Beranda / Romansa / Istri Bohongan CEO / 2. Membuatmu Di Neraka

Share

2. Membuatmu Di Neraka

Penulis: Butiran_Debu
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-23 16:33:33

Mata dingin tak berperasaan itu masih tertuju pada gadis yang mengaku bernama Valerie. Jupiter membeku, bukan karena dia percaya akan kebohongan perempuan licik ini. Piter justru tak mengerti apa yang sedang dia rencanakan sehingga berani berbohong. Mungkinkah di matanya Piter masih terlihat seperti lelaki bodoh di masa lalu?

“Tuan ...” Valeri menundukkan kepala hingga menyentuh permukaan ranjang. “Tolong lepaskan aku, namaku adalah Valerie, sungguh ...” pintanya memohon.

Dia tidak berbohong seperti yang Piter pikirkan. Gadis ini memang lah Valerie Demelza, gadis yang baru pertama kalinya menginjakkan kaki ke kota ini. Gadis yang terpaksa pergi jauh untuk mencari biaya perobatan adik satu-satunya, yang menderita kanker otak. Tak menyangka dia akan mendapatkan perlakuan buruk saat melangkahkan kakinya ke kota ini. Siapa pria di depannya, dan siapa Megan yang dia sebut-sebut itu?

Dari arah luar, salah satu dari orang suruhan Jupiter masuk dengan sebuah tas wanita di tangannya. Mendekati tuannya, lelaki berjas hitam itu lantas berkata, “Tuan, kami menemukan ini di dalam tas Nyonya Megan.”

Dengan malas-malasan, Jupiter menerima benda kecil yang bertuliskan nomor ID dan nama si pemilik.

Valerie Demelza, nama yang tertera di kartu pengenal wanita ini. Bagaimana bisa?

Wajah itu sama persis, tak ada yang kurang sedikit pun dari yang terakhir Jupiter ingat. Megan adalah putri tunggal di keluarganya dan tidak memiliki saudara kembar. Dan jika dikatakan mungkin sesuatu yang kebetulan, benarkah bisa semirip ini? Bahkan benda mati yang direplika pun pasti memiliki perbedaan. Tidak mungkin ... Jupiter yakin orang yang ada di depannya memang lah Megan, istri tidak tahu diri itu.

“Kau sangat profesional, ternyata. Selain berusaha keras menipuku dengan nama palsu, bahkan kau mengubah tanggal lahirmu? Iblis pun tahu bahwa kau adalah Megan!”

Sleb!

Sekali lagi Valerie mendapat sabetan keras di pinggangnya, membuat gadis itu menjerit tak terkendali. Valerie hanya bisa menangisi kesialan yang dia dapatkan belakangan ini.

“Aku bukan Megan, tolong percaya lah, Tuan. Anda mungkin mengenal wajah ini pada seseorang, tapi sungguh aku bukan dia. Aku ... aku juga tidak mengerti kenapa wajah ini ada padaku. Ini bukan wajahku yang sesungguhnya, Tuan.” Valerie mencoba menjelaskan.

Apa lagi ini? Alasan apa lagi yang dikeluarkan perempuan ini untuk membuat dirinya seolah bukan Megan? Bisakah seseorang memiliki wajah yang tidak sesungguhnya? Apakah dia ingin mengatakan memakai topeng? Antara ingin membunuh dan tertawa, Jupiter mendekatkan wajahnya pada Valerie.

"Benarkah? Maka tunjukkan wajahmu yang sesungguhnya, Valerie Demelza.” Nadanya dingin dan penuh kemarahan.

Valerie memundurkan tubuhnya ke belakang, menghidari tatapan mata yang sangat menakutkan itu. Tampak jelas kegugupan di raut cantik yang kini berusaha untuk membuat dirinya tidak gemetar.

“Aku ...  aku memiliki foto-foto lain di dalam tas itu. Anda bisa melihat wajahku yang asli di sana.”

Sungguh kesabaran Jupiter sudah tak sampai setengah yang tersisa. Ingin dia segera mencengkram leher wanita siala yang ada di depannya ini, tapi Piter berusaha mengikuti permainan mantan istrinya. Dia keluarkan benda lainnya dari dalam tas itu dan menemukan sebuah foto berukuran kecil di dalam dompetnya. Wajah yang berbeda, jelas itu bukan wajah yang Jupiter lihat di atas ranjang.

“Sebodoh ini kah semua orang di matamu?”

“Aku tidak berbohong!” Valerie menyahut cepat. Air mata itu mulai membanjir  di kedua matanya dan dia memohon dengan sangat. “Tolong percaya padaku, Tuan, aku adalah wanita di gambar itu. Wajah ini ... bahkan aku sendiri tidak mengenalnya.”

Tanpa mengatakan apa pun, Jupiter menerjang Valerie ke atas ranjang dan menindih tubuh gadis itu. Valerie sampai gelagapan berusaha mengelak, tapi kedua tangan yang terikat ke belakang membuatnya tidak bisa melakukan perlawanan. Hanya geliatan kecil yang berhasil dia buat, berharap tubuh lelaki yang menindihnya bisa tersingkir.

“Kau berharap aku percaya?” kata Jupiter, napasnya yang berat menyapu permukaan kulit Valerie, membatnya semakin ketakutan di bawah jupiter. “Baik, mari kita lihat akan sejauh mana kau bisa berbohong.” Dengan mengatakannya, Jupiter duduk di atas tubuh Valeri dan menarik kasar leher baju yang dikenakan gadis itu.

“Akh! Jangan! Kau tidak boleh melakukan ini padaku!” Valerie menjerit kencang, di kepalanya segera berputar sesuatu yang menakutkan akan terjadi. Apakah dia akan diperkosa? Mungkin Valerie bisa menahan siksa dari lelaki ini, tapi dia tidak siap menerima perlakuan tidak senonoh seperti itu!

“Lepaskan, jangan lakukan itu padaku, argh!” teriaknya, merasakan leher bajunya kian ketat oleh sentakan Jupiter yang menjadi-jadi. Jeritan itu semakin pilu ketika Valerie mendengar bunyi robekan yang muncul dari bajunya. Dalam hitungan detik, pakaian yang menempel di tubuhnya sudah lepas sepenuhnya sehingga meninggalkan dalaman atas yang tersisa untuk menutupi bagian tubuh yang memalukan.

Tamat sudah riwayatnya hari ini. Valerie menangis menjadi membayangkan dirinya akan kehilangan sesuatu yang berharga tanpa bisa melakukan perlawanan. Dua bola mata indahnya terlihat menyedihkan dan kembali mulut gadis itu mengucapkan kata memohon.

“Kumohon, tolong jangan lakukan ini, Tuan...” Sangat menyedihkan.

Tapi tidak seperti yang dia pikirkan, Jupiter hanya diam di atas tubuhnya. Mata lelaki itu menatap lurus pada dadanya yang menjulang dari tempatnya, tanpa menyentuh lebih jauh. Lalu perlahan Jupiter turun dari atas tubuh gadis bernama Valerie, dan wajahnya terlihat sangat sendu.

“Seorang pembohong akan tetap menjadi pembohong, tidak ada yang bisa mengubah itu. Tapi percaya lah, Megan, aku akan membuatmu merasa di dalam neraka, sehingga kau mengakui semua kebohongan itu.” Hanya kalimat itu yang keluar dari bibir lelaki yang kini menjauh meninggalkan Valerie yang masih shock di atas ranjang.

Sebenarnya, apa yang ada di pikiran lelaki itu? Kenapa dia terus menuduh Valeri berbohong dan untuk apa dia merobek paksa pakaiannya? Neraka ... satu kata yang terdengar singkat, tapi cukup untuk membuat Valerie ketakutan di dalam tanda tanya.

Apakah neraka yang dia maksud adalah siksaan yang akan membunuhnya secara perlahan? Atau mungkin ada sesuatu yang tengah direncanakan lelaki ini untuk membuat Valerie mati secara perlahan? Sangat menakutkan, sampai Valerie merasa tubuhnya gemetar tak terkendali.

****

Komen (5)
goodnovel comment avatar
Hafidz Nursalam04
jslsj osjvjkjspvpjsvpjs
goodnovel comment avatar
M Arkanudin
tolonglah bro
goodnovel comment avatar
Sapar Khan
ceritax gini amat bkin tegang
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Bohongan CEO   3. Kau Perempuan Kotor!

    Entah sudah berapa hari Valerie dikunci di dalam kamar pengap yang kecil itu. Dia bahkan tidak tahu apakah ini siang atau malam. Sudah berapa kali kah hari gelap dan terang? Valerie hanya bisa melihat tembok di sisi kiri kanan juga pintu yang selalu tertutup sempurna. Bahkan makan pun dia tidak diberi, sehingga Valerie menjadi sangat lemas. Ini kah siksaan yang disebutkan oleh lelaki tak dikenalnya itu? Kenapa dia menyiksa seseorang sangat mengerikan?Niatnya datang ke kota ini hanya ingin mencari pekerjaan agar bisa mengumpulkan uang untuk perobatan adiknya yang sakit kanker. Dia bukan menipu, apalagi berharap disiksa seperti ini. Valerie tidak mengerti kenapa ada lelaki kejam yang tega membuatnya seperti ini.“Nikcy, maafkan kakakmu,” bisik Valerie, membayangkan wajah adik yang pasti tengah menunggu kabar darinya. Anak berusia empat belas tahun itu, akan seperti apa nasibnya di rumah sakit? Dia kembali menangis, merasa sangat bersalah pada adiknya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-23
  • Istri Bohongan CEO   4. Menjadi Pengasuh Putraku.

    Jupiter menarik pundak Valerie sehingga gadis itu berdiri tepat di depan wajahnya. Mata tajam yang sangat menusuk dia hadiahkan pada sang gadis, membuat Valerie bergeming tak berkutik. Kakinya beku, kedua tangan yang berusaha menutupi bagian tubuhnya juga tidak berani untuk bergerak, kecuali gemetar yang dia rasakan pada seluruh tubuhnya. Gadis yang ketakutan itu tidak berani membalas tatapan Jupiter.“Menjijikkan.” Satu kata yang keluar dari mulutnya selalu sukses membuat Valerie terhina. “Bersihkan tubuh kotor ini sebelum kau menemui putramu.” Lantas dia menyalakan shower yang bertepatan di atas kepala Valerie.Apa sebenarnya maksud dari perkataannya? Putra? Putra mana yang dimaksud lelaki ini? Valerie hanya bisa diam di bawah guyuran air yang terus menyiram kepalanya, sementara Jupiter menatap tubuh itu tanpa berkedip.Tidak Jupiter sangkal bahwa kemolekan tubuh gadis ini sukses membangkitkan sesuatu di dala

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-24
  • Istri Bohongan CEO   5. Kau Ibuku Yang Lari?

    Mansion milik keluarga Lemanuel digegerkan oleh kedatangan wanita yang mereka yakini adalah Megan. Mulai dari pelayan rendahan sampai kepala pelayan semua menggosipkan tentang mantan nyonya mereka yang angkuh, kejam, dan tidak berperasaan. Tentunya mereka sangat terkejut melihat nyonya yang biasa berpenampilan glamour itu tiba-tiba menjadi seorang pengasuh.Valerie yang ketepatan sedang membuatkan sarapan untuk Rainer harus mendengar gosip yang diucapkan secara terang-terangan.“Kau yakin Nyonya Megan akan menjadi pengasuh? Dia bisa mengasuh Tuan Muda Rainer? Menurutku itu tak masuk akal. Tujuannya ke sini pasti lah ingin merayu tuan.”&nb

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-27
  • Istri Bohongan CEO   6. Berikan Aku Uang!

    Sekembalinya dari klinik, Valerie membersihkan tubuhnya yang masih penuh bentolan dan berwarna merah. Perih. Bibirnya meringis merasakan buih sabun itu seperti perasan asam yang mengenai luka. Beberapa kali air mata masih menetes di wajah cantik yang kian hari semakin sendu. Selepas mandi, tak lupa dia gosokkan salap penghilang bentol yang diberikan oleh dokter untuk mengurangi iritasi.Baru saja dia pikir untuk beristirahat, pikirannya justru terarah pada Nicky, adiknya yang berusia empat belas tahun dan mendapat perawatan di rumah sakit khusus kanker. Valerie sangat merindukan Nicky sampai tak bisa menahan diri, dan berpikir ingin mendengar kabar darinya. Tapi dengan apa? Ponselnya sudah menghilang ketika Valerie mengalami penculikan di bandara.Dia teringat di lorong menuju kamarnya terdapat sebuah telepon rumah. Mungkin tidak masalah jika dia meminjam telepon di mansion besar itu. Untung-untung jika Valerie bisa meminta Nicky untuk bersak

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-27
  • Istri Bohongan CEO   7. Aku Akan Menjadi Ibu Rainer.

    Alis Jupiter bertaut di satu tempat. Otaknya belum bisa mencerna maksud dari perkataan perempuan yang ada di depannya. Bukankah barusan dia berkata agar gadis ini melaporkan pekerjaan? Kenapa dia justru meminta uang? Mendengus, Jupiter menatapnya dengan pandangan merendahkan.“Uang? Kupikir kau tidak mungkin lupa dengan uang yang kau bawa kabur dariku. Dan sekarang kau membahas uang lagi?”“Dan aku tahu kenapa kau menahanku di sini, Tuan Lemanuel. Karena sebenarnya, putramu membutuhkan sosok seorang ibu. Dia merindukan kasih sayang seorang ibu dan sebab itu lah kau menyiksaku.”Rahang Jupiter mengeras mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Valerie. Dia marah, Valerie tahu itu. Tapi untuk sekarang itu bukan lah hal penting. Mendapatkan uang agar Nicky terus bisa menjalankan perobatannya adalah hal yang selalu dia pikirkan sejak tadi.“Ibu sepertimu? Huh!” Jupiter mendengus marah. “Putraku tidak membutuhkan ibu

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-30
  • Istri Bohongan CEO   8. Kita (Tidak) Butuh Seorang Ibu

    Semakin lama lelaki itu mencengkram lehernya, semakin sakit pula Valerie rasakan di sana. Kedua tangan berusaha menggapi pergelangan Jupiter, berharap dia bisa lepas dari tangan lelaki itu. Bola mata yang membulat sempurna pun mulai terbalik sehingga hanya putihnya saja yang terlihat. Jupiter sudah seperti manusia yang kesetanan.Ketika akhirnya Valerie berhasil memukul pelan pergelangan Jupiter, lelaki itu seperti tersadar bahwa dia hampir saja menjadi pembunuh. Dia lepaskan cengkramannya dengan kesal, membiarkan tubuh Valerie jatuh ke atas lantai.“Aku bisa membunuhmu kapan saja jika aku ingin. Tapi aku akan rugi jika membunuhmu secepat itu,” kata Jupiter. “Kuperingatkan agar jangan kau coba memancing amarahku jika kau masih menyayangi nyawamu!” ancamnya, pelan tapi cukup tegas di telinga.Gadis yang terkapar di atas lantai masih berusaha mengumpulkan udara untuk mengisi paru-parunya. Valerie terbatuk memegangi leher yang terasa sangat

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-31
  • Istri Bohongan CEO   9. Resmi Menjadi Megan.

    ‘Meski aku marah melihat perselingmu, akan kututup mataku dan melupakan perbuatanmu kali ini, Megan. Demi Rainer, aku akan berpura bodoh dan buta.’‘Dan kau pikir aku peduli tentang itu? Aku ingin bercerai! Dan kukatakan, bahwa aku juga tidak peduli pada putramu yang bodoh itu!’Pertengkaran terkahir yang Jupiter ingat adalah, Megan berkata dia tidak peduli pada Rainer. Wanita itu bahkan menghina, mengatakan putranya seorang autis. Jupiter meremas jemari setiap kali mengingat Megan meninggalkan rumahnya dengan membawa hampir setengah dari kekayaan yang dia miliki. Wanita berhati iblis itu benar-benar menghilang bagai ditelan bumi. Dan ketika Jupiter sudah berhasil melewati semua kesulitannya, siapa sangka dia akan menemukan wanita itu lagi? Dan masih tetap sebagai wanita yang tamak akan uang.Brak!Jupiter memukul meja kerjanya, untuk melepaskan amarah yang tertahan.“Bawa Megan padaku.”Pria yang be

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-01
  • Istri Bohongan CEO   10. Mari Kita Luruskan Masalah ini.

    Meladeni Patricia adalah hal yang sia-sia. Valerie hanya akan mendapat masalah jika menjawab perkataan wanita kejam itu. Dia menghela napas berat sebelum melanjutkan langkahnya lagi.“Maaf, aku punya urusan lain.”Valerie mempercepat langkah untuk meninggalkan wanita itu. Valerie gemetar, dia sadari itu. Sebab itu dia bergegas meninggalkan Patricia yang kini menggerutu di belakang sana. Valerie belum siap untuk membalas perkataan wanita kejam yang semakin menjadi-jadi.Di depan pintu kamar Rainer, dia mempersiapkan diri akan mendengar kalimat apa nantinya dari anak itu. Mungkin Rainer akan meledak-ledak seperti kemarin? Tapi untuk mundur bukan lagi pilihan, sebab Valerie sendiri lah yang mengambil keputusan menjadi ibu bagi Rainer.“Selamat pagi,” sapa Valerie, membuat dirinya seramah mungkin. “Kau sedang bermain?” lanjutnya, memasuki kamar Rainer dengan seulas senyum di bibirnya.Anak kecil yang sedang memainkan

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-03

Bab terbaru

  • Istri Bohongan CEO   125. Ekstra Bab.

    “Aku mencintaimu.”Jupiter memberi kecupan di bibirnya istrinya, memeluk wanita berambut panjang itu. Dia tatap mata indah Valerie, mata yang baginya adalah lautan yang mampu menenggelamkan. Mata itu bagaikan samudra, membuat Jupiter ingin terus berlama-lama tenggelam di sana.“Aku lebih mencintaimu, Suamiku. Tapi, cepat lah ambil bekalnya, anak-anak pasti ingin memakan sesuatu.” Dia dorong dada Jupiter menjauh, mengingatkan suaminya akan pekerjaan yang belum dilaksanakan.“Oh, aku hampir lupa. Wajahmu begitu indah sampai membuatku melupakan segalanya,” puji Jupiter.Valerie memutar matanya. Sejak berapa tahun mereka menikah, lelaki di depannya itu memang sangat senang menggoda dan menggombal. Dia sudah paham tabiat Jupiter tetapi entah kenapa wajahnya selalu bersemu .“Dasar tukang gombal.”“Tidak, aku tidak begitu. Aku sangat menyukai wajah istriku dan itu tidak berbohong,”

  • Istri Bohongan CEO   124. Ending.

    “A-apa yang kau katakan, Piter?” Megan kelabakan sekarang, tetapi dia masih mencoba mengelabuhi lelaki yang ada di depannya. Wanita itu menyentuh lengan Jupiter mencoba merayu. “Apakah kau demam, Piter? Aku istrimu, kenapa kau menanyakan ke mana aku pergi? Astaga... kau sangat mencintai istrimu sampai mengigau” katanya.Jupiter bukan orang bodoh. Ya, anggap lah dia sudah bodoh satu minggu ini sehingga tak bisa menyadari siapa yang ada di dekatnya. Jika saja Jupiter tidak terlalu mencintai Valerie, dia pasti bisa melihat betapa bodohnya dia kemarin.Ketika Piter bertanya kenapa Raena diberi susu botol, kala itu dia curiga melihat dada istrinya yang berbeda. Itu tidak seperti pucuk dada milik seseorang yang menyusui. Tapi Jupiter terlalu takut istrinya akan tersinggung, sehingga mengabaikan keganjilan yang dilihatnya. Piter juga curiga akan keanehan Valerie yang sama sekali tidak mempedulikan Rainer. Dia ingin bertanya, tetapi rasa cinta ter

  • Istri Bohongan CEO   123. Di Mana Istriku?

    “Ah sial!” Umpatan tak bisa dihindarkan keluar dari mulutnya. Segera Jupiter menghubungi nomor kakaknya untuk mengawasi Valerie di rumah. Jika benar perempuan itu bukan Valerie, dia tidak akan melepaskan Megan kali ini.Siapa lagi jika bukan Megan? Hanya mantan istrinya itu lah satu-satunya orang yang selalu megusik hidupnya selama ini.“Jelny, awasi Valerie di rumah. Jangan biarkan dia pergi sebelum aku tiba di rumah.” Piter berpesan, lalu mematikan ponselnya bahkan sebelum Jelny menyahut dari ujung sana. Lantas dia memacu jalan mobilnya untuk segera kembali ke mansion.**Malam semakin larut membuat pemandangan lebih gelap. Valerie masih berlari di tengah suara hewan malam yang terus memenuhi telinga. Sesekali dia terjatuh, ketika kakinya tidak mampu berlari lagi.“Arh!” Valerie menjerit saat kakinya masuk ke dalam lubang, dan dia menjadi jatuh. “Aw...” eluh

  • Istri Bohongan CEO   122. Dia Bukan Valerie?

    “Valerie, kau belum tidur?”Jelny muncul dari arah lain, mengejutkan Megan yang tengah mengendap-endap keluar dari kamar. Mata gadis itu tertuju pada kantong hitam yang tengah Megan bawa.“Apa yang kau bawa?” tanya Jelny lagi, membuat Megan ingin memecahkan kepala kakak iparnya itu.‘Bukan urusanmu, brengsek! Kenapa kau tidak tidur saja?’“Valerie? Kau mendengarku?”“A-apa?” Megan terkesiap.“Kenapa kau sangat terkejut? Astaga... aku hanya bertanya apa yang kau bawa di kantong hitam itu.”“Ini kotoran Raena,” sahut Megan cepat. “Ya, kotoran Raena. Baunya tidak sedap jika dibiarkan di dalam kamar, jadi aku ingin membuangnya.” Ada saja alasan yang didapat wanita pembohong ini.“Oh, itu. Kenapa kau tak menyuruh pelayan atau pengasuh saja? Valerie, kau baru melahirkan, tidak baik sering-sering naik turun tangga.”&ldqu

  • Istri Bohongan CEO   121. Ini Tentang Ibu.

    ‘Bagaimana uangku? Kau tidak ingin aku mengirim gambar ini pada Jupiter, kan?’ sebuah pesan Marius kirimkan dari ponselnya.Tak sampai dua menit, dia sudah menerima balasan untuk pesan itu.‘Datang lah sekarang, aku akan meletakkan uangmu di tempat sampah depan mansion.’Lelaki itu segera bangkit dari duduknya. Valerie yang tengah berbaring di atas dipan kayu, ikut bangkit melihat lelaki itu.“Ke-kenapa?” tanya Valerie, bingung melihat eskpresi tak biasa yang Marius tunjukkan.Marius menghela napas panjang, matanya menatap Valerie tidak tega. Tapi dia tak punya pilihan sekarang, dia harus menjemput uang yang Megan janjikan agar segera bisa pergi membawa Valerie.“Aku akan pergi membeli makanan.”“Ka- kau meninggalkanku sendiri?” Valerie balik bertanya dan tampak ket

  • Istri Bohongan CEO   120. Kebebasan Bagi Valle?

    ‘Tidak... aku tidak mau tertangkap. Tidak mungkin, hidupku tidak boleh berakhir seperti ini.’Megan tak bisa mengatakan apa-apa. Mulutnya kaku, otaknya tak mampu berpikir selain mungkin rahasianya sudah terbongkar sekarang. Dia ingin menutup panggilan itu dan melarikan diri sebelum Jupiter lebih dulu menemukannya.Megan bahkan berpikir untuk kabur menggunakan uang penjualan perhiasan milik Valerie, agar tidak tertangkap oleh Jupiter.“Valerie, kau mendengarku?”Bagaimana ini? Megan mendengarnya, tetapi dia tidak bisa berbicara. Otak kotornya tengah digunakan memikirkan rencana busuk untuk melarikan diri.“Maafkan aku, Valle, aku menyesal.”A-apa itu? Apakah Megan tidak salah mendengar? Jupiter baru saja meminta maaf dan dia berkata menyesal? Megan masih tetap terdiam, ragu mungkin lelaki itu hanya brsandiwara.“Aku memang bodoh, aku tidak memikirkan istriku yang baru menghadapi masa sulit mela

  • Istri Bohongan CEO   119. Kau Di Mana?!

    Jupiter termenung di ruang kerjanya. Otaknya berputar keras mengingat Valerie yang terasa aneh belakangan ini. Bukan, dia tidak sibuk seperti yang dia katakan pagi tadi. Jupiter ke kantor hanya ingin menenangkan pikiran dari gangguan istri yang sungguh tidak biasanya.Sekembalinya Valerie dari rumah sakit itu dirasa sangat aneh. Dia tidak seperti Valle yang Piter kenal sabar dan selalu bersikap santai. Menurut Jupiter, Valerie yang sekarang justru sangat berbalik seratus delapan puluh derajat.Bayangkan saja. Seorang wanita yang baru melahirkan, apakah wajar terus-terusan menempel di selangkangan? Valerie adalah gadis yang bersifat manis, penyabar dan dia bukan seseorang yang hanya memikirkan tentang seks. Tapi belakangan ini tangannya terus saja menyentuh milik Jupiter seakan takut benda itu akan hilang begitu saja. Bukankah dia masih berdarah? Bagaimana jika Piter tidak mampu menahan hasrat lalu memaksanya berhubungan intim?Jangan sampai. Piter tidak akan mem

  • Istri Bohongan CEO   118. Ibu Yang Mencurigakan.

    “Aku harus mendapatkan uang, aku harus mendapatkan uang.”Megan berputar-putar di dalam kamar. Kepalanya sudah terasaa akan pecah mencari ide untuk mendapat uang sesegera mungkin. Dia tidak akan membiarkan Marius mengirimkan gambar-gambar itu pada Jupiter, sehingga hidupnya akan berakhir hari ini juga.“Sial! Kemana aku akan mencari uang yang sangat banyak?” umpatnya penuh emosi.Satu juta dolar, dan itu bukan lah jumlah yang sedikit. Dia saja tidak memiliki bahkan seperempat yang diminta oleh lelaki itu, bagaimana bisa dia mengirimkannya dalam waktu singkat? Megan frustasi, rencananya menjadi hancur karena orang yang dia anggap bodoh justru sekarang mengancam dirinya."Orang bodoh itu, kenapa juga aku bisa lalai padanya?" gerutu Megan tak percaya.Ketika dengan Sammy, Megan bisa membuat lelaki itu benar-benar bodoh. Tetapi Marius ternyata berbeda. Lelaki itu hanya menginginkan Valerie sehingga tunduk padanya selama in

  • Istri Bohongan CEO   117. Kenapa Valerie Berbeda?

    “Sayang, apa yang kau berikan pada baby Raena?”Megan sangat terkejut mendengar suara Jupiter di belakangnya. Lelaki itu baru selesai mandi dan berdiri tepat di pintu kamar mandi. Alisnya mengerut melihat botol susu yang tengah dia berikan pada bayi di dalam pangkuannya.“Kau memberinya susu formula?” Sekali lagi, Piter bertanya dari ujung sana, lalu berjalan sangat cepat menuju sofa yang diduduki oleh Megan. “Kenapa kau memberinya susu formula?”‘Sialan... kenapa, sih, dia sangat cepat datang?’ umpat Megan kesal. Dia harus memutar kepalanya sebelum Jupiter bertanya lebih banyak lagi.“Sayang, ini ASI. Sebenarnya aku memerahnya sejak tadi malam, dan memberikan pakai botol untuk Raena. Itu... put.ngku perih, aku tidak tahan,” ucapnya, membuat wajah sedih dan merasa bersalah.Sejak dua hari ini mereka sudah kembali ke rumah. Megan terus menyamar sebagai Valerie, dan harus berpura menyu

DMCA.com Protection Status