"Baguslah, syukurlah kalian berbeda," gumam Michael. Dia tidak berharap wanita seperti itu memiliki wajah yang mirip dengan wajah Irene.Namun, penampilan Irene dan Lily saat mereka masih kecil sangat mirip. Michael merasa lumayan senang karena hal ini.Bulu mata Michael agak bergetar. Dia menurunkan tatapannya, sehingga bulu matanya seketika menyembunyikan pikiran dan pertimbangan di tatapannya .......Michael dan Irene makan di rumah neneknya Irene. Menjelang malam, Robin, kakeknya Irene, pulang. Sikapnya terhadap Irene sangat dingin, apalagi sikapnya terhadap Michael.Irene sudah terbiasa dengan sikap kakeknya ini. Namun, melihat sikap kakeknya terhadap Michael, Irene menatap Michael dengan agak khawatir.Bagaimanapun, dengan identitas Michael, sepertinya tidak ada yang berani bersikap seperti ini terhadapnya.Namun, Michael malah tersenyum pada Irene. Seperti melihat kekhawatiran Irene, Michael mengisyaratkan dengan tatapannya agar Irene tidak khawatir.Hal ini membuat Irene membu
"Baik, baik, Irene memang paling berbakti," kata Sisca sambil tersenyum.Berbakti? Irene malah terlihat sedih. Jika dia benar-benar berbakti, dia seharusnya bisa menjaga neneknya.Namun, sekarang, dia sendiri masih tinggal di tempatnya Mike. Jika dia benar-benar ingin menjaga neneknya, dia juga harus memberi tahu Mike terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan pria ini."Kalau Nenek nggak keberatan, Irene bisa menjaga Nenek di Kota Cena," kata Michael tiba-tiba.Irene tercengang untuk sesaat. Dia menatap Michael dengan tatapan terkejut, seakan-akan dia sama sekali tidak menyangka bahwa Michael akan mengucapkan kata-kata seperti ini.Sisca sepertinya juga terkejut. Kemudian, dia tersenyum dan berkata, "Kamu baik hati, ya. Tapi, aku sudah terbiasa tinggal di sini. Selain itu, aku masih punya putra dan putriku. Kalau aku membiarkan cucuku menjagaku, sepertinya aku akan dikatai orang lain. Setelah kondisi kesehatanku membaik, aku akan pergi mengunjungi kalian di Kota Cena."Sisca menole
Hanya dengan duduk di sisi Michael seperti ini pun Irene bisa membuat Michael merasa tenang.Michael merasa seakan-akan hanya dengan menatap Irene seperti ini, rasa tegang dari tipu muslihat dan bahaya yang dia hadapi sehari-hari bisa mereda.Orang lain hanya mengira bahwa Michael sangat jaya, tetapi Michael sendiri tahu bahwa makin tinggi posisinya, makin banyak uang yang dia miliki dan makin besar kekuasaannya, orang yang ingin mencelakainya juga makin banyak.Kejayaan ini terlihat indah, tetapi sebenarnya berbahaya. Mungkin, sedikit saja dia tidak berhati-hati, Grup Yunata yang besar akan langsung runtuh.Oleh karena itu, Michael harus selalu berhati-hati. Setiap langkah yang dia ambil, dia selalu sangat berhati-hati, hal ini sudah sangat wajar. Dia terus memperkirakan setiap kemungkinan yang akan terjadi di masa depan, sehingga dia bahkan melupakan rasanya ketenangan.Mungkin saja, hanya Irene yang bisa memberinya ketenangan seperti ini.Saat mobil ini melewati tempat istirahat, Mi
Saat Michael hendak menyodorkan air yang baru dia beli untuk Irene, dia malah melihat wajah Irene yang pucat dan lemah. Dia bergegas bertanya, "Kenapa? Kamu nggak enak badan, ya?"Irene menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Aku ... aku hanya ...." Namun, pada saat ini, Irene bahkan tidak bisa mengucapkan satu kalimat lengkap.Michael mengernyit. Pada saat ini, wajah Irene pucat, keningnya berkeringat, sebelah tangannya memegang setir mobil dengan erat dan tubuhnya bergetar, sedangkan sepasang matanya penuh akan ketakutan ....Irene seperti sedang berada dalam kondisi panik."Hanya apa?" tanya Michael sambil meletakkan botol air itu di satu sisi. Kemudian, dia memegang tangan Irene yang memegang setir mobil dan melepaskan pegangan Irene di setir mobil itu sedikit demi sedikit. "Jangan takut, ada aku. Apa pun yang terjadi, kamu nggak perlu takut," kata Michael.Suara Michael terdengar tegas dan kuat.Irene tiba-tiba memejamkan matanya dan menarik napas berat dua kali. Akhirnya, dia bera
Sepulangnya ke Kediaman Yunata, Michael membiarkan pembantu untuk membawakan obat tradisional yang sudah dipanaskan.Tentu saja, ada juga permen dan cokelat yang dibawakan bersama obat itu.Irene meminum obat tradisional yang pahit, tetapi dia sama sekali tidak merasakan rasa pahit itu. Baginya, obat ini adalah sejenis harapan.Mungkin saja, kalau dia beruntung, kelak, dia benar-benar bisa memiliki anaknya sendiri.Michael mengambil sebuah cokelat dan menyodorkannya ke mulut Irene. Irene membuka mulutnya dan memakan cokelat dari tangannya Michael.Hanya saja, dia tidak sengaja menggigit jari tangannya Michael.Irene langsung ingin menggerakkan kepalanya ke belakang."Maaf," kata Irene.Namun, Michael hanya menyentuhkan bibirnya ke ujung jarinya yang baru tergigit dan bertanya, "Cokelatnya manis, nggak?" Suara Michael terdengar merdu, membawa sejenis godaan yang tidak bisa ditolak.Wajah Irene seketika memerah. Pada saat ini, jelas-jelas Michael menanyakan tentang cokelat itu, tetapi Ir
Michael mengelus pipi Irene dengan lembut, gerakannya sangat berhati-hati. Kemudian, dia berkata dengan suara yang serak dan agak tertahan, "Cintai aku, ya?"Michael terdengar seperti sedang memelas.Michael yang seperti ini membuat Irene menjilat bibirnya, tetapi malah membuat bibirnya tampak makin halus dan menggoda. Irene tidak tahu harus bagaimana menjawab ucapan Michael. Pada saat ini, Irene bahkan seperti kehilangan kemampuan berpikirnya karena dia diselimuti oleh hawa pria ini.Wajahnya yang cantik, matanya yang hitam, hidungnya yang kecil, serta tatapannya terhadap Michael, seakan-akan adalah sejenis godaan.Dulu, Michael mengira bahwa dia tidak akan menginginkan rasa cinta seorang wanita selamanya.Namun, setelah bertemu dengan Irene, segalanya berubah.Michael baru menyadari bahwa ternyata, dia begitu menginginkan Irene dan cinta Irene!Pikiran ini menjadi makin kuat dalam benak Michael. Di hadapan Irene, Michael bersedia menurunkan harga dirinya, menyingkirkan prinsip hidupn
Tubuh Michael tiba-tiba menjadi kaku. "Kamu ... tahu kamu lagi ngapain?" tanya Michael. Kalimat ini sangat sederhana, tetapi Michael harus mengucapkannya dengan susah payah.Irene menggigit bibirnya dan berkata, "Aku ... aku tahu."Pada saat ini, Irene hanya ingin mengikuti kata hatinya, dia ingin mengucapkan seluruh isi hatinya pada Michael.Oleh karena itu, dia memberanikan dirinya."Mike, sepertinya, aku mencintaimu!" kata Irene. Benar, dia ingin memberi tahu perasaan yang nyata ini pada Michael, bukan hanya terdiam saat Michael menanyakan perasaannya dan menatap mata Michael pelan-pelan dipenuhi kesedihan.Irene mungkin tidak bisa mengungkapkan perasaan ini karena dia melihat kesedihan di mata Michael. Bagi Michael, Irene tidak mencintainya."Sekarang, aku memang nggak tahu sedalam apa aku mencintaimu, aku juga nggak tahu perasaan ini sudah mencapai tingkatan seperti apa. Tapi, aku mencintaimu," kata Irene.Dia tidak ingin menyembunyikan perasaan ini karena dia tidak mau Michael sa
Sambil mengingat kembali kejadian semalam, wajah Irene terasa panas.Pada saat ini, meskipun Irene sudah bangun, matanya tetap terpejam. Dia takut, begitu dia membuka matanya dan melihat Michael, dia akan merasa terlalu canggung.Selain itu, saat dia melihat Michael, apa yang harus dia katakan supaya suasananya tidak canggung?Irene mulai memikirkan hal ini dalam benaknya.Hanya saja, sebelum Irene bisa mendapatkan sebuah jawaban, dia mendengar Michael bertanya, "Sudah bangun, ya? Kalau sudah bangun, kamu nggak perlu terus memejamkan matamu. Jangan-jangan ... kamu takut melihatku, ya?"Tubuh Irene seketika menjadi kaku. Dia tiba-tiba membuka matanya dan melihat sebuah wajah yang tampan, yaitu wajahnya Michael!Pada saat ini, dengan tangannya bertopang di samping ranjang, Michael membungkukkan badannya, sehingga wajahnya berjarak sangat dekat dengan wajah Irene. Napas Michael yang hangat juga menyebar di wajah Irene.Dengan jarak sedekat ini, Irene bahkan bisa menghitung bulu mata Micha