Bab 32
Pagi yang cerah saat Via tengah menikmati sarapannya ditemani oleh Julia.
Mereka berbincang bersama sambil bercerita melepaskan kerinduan mereka.
"Ibu, bagaimana dengan kabar Ayah saat ini?"
Ia bertanya karena dirinya juga rindu dengan sang ayah. Bukankah saat ini lelaki itu tengah menderita sakit. Lalu siapa yang mengurusnya saat ini?
Mendapat pertanyaan seperti itu, Julia hanya diam saja dan tak tahu apakah ia harus memberitahu perihal suaminya yang kini telah tiada saat ini atau tidak. Julia jadi dilema sekarang. Julia takut jika mengatakan yang sebenarnya akan menganggu mental anak gadisnya.
"Nikmati makananmu, kita akan membicarakan ayahmu setelah operasimu berja
Bab 33Langkah cepat Christian membawanya segera ke gedung perkantoran yang tinggi menjulang. Christian memaksa masuk meski beberapa pengawal sempat menghalangi langkahnya."Tuan, Anda tidak bisa seenaknya pergi ke kantor orang lain seperti ini. Setidaknya anda butuh izin terlebih dahulu." Seorang penjaga menghentikan langkahnya. Christian menatap penuh kemarahan. Kedua tangannya mengangkat kerah si penjaga ke atas dengan mudah hingga membuatnya berjinjit menatap tepat di depan wajah Christian yang dingin dan penuh kemarahan."Jangan coba-coba menghalangi jalanku, atau kau akan merasakan akibatnya!" ancamnya membuat nyali si penjaga ciut dan ketakutan menatap manik tajam miliknya. Christian kembali berjalan melangkahkan kakinya menuju lift. Christ menatap Bram, kemudian bertanya dengan sorot matanya.
Bab 34Christian tengah berada di ruang rapat ketika tiba-tiba segerombolan orang membuka ruangan itu dengan paksa membuat Christian dan orang-orang di dalam ruangan itu menjadi terkejut dan memandang ke arah pintu.Semua orang mulai ketakutan dan saling berbisik-bisik ketika melihat Aleandro berdiri disusul oleh beberapa orang anak buahnya di belakang yang tersenyum sinis ke arah Christian.Christian segera berdiri dan menghampiri dengan wajah penuh rasa kesal."Kau datang ke sini dan mengacaukan rapatku?" desisnya."Aku hanya membalas apa yang telah kau lakukan dengan datang ke kantorku tanpa izinku sama sekali," sahut Aleandro dengan tatapan mengejek. Keduanya terlibat tatapan sengit sekarang."Ah,
Bab 35Pagi ini keadaan Via sudah lebih baik bahkan kakinya tidak terlalu sakit setelah menjalani operasi kemarin. Christian mampir sebentar ke Rumah Sakit untuk menengok istrinya sebelum dirinya pergi ke kantor.Di lantai dasar rumah sakit tak sengaja Chiara melihatnya berjalan bersama beberapa orang penjaga di belakangnya. Keningnya berkerut heran."Sedang apa Cristian di sini?" tanyanya pada asisten yang dipekerjakan khusus oleh Aleandro untuk mengawal dirinya kemanapun ia pergi."Apakah perlu Saya mencari tahu, Nona?" tawarnya, yang mendapat anggukan langsung dari Chiara."Waktumu 5 menit untuk memberikan informasi padaku." Chiara masih berdiri di tempatnya ketika asist
Bab 36Pada akhirnya, Christian membawa Via ke Unit, mempekerjakan perawat dan dokter yang akan memeriksanya secara berkala.Christian tidak ingin kejadian seperti hari kemarin kembali menimpa istrinya yang membuat luka di kakinya terbuka kembali atas ulah Chiara.Christ berpikir, ia harus memberi pelajaran kepada wanita itu agar jangan sampai dia membuat masalah lagi yang akan membuat Via istrinya terluka kembali.Sementara itu, Julia meminta tolong kepada Rosaline agar bisa menemui dan bicara dengan Chiara.Rosaline kemudian mengatur pertemuan untuk mereka.Julia didampingi Rosaline, menemui Chiara di sebuah kafe yang sangat eksklusif lagi mewah. Chiara datang
Bab 37Aleandro memasuki mansion diikuti beberapa orang pengawal di belakangnya. Di sana sudah ada Paul yang berdiri tidak jauh dari Chiara yang duduk sambil memilihkan beberapa barang branded melalui tab untuk Chiara pakai di acara perayaan ulang tahun perusahaan suaminya."Kudengar 2 hari ini kau membuat keributan."Aleandro membuka suara saat tak mendapat sambutan dari istrinya. Iaduduk tepat di seberang Chiara dengan mengangkat satu kakinya yang bertumpu pada kaki yang lain.Chiara menghentikan aktivitasnya melihat tab yang Paul tunjukkan lalu menatap Aleandro. Mulutnya masih belum mengeluarkan suara. Chiara sebenarnya ingin melihat reaksi suaminya atas tingkahnya."Apa kau ingin membuat masalah?" tanya Alejandro dingin.
Bab 38Christ dan Via kembali ke unitnya setelah seharian berjalan-jalan hingga keduanya merasa lelah sekali. Di sana rupanya sudah ada Rosaline dan Julia menunggu mereka. Keduanya kompak membuat makan malam di dapur. Mereka membuat makanan khas Indonesia atas permintaan James. Lelaki itu akan ikut makan malam di unit putranya.Aroma masakan terasa harum, menggugah perut yang lapar ingin segera diisi.Christ hanya menyapa sekilas pada keduanya sementara Via sangat antusias melihat Rosaline. Christ berubah masam, tatkala Rosaline mulai bertanya padanya."Apa kalian menikmati jalan-jalannya?" tanyanya berusaha abai dengan raut wajah Christian."Ya, Ma. Di sana pemandangannya sangat indah sekali."
Bab 39Christian memangku Via ke dalam kamarnya lalu membaringkannya di atas tempat tidur king size miliknya. Tanpa banyak bicara, Christian memeluk wanita itu sambil memejamkan matanya menghiraukan Via yang menatapnya bingung.Melihat keadaan Christ yang pendiam, Via merasa hati Christian sedang tidak baik-baik saja saat ini, maka dari itu dia memilih pasrah saat tangan suaminya memeluk pinggangnya, kemudian ia pun ikut terlelap.Via terbangun saat merasa ada pergerakan di sebelahnya, matanya menyipit melihat Christian berdiri lalu meraih ponselnya dan berjalan menuju ke arah balkon yang masih di kamar yang sama.''Kamu mungkin sudah berbaik hati kepada istriku, tapi kesalahanmu di masa lalu tidak akan pernah aku maafkan.''
Bab 40Aleandro dan Chiara berjalan bergandengan tangan pada tangga menuju lantai dasar, lalu pembawa acara mengarahkan keduanya untuk menuju aula terbuka.Malam ini, Chiara tampak anggun dengan penampilannya. Ia mengenakan dress hitam panjang dengan taburan butiran batu-batu mulia di sekitar leher dan dadanya. Tidak ketinggalan dengan perhiasan menempel pada tangan dan telinganya hingga membuat ia terlihat semakin anggun dan menawan. Sementara di sampingnya, Aleandro mengenakan tuksedo hitam mahal lengkap dengan dasi kupu-kupu yang membuat penampilannya tidak kalah mengagumkan.Para tamu mulai bertepuk tangan ketika Aleandro dan Chiara sudah sampai di sana. Keluarga besarnya sudah berdiri di sana untuk untuk mengenalkan anggota keluarga barunya pada publik untuk pertama kalinya. Aleandro pun tidak segan-segan menginformasikan pada
Bab 64 EndingLima bulan kemudianDi sebuah klub malam, Aleandro duduk ditemani dua orang wanita yang berpenampilan seksi di samping kiri dan kanannya.Nova yang mendapat informasi dari salah satu temannya segera meluncur ke tempat itu demi menyaksikan sendiri apa yang tengah dilakukan oleh kekasihnya yang masih enggan menikahinya tersebut. Padahal sudah tidak ada jurang pemisah yang menghalangi hubungan keduanya.Alangkah terkejutnya Nova saat melihat tangan Aleandro bergerak cepat dibalik baju salah satu wanita itu. Keduanya tampak asyik menikmati buayan satu sama lain. Seakan lupa mereka tengah berada di keramaian."Hentikan! Apa kamu sudah gila Aleandro. Apa yang kamu lakukan dengan pelacur-pelacur sialan ini?
Bab 63Hari itu cuaca begitu mendung dihiasi dengan gerimis kecil yang jatuh dari langit.Prosesi pemakaman Chiara baru saja selesai dilakukan, setelah sebelumnya disemayamkan dulu di rumah duka selama satu malam.Tak banyak para pelayat yang ikut ke pemakaman. Hanya keluarga terdekat dan beberapa relasi juga karyawan Aleandro di kantornya karena memang mereka tidak begitu mengenal Chiara.Satu persatu para pelayat pergi, menyisakan beberapa orang disana. Aleandro yang terus berdampingan dan memperlihatkan kemesraanya dengan Nova, membuat Christian jengah menatap ke arahnya.Mulutnya tidak tahan untuk berkomentar kepada pasangan yang tidak mengerti situasi tersebut. Apalagi saat Nova terus bergelayut manja pada bahu Ale.
Bab 62Julia duduk di dekat tempat tidur Chiara. Tangan kaku yang tidak bergerak itu terasa hangat saat ia menyentuhnya. Julia mulai bercerita banyak hal, tentang apapun kehidupan yang mereka jalani dulu. Kebiasaan baru yang sudah dilakukannya sejak dirinya ikut merawat Chiara. Tentu saja atas saran dokter, agar Chiara segera pulih.Julia kemudian menceritakan beberapa hal yang membuat Chiara dan ibunya membencinya di masa lalu. Julia menjelaskan dengan hati-hati tanpa berniat menyudutkan Chiara maupun ibunya.Tanpa menyinggung atau menyudutkan Chiara sendiri.Menurut dokter, Chiara tetap bisa mendengar meski bagian tubuhnya tidak bisa digerakkan. Intinya, apapun yang orang lain bicarakan, Chiara mampu menangkapnya dengan baik. Terbukti saat Julia menjelaskan dengan perl
Bab 61Christian sudah diizinkan untuk pulang dari rumah sakit, dan selama tiga hari Via merawatnya dengan baik dan terus memperhatikan kesehatannya.Hubungan keduanya tampak selalu mesra dan dipenuhi dengan kebahagiaan.Via juga melayani Christian setiap saat dan memberikan makanan-makanan sehat agar suaminya semakin betah berada di rumah.Keduanya menghabiskan waktu tanpa ada yang mengganggu. Meski sesekali Bram datang untuk membawa dokumen pekerjaan.Siang itu, ada sebuah panggilan masuk ke ponsel Via dari nomor tidak dikenal. Setelah menimbang beberapa saat akhirnya ia mengangkat panggilan tersebut yang ternyata dari Paul-asistennya Chiara."Maaf, Nyonya, saya hanya ingi
Bab 60Bram baru saja keluar dari kantin tempatnya meminum secangkir kopi. Setelah sudah hampir satu jam ia duduk di sana sendirian.Ketika rasa bosan mulai menggelayutinya, diapun berniat kembali ke lantai di atas untuk menjenguk bosnya, Christian.Sebenarnya, tadi dia sempat ke sana tapi karena melihat Christian sedang istirahat bersama istrinya, maka mau tak mau Bram pun mengurungkan niatnya dan lebih memilih untuk duduk di kantin rumah sakit.Saat berjalan di lorong rumah sakit, tidak sengaja matanya melihat Nova berjalan dengan wajah ditekuk, bahkan beberapa kali terlihat wanita itu menghembuskan nafasnya dengan kasar seperti tengah memendam sebuah kekesalan.Bram pun bergegas mendekati Nova sekadar untuk menyapanya.
Bab 59Chiara melangkah dengan raut wajah kesal. Keinginannya untuk bersama dengan Christian untuk sesaat terpaksa gagal karena Via selalu ada di dekatnya.Dia memasuki lift diikuti Paul dan dua orang pengawalnya. Dengan cekatan, Paul menekan tombol dua lantai dari yang kini mereka pijaki membuat Chiara mengernyit heran."Hei, bukankah seharusnya kita ke lantai bawah, Paul?" tanya Chiara bingung."Sebaiknya kita melihat keadaan Tuan Aleandro, Nyonya," Paul menjawab tanpa mengurangi rasa hormatnya."Haruskah aku repot-repot menjenguknya?" tanya Chiara dengan malas. Rasa sakit di punggungnya bahkan masih terasa, kenapa dia malah harus melihat lelaki pendosa itu.Paul menghela nafas lelah. Padahal dirinya
Bab 58Chiara tengah berbaring menyamping di tempat tidurnya, ketika Paul berjalan tergesa menuju ke ruangannya, bahkan lelaki itu tidak mengetuk pintu terlebih dahulu.Chiara yang merasa terganggu tentu saja marah akan ulah Paul tersebut."Apa kau tidak punya sopan santun, Paul, hingga kau masuk seenaknya ke kamarku?" hardiknya sinis.Mendapat perkataan seperti itu, Paul menjadi salah tingkah, kemudian ia tersadar akan tujuannya mendatangi majikannya."Maafkan aku, Nyonya, aku membawa berita untuk Anda."Chiara pun duduk dan membenarkan posisi tubuhnya. Rasa sakit akibat ulah Aleandro membuatnya tertidur sepanjang hari.Chiara mengernyitkan k
Bab 57Malam masih panjang saat Chiara meraung dan menangis menahan rasa sakit di punggungnya. Semua itu karena ulah Aleandro, lelaki yang menikahinya tanpa memberi pilihan kedua. Lelaki sialan, yang selalu bertindak kejam tanpa perasaan.Rasa perih dengan warna kemerahan tampak jelas menghias di punggungnya. Tapi jauh di lubuk hatinya yang paling dalam, Chiara merasakan rasa sakit yang lebih dalam."Lakukan dengan hati-hati bodoh," umpatnya pada pelayan yang kini tengah mengoleskan krim pereda nyeri."Maafkan aku, Nyonya." Pelayan itu berkata dengan ketakutan menghadapi Chiara yang selalu berlaku kasar.Dari arah pintu, Paul datang dengan seseorang di belakangnya."Nyonya, adik Anda Tuan Nathan
Bab 56Maaf yang selalu menunggu bab ini updatenya telat dan nggak teratur. Mohon mengerti author sedang dalam keadaan down. Istri Cacat CEO masih terus berlanjut dan insha allah coming soon novel baru dengan judul "Sekeping Hati Untuknya" yang menceritakan tentang suami yang menikah lagi dengan wanita muda. Novelnya bisa kamu baca di app ini atau app lainnya dengan nama author yang sama yaitu Bun Say.Happy reading!Ruangan yang besar dan mewah bernuansa putih abu itu seharusnya membuat nyaman si pemilik yang menghuni di dalamnya. Tapi kenyataannya tidak begitu. Via yang hanya sendiri disana mondar-mandir tidak jelas. Pikirannya saat ini tertuju pada Christian seorang. Saat ini sudah hampir satu jam dirinya menunggu Christ datang, tapi suaminya yang menikahinya sejak remaja itu entah kenapa tak juga kunjung tiba. Dan itu membuat Via semakin gelisah.Terin