Beranda / CEO / Istri Bohongan CEO / 44. Perlukah Saling Berbohong?

Share

44. Perlukah Saling Berbohong?

Penulis: Butiran_Debu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

 Perjalanan pesawat terasa sangat lama dan panjang dari saat Valerie berangkat ke kota kecilnya, pagi tadi. Matanya berkali-kali melihat ke bawah, memastikan apakah pesawat yang dia tumpangi akan segera mendarat. Tak lupa dengan jam di layar ponselnya, berkali-kali dia lirik untuk memastikan pukul berapa sekarang.

Dia sangat ingin segera tiba. Valerie berharap dirinya masih bisa lebih dulu tiba di rumah mendahului Jupiter, sehingga lelaki itu tidak banyak bertanya padanya nanti. Tetapi Valerie tidak tahu bahwa lelaki yang sedang dia pikirkan juga berada di satu pesawat yang sama dengannya.

Jika biasanya Piter selalu memakai jet pribadi untuk melakukan perjalanan jauh, kali ini lelaki itu harus merelakan dirinya pulang dengan pesawat umum, pesawat yang ditumpangi oleh Valerie. Jupiter seakan takut jika gadis itu kemudian lari lantas dia harus kehilangan jejaknya.

Tadinya, Piter sangat ingin membongkar semua kebohongan Valerie di depan orang-orang yang berlal

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Bohongan CEO   45. Ada Yang Ingin Kau Jelaskan?

    Ketika Valeri membuka pintu kamar Rainer, anak itu tengah bermain dengan cube di tangannya. Pipi Rainer mengembang kala menyadari Valerie lah yang masuk, membawa senyuman tulus penuh kasih untuknya.“Ibu!” Rainer berlari mengejar ibunya, lantas memeluk perut Valerie. Anak itu mendongak untuk bisa melihat wajah ibu yang sejak tadi dia tunggu. “Kenapa ibu sangat lama? Aku takut kau akan meninggalkanku,” katanya, nada suara yang hampir menangis itu meluruhkan segala kekhawatiran di dada Valerie.Dengan penuh kelembutan, Valerie mengusap kepala anak berusia delapan tahun itu. Dia membawa Rainer kembali menuju ranjang dan duduk bersebelahan di sisi ranjang.“Kau takut ibu pergi?” tanyanya, ingin mendengar sejauh apa anak itu mencintainya.“Tentu saja. Aku takut ibu akan pergi dan tidak kembali. Aku tidak ingin menjadi anak yang tak memiliki ibu lagi,” jawab Rainer jujur.Valerie merasa hatinya

  • Istri Bohongan CEO   46. Tatapan Yang Menakutkan

    Sepasang manusia itu masih tetap dengan posisinya. Jupiter terus memeluk pinggang Valerie, sedangkan sang gadis bertempur hebat dengan isi kepala. Dia tak kuasa bahkan untuk menggerakkan tubuhnya sedikit pun.Jujur, Valerie sendiri sudah lelah akan kebohongan yang dia buat. Terkadang dia ingin jujur saja pada Jupiter dan mengaku salah di depan lelaki itu. Tapi sungguh, sikap Piter yang sering sulit ditebak membuat Valeri tak berani. Dia masih ingin terus di sisi Jupiter, tak rela jika lelaki yang mengobrak abrik hatinya membuangnya ke jalanan.Pelukan di pinggangnya tak lagi diam. Telapak besar Jupiter perlahan meremas perut ramping Valerie, menyalurkan sensasi aneh yang membangkitkan bulu-bulu di seluruh tubuh Valerie. Dia harus menggigit bibir sendiri untuk membuat diri tidak terpengaruh atas godaan tangan Piter.“Valerie?” panggil lelaki itu, yang lantas menyadarkan Valerie akan jawaban yang belum dia ucapkan.Tidak. Ini bukan lah wak

  • Istri Bohongan CEO   47. Aku Megan Rosaline.

    Gadis itu masih terdiam. Si wanita yang sedang menatapnya kini berjalan pelan dan berhenti sangat dekat di depan Valerie. Matanya tak lepas dari wajah yang terpaksa sedikit Valerie tundukkan.Tapi tak lama, wajah datar milik si wanita kini menjadi terlihat lebih bersahabat. Dia tersenyum ramah seakan lupa telah membuat Valerie sport jantung.“Anda ... Nyonya Megan? Istrinya Tuan Jupiter Lemanuel, betul?” katanya.Mungkin kah tadi dia hanya tak percaya bisa melihat wajah ini lagi?Mengalihkan mata dari lantai, Valerie tersenyum kikuk pada orang yang menyapanya. “Hai. Ya, aku istri Jupiter Lemanuel.”Mungkin tadi dia terlihat menakutkan, tetapi perlahan ketakutan Valerie berangsur hilang setelah wanita di depannya itu menyapa sopan. Dia lupakan rasa tak senang dipanggil dengan sebutan nama Megan, Valerie pun tersenyum.“Wow! Sudah berapa lama tak melihat Anda bergabung di pesta seperti ini? Jika

  • Istri Bohongan CEO   48. Keluar Dari Rumahku!

    ‘Megan Rosaline, istri Jupiter Lemanuel yang sebenarnya.’Entah sudah berapa kali nama itu berputar di telinga Valerie, seakan di dalam kepala ada rekaman yang tak ingin dihentikan meski dia sudah berusaha menghentikannya. Valerie terpaku, tak kuasa menjawab kalimat yang dikatakan oleh Megan. Matanya hanya fokus melihat wajah Megan yang tersenyum simpul.“Valerie?” ulangnya, menarik Valerie pada kesadaran. “Kau mendengar perkataanku? Aku istri Jupiter, lelaki yang menampungmu di rumahnya.”Terkesiap Valerie oleh ucapan Megan yang tahu dia tinggal di rumah Jupiter.“A-apa maumu?” Hanya itu yang bisa keluar dari mulut Valerie.“Mauku?” Megan terkekeh lagi seakan itu adalah hobinya. “Tentu saja mengambil posisiku kembali.”Dia sangat angkuh dengan nadanya. Gaya bicara itu pun sangat sombong mendominasi Valerie sampai ke dalam batin.Ini kah sebabnya semua pelayan ket

  • Istri Bohongan CEO   49. Hanya Untuk Malam Ini.

    Alis Jupiter sedikit terangkat ke atas. Lelaki itu menunjukkan wajar serius menunggu jawaban dari istri yang membeku di tempatnya. Bibir Valerie bahkan tak mampu bergerak sedikit pun, seakan sebuah perekat menempelkannya.Piter mendekat, tangannya menyentuh pundak Valerie membuat suasana di dada Valerie semakin bergejolak. Dia pikir, mungkin ini memang sudah akhir dari segalanya.“Pi-Piter,” panggil Valerie. “Jika ... jika aku melakukan sebuah kesalahan, kau ... apakah kau bisa memberiku sedikit maaf?” lanjutnya, memberanikan diri menatap Piter.Memperlama kebohongan ini hanya akan membuat dirinya semakin terjebak, Valerie tahu itu. Siap tidak siap, bahkan jika Piter akan membunuhnya hari ini, tak ada alasan Valerie untuk terus berbohong lagi. Sungguh dia sudah lelah membuat diri dalam masalah yang lebih besar.“Masala?” Piter menepis jarak antara mereka sehingga kedua manusia itu kini berdiri sangat dekat. “Asal

  • Istri Bohongan CEO   50. Kau Adalah Istriku!

    Pagi masih sangat gelap dan orang-orang masih terlena dalam buaian mimpi indah. Tapi seorang lelaki sudah duduk di atas ranjang dengan tubuh telanjangnya. Jupiter Lemanuel menyapukan pandangan menjelajahi ranjang, matanya menatap seksama pada ranjang yang menjadi saksi bisu atas percintaan panasnya bersama Valerie tadi malam. Gadis itu, kini masih terlelap di dalam mimpi indah dan seakan tak ingin bangun.Kembali mata Jupiter tertuju pada gadis yang sedang dia pikirkan. Dua pasang maniknya fokus pada wajah cantik berbulu mata indah milik Valerie. Ingatan pun berputar pada kejadian semalam, sebelum percintaan panas itu mereka mulai.‘Untuk malam ini.’ Itu yang dia ingat diucapkan oleh Valerie. Sebagai bukti bahwa Valerie sudah siap untuk mengungkapkan identitas yang sesungguhnya pada Jupiter. Benar kah gadis itu akan melakukannya?Mendesah panjang, Piter tak kuasa membayangkan apa yang akan terjadi beberapa jam lagi, saat dunia diterangi s

  • Istri Bohongan CEO   51. Temui Aku Sekarang!

    “Ibu, apa ayah marah padamu?”Ketika Rainer melihat Valerie tak bersemangat sejak pagi tadi, anak itu pun bertanya pada ibunya. Valerie tersenyum lantas menggeleng pelan, tak ingin putranya mengetahui ada yang tidak beres di antara dia dan Jupiter.“Tidak, Sayang. Ibu hanya sedikit lelah, tapi tidak apa-apa,” sahut Valerie, meletakkan stolley milik Rainer di sudut meja belajarnya.“Kalau begitu, kenapa ibu pergi ke sekolah denganku? Seharusnya ibu beristirahat, jangan terus mengurusku karena aku sudah besarm.” Dia mendekati ibunya dan berkata bijak sana. “Aku tak ingin ayah menjadi marah jika ibu menjadi sakit karenaku. Dia sedikit menjengkelkan jika marah,” sambungnya dengan nada sarkastik.Anak ini selalu bisa mengubah suasana hati Valerie. Setelah sejak pagi dia sedih oleh sikap kasar Jupiter, Rainer selalu menghiburnya. Membuat Valerie bisa melewati hari yang begitu rumit.“Benar kah ayahmu

  • Istri Bohongan CEO   52. Kau Tak Bisa Mengusirku!

    Gadis bersurai panjang berjalan cepat memasuki sebuah kafe yang tidak terlalu jauh dari kediaman keluarga Lemanuel. Setelah menutup teleponnya tadi, Megan langsung mengirimkan sebuah pesan yang menyebutkan alamat di mana Valerie harus menemuinya. Dan di sini lah gadis itu sekarang, berdiri di sebuah meja berhadapan dengan wanita yang dia temui kemarin malam.“Hai, kau cepat juga, ya?” kata wanita berpenampilan glamour itu. Jemari dengan cat kuku berwarna merah menyala, dia mainkan di dasar meja. “Sepertinya kau sangat ketakutan Jupiter tahu tentangmu. Duduk lah, kita perlu berbicara.”Valerie tidak memungkiri perkataan Megan ada benarnya. Tapi kedatangannya ke tempat ini bukan untuk membungkam mulut perempuan itu. Valerie tidak peduli jika memang Megan sudah sangat tak sabar lantas membeberkan segalanya pada Jupiter, yang ingin dia dengar adalah ucapan di dalam telepon tadi.“Apa yang kau tahu tentang aku?” Alih-alih men

Bab terbaru

  • Istri Bohongan CEO   125. Ekstra Bab.

    “Aku mencintaimu.”Jupiter memberi kecupan di bibirnya istrinya, memeluk wanita berambut panjang itu. Dia tatap mata indah Valerie, mata yang baginya adalah lautan yang mampu menenggelamkan. Mata itu bagaikan samudra, membuat Jupiter ingin terus berlama-lama tenggelam di sana.“Aku lebih mencintaimu, Suamiku. Tapi, cepat lah ambil bekalnya, anak-anak pasti ingin memakan sesuatu.” Dia dorong dada Jupiter menjauh, mengingatkan suaminya akan pekerjaan yang belum dilaksanakan.“Oh, aku hampir lupa. Wajahmu begitu indah sampai membuatku melupakan segalanya,” puji Jupiter.Valerie memutar matanya. Sejak berapa tahun mereka menikah, lelaki di depannya itu memang sangat senang menggoda dan menggombal. Dia sudah paham tabiat Jupiter tetapi entah kenapa wajahnya selalu bersemu .“Dasar tukang gombal.”“Tidak, aku tidak begitu. Aku sangat menyukai wajah istriku dan itu tidak berbohong,”

  • Istri Bohongan CEO   124. Ending.

    “A-apa yang kau katakan, Piter?” Megan kelabakan sekarang, tetapi dia masih mencoba mengelabuhi lelaki yang ada di depannya. Wanita itu menyentuh lengan Jupiter mencoba merayu. “Apakah kau demam, Piter? Aku istrimu, kenapa kau menanyakan ke mana aku pergi? Astaga... kau sangat mencintai istrimu sampai mengigau” katanya.Jupiter bukan orang bodoh. Ya, anggap lah dia sudah bodoh satu minggu ini sehingga tak bisa menyadari siapa yang ada di dekatnya. Jika saja Jupiter tidak terlalu mencintai Valerie, dia pasti bisa melihat betapa bodohnya dia kemarin.Ketika Piter bertanya kenapa Raena diberi susu botol, kala itu dia curiga melihat dada istrinya yang berbeda. Itu tidak seperti pucuk dada milik seseorang yang menyusui. Tapi Jupiter terlalu takut istrinya akan tersinggung, sehingga mengabaikan keganjilan yang dilihatnya. Piter juga curiga akan keanehan Valerie yang sama sekali tidak mempedulikan Rainer. Dia ingin bertanya, tetapi rasa cinta ter

  • Istri Bohongan CEO   123. Di Mana Istriku?

    “Ah sial!” Umpatan tak bisa dihindarkan keluar dari mulutnya. Segera Jupiter menghubungi nomor kakaknya untuk mengawasi Valerie di rumah. Jika benar perempuan itu bukan Valerie, dia tidak akan melepaskan Megan kali ini.Siapa lagi jika bukan Megan? Hanya mantan istrinya itu lah satu-satunya orang yang selalu megusik hidupnya selama ini.“Jelny, awasi Valerie di rumah. Jangan biarkan dia pergi sebelum aku tiba di rumah.” Piter berpesan, lalu mematikan ponselnya bahkan sebelum Jelny menyahut dari ujung sana. Lantas dia memacu jalan mobilnya untuk segera kembali ke mansion.**Malam semakin larut membuat pemandangan lebih gelap. Valerie masih berlari di tengah suara hewan malam yang terus memenuhi telinga. Sesekali dia terjatuh, ketika kakinya tidak mampu berlari lagi.“Arh!” Valerie menjerit saat kakinya masuk ke dalam lubang, dan dia menjadi jatuh. “Aw...” eluh

  • Istri Bohongan CEO   122. Dia Bukan Valerie?

    “Valerie, kau belum tidur?”Jelny muncul dari arah lain, mengejutkan Megan yang tengah mengendap-endap keluar dari kamar. Mata gadis itu tertuju pada kantong hitam yang tengah Megan bawa.“Apa yang kau bawa?” tanya Jelny lagi, membuat Megan ingin memecahkan kepala kakak iparnya itu.‘Bukan urusanmu, brengsek! Kenapa kau tidak tidur saja?’“Valerie? Kau mendengarku?”“A-apa?” Megan terkesiap.“Kenapa kau sangat terkejut? Astaga... aku hanya bertanya apa yang kau bawa di kantong hitam itu.”“Ini kotoran Raena,” sahut Megan cepat. “Ya, kotoran Raena. Baunya tidak sedap jika dibiarkan di dalam kamar, jadi aku ingin membuangnya.” Ada saja alasan yang didapat wanita pembohong ini.“Oh, itu. Kenapa kau tak menyuruh pelayan atau pengasuh saja? Valerie, kau baru melahirkan, tidak baik sering-sering naik turun tangga.”&ldqu

  • Istri Bohongan CEO   121. Ini Tentang Ibu.

    ‘Bagaimana uangku? Kau tidak ingin aku mengirim gambar ini pada Jupiter, kan?’ sebuah pesan Marius kirimkan dari ponselnya.Tak sampai dua menit, dia sudah menerima balasan untuk pesan itu.‘Datang lah sekarang, aku akan meletakkan uangmu di tempat sampah depan mansion.’Lelaki itu segera bangkit dari duduknya. Valerie yang tengah berbaring di atas dipan kayu, ikut bangkit melihat lelaki itu.“Ke-kenapa?” tanya Valerie, bingung melihat eskpresi tak biasa yang Marius tunjukkan.Marius menghela napas panjang, matanya menatap Valerie tidak tega. Tapi dia tak punya pilihan sekarang, dia harus menjemput uang yang Megan janjikan agar segera bisa pergi membawa Valerie.“Aku akan pergi membeli makanan.”“Ka- kau meninggalkanku sendiri?” Valerie balik bertanya dan tampak ket

  • Istri Bohongan CEO   120. Kebebasan Bagi Valle?

    ‘Tidak... aku tidak mau tertangkap. Tidak mungkin, hidupku tidak boleh berakhir seperti ini.’Megan tak bisa mengatakan apa-apa. Mulutnya kaku, otaknya tak mampu berpikir selain mungkin rahasianya sudah terbongkar sekarang. Dia ingin menutup panggilan itu dan melarikan diri sebelum Jupiter lebih dulu menemukannya.Megan bahkan berpikir untuk kabur menggunakan uang penjualan perhiasan milik Valerie, agar tidak tertangkap oleh Jupiter.“Valerie, kau mendengarku?”Bagaimana ini? Megan mendengarnya, tetapi dia tidak bisa berbicara. Otak kotornya tengah digunakan memikirkan rencana busuk untuk melarikan diri.“Maafkan aku, Valle, aku menyesal.”A-apa itu? Apakah Megan tidak salah mendengar? Jupiter baru saja meminta maaf dan dia berkata menyesal? Megan masih tetap terdiam, ragu mungkin lelaki itu hanya brsandiwara.“Aku memang bodoh, aku tidak memikirkan istriku yang baru menghadapi masa sulit mela

  • Istri Bohongan CEO   119. Kau Di Mana?!

    Jupiter termenung di ruang kerjanya. Otaknya berputar keras mengingat Valerie yang terasa aneh belakangan ini. Bukan, dia tidak sibuk seperti yang dia katakan pagi tadi. Jupiter ke kantor hanya ingin menenangkan pikiran dari gangguan istri yang sungguh tidak biasanya.Sekembalinya Valerie dari rumah sakit itu dirasa sangat aneh. Dia tidak seperti Valle yang Piter kenal sabar dan selalu bersikap santai. Menurut Jupiter, Valerie yang sekarang justru sangat berbalik seratus delapan puluh derajat.Bayangkan saja. Seorang wanita yang baru melahirkan, apakah wajar terus-terusan menempel di selangkangan? Valerie adalah gadis yang bersifat manis, penyabar dan dia bukan seseorang yang hanya memikirkan tentang seks. Tapi belakangan ini tangannya terus saja menyentuh milik Jupiter seakan takut benda itu akan hilang begitu saja. Bukankah dia masih berdarah? Bagaimana jika Piter tidak mampu menahan hasrat lalu memaksanya berhubungan intim?Jangan sampai. Piter tidak akan mem

  • Istri Bohongan CEO   118. Ibu Yang Mencurigakan.

    “Aku harus mendapatkan uang, aku harus mendapatkan uang.”Megan berputar-putar di dalam kamar. Kepalanya sudah terasaa akan pecah mencari ide untuk mendapat uang sesegera mungkin. Dia tidak akan membiarkan Marius mengirimkan gambar-gambar itu pada Jupiter, sehingga hidupnya akan berakhir hari ini juga.“Sial! Kemana aku akan mencari uang yang sangat banyak?” umpatnya penuh emosi.Satu juta dolar, dan itu bukan lah jumlah yang sedikit. Dia saja tidak memiliki bahkan seperempat yang diminta oleh lelaki itu, bagaimana bisa dia mengirimkannya dalam waktu singkat? Megan frustasi, rencananya menjadi hancur karena orang yang dia anggap bodoh justru sekarang mengancam dirinya."Orang bodoh itu, kenapa juga aku bisa lalai padanya?" gerutu Megan tak percaya.Ketika dengan Sammy, Megan bisa membuat lelaki itu benar-benar bodoh. Tetapi Marius ternyata berbeda. Lelaki itu hanya menginginkan Valerie sehingga tunduk padanya selama in

  • Istri Bohongan CEO   117. Kenapa Valerie Berbeda?

    “Sayang, apa yang kau berikan pada baby Raena?”Megan sangat terkejut mendengar suara Jupiter di belakangnya. Lelaki itu baru selesai mandi dan berdiri tepat di pintu kamar mandi. Alisnya mengerut melihat botol susu yang tengah dia berikan pada bayi di dalam pangkuannya.“Kau memberinya susu formula?” Sekali lagi, Piter bertanya dari ujung sana, lalu berjalan sangat cepat menuju sofa yang diduduki oleh Megan. “Kenapa kau memberinya susu formula?”‘Sialan... kenapa, sih, dia sangat cepat datang?’ umpat Megan kesal. Dia harus memutar kepalanya sebelum Jupiter bertanya lebih banyak lagi.“Sayang, ini ASI. Sebenarnya aku memerahnya sejak tadi malam, dan memberikan pakai botol untuk Raena. Itu... put.ngku perih, aku tidak tahan,” ucapnya, membuat wajah sedih dan merasa bersalah.Sejak dua hari ini mereka sudah kembali ke rumah. Megan terus menyamar sebagai Valerie, dan harus berpura menyu

DMCA.com Protection Status