Beranda / CEO / Istri Bohongan CEO / 110. Sampai Kau Kehilangan Segalanya.

Share

110. Sampai Kau Kehilangan Segalanya.

Penulis: Butiran_Debu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Brak!

Suara benda yang diletakkan kasar di atas meja, mengejutkan lelaki yang tengah duduk di depannya. Marius mengangkat wajah, keningnya mengerut pertanda dia tengah bingung akan sikap wanita yang belakangan ini menjadi kekasihnya. Apalagi melihat Megan dengan wajah garang dan tangan berkacak pinggang, dia tahu wanita itu tengah marah.

“Ada apa? Kenapa kau marah-marah tidak jelas?” tanya Marius, tidak senang akan tingkah Megan.

“Kau masih bertanya?” Bukannya takut, Megan semakin garang menunjukkan kemarahannya. “Kau masih bisa duduk dengan santainya membaca tabloid? Marius, apakah kau tidak memikirkan rencana kita?”

“Tentu saja aku memikirkannya. Tapi kau sendiri yang berkata kita harus menunggu, kan?” Lelaki itu balik bertanya.

Beberapa bulan yang lalu, Marius sudah menyusun rencana untuk menculik Valerie di hari pernikahannya, tetapi Megan melarang. Dia menyuruh Marius untuk sedikit bersabar sehin

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Bohongan CEO   111. Membunuhnya Sekarang Juga!

    “Ke mana dia? Kenapa si brengsek itu sangat lama sekali?” gerutu Megan sembari menatap pintu apartemen murahan tempatnya dan Marius tinggal.Ini sudah hampir dua jam sejak Marius meninggalkan apartemen itu, tetapi dia belum juga kembali. Megan sangat kesal ketika mendengar suara operator di dalam ponsel.“Sial! Dia bahkan mematikan ponselnya? Ke mana sebenarnya bajingan itu? Apa mungkin dia tertangkap?”Jangan sampai! Jangan sampai Megan mendapat kabar bahwa Marius tertangkap oleh kaki tangan Jupiter. Itu akan membuat semua rencananya menjadi berantakan, dan sudah tentu tak ada tempat bagi Megan untuk kembali.“Ah sial! Jika dia benar tertangkap, akan sia-sia penantianku selama ini,” keluhnya sekali lagi. Hanya Marius satu satunya orang yang dia miliki sekarang untuk membantu melancarkan rencana yang dia susun berbulan-bulan.Ketika di pernikahan Jupiter dan Valerie, Megan harus bersabar dan menyuruh semua anak b

  • Istri Bohongan CEO   112. Masuk Atau Bayimu Kubuang!

    “Raena, ada apa, Sayang? Kenapa kau terus menangis, hem?”Valerie menepuk-nepuk pelan bokong putrinya yang tiba-tiba saja terbangun dan menangis. Belum sampai lima menit sejak Raena terlelap, bahkan Valerie masih memeluknya di dalam dekapan dan tiba-tiba dia terbangun dan menangis sangat kencang. Sebagai ibu baru, tentunya Valerie menjadi panik, apalagi di dalam ruangan itu hanya ada dia bersama putrinya. “Sayang, kau merindukan ayahmu? Astaga, ayah baru saja pergi belum sampai setengah jam, bagaimana jika dia harus bekerja seharian?” kata Valerie lagi, memasang senyum untuk mengusir sedikit kepanikan.Bayi kecil itu masih terus menangis. Apakah dia mungkin haus? Tapi sepertinya tidak mungkin, mengingat Valerie masih baru menyusuinya beberapa menit yang lalu.Benar bukan? Ketika Valerie menyodorkan ASI untuk Raena, anak itu menolak dan terus saja menangis.“Sayang, cup, cup, cup... sudah, ya, ibu akan menggendon

  • Istri Bohongan CEO   113. Mari Selesaikan Urusan Kita.

    Sakit setelah melahirkan bahkan belum sembuh. Valerie merasakan perut dan selangkangannya perih setelah berlari-lari mengikuti lelaki itu menaiki tangga. Dan sekarang dia sudah mendapat tuduhan yang mematikan dari Marius, memojokkan Valerie begitu kejam.Tangisan bayi Raena yang masih terdengar seakan menambah sakit seluruh tubuh Valerie. Dia ingin menjerit, memanggil nama suami yang mungkin sedang sibuk di kantor. Apakah Jupiter bisa mendengar teriakannya? Valerie sudah seperti orang bodoh, sekarang.“Marius, kau tidak mengerti apa yang terjadi padaku. Ini tidak seperti yang kau pikirkan.”“Tetapi faktanya, kau memiliki wajah yang sama seperti Megan!” sentak Marius, suaranya menggema di dalam bangunan besar itu.Megan? Apakah Valerie tidak salah mendengar bahwa Marius baru saja menyebutkan nama perempuan ular itu? Dari mana lelaki ini mengenalnya? Apakah dia pernah melihat wajah Megan? Lalu, dari mana dia tahu bahwa

  • Istri Bohongan CEO   114. Ikut Aku Dan Bayimu Selamat

    Jeritan pilu Valerie masih terus keluar dari bibir gadis itu. Rasa sesal dan penderitaan ikut menambahkan kepedihan di dalam nada tangis yang menyedihkan. Wajah bayi Raena terus berputar di dalam kepala Valerie, membayangkan apa yang sudah terjadi pada putrinya sekarang.“Urusan apa lagi, Marius? Kau tahu aku sudah menikah, dan aku sudah memiliki seorang bayi. Kumohon... jangan bahas sesuatu yang sudah berlalu antara kita,” ucap Valerie lemah.Apa lagi yang harus mereka selesaikan? Semua sudah berlalu dan tak mungkin ditarik ke belakang lagi. Valerie sudah menyerahkan hatinya pada lelaki yang sekarang menjadi suaminya. Jupiter.“Kau tidak merasa bersalah padaku?” Marius tergelak. “Hah! Aku pikir kau akan sedikit menyesal jika sudah terjepit seperti ini. Tapi nyatanya, kau justru membuatku semakin muak! Harta, hanya itu lah yang ada di kepalamu!” sentaknya penuh emosi.Tidak Valerie pungkiri, memang uang la

  • Istri Bohongan CEO   115. Kau Hanya Milikku!

    Senyum lebar terlukis di wajah lelaki yang tengah melepaskan ikatan di tubuh Valerie. Marius terlalu bahagia, gerakannya tergesa-gesa seakan takut seseorang akan memergokinya. Lelaki itu lantas membantu Valerie berdiri, untuk segera dibawa meninggalkan bangunan tua tak berpenghuni.“Sini, biar aku menggendongmu.”Valerie sudah sangat lemas. Meski tangan dan kakinya sudah bebas dari ikatan tali yang sejak tadi mengekang tubuhnya, dia sudah tak bisa bergerak leluasa. Rasa sakit di dalam rahimnya pun semakin menjadi, membuat gadis itu hanya bisa pasrah.“Tunggu,” katanya, ketika Marius akan membawa Valerie ke dalam gendongan. “Aku ingin memastikan sesuatu.”“Apa itu sangat penting? Valle, jangan mengulur waktuku. Aku tak punya waktu untuk dibuang-buang.” Sekali lagi Marius akan membawa Valerie ke dalam gendongan, tetapi gadis itu menepis tangannya. Sangat keras kepala dan menyebalkan. “Kau ingkar? K

  • Istri Bohongan CEO   116. Aku Yang Berhak Atas Hidupmu!

    Ruangan sempit berukuran tiga kali tiga meter, tempat di mana Marius membawa Valerie dengan paksa. Valerie duduk di atas dipan kayu tua yang mulai lapuk, sedangkan Marius duduk di bangku dekat jendela. Lelaki itu sibuk menggeser layar ponselnya seperti ada sesuatu yang penting.“Aku sudah memesan tiket, kita akan berangkat malam ini.” Marius berkata setelah menutup layar ponselnya, lelaki itu menatap Valerie yang sama sekali tak merespon perkataannya, dan hatinya marah. “Kau dengar, Valle? Kita akan berangkat malam ini,” ulangnya memastikan.Oh, jadi dia sibuk dengan ponsel untuk memesan tiket?Bukan Valerie tuli atau tidak mendengar perkataan lelaki itu. Dia hanya tak malas menanggapi. Valerie merasa hatinya seperti diremas, kala mendengar Marius berkata mereka akan berangkat malam nanti.“Lakukan apa maumu.”“Tentu. Aku tidak peduli dengan persetujuanmu. Aku mengatakannya hanya untuk menyuruh kau me

  • Istri Bohongan CEO   117. Kenapa Valerie Berbeda?

    “Sayang, apa yang kau berikan pada baby Raena?”Megan sangat terkejut mendengar suara Jupiter di belakangnya. Lelaki itu baru selesai mandi dan berdiri tepat di pintu kamar mandi. Alisnya mengerut melihat botol susu yang tengah dia berikan pada bayi di dalam pangkuannya.“Kau memberinya susu formula?” Sekali lagi, Piter bertanya dari ujung sana, lalu berjalan sangat cepat menuju sofa yang diduduki oleh Megan. “Kenapa kau memberinya susu formula?”‘Sialan... kenapa, sih, dia sangat cepat datang?’ umpat Megan kesal. Dia harus memutar kepalanya sebelum Jupiter bertanya lebih banyak lagi.“Sayang, ini ASI. Sebenarnya aku memerahnya sejak tadi malam, dan memberikan pakai botol untuk Raena. Itu... put.ngku perih, aku tidak tahan,” ucapnya, membuat wajah sedih dan merasa bersalah.Sejak dua hari ini mereka sudah kembali ke rumah. Megan terus menyamar sebagai Valerie, dan harus berpura menyu

  • Istri Bohongan CEO   118. Ibu Yang Mencurigakan.

    “Aku harus mendapatkan uang, aku harus mendapatkan uang.”Megan berputar-putar di dalam kamar. Kepalanya sudah terasaa akan pecah mencari ide untuk mendapat uang sesegera mungkin. Dia tidak akan membiarkan Marius mengirimkan gambar-gambar itu pada Jupiter, sehingga hidupnya akan berakhir hari ini juga.“Sial! Kemana aku akan mencari uang yang sangat banyak?” umpatnya penuh emosi.Satu juta dolar, dan itu bukan lah jumlah yang sedikit. Dia saja tidak memiliki bahkan seperempat yang diminta oleh lelaki itu, bagaimana bisa dia mengirimkannya dalam waktu singkat? Megan frustasi, rencananya menjadi hancur karena orang yang dia anggap bodoh justru sekarang mengancam dirinya."Orang bodoh itu, kenapa juga aku bisa lalai padanya?" gerutu Megan tak percaya.Ketika dengan Sammy, Megan bisa membuat lelaki itu benar-benar bodoh. Tetapi Marius ternyata berbeda. Lelaki itu hanya menginginkan Valerie sehingga tunduk padanya selama in

Bab terbaru

  • Istri Bohongan CEO   125. Ekstra Bab.

    “Aku mencintaimu.”Jupiter memberi kecupan di bibirnya istrinya, memeluk wanita berambut panjang itu. Dia tatap mata indah Valerie, mata yang baginya adalah lautan yang mampu menenggelamkan. Mata itu bagaikan samudra, membuat Jupiter ingin terus berlama-lama tenggelam di sana.“Aku lebih mencintaimu, Suamiku. Tapi, cepat lah ambil bekalnya, anak-anak pasti ingin memakan sesuatu.” Dia dorong dada Jupiter menjauh, mengingatkan suaminya akan pekerjaan yang belum dilaksanakan.“Oh, aku hampir lupa. Wajahmu begitu indah sampai membuatku melupakan segalanya,” puji Jupiter.Valerie memutar matanya. Sejak berapa tahun mereka menikah, lelaki di depannya itu memang sangat senang menggoda dan menggombal. Dia sudah paham tabiat Jupiter tetapi entah kenapa wajahnya selalu bersemu .“Dasar tukang gombal.”“Tidak, aku tidak begitu. Aku sangat menyukai wajah istriku dan itu tidak berbohong,”

  • Istri Bohongan CEO   124. Ending.

    “A-apa yang kau katakan, Piter?” Megan kelabakan sekarang, tetapi dia masih mencoba mengelabuhi lelaki yang ada di depannya. Wanita itu menyentuh lengan Jupiter mencoba merayu. “Apakah kau demam, Piter? Aku istrimu, kenapa kau menanyakan ke mana aku pergi? Astaga... kau sangat mencintai istrimu sampai mengigau” katanya.Jupiter bukan orang bodoh. Ya, anggap lah dia sudah bodoh satu minggu ini sehingga tak bisa menyadari siapa yang ada di dekatnya. Jika saja Jupiter tidak terlalu mencintai Valerie, dia pasti bisa melihat betapa bodohnya dia kemarin.Ketika Piter bertanya kenapa Raena diberi susu botol, kala itu dia curiga melihat dada istrinya yang berbeda. Itu tidak seperti pucuk dada milik seseorang yang menyusui. Tapi Jupiter terlalu takut istrinya akan tersinggung, sehingga mengabaikan keganjilan yang dilihatnya. Piter juga curiga akan keanehan Valerie yang sama sekali tidak mempedulikan Rainer. Dia ingin bertanya, tetapi rasa cinta ter

  • Istri Bohongan CEO   123. Di Mana Istriku?

    “Ah sial!” Umpatan tak bisa dihindarkan keluar dari mulutnya. Segera Jupiter menghubungi nomor kakaknya untuk mengawasi Valerie di rumah. Jika benar perempuan itu bukan Valerie, dia tidak akan melepaskan Megan kali ini.Siapa lagi jika bukan Megan? Hanya mantan istrinya itu lah satu-satunya orang yang selalu megusik hidupnya selama ini.“Jelny, awasi Valerie di rumah. Jangan biarkan dia pergi sebelum aku tiba di rumah.” Piter berpesan, lalu mematikan ponselnya bahkan sebelum Jelny menyahut dari ujung sana. Lantas dia memacu jalan mobilnya untuk segera kembali ke mansion.**Malam semakin larut membuat pemandangan lebih gelap. Valerie masih berlari di tengah suara hewan malam yang terus memenuhi telinga. Sesekali dia terjatuh, ketika kakinya tidak mampu berlari lagi.“Arh!” Valerie menjerit saat kakinya masuk ke dalam lubang, dan dia menjadi jatuh. “Aw...” eluh

  • Istri Bohongan CEO   122. Dia Bukan Valerie?

    “Valerie, kau belum tidur?”Jelny muncul dari arah lain, mengejutkan Megan yang tengah mengendap-endap keluar dari kamar. Mata gadis itu tertuju pada kantong hitam yang tengah Megan bawa.“Apa yang kau bawa?” tanya Jelny lagi, membuat Megan ingin memecahkan kepala kakak iparnya itu.‘Bukan urusanmu, brengsek! Kenapa kau tidak tidur saja?’“Valerie? Kau mendengarku?”“A-apa?” Megan terkesiap.“Kenapa kau sangat terkejut? Astaga... aku hanya bertanya apa yang kau bawa di kantong hitam itu.”“Ini kotoran Raena,” sahut Megan cepat. “Ya, kotoran Raena. Baunya tidak sedap jika dibiarkan di dalam kamar, jadi aku ingin membuangnya.” Ada saja alasan yang didapat wanita pembohong ini.“Oh, itu. Kenapa kau tak menyuruh pelayan atau pengasuh saja? Valerie, kau baru melahirkan, tidak baik sering-sering naik turun tangga.”&ldqu

  • Istri Bohongan CEO   121. Ini Tentang Ibu.

    ‘Bagaimana uangku? Kau tidak ingin aku mengirim gambar ini pada Jupiter, kan?’ sebuah pesan Marius kirimkan dari ponselnya.Tak sampai dua menit, dia sudah menerima balasan untuk pesan itu.‘Datang lah sekarang, aku akan meletakkan uangmu di tempat sampah depan mansion.’Lelaki itu segera bangkit dari duduknya. Valerie yang tengah berbaring di atas dipan kayu, ikut bangkit melihat lelaki itu.“Ke-kenapa?” tanya Valerie, bingung melihat eskpresi tak biasa yang Marius tunjukkan.Marius menghela napas panjang, matanya menatap Valerie tidak tega. Tapi dia tak punya pilihan sekarang, dia harus menjemput uang yang Megan janjikan agar segera bisa pergi membawa Valerie.“Aku akan pergi membeli makanan.”“Ka- kau meninggalkanku sendiri?” Valerie balik bertanya dan tampak ket

  • Istri Bohongan CEO   120. Kebebasan Bagi Valle?

    ‘Tidak... aku tidak mau tertangkap. Tidak mungkin, hidupku tidak boleh berakhir seperti ini.’Megan tak bisa mengatakan apa-apa. Mulutnya kaku, otaknya tak mampu berpikir selain mungkin rahasianya sudah terbongkar sekarang. Dia ingin menutup panggilan itu dan melarikan diri sebelum Jupiter lebih dulu menemukannya.Megan bahkan berpikir untuk kabur menggunakan uang penjualan perhiasan milik Valerie, agar tidak tertangkap oleh Jupiter.“Valerie, kau mendengarku?”Bagaimana ini? Megan mendengarnya, tetapi dia tidak bisa berbicara. Otak kotornya tengah digunakan memikirkan rencana busuk untuk melarikan diri.“Maafkan aku, Valle, aku menyesal.”A-apa itu? Apakah Megan tidak salah mendengar? Jupiter baru saja meminta maaf dan dia berkata menyesal? Megan masih tetap terdiam, ragu mungkin lelaki itu hanya brsandiwara.“Aku memang bodoh, aku tidak memikirkan istriku yang baru menghadapi masa sulit mela

  • Istri Bohongan CEO   119. Kau Di Mana?!

    Jupiter termenung di ruang kerjanya. Otaknya berputar keras mengingat Valerie yang terasa aneh belakangan ini. Bukan, dia tidak sibuk seperti yang dia katakan pagi tadi. Jupiter ke kantor hanya ingin menenangkan pikiran dari gangguan istri yang sungguh tidak biasanya.Sekembalinya Valerie dari rumah sakit itu dirasa sangat aneh. Dia tidak seperti Valle yang Piter kenal sabar dan selalu bersikap santai. Menurut Jupiter, Valerie yang sekarang justru sangat berbalik seratus delapan puluh derajat.Bayangkan saja. Seorang wanita yang baru melahirkan, apakah wajar terus-terusan menempel di selangkangan? Valerie adalah gadis yang bersifat manis, penyabar dan dia bukan seseorang yang hanya memikirkan tentang seks. Tapi belakangan ini tangannya terus saja menyentuh milik Jupiter seakan takut benda itu akan hilang begitu saja. Bukankah dia masih berdarah? Bagaimana jika Piter tidak mampu menahan hasrat lalu memaksanya berhubungan intim?Jangan sampai. Piter tidak akan mem

  • Istri Bohongan CEO   118. Ibu Yang Mencurigakan.

    “Aku harus mendapatkan uang, aku harus mendapatkan uang.”Megan berputar-putar di dalam kamar. Kepalanya sudah terasaa akan pecah mencari ide untuk mendapat uang sesegera mungkin. Dia tidak akan membiarkan Marius mengirimkan gambar-gambar itu pada Jupiter, sehingga hidupnya akan berakhir hari ini juga.“Sial! Kemana aku akan mencari uang yang sangat banyak?” umpatnya penuh emosi.Satu juta dolar, dan itu bukan lah jumlah yang sedikit. Dia saja tidak memiliki bahkan seperempat yang diminta oleh lelaki itu, bagaimana bisa dia mengirimkannya dalam waktu singkat? Megan frustasi, rencananya menjadi hancur karena orang yang dia anggap bodoh justru sekarang mengancam dirinya."Orang bodoh itu, kenapa juga aku bisa lalai padanya?" gerutu Megan tak percaya.Ketika dengan Sammy, Megan bisa membuat lelaki itu benar-benar bodoh. Tetapi Marius ternyata berbeda. Lelaki itu hanya menginginkan Valerie sehingga tunduk padanya selama in

  • Istri Bohongan CEO   117. Kenapa Valerie Berbeda?

    “Sayang, apa yang kau berikan pada baby Raena?”Megan sangat terkejut mendengar suara Jupiter di belakangnya. Lelaki itu baru selesai mandi dan berdiri tepat di pintu kamar mandi. Alisnya mengerut melihat botol susu yang tengah dia berikan pada bayi di dalam pangkuannya.“Kau memberinya susu formula?” Sekali lagi, Piter bertanya dari ujung sana, lalu berjalan sangat cepat menuju sofa yang diduduki oleh Megan. “Kenapa kau memberinya susu formula?”‘Sialan... kenapa, sih, dia sangat cepat datang?’ umpat Megan kesal. Dia harus memutar kepalanya sebelum Jupiter bertanya lebih banyak lagi.“Sayang, ini ASI. Sebenarnya aku memerahnya sejak tadi malam, dan memberikan pakai botol untuk Raena. Itu... put.ngku perih, aku tidak tahan,” ucapnya, membuat wajah sedih dan merasa bersalah.Sejak dua hari ini mereka sudah kembali ke rumah. Megan terus menyamar sebagai Valerie, dan harus berpura menyu

DMCA.com Protection Status