini ia mendapatkan kabar, jika calon suaminya akan kembali ke Jakarta. Elena tidak tahu, pukul berapa Leo akan sampai. Karena Leo sendiri melarang Elena untuk pergi menghampirinya. Elena juga memberi tahu jika dia sedang kurang enak badan."Nona, saya bawakan bubur." Dona mengetuk pintu kamar Elena."Masuk Dona." Dona dengan setelan daster rumahan, masuk ke dalam kamar Elena dengan membawa nampan yang di atasnya terdapat semangkuk bubur dan air putih. Ketika maagh Elena kambuh, Dona selalu sigap untuk merawat Elena. Ia takut kondisi Elena menjadi lebih parah. "Ini ada obat juga saya bawakan nona. Nona jangan stress banget, kalau nona stress sedikit asam lambung nona kambuh. Maag sama as

    Last Updated : 2024-10-29
  • Istri Cantik CEO   11. Keputusan Akhir yang......

    Sore ini Elena dan Leonardo tengah berdebat. Setelah bangun tidur dari istirahat, Elena mendapatkan kabar jika opahnya memintanya untuk datang bersama Leo ke salah satu restoran. Mereka akan membahas keputusan akhir untuk pernikaha Elena dan Leonardo. Leonardo meminta Elena untuk menentang para tetua untuk menunda pertemuan kali ini, sebab Leo sangat khawatir dengan kondisi Elena. Sedangkan, Elena sendiri bersikukuh untuk tetap datang ke tempat opahnya minta. Dona yang melihat Elena dan Leo sedang berdebat hanya bisa diam. Ia tidak bisa ikut campur urusan mereka. Karena masalah tersebut masalah pribadi Elena dengan Leo. Dona yang berdiri di dekat pintu hanya bisa berdoa agar Elena mendengarkan Leo demi kesehatan Elena. "Nona, tolong dengerin Tuan Leo." Batin Dona lalu meninggalkan kamar Elena. Ia tidak mau menguping pembicaraan majikannya dengan lama. Leo memijat pelipisnya. Kenapa wanitanya itu benar-benar keras kepala. Ia sedari tadi menahan diri untuk tidak marah. Nada bicara ya

    Last Updated : 2024-10-29
  • Istri Cantik CEO   12. Persiapan Pernikahan (1)

    Rumor tentang Leo yang beberapa hari lagi akan menggelar pernikahan sudah terdengar di kalangan para karyawan di kantor. Karena papanya yang mengabarkan itu semua ke para karyawan Leo. Leo tidak peduli dengan apa yang dilakukan papanya. Terpenting sekarang pernikahan berjalan lancar dan Elena bisa segera tinggal bersamanya.Leo melangkahkan kakinya menuju ruangannya. Beberapa hari ini, Leo sudah mengatur jadwal untuk tidak banyak pekerjaan. Karena persiapan pernikahan yang harus ia rancang juga. Mengenai Elena, Leo harus membiarkan Elena untuk tetap menjadi dosen. Karena Elena tidak bisa meninggalkan pekerjaannya itu. "Hans, kamu bisa kan jadi ketua acara pernikahan saya sama Elena?" Tanya Leo menatap Hans dengan serius."Mau menolak juga tidak bisa. Jadi saya siap pak untuk yang penanggung jawab acara bapak. Tapi jangan berat-berat ya pak tugas saya. Saya juga butuh tidur juga." Hans menampilkan sederet gigi putihnya. "Iya, saya juga gak sejahat ibu tiri ya. Saya sama Elena tetap am

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Istri Cantik CEO   83. Day One In Tokyo

    Sesampainya di hotel, Elena langsung merebahkan badannya di atas kasur. Ia merasa begitu sangat lelah ketika selesai menempuh perjalanan yang begitu jauh. Lala yang saat itu juga merasa lelah langsung naik ke atas kasur dan ikut rebahan disamping Elena."Bunda, kakak ayo bersih-bersih dulu. Masa kita sampai hotel langsung tidur. Nggak pengen makan-makan gitu kah?" Tanya Leonardo."Ayah-ayah, badan kakak seperti tak bertulang. Badan kakak seperti jelly." Keluh Lala sambil matanya terpejam."Yaudah kakak bobo dulu. Kalau udah bobo kita jalan-jalan ya. Bunda bobo dulu juga boleh kok." Kata ayah memerintah kedua wanitanya untuk beristirahat dulu. "Oke ayah. Bentar ya. Ayah ikut bobo dulu sini. Nambah stamina juga sebelum jalan-jalan." Ajak Elena agar Leonardo juga ikut istirahat. "Oke oke ayah juga ikut istirahat. Kita bobo dulu." Leonardo melepas sepatunya terlebih dahulu dan langsung ikut bergabung bersama kedua wanitanya. Mereka di Jepang akan sampai tahun baru nantinya. Karena bebe

  • Istri Cantik CEO   82. Kejutan

    Saat waktunya mendekati jam take off, Leonardo bergegas mengajak Elena dan Lala untuk pergi ke bandara. Leo tidak ingin sampai terlambat sedikit pun. Ia terus mengemudikan mobilnya tanpa banyak omong. "Ayah kok kakak rasa ini bukan jalan arah pulang ya. Kita mau kemana lagi ayah?" Tanya Lala penasaran."Iya mas. Elena rasa kok emang bukan jalan arah pulang. Kemana emangnya?" Elena juga ikut menanyakan perihal Leonardo yang mengemudikan mobilnya berlawanan arah."Sebentar lagi kita sampai. Bunda sama kakak sabar ya." Jawab Leonardo sambil tersenyum. Elena hanya diam. Ia tidak mau banyak tanya lagi dan mengikuti saja kemana Leonardo membawanya pergi. Leo tersenyum simpul. Ia akan merasa bahagia jika rencananya benar-benar terwujud.Kurang lebih lima belas menit dan didukung oleh jalanan yang gak begitu macet, kini mereka sudah sampai di Bandara Soekarno Hatta. Elena yang paham betul jika ia saat ini berada di bandara hanya bisa cengo dan nggak tahu apa. Leonardo yang melihat Elena bin

  • Istri Cantik CEO   81. Rencan Liburan

    Pagi ini Leonardo sudah kembali lagi untuk pergi ke kantornya. Ia juga memikirkan Hans yang sudah menghandle banyak pekerjaan. Leo berani meninggalkan Elena karena mamanya mulai setiap pagi akan pergi ke rumahnya. Hanya untuk menemani Elena. Elena masih berada di posisi tahap penyembuhan. Bahkan lukanya dan rasa sakitnya juga belum sepenuhnya pulih. "Hans, apa kamu nggak papa saya tinggal ke Jepang selama satu minggu?" Tanya Leonardo."Saya ikhlas lahir batin pak. Asalkan Bu Elena bisa sembuh dan bisa mengobati lukanya. Tapi gaji saya nanti tambah ya pak." Hans terkekeh pelan."Masalah itu kamu nggak usah khawatir. Saya mana pernah nggak ngasih kamu gaji tambahan? Ya kan? Tapi kamu tetap kabari apapun nanti kalau ada kerjaan yang nggak bisa kamu kerjakan. Jadwal pertemuan sama orang-orang bisa diatur minggu depannya setelah saya pulang dari Jepang ya." Pinta Leonardo."Bapak nggak usah khawatir. Semuanya serahkan semuanya ke saya. Tapi setelah ini saya izin menikah ya pak. Kerjaan da

  • Istri Cantik CEO   80. Setelah Dua Minggu

    Leonardo merasa lega karena hari ini Salma bisa pulang ke rumah setelag dua minggu dirawat di rumah sakit. Setelah kejadian yang sudah menimpa mereka, akhirnya mereka memutuskan untuk memulai kehidupan baru. Opah dan Mr. Black juga sudah dibawa ke pihak yang berwajib. Oma pun akhirnya resmi bercerai dengan opah dan kembali ke keluarganya. Keluarga Elena sudah berantakan. Bahkan media di Indonesia juga menyorot keluarganya. Banyak yang mengasihani Elena dengan masalah yang menimpanya. Dan saat ini hanya Jordi dan orang tuanya yang masih menyayangi Elena."Leo, paman sama bibi memang jarang di Jakarta. Tapi kalau ada apa-apa soal Elena. Tolong kabari kami ya! Mungkin hanya Jordi disini nantinya. Tapi paman minta kamu percaya sama paman dan bibi." Ucap papa Jordi."Paman, mungkin sekarang Leo sangat sulit mempercayai orang. Bahkan mama papa Leo sendiri, Leo sangat takut. Tapi Leo usahakan untuk percaya sama paman dan bibi. Nanti kalau senggang aku juga akan bermain ke rumah kalian." Leo

  • Istri Cantik CEO   80. Titik Terang Dari Permasalahan

    Malam ini Leonardo harus meninggalkan Elena terlebih dahulu dan meminta Jordi untuk menjaga Elena dahulu. Ia bersama Polisi Anton mengumpulkan para orang tuanya untuk membahas lebih lanjut masalah yang telah terjadi selama akhir-akhir ini. Leonardo sudah tidak bisa lagi untuk bisa sabar. Bahkan wajanya sudah terlihat merah padam menahan amarah.“Leo, kenapa kamu menuduh opah seperti itu?” Tanya oma dengan lemah lembut.Leo menatap oma tajam “Oma sama opah udah menikah berapa tahun? Sampai nggak tahu semua kegiatan opah?” Sungut Leonardo.“Leo ngomong yang sopan nak!” Tutur mama dengan halus.“Sepertinya tidak bisa nyonya. Kalau saya jadi Pak Leo pasti sudah bisa nggak sopan lagi. Nyonya kalau nggak terlibat dalam masalah ini dan nanti tahu fakta sebenarnya pasti akan marah juga.” Sahut Polisi Anton.Semua orang nampak bingung dengan penuturan Polisi Anton. Kecuali opah yang masih menatap Leonardo dengan menahan amarah. Karena saat ini semua tuduhan tertuju semua ke dirinya.“Kalau bol

  • Istri Cantik CEO   79.

    Leonardo harus mendengarkan kabar yang tidak enak kembali. Rencananya tidak ingin memberitahu soal kondisi Elena, namun semuanya sia-sia. Opah dan oma sedang menuju ke rumah sakit untuk menemui Elena. Sedangkan, Leonardo juga memberitahukan kepada Elena untuk tetap tenang jika nanti terjadi apa-apa. Karena ia juga nggak tahu, bagaimana reaksi opah. Apalagi setelah ada fakta jika bayi yang ada di dalam kandungan Elena menjadi bahan taruhan."Mas, mas tetap dampingi Elena. Karena Elena takut. Opah marah. Elena gak bisa jaga dede bayi." Ucap Elena yang sedikit ketakutan."No Elena. Percaya sama mas. Mas akan jagain kamu." Kata Leonardo."Kakak juga nggak usah takut, Jordi pasti ada di samping kakak juga." Sahut Jordi."Makasih ya. Tapi kenapa opah sejahat itu. Elena gak tau kalau pernikahan kita menjadi bahan taruhan demi perusahaan mas." Elena meneteskan air matanya."Udah sayang. Semoga opah segera sadar. Ingat sama kesalahannya. Pesan mas, kamu coba pura-pura nggak tau. Jangan ngomong

  • Istri Cantik CEO   78.

    Leonardo menggertakkan giginya. Ia merasa marah karena siapa tau pelakunya. Bukan hanya karena dia yang rekan kerja opah, tapi dia juga rekan kerjanya yang baru saja menjalin hubungan kerjasama dengannya. Tapi, disisi lain Leonardo mengetahui fakta jika si Mr. Black ini melakukannya karena taruhan dengan opah. Jika nanti Elena bisa melahirkan dengan selamat, maka Mr. Black akan memberikan semua perusahannya. Tapi, jika Elena tidak bisa lahir dengan selamat opah akan menceraikan omah dan memberikan lima puluh persen hasil kekayannya kepada Mr. Black. Leonardo juga baru tahu jika, oma adalah mantan terindah Mr. Black. "Berarti suruhan si manusia tuh, udah jelasin semua ke Pak Anton Jo?" Tanya Leonardo."Udah bang. Mangkanya Pak Anton menjebak mereka waktu di kantor polisi. Alhasil ngaku juga mereka. Bang Hans sama Bang Daniel juga masih disana." Jelas Jordi."Terus, mama papa tuan tahu soal taruhan ini?" Tanya Agung."Sepertinya enggak Gung. Tapi saya juga gak paham. Awal saya dijodo

  • Istri Cantik CEO   77. Elena Sadarkan Diri

    Leonardo tengah menunggu kedatangan orang tuanya bersama Lala. Mereka sudah Leo beritahu kecuali opah oma Elena. Mama papa sudah berjanji untuk diajak bekerja sama tanpa memberitahukan ke keluarga Elena. Awalnya mereka mendesak untuk memberitahukan alasannya. Tapi, Leonardo tetap bersikukuh untuk tidak memberitahukan. "Leo, gimana kondisi Elena?" Tanya mama ketika sudah sampai di rumah sakit."Masih belum sadar ma. Leo dari tadi sama Jordi ya nunggu disini. Kondisi Elena tadi parah pas kecelakaan." Jelas Leonardo."Memang kejadiannya gimana?" Tanya papa."Ayah, bunda kenapa?" Lala menghampiri Leo. Leo langsung membawa Lala kepelukannya. Leonardo merasa sangat bersalah. Karena ia melupakan Lala dan fokus dengan Elena. Lala diasuh mama papanya sementara. Tapi ia juga sendiri tidak ada cara lain selain itu. "Kakak, dengerin ayah. Bunda di dalam sedang berjuang. Kakak doain ya. Semoga bunda cepat sadar ya sayang. Kakak gak boleh sedih. Kuatin ayah juga ya sayang. Maafin ayah ya nak." L

  • Istri Cantik CEO   76.

    Leonardo terus memohon keoada Tuhan. Untuk keajaiban semua takdir yang ia inginkan. Sampai saat ini, dokter masih belum selesai mengoperasi Elena. Entah berapa lama lagi, dokter akan menyelesaikan semuanya. Ia juga mendapatkan kabar, jika Agung dan Adit sudah selesai melakukan operasi. Saat ini, Parjo dan Dona yang menuju ke ruangan dua bodyguard baru Elena. Sedangkan Jordi dan Leonardo masih duduk di depan ruang operasi."Bang, apa keluarga tidak dikasih tau?" Tanya Jordi."Jangan dulu. Tunggu Elena sadar dulu saja! Tapi cukup kabari mama papaku saja. Kalau opah sama oma jangan. Terus Angela jangan sampai dengar berita ini. Semua orang suruh tutup mulut untuk yang tau aja." Jelas Leonardo."Iya bang. Kak Elena pernah cerita kalau Kak Angela teman dekat istrinya Bang Daniel. Apa dia gak kasih tau bang soal kondisi kakak?" Tanya Jordi penasaran."Enggak aman itu. Daniel udah aman. Kamu ini tadi kok bisa kesini? Gak ada operasi atau apa gitu?" Leonardo menatap adik ipar sepupunya itu."K

DMCA.com Protection Status