Setelah sikat gigi dan cuci muka, wajah Irene sudah sangat merah.Hanya saja, saat Irene mengambil sisir untuk menyisir rambutnya, Michael tiba-tiba mengambil sisir dari tangan Irene dan berkata, "Biar aku saja."Irene seketika tercengang. "Tapi ....""Tenang saja, aku nggak akan membuatmu terlalu jelek," kata Michael sambil tersenyum. Dia mengambil sisir itu dan mulai merapikan rambut Irene.Gerakannya sangat lembut, seakan-akan dia sedang menjaga anak kecil yang paling dia cintai.Di dunia ini, ada berapa orang yang bisa diperlakukan selembut ini oleh Michael?!Melalui cermin di depan, Irene melihat dirinya dengan Michael di dalam cermin dengan tercengang.Pada saat ini, wajahnya masih saja sangat merah. Hanya saja, dia tampak malu-malu dan senang, sedangkan Michael tersenyum, ekspresinya lembut, sepertinya Michael bisa menggetarkan hati banyak wanita.Jari tangan Michael yang kurus memegang rambut Irene sambil menyisirnya. Kemudian, dia mengambil seluruh rambut Irene dan mengikatnya
"Kamu kira bantuan seperti apa yang bisa mereka berikan?" kata Harry. "Kamu mau menyuruh Keluarga Susanto untuk melawan Michael? Atau menyuruh Keluarga Susanto untuk langsung menyuntikkan dana sebesar triliunan untuk kita, supaya harga saham kita naik?"Luvana seketika membungkam. Dia tidak mengetahui apa pun tentang bisnis. Jadi, mendengar ucapan suaminya, dia mengerti bahwa Keluarga Susanto juga tidak mungkin bisa membantu mereka.Di samping bisa atau tidak Keluarga Susanto langsung mengeluarkan uang sebanyak triliunan sekaligus, mereka bahkan tidak mungkin akan melawan Michael."Kalau begitu ... bagaimana, dong?" Luvana mulai panik. "Ada apa sebenarnya dengan Michael? Dia sudah tertipu oleh Irene! Trik seperti apa yang digunakan wanita itu? Bukankah dia hanya wanita bekas yang sudah dibuang oleh Martin?!"Harry berkata dengan agak kesal, "Sudahlah, kamu bisa mengucapkan kata-kata seperti ini di hadapanku, tapi jangan katakan di luar, jangan menimbulkan masalah yang nggak diperlukan.
Irene pergi lagi ke rumah sakit untuk menjenguk Brian. Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Brian sudah bangun dan sedang berinteraksi dengan Yuna di dalam ruang rawat. Yuna menunjuk berbagai barang sambil terus mengatakan nama barang itu pada Brian.Sedangkan Brian hanya mendengarkan dengan sungguh-sungguh, benar-benar "mendengar". Kemudian, dia juga menunjuk benda yang baru Yuna sebut, lalu Yuna akan mengulang nama benda itu lagi.Irene memanggil nama anak ini. "Brian."Dalam sekejap, anak laki-laki ini menoleh dan menatap ke arah Irene.Hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Bisa dilihat bahwa Brian benar-benar bisa mendengar suara Irene! Irene seketika merasa senang untuk anak kecil ini.Jika Brian sudah bisa mendengar, artinya ke depannya, Brian juga bisa belajar berbicara. Asalkan dia memakai implan koklea, dia bisa menjadi seperti anak normal lainnya.Meskipun usia tiga tahun sudah agak terlambat dan biasanya, dokter akan menganjurkan untuk melakukannya secepat mungkin, untung
"Tapi, sepertinya Tuan Michael sangat baik padamu, jadi akhirnya kamu juga mendapatkan imbalan atas semua penderitaanmu," kata Yuna.Benarkah begitu? Mungkin saja iya. Sekarang, hubungan antara Irene dengan Michael seperti menjadi makin harmonis, hingga Irene merasa seakan-akan dia kembali lagi ke masa-masa hangat di kamar kontrakannya itu.Tidak, ada yang berbeda. Pada saat itu, Irene hanya menganggap pria ini sebagai adiknya, sebagai keluarga. Sedangkan sekarang, dia menganggap pria ini sebagai pacarnya, sebagai seseorang yang mungkin akan hidup dengannya selamanya."Kak Yuna, kamu juga begitu. Kelak, Brian sudah bisa mendengar dan juga bisa berbicara. Ke depannya, dia bisa menjadi seperti anak-anak lainnya, bersekolah dan berteman dengan normal," kata Irene."Iya, Brian itu nyawaku. Asalkan dia baik-baik saja, sebanyak apa pun penderitaan yang aku alami, aku juga nggak apa-apa," kata Yuna. Kemudian, dia menatap Irene sambil tersenyum dan berkata, "Kamu belum menjadi ibu. Kelak, saat
Begitu wanita muda itu melihat Irene, dia langsung berseru dengan sinis, "Oh, kamu memanggil bantuan, ya!"Irene mengernyit sambil bertanya pada sahabatnya, "Leni, ada apa ini?""Jangan pedulikan dia," kata Leni.Mendengar ucapan Leni, wanita muda itu langsung naik darah. Dia pun berseru dengan suara keras, "Kenapa? Kamu nggak berani mengakuinya, ya?! Dasar nggak tahu malu! Kamu menggoda pacarku! Kalau bukan karena ketahuan olehku, bukankah kamu ingin langsung melepaskan semua pakaianmu dan tidur dengan pacarku?!"Leni seketika memelototi wanita itu dengan penuh amarah dan berkata, "Aku menggoda pacarmu? Kamu kira aku tertarik pada pria seperti ini? Apa yang sedang kamu pikirkan? Kamu selalu merasa bahwa orang lain bermasalah, kenapa kamu nggak pikir kalau orang yang paling bermasalah itu pacarmu?!""Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri! Tapi kamu masih mau berdalih!" seru wanita itu."Lihat apanya?!" seru Leni dengan penuh amarah. Dia menunjuk pria yang tampak ciut itu sambil b
Saat Irene mengurus prosedur supaya Leni dibebaskan dengan jaminan, dia menerima panggilan dari Michael. "Kamu di kantor polisi?" tanya Michael."Hah?" Irene tercengang sesaat, lalu dia menyadari bahwa Michael sepertinya mengetahui hal ini dari sopirnya."Iya, aku di kantor polisi," jawab Irene. "Leni terkena masalah, jadi aku datang membantunya mengurus prosedur pembebasan dengan jaminan.""Dia memerlukan bantuanmu?" tanya Michael dengan agak konyol. "Kenapa dia nggak cari Brandon? Bukankah Brandon pacarnya?"Irene seketika terdiam. Hal ini agak rumit untuk dijelaskan dan juga menyangkut privasi Leni. Jadi, Irene berkata, "Dia punya pemikirannya sendiri. Intinya, sekarang, aku sedang mengurus hal ini untuk dia, jadi aku nggak bisa mengobrol dulu denganmu!"Kemudian, dia langsung mengakhiri panggilan ini dan membantu Leni mengurus prosedur itu.Selina masih terus mencaci-maki Leni, dia bersikeras bahwa Leni pasti tertarik pada pacarnya.Leni benar-benar murka. Bagaimanapun, sekarang, d
Donny menganggukkan kepalanya dengan takut-takut dan berkata, "Iya, benar ... Leni merayuku!"Mendengar ucapan ini, Leni ingin sekali langsung menampar pria ini!Irene takut temannya bertindak impulsif, jadi dia bergegas menarik Leni, lalu berkata pada Donny, "Kamu harus bertanggung jawab atas ucapanmu secara hukum. Kalau nggak, artinya kamu memfitnah nama baik temanku. Sebaiknya kita kembali ke kantor polisi, mari kita lihat apakah kita perlu mengajukan kasus ini atau nggak."Donny seketika menegang, dia pun membungkam.Selina masih terus mengumpat. Michael hanya melirik Selina sekilas dengan malas dan berkata, "Kamu benar-benar mengira kamu yang paling benar, ya. Memangnya kamu berhak mengatai pacarku seperti ini? Memangnya kamu siapa?"Ekspresi Selina seketika menjadi sangat masam. Ucapan Michael benar-benar mempermalukannya."Aku ... aku hanya memberimu peringatan dengan niat baik," kata Selina. "Aku juga takut kamu dibohongi orang ini."Namun, Michael sama sekali tidak mendengarka
Leni terdiam, ekspresinya getir. Dia ingin menyembunyikan kenyataan bahwa dia berpacaran dengan Brandon sebisa mungkin.Dengan begitu, setelah mereka berpisah, hidupnya Leni tidak akan terlalu terpengaruh.Jika bukan karena orang tuanya Leni secara tidak sengaja mengetahui keberadaan Brandon, Leni bahkan tidak ingin memberi tahu orang tuanya!"Aku ... emm, aku takut mengganggu pekerjaannya," jawab Leni sambil mengarang sebuah alasan."Kalau begitu, kamu nggak takut mengganggu Irene?" tanya Michael lagi.Leni terdiam, tetapi Irene bergegas menjawab, "Aku nggak takut diganggu Leni." Kemudian, dia berkata pada Leni, "Kelak, kalau ada masalah, kamu harus menggangguku karena kamu teman yang paling penting bagiku."Kehangatan meluap dalam hati Leni. Sambil mengiakan ucapan Irene, Leni menatap Michael yang duduk di sisi Irene melalui kaca spion. Nada bicara Michael tadi membuat Leni merasa seakan-akan pria ini sedang cemburu, membuat Leni entah mengapa merasa dicemburui.Namun, masalahnya ada
"Martin, aku merasa agak pengap, ayo pergi ke taman bunga di belakang," kata Hannah."Baiklah," kata Martin sambil menatap calon istrinya dengan tatapan yang agak rumit. "Tadi, kamu sengaja nggak membiarkanku bicara, untuk ini?" Martin mengucapkan kata-kata ini dengan suara yang sangat rendah, sehingga hanya mereka berdua yang bisa mendengar suaranya."Iya. Kalau ada yang mau cari masalah, untuk apa kita memperingatkannya?" kata Hannah sambil tersenyum. "Selain kedua keluarga kita, tentu saja masih ada keluarga lain yang akan menyinggung Michael dan nasib mereka akan lebih parah lagi."Melihat senyuman di bibir calon istrinya ini, Martin tiba-tiba merasakan kehilangan dan keberatan yang tidak bisa dijelaskan dalam hatinya, seakan-akan ada sesuatu yang sudah menghilang darinya dan tidak akan bisa kembali lagi.Sedangkan sekarang, hal yang bisa Martin lakukan hanyalah terikat erat dengan wanita di hadapannya ini, demi kepentingan kedua keluarga!Tidak jauh dari mereka, ada juga seseorang
Ternyata, Irene adalah pengemudi mobil yang menyebabkan kecelakaan yang membunuh Helen. Sedangkan sekarang, Michael berpacaran dengan Irene. Sama sekali tidak ada yang menyangka bahwa hal yang tidak mungkin terjadi ini akhirnya terjadi juga!Bruk!Jason mendengar suara sesuatu terjatuh di belakangnya. Dia menoleh dan melihat Winny yang jatuh terduduk di lantai karena kedua kakinya lemas.Jason menatap Winny dengan tatapan simpati. Sepertinya, Keluarga Avila akan jatuh sial dan Winny sepertinya akan dikeluarkan dari lingkaran kelas atas ini.Bagaimanapun, Michael bukanlah orang yang murah hati.Pada saat ini, Debbie dan Ivanna merasa ketakutan. Terutama Debbie, meskipun dia merasa tidak rela, tatapannya tetap saja tampak ketakutan.Tindakan Michael barusan sudah menunjukkan bahwa dia sebenarnya sudah mengetahui perihal Irene pernah dipenjara. Kalau begitu, perbuatan Winny tadi jelas-jelas mencari masalah untuk dirinya sendiri.Selain itu ... tadi, Michael berjongkok di hadapan Irene, wa
"Aku hanya dikatai, terus gaunku diinjak hingga robek," jawab Irene. Dia tidak ingin mengeluh di tempat ini. "Maaf, ya. Hari ini, kamu membawaku ke sini, tapi aku malah ....""Maaf apanya," kata Michael. Dia memotong ucapan Irene dan berkata, "Akulah yang nggak menjagamu dengan baik, sehingga kamu terkena masalah seperti ini."Kemudian, Michael berjongkok dan mengikat ujung rok Irene yang robek, supaya ujung rok itu tidak terseret di lantai, sehingga Irene menginjaknya.Saat Michael berjongkok, semua orang di sekitar terkejut. Tidak ada yang menyangka bahwa Tuan Michael yang sangat terhormat di Kota Cena malah bisa berjongkok di hadapan seorang wanita seperti ini.Setelah Michael membantu Irene merapikan ujung rok Irene, Michael menengadah dan menatap Irene sambil bertanya, "Kamu terluka, nggak?"Pada saat ini, Michael berjongkok sambil menengadah, sedangkan Irene berdiri sambil menunduk. Keduanya saling bertatapan. Untuk sesaat, Irene merasa seakan-akan pada saat ini, Michael sedang m
"Benar. Wanita inilah yang nggak tahu malu. Entah dengan cara apa dia menipu Michael. Sepertinya, sekarang, Michael juga nggak tahu kalau wanita ini pernah masuk penjara," timpal Ivanna.Mendengar ucapan wanita-wanita ini, Hannah dan Martin tampak terkejut. Baru saja Martin ingin mengucapkan sesuatu, Hannah diam-diam menarik Martin untuk mengisyaratkan agar Martin tidak mengatakan apa pun.Irene hanya merasa bahwa makin banyak orang di sekitar yang menatap ke arah mereka. Selain itu, banyak orang mendengar ucapan Winny dan yang lainnya barusan. Pada saat ini, tatapan yang tertuju ke arah mereka beragam, ada yang terkejut, ada yang menghina, semuanya seperti sedang menonton pertunjukan.Irene membuang napas dalam hatinya. Sepertinya, di pesta hari ini, dia mempermalukan Michael lagi. Bagaimanapun, dia tidak bisa mengubah hal-hal yang pernah dia alami sebelumnya.Irene tidak ingin mempermalukan dirinya lebih lama lagi, jadi dia berbalik untuk pergi.Namun, kali ini, baru saja dia mengamb
Mendengar hal ini, Winny dan Debbie yang berada di satu sisi juga langsung terkejut.Winny tiba-tiba tertawa dan berkata, "Kukira kamu siapa. Ternyata kamu pembunuh, ya! Michael tahu, nggak, kalau kamu orang yang membunuh Helen?"Pada saat ini, Winny sudah tidak sabar ingin melihat reaksi Irene saat Michael mengetahui bahwa Irene adalah pelaku dalam kecelakaan mobil itu.Menurut Winny, Michael pasti tidak mengetahui hal ini. Kalau tidak, bagaimana mungkin Michael akan membiarkan Irene berias seperti ini dan menghadiri pesta ini sebagai pendampingnya?!Sedangkan Debbie tersenyum sinis dan berkata, "Oh iya, hari ini Martin juga datang ke pesta ini. Tadi, aku melihatnya dengan Hannah. Bagaimana kalau kami bantu agar kamu bisa bertemu dengan mantan pacarmu itu?"Mendengar ucapan Debbie, Winny langsung bersemangat. Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke sekeliling. Kebetulan, Martin dan Hannah berada tidak jauh dari mereka.Oleh karena itu, Winny seketika berseru ke arah kedua orang itu, "
"Oh iya, apa hubunganmu dengan Michael? Bagaimana kalau kamu beri tahu kami, untuk memuaskan rasa ingin tahu kami?" kata Debbie.Irene tersenyum dan menjawab, "Ini masalah pribadiku, jadi aku nggak bisa beri tahu kalian."Begitu Irene mengucapkan kata-kata ini, ekspresi ketiga wanita itu sontak berubah. Winny Avila, putri dari presiden direktur jaringan toko kelontong, langsung berkata, "Ucapanmu sungguh nggak enak didengar. Jangan-jangan hubungan kalian memalukan, ya, jadi kamu nggak berani bilang?"Wajah Irene agak menggelap. Hal yang dia duga ... akhirnya terjadi. Meskipun dia ingin menghindar, dia sama sekali tidak bisa melakukannya.Sedangkan Ivanna, cucunya bos hotel terkenal, memelototi Irene sambil mengernyit, seperti sedang memikirkan sesuatu.Winny melanjutkan ucapannya dengan agresif. "Jangan-jangan kamu menggunakan cara yang nggak etis untuk menjalin hubungan dengan Michael?" kata Winny.Irene mengerutkan bibirnya dan berkata, "Maaf, aku masih ada urusan, jadi aku pergi dul
Jason menelan ludah sambil berpikir, 'Baiklah. Kalau begitu, kelak, Irene jelas-jelas akan menikah ke Keluarga Yunata dan menjadi nyonya di Keluarga Yunata.'"Sepertinya dia benar-benar beruntung," gumam Jason."Akulah yang beruntung," kata Michael dengan santai. Dengan kata lain, kemalangan Irene adalah keberuntungan bagi Michael.Dulu, tanpa kecelakaan itu, mungkin saja sekarang, Irene sudah menikah dan berkeluarga dengan Martin, tidak bertemu dengan Michael dengan cara seperti itu. Terlebih lagi, Michael tidak akan menyadari bahwa berada di sisi Irene adalah sesuatu yang begitu menyenangkan.Mendengar ucapan Michael, Jason terkejut.Pada saat ini, dia hanya merasa bahwa Michael benar-benar sudah jatuh hati sepenuhnya pada Irene!…Irene mengambil segelas sampanye dari seorang pelayan dan meminumnya. Dengan kadar alkohol yang rendah dan rasa buah yang segar, sampanye ini terasa lumayan enak.Namun, sampanye seperti ini tidak boleh diminum terlalu banyak. Bagi orang dengan tingkat tol
Irene jarang sekali mendengar Michael menyebut siapa pun sebagai temannya, jadi Jason Tamara ini sepertinya berhubungan lumayan baik dengan Michael. "Halo, aku Irene Linardo," kata Irene.Irene memperkenalkan dirinya dengan natural."Halo, sudah lama aku ingin bertemu denganmu, tapi nggak pernah ada kesempatan," kata Jason sambil tersenyum. Bagaimanapun, dia sangat penasaran dengan wanita yang bisa mendapatkan hati sahabatnya ini.Terlebih lagi, pada malam tahun baru, sahabatnya ini membawa segerombolan polisi ke sebuah kota kecil yang terletak di samping Kota Cena dan bahkan meninggalkan tuan besar dari Keluarga Yunata demi wanita ini. Tentu saja hal ini membuat Jason terkejut dan juga penasaran.Sekarang, setelah Jason melihat Irene, dia merasa bahwa meskipun Irene tidak memiliki kecantikan yang luar biasa, Irene membuat orang lain merasa sangat nyaman, wanita ini tampak halus dan tenang.Sedangkan Michael yang berdiri dengan Irene seperti terlihat lebih tenang daripada biasanya.Dal
Pada saat ini, Kris bahkan memiliki sebuah firasat, jika dia tidak melepaskan tangan Irene, Michael sepertinya akan langsung mematahkan pergelangan tangannya.Kris memang tidak perlu berselisih dengan Michael hanya demi seorang wanita. Lagi pula … sebelumnya, bukankah Kris sudah mengetahui bahwa Irene bukanlah orang yang ingin dia cari?Kris hanya menurunkan tatapannya sambil melepaskan pegangannya di tangan Irene. Tangan Irene seketika mendapatkan kembali kebebasannya."Maaf. Tadi, aku lepas kendali, Nona Irene mengingatkanku akan seorang teman lama," kata Kris."Dia bukan teman lamamu itu. Ke depannya, jangan melakukan hal seperti ini lagi," kata Michael dengan dingin sambil meraih tangan Irene dan meninggalkan Kris dan Elena.Kris menatap punggung Irene dengan tatapan yang tidak bisa ditebak. Di belakang Kris, Elena hampir ingin berteriak.Bukan? Sebenarnya … iya! Jika orang di lukisan di studio Kris benar-benar teman lamanya Kris, Elena yakin bahwa teman lama itu adalah Irene.Gaun