Beranda / CEO / Istri Bohongan CEO / 84. Berutang Kata Maaf.

Share

84. Berutang Kata Maaf.

Penulis: Butiran_Debu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Ayah, apa di mata semua orang aku tampak sangat bodoh? Sampai semua berpikir aku tidak tahu apa yang terjadi di rumah ini?”

Jupiter tidak bisa mendengar dengar jelas kalimat yang dikatakan oleh Rainer. Kepala lelai itu sudah berputar, mengulang-ulang kalimat pertama yang Rainer ucapkan sebelumnya. Rainer sudah tahu sejak awal, itu yang membuat Jupiter tidak bisa berkutik.

Jadi, sebenarnya Rainer tahu segalanya dan dia memilih diam agar Valerie terus mencintainya, begitu kah maksud anak ini? Rainer tidak peduli siapa Valerie, dan hanya sangat kecewa oleh pengakuan Valerie di depan orang-orang, menyebutkan Rainer bukan putranya, seperti itu? Tampaknya, Jupiter sudah terlalu banyak mengabaikan putranya sendiri sampai tidak bisa memahami anak berusia delapan tahun ini.

“Aku terus berkata dia ibuku di depan semua orang, tapi dia berkata padaku bahwa dia bukan lah ibuku. Aku membencinya, sangat membenci ibu yang mengingkari janji!” Rainer masi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yulia Ch
Hiks hiks syedih Thor mewek akuuuu.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Bohongan CEO   85. Kesalahan Kesepakatan.

    Hari ke lima sejak Valerie menghilang dari hidup Jupiter dan Rainer, gadis itu tidak mendapatkan kabar apa pun. Kakek Paul tak lagi mengirimkan video, atau kabar kemajuan tentang Jupiter dan juga Rainer. Gadis itu sedikit kecewa, merasa diri mungkin tidak dicari oleh mereka. Apakah sebenci itu Rainer sampai tak bisa membuka hatinya lagi? Bukan Valerie tidak sadar diri. Dia tahu sudah sangat besar kesalahan yang diperbuat, sampai mungkin tak bisa termaafkan begitu saja. Tapi sebagai manusia tentu hatinya bertanya-tanya. Pantaskah dirinya dibenci sebesar ini? Harus kah Valerie menjadi orang asing yang tidak dibutuhkan lagi? Padahal, Kakek Paul berkata Rainer pasti akan mencarinya. “Nona Valerie, Anda belum makan sejak pagi tadi.” Seorang pelayan datang mengingatkan Valerie yang tengah duduk di bangku belakang rumah, membuatnya memutar wajah dengan malas. Ah... orang itu benar. Valerie memang belum memakan apa pun sejak pagi tadi, padahal ini sud

  • Istri Bohongan CEO   86. Di Mana Kau, Valerie?

    Sejak Rainer meminta Jupiter menemukan ibunya. Jupiter melakukan seperti yang Rainer minta, dan bertekad pada diri sendiri akan mendapatkan gadis pujaan hatinya segera. Beberapa kali dia menemui Kakek Paul, tetapi orang tua itu berkeras berkata dia tak tahu apa-apa. Tak ada alasan baginya untuk terus menuduh, sebab tak ada bukti yang bisa Jupiter temukan.Benar kah gadis itu sendiri yang ingin pergi darinya? Jupiter tak mau percaya dengan isi kepalanya.Dan meski pun misalnya Valerie pergi, dia tak ingin menyalahkan Valerie, karena memang demi Rainer lah gadis itu menjauh. Tapi sayangnya, Valerie tidak tahu bahwa Rainer juga mengharapkannya.Sebab itu, dia akan menemukan Valerie segera. Jupiter tidak yakin Valerie sudah pergi jauh tanpa ingin bertemu lagi dengannya. Lelaki itu berusaha sangat keras, tak peduli baik ini siang atau pun malam. Jupiter terus mencari, bahkan sering lupa mengurus dirinya sendiri.Hari ini dia berangkat ke rumah saki

  • Istri Bohongan CEO   87. Ayah Sudah Menemukan Ibumu!

    Ketika kepergian Megan, Jupiter merasa sangat marah sehingga ingin menemukan dan membunuh wanita itu dengan tangannya. Tapi ketika sekarang Valerie menghilang dari hidupnya, Jupiter bahkan tak bisa menunjukkan emosinya. Dia hanya seperti mayat hidup saat kembali dari rumah sakit khusu kanker, dan berdiam diri seperti orang gila. Berhari-hari, bahkan Jupiter tidak ingat untuk membersihkan tubuh yang semakin lelah.Jangankan untuk bekerja. Menemui Rainer pun tak ada keberanian di dalam hati Jupiter. Lelaki itu menghabiskan hampir seluruh waktunya di ruang kerja, di kantor perusahaan. Jupiter bahkan tak ingin kembali ke rumah. Selain karena tak mampu mendengar pertanyaan dari sang putra, Piter pun merasa dirinya seperti dihantui oleh bayang-bayang Valerie. Kenangan di dalam rumah itu seakan terus terlihat oleh matanya. Senyum dan tawa riang sang gadis bagaikan berputar di telinga. Piter benar-benar patah, rapuh, tak memiliki semangat hidup.Setelah beberapa

  • Istri Bohongan CEO   88. Gadismu Di Rumah Sakit

    “Di mana Valerie?”tanya Jupiter begitu mendorong pintu kamar kakeknya.Di sana, di atas ranjang tidur itu Kakek Paul tengah diperiksa seorang perawat. Tampaknya dia kurang sehat, terlihat dari wajah yang pucat dari biasanya.“Jangan tanya padaku, sudah berapa kali aku katakan.” Kakek Paul menjawab acuh dan kembali fokus menatap tangan perawat yang sedang mengukur tensinya. “Apakah normal?”Perawat itu menggeleng.“Anda harus lebih banyak istirahat. Tensi Anda turun drastis mungkin karena sering begadang.”“Baik lah, siapkan saja obat untukku,” kata Kakek Paul, mencegah perawat itu banyak bicara.Setelah perawat keluar, Jupiter memasuki kamar kakeknya. Hatinya iba melihat sang kakek berwajah pucat dan ingin sekali dia mengatakan pada kakeknya agar menjaga kesehatan. Tapi ego di dalam diri belum bisa dia kontrol, sehingga kalimat lain lah yang keluar dari mulutnya.“Aku t

  • Istri Bohongan CEO   89. Kenapa Begitu Lama?

    Jupiter sudah tiba di Rumah Sakit yang dikatakan Kakek Paul. Tidak sampai tiga puluh menit dia sudah berada di depan pintu kamar yang disebut ditempati oleh sang gadis. Ketika dia membuka pintu, Valerie yang tengah duduk ditemani seorang perawat, langsung melihat ke arah pintu masuk. Dan saat itu pun matanya melebar, tidak percaya bisa melihat Jupiter di depannya.“Jupiter ...” panggil Valerie, suara itu sangat pelan berbisik.Bahkan Jupiter juga ikut merasa seperti bermimpi. Dia menghela napas panjang melihat gadisnya di yang buru-buru ingin segera turun dari atas ranjang.“Valerie. Hei, jangan turun dan tetap lah di at-“Belum lagi Jupiter berhasil menuntaskan kalimatnya, Valerie sudah berlari ke arahnya. Gadis itu menabrak dada Jupiter, memeluknya sangat erat. Sempat Piter mendengar isakan haru dan bahagia dari sang gadis, berkata dirinya sangat rindu.Dengan lembut, Piter membalas pelukan Valerie, dan memberi kecupan rin

  • Istri Bohongan CEO   90. Menikah Lah Denganku.

    “Tidak begitu?” Piter sengaja mengulangi perkataan Valerie, ingin membuat gadis itu lebih gugup lagi. Dia sapu pelan bibir mereka, lalu menariknya kembali dan berkata, “Kata ‘tidak begitu’ apa yang kau maksud, Valerie? Aku ingin mendengarnya.”Semakin diam, semakin Valerie merasa dadanya bergejolak di dalam sana. Jika dia terus diam seperti ini, yakin lah Jupiter akan semakin berani menggoda lebih jauh lagi. Valerie tidak ingin kalah sehingga menggerakkan tangan yang gemetar itu ke dada bidang Jupiter.“Aku... ingin bicara.”Mundur. Valerie membenarkan duduknya setelah Jupiter menarik lagi tubuhnya ke garis lurus. Masih tersenyum nakal dia mengambil tempat duduk di tempatnya semula.“Ada sesuatu yang sangat penting, sampai kau menjadi sangat serius?”Tentu saja. Karena hal ini sangat penting lah, Valerie rela melepaskan kesempatan untuk berciuman dengan Jupiter. Oh, lihat lah gadis ini. Se

  • Istri Bohongan CEO   91. Rencana Para Iblis.

    “Ibu, ini susumu.”Rainer menyodorkan susu yang sejak tadi terletak di atas meja. Valerie yang tengah melihat-lihat model pakaian pengantin di atas ranjangnya, memalingkan wajah untuk melihat anak itu. Saking semangatnya mengamati gaun-gaun indah di tabloid membutnya tidak menyadari kapan Rainer masuk ke dalam kamar. Lihat lah wajah Rainer yang dibuat seperti sedang marah, ketika dia kembali berbicara.“Adikku pasti kelaparan di dalam sana, dan ibu hanya sibuk dengan gaun? Ibu, kau bisa melihat gaun-gaun itu sampai besok, tapi adikku akan kelaparan jika tidak segera meminum susu.”Hal itu tentu membuat Valerie tertawa kecil. Dia terima gelas berisi susu yang Rainer sodorkan dan langsung meminum isinya. Sudah hangat ternyata, dia langsung meminumnya sampai tandas tanpa menyisakan sedikit pun. Lalu kemudian, Valerie tunjukkan di depan Rainer.“Ibu sudah meminum semuanya, Sayang. Kau senang sekarang?” Dia masih memamerkan

  • Istri Bohongan CEO   92. Marius, Orang Masa Lalu.

    Tak pernah sia-sia Megan dalam mengatur segala rencana. Jika dia tidak bisa selamat atas bantuan Sammy, perempuan itu sudah mempersiapkan rencana lain untuk membantunya keluar dari dalam masalah. Megan merencanakan segalanya sangat matang, dan penuh dengan intrik jahat. Seperti sekarang, dia memperalat pemuda yang lebih muda dari usianya.Melihat keduanya bercumbu di depan mata, sungguh adalah penyesalan terhebat bagi Sammy, yang dengan bodohnya sudah masuk ke dalam perangkap wanita itu. Dia menyesal, tapi semua sudah terlambat. Wajah kecewa sang istri bagaikan berputar di dalam kepalanya.“Kau senang?”Lihat lah perempuan tidak tahu malu itu, bertanya pada pemuda yang duduk di sebelahnya. Mereka mengenakan kembali pakaian yang sempat tercecer di atas lantai kapal.“Tentu. Tapi kapan aku bisa melihat Valerie?” tanya pemuda yang baru saja bercinta dengannya. “Kau berkata akan mempertemukanku dengannya.”Megan tamp

Bab terbaru

  • Istri Bohongan CEO   125. Ekstra Bab.

    “Aku mencintaimu.”Jupiter memberi kecupan di bibirnya istrinya, memeluk wanita berambut panjang itu. Dia tatap mata indah Valerie, mata yang baginya adalah lautan yang mampu menenggelamkan. Mata itu bagaikan samudra, membuat Jupiter ingin terus berlama-lama tenggelam di sana.“Aku lebih mencintaimu, Suamiku. Tapi, cepat lah ambil bekalnya, anak-anak pasti ingin memakan sesuatu.” Dia dorong dada Jupiter menjauh, mengingatkan suaminya akan pekerjaan yang belum dilaksanakan.“Oh, aku hampir lupa. Wajahmu begitu indah sampai membuatku melupakan segalanya,” puji Jupiter.Valerie memutar matanya. Sejak berapa tahun mereka menikah, lelaki di depannya itu memang sangat senang menggoda dan menggombal. Dia sudah paham tabiat Jupiter tetapi entah kenapa wajahnya selalu bersemu .“Dasar tukang gombal.”“Tidak, aku tidak begitu. Aku sangat menyukai wajah istriku dan itu tidak berbohong,”

  • Istri Bohongan CEO   124. Ending.

    “A-apa yang kau katakan, Piter?” Megan kelabakan sekarang, tetapi dia masih mencoba mengelabuhi lelaki yang ada di depannya. Wanita itu menyentuh lengan Jupiter mencoba merayu. “Apakah kau demam, Piter? Aku istrimu, kenapa kau menanyakan ke mana aku pergi? Astaga... kau sangat mencintai istrimu sampai mengigau” katanya.Jupiter bukan orang bodoh. Ya, anggap lah dia sudah bodoh satu minggu ini sehingga tak bisa menyadari siapa yang ada di dekatnya. Jika saja Jupiter tidak terlalu mencintai Valerie, dia pasti bisa melihat betapa bodohnya dia kemarin.Ketika Piter bertanya kenapa Raena diberi susu botol, kala itu dia curiga melihat dada istrinya yang berbeda. Itu tidak seperti pucuk dada milik seseorang yang menyusui. Tapi Jupiter terlalu takut istrinya akan tersinggung, sehingga mengabaikan keganjilan yang dilihatnya. Piter juga curiga akan keanehan Valerie yang sama sekali tidak mempedulikan Rainer. Dia ingin bertanya, tetapi rasa cinta ter

  • Istri Bohongan CEO   123. Di Mana Istriku?

    “Ah sial!” Umpatan tak bisa dihindarkan keluar dari mulutnya. Segera Jupiter menghubungi nomor kakaknya untuk mengawasi Valerie di rumah. Jika benar perempuan itu bukan Valerie, dia tidak akan melepaskan Megan kali ini.Siapa lagi jika bukan Megan? Hanya mantan istrinya itu lah satu-satunya orang yang selalu megusik hidupnya selama ini.“Jelny, awasi Valerie di rumah. Jangan biarkan dia pergi sebelum aku tiba di rumah.” Piter berpesan, lalu mematikan ponselnya bahkan sebelum Jelny menyahut dari ujung sana. Lantas dia memacu jalan mobilnya untuk segera kembali ke mansion.**Malam semakin larut membuat pemandangan lebih gelap. Valerie masih berlari di tengah suara hewan malam yang terus memenuhi telinga. Sesekali dia terjatuh, ketika kakinya tidak mampu berlari lagi.“Arh!” Valerie menjerit saat kakinya masuk ke dalam lubang, dan dia menjadi jatuh. “Aw...” eluh

  • Istri Bohongan CEO   122. Dia Bukan Valerie?

    “Valerie, kau belum tidur?”Jelny muncul dari arah lain, mengejutkan Megan yang tengah mengendap-endap keluar dari kamar. Mata gadis itu tertuju pada kantong hitam yang tengah Megan bawa.“Apa yang kau bawa?” tanya Jelny lagi, membuat Megan ingin memecahkan kepala kakak iparnya itu.‘Bukan urusanmu, brengsek! Kenapa kau tidak tidur saja?’“Valerie? Kau mendengarku?”“A-apa?” Megan terkesiap.“Kenapa kau sangat terkejut? Astaga... aku hanya bertanya apa yang kau bawa di kantong hitam itu.”“Ini kotoran Raena,” sahut Megan cepat. “Ya, kotoran Raena. Baunya tidak sedap jika dibiarkan di dalam kamar, jadi aku ingin membuangnya.” Ada saja alasan yang didapat wanita pembohong ini.“Oh, itu. Kenapa kau tak menyuruh pelayan atau pengasuh saja? Valerie, kau baru melahirkan, tidak baik sering-sering naik turun tangga.”&ldqu

  • Istri Bohongan CEO   121. Ini Tentang Ibu.

    ‘Bagaimana uangku? Kau tidak ingin aku mengirim gambar ini pada Jupiter, kan?’ sebuah pesan Marius kirimkan dari ponselnya.Tak sampai dua menit, dia sudah menerima balasan untuk pesan itu.‘Datang lah sekarang, aku akan meletakkan uangmu di tempat sampah depan mansion.’Lelaki itu segera bangkit dari duduknya. Valerie yang tengah berbaring di atas dipan kayu, ikut bangkit melihat lelaki itu.“Ke-kenapa?” tanya Valerie, bingung melihat eskpresi tak biasa yang Marius tunjukkan.Marius menghela napas panjang, matanya menatap Valerie tidak tega. Tapi dia tak punya pilihan sekarang, dia harus menjemput uang yang Megan janjikan agar segera bisa pergi membawa Valerie.“Aku akan pergi membeli makanan.”“Ka- kau meninggalkanku sendiri?” Valerie balik bertanya dan tampak ket

  • Istri Bohongan CEO   120. Kebebasan Bagi Valle?

    ‘Tidak... aku tidak mau tertangkap. Tidak mungkin, hidupku tidak boleh berakhir seperti ini.’Megan tak bisa mengatakan apa-apa. Mulutnya kaku, otaknya tak mampu berpikir selain mungkin rahasianya sudah terbongkar sekarang. Dia ingin menutup panggilan itu dan melarikan diri sebelum Jupiter lebih dulu menemukannya.Megan bahkan berpikir untuk kabur menggunakan uang penjualan perhiasan milik Valerie, agar tidak tertangkap oleh Jupiter.“Valerie, kau mendengarku?”Bagaimana ini? Megan mendengarnya, tetapi dia tidak bisa berbicara. Otak kotornya tengah digunakan memikirkan rencana busuk untuk melarikan diri.“Maafkan aku, Valle, aku menyesal.”A-apa itu? Apakah Megan tidak salah mendengar? Jupiter baru saja meminta maaf dan dia berkata menyesal? Megan masih tetap terdiam, ragu mungkin lelaki itu hanya brsandiwara.“Aku memang bodoh, aku tidak memikirkan istriku yang baru menghadapi masa sulit mela

  • Istri Bohongan CEO   119. Kau Di Mana?!

    Jupiter termenung di ruang kerjanya. Otaknya berputar keras mengingat Valerie yang terasa aneh belakangan ini. Bukan, dia tidak sibuk seperti yang dia katakan pagi tadi. Jupiter ke kantor hanya ingin menenangkan pikiran dari gangguan istri yang sungguh tidak biasanya.Sekembalinya Valerie dari rumah sakit itu dirasa sangat aneh. Dia tidak seperti Valle yang Piter kenal sabar dan selalu bersikap santai. Menurut Jupiter, Valerie yang sekarang justru sangat berbalik seratus delapan puluh derajat.Bayangkan saja. Seorang wanita yang baru melahirkan, apakah wajar terus-terusan menempel di selangkangan? Valerie adalah gadis yang bersifat manis, penyabar dan dia bukan seseorang yang hanya memikirkan tentang seks. Tapi belakangan ini tangannya terus saja menyentuh milik Jupiter seakan takut benda itu akan hilang begitu saja. Bukankah dia masih berdarah? Bagaimana jika Piter tidak mampu menahan hasrat lalu memaksanya berhubungan intim?Jangan sampai. Piter tidak akan mem

  • Istri Bohongan CEO   118. Ibu Yang Mencurigakan.

    “Aku harus mendapatkan uang, aku harus mendapatkan uang.”Megan berputar-putar di dalam kamar. Kepalanya sudah terasaa akan pecah mencari ide untuk mendapat uang sesegera mungkin. Dia tidak akan membiarkan Marius mengirimkan gambar-gambar itu pada Jupiter, sehingga hidupnya akan berakhir hari ini juga.“Sial! Kemana aku akan mencari uang yang sangat banyak?” umpatnya penuh emosi.Satu juta dolar, dan itu bukan lah jumlah yang sedikit. Dia saja tidak memiliki bahkan seperempat yang diminta oleh lelaki itu, bagaimana bisa dia mengirimkannya dalam waktu singkat? Megan frustasi, rencananya menjadi hancur karena orang yang dia anggap bodoh justru sekarang mengancam dirinya."Orang bodoh itu, kenapa juga aku bisa lalai padanya?" gerutu Megan tak percaya.Ketika dengan Sammy, Megan bisa membuat lelaki itu benar-benar bodoh. Tetapi Marius ternyata berbeda. Lelaki itu hanya menginginkan Valerie sehingga tunduk padanya selama in

  • Istri Bohongan CEO   117. Kenapa Valerie Berbeda?

    “Sayang, apa yang kau berikan pada baby Raena?”Megan sangat terkejut mendengar suara Jupiter di belakangnya. Lelaki itu baru selesai mandi dan berdiri tepat di pintu kamar mandi. Alisnya mengerut melihat botol susu yang tengah dia berikan pada bayi di dalam pangkuannya.“Kau memberinya susu formula?” Sekali lagi, Piter bertanya dari ujung sana, lalu berjalan sangat cepat menuju sofa yang diduduki oleh Megan. “Kenapa kau memberinya susu formula?”‘Sialan... kenapa, sih, dia sangat cepat datang?’ umpat Megan kesal. Dia harus memutar kepalanya sebelum Jupiter bertanya lebih banyak lagi.“Sayang, ini ASI. Sebenarnya aku memerahnya sejak tadi malam, dan memberikan pakai botol untuk Raena. Itu... put.ngku perih, aku tidak tahan,” ucapnya, membuat wajah sedih dan merasa bersalah.Sejak dua hari ini mereka sudah kembali ke rumah. Megan terus menyamar sebagai Valerie, dan harus berpura menyu

DMCA.com Protection Status