Dia ... ketiduran!"Sudah bangun, ya? Masih mau tidur lagi, nggak?" tanya Michael.Irene seketika tercengang. Dia mengangkat kepalanya dan menatap Michael sambil berkata, "Aku ... aku ketiduran, kenapa kamu nggak membangunkanku?""Kamu tidur sangat nyenyak, jadi aku ingin membiarkanmu tidur lebih lama," jawab Michael."Aku sudah bilang aku mau menjenguk Brian, tapi aku malah ketiduran ..." kata Irene sambil mengambil ponselnya untuk mengecek waktu. Untung saja, sekarang masih belum jam tiga siang, jadi dia belum terlambat untuk pergi ke rumah sakit."Waktu ke rumah sakit masih cukup. Aku akan menemanimu ke sana sekarang juga," kata Michael sambil berdiri dan mengenakan jas luarnya, lalu berjalan ke sisi Irene.Irene menganggukkan kepalanya. Dia tiba-tiba teringat bahwa dia baru bangun, jadi rambutnya masih berantakan. Oleh karena itu, dia melepaskan ikat rambutnya, lalu langsung mengikat rambutnya dalam gaya ekor kuda dengan terburu-buru.Gerakan Irene sangat cepat, dia mengikat kembal
Dulu, meskipun Yuna pernah bersama Jeffry, keluarganya Jeffry tidak memiliki hubungan bisnis dengan Keluarga Yunata. Oleh karena itu, Yuna juga tidak pernah melihat Michael. Namun, sekarang, dia malah melihat Michael dua kali dalam waktu sesingkat dua hari.Selain itu, pria ini selalu berada di sisi Irene!Sambil mengingat peringatan Michael terhadapnya sebelumnya, tatapan Yuna terhadap Irene menjadi agak rumit. Entah itu kesialan atau keberuntungan jika seseorang seperti Irene bisa dicintai oleh seseorang seperti Michael.Namun, apa pun itu, Yuna tetap mengharapkan kebahagiaan Irene."Oh iya, aku lupa beli buah. Sebelumnya, Brian mengatakan bahwa dia ingin makan delima di rumah sakit," kata Irene. Kemudian, dia bergegas mengambil ponselnya untuk pergi membeli delima.Tentu saja, Brian tidak benar-benar mengucapkan kata-kata itu, melainkan menggunakan bahasa isyarat."Nggak perlu, Irene. Kamu sudah beli mainan untuk Brian. Nanti, biar aku saja yang beli delimanya," kata Yuna."Nggak ap
Namun, alasan sebenarnya seharusnya adalah Irene. Apakah Irene meminta bantuan Michael sehingga Yuna mendapatkan hasil seperti ini?Pada saat ini, Irene kembali ke ruang rawat dengan satu bungkus delima di tangannya."Sudah. Saat Brian bangun, kalau dokternya mengizinkan, dia bisa makan delima ini," kata Irene sambil tersenyum lebar."Irene, terima kasih," kata Yuna dengan berlinang air mata."Aku hanya beli sebungkus delima," kata Irene. Dia mengira bahwa Yuna berlinang air mata karena Yuna mengkhawatirkan kondisi Brian, jadi dia berkata, "Kak Yuna, sekarang, operasinya Brian sudah berakhir dengan lancar. Ke depannya, dia hanya perlu menyesuaikan diri dengan implan koklea itu, nggak ada lagi yang berbahaya. Tenang saja, semuanya akan baik-baik saja.""Iya, semuanya akan baik-baik saja," kata Yuna sambil menganggukkan kepalanya.Dulu, dia mengira bahwa dia sudah membantu Irene karena saat Irene sedang mengalami kesusahan, dia bersedia membiarkan Irene bekerja di tokonya. Namun, sebenar
"Kamu benar-benar mau jalan-jalan di sini?" tanya Irene dengan heran."Memangnya nggak boleh, ya?" tanya Michael. "Sebelumnya, bukankah kamu juga membawaku jalan-jalan di pasar malam? Sebenarnya tempat itu juga nggak beda jauh dari tempat ini.""Tapi, pada saat itu, aku nggak mengetahui identitasmu," gumam Irene. Jika Irene tahu bahwa pria ini adalah Michael Yunata, dia tidak akan membawa Michael ke pasar malam untuk membeli pakaian."Apanya yang berbeda? Baik dulu maupun ke depannya, aku tetap 'Mike'," kata Michael sambil menatap Irene dengan sungguh-sungguh.Tatapan ini ... sangat efektif bagi Irene! "Kalau begitu ... ya sudahlah," kata Irene. Kemudian, dia pun jalan-jalan di jalanan ini dengan Michael.Dulu, pada masa kuliah, Irene sering jalan-jalan di tempat ini dengan teman-temannya. Kemudian, setelah dia bekerja, tentu saja dia makin jarang jalan-jalan di tempat ini.Kemudian, setelah dia dipenjara selama tiga tahun, dia bahkan harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hiduny
Irene seketika terdiam. Apakah Michael sedang ... marah?"Kamu bilang kamu mau hidup mandiri dan menjadi pengantar makanan di restoran kecil itu, kamu nggak mau bergantung padaku. Baiklah, aku membiarkanmu melakukannya." Michael menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Tapi, bahkan pacar biasa juga bisa membelikan beberapa barang yang ingin dia belikan untuk pacarnya, 'kan? Kamu menganggapku sebagai pacarmu, nggak, sih?"Irene menggigit bibirnya. Untuk sesaat, dia tidak tahu harus bagaimana menjawab pertanyaan ini."Irene, aku tahu kamu nggak ingin bergantung padaku. Tapi, hal ini nggak berarti bahwa kamu harus menolak semua pemberianku," kata Michael.Michael ingin memberikan Irene hidup yang lebih baik, sehingga Irene tidak perlu mengkhawatirkan uang sekecil itu. Dia memang tahu bahwa alasan Irene berbuat seperti ini berhubungan dengan pengalaman Irene, jadi Irene mungkin memerlukan waktu yang lebih lama untuk mengubah beberapa kebiasaan hidupnya.Namun ... Michael tetap saja ingin be
Kemudian, Michael berkata pada karyawan itu, "Dibungkus, ya."Karyawan itu langsung merasa senang. Dia bergegas membungkus semua hiasan rambut itu dan mengeluarkan bonnya.Michael membayar tagihan ini dan mengambil kantongan berisi hiasan rambut itu. Irene tidak lagi berkomentar karena dia tahu bahwa ini niat baiknya Michael.Jika dia menolak lagi, dia mungkin akan membuat Michael merasa tidak nyaman."Ayo pergi beli pakaian dan sepatu," kata Michael, dia seperti kecanduan berbelanja."Eh, tapi aku sudah punya, nggak perlu beli lagi," kata Irene."Tapi aku mau melihatmu berpakaian dengan lebih cantik," kata Michael. "Bukankah kalian para wanita suka bilang kalau uang pria memang seharusnya dihabiskan oleh wanita? Terlebih lagi, dulu, saat kamu membelikan baju dan sepatu untukku, aku juga nggak menolak."Baiklah, Irene tidak bisa membantah ucapan Michael lagi.Namun, Irene takut Michael akan benar-benar membelikannya barang-barang merek mahal, jadi Irene berkata, "Kalau begitu ... bagai
Namun, tangan Michael malah tiba-tiba menarik lengan Irene.Irene menatap pria ini dengan heran sambil bertanya, "Kenapa?"Michael mengerutkan bibirnya, tatapannya pelan-pelan menjadi makin jelas. Kemudian, dia tersenyum dan berkata, "Nggak apa-apa, ganti saja." Kemudian, Michael melepaskan pegangannya di lengan Irene.Saat Irene berjalan memasuki ruang ganti dan menutup pintu ruangan, Michael baru memejamkan matanya.'Nggak boleh. Irene baru bersedia mendekatiku dengan susah payah, aku nggak boleh menakutinya,' pikir Michael.Irene seperti binatang kecil yang berhati-hati dan penakut. Dia mengambil setiap langkahnya dengan sangat hati-hati. Sedangkan Michael harus menggunakan kesabaran penuh untuk menghilangkan kekhawatiran dalam hati Irene, supaya Irene pelan-pelan belajar untuk bergantung padanya.Hanya dengan begitulah Irene baru bisa mencintai Michael dan tidak meninggalkan Michael!Oleh karena itu, Michael harus bersabar ... harus bersabar ....Dia harus mendapatkan cinta Irene!
Namun, Yeni sama sekali tidak menyangka bahwa wanita yang dia kira akan bertingkah ini malah tidak mengucapkan apa pun dan hanya menatapnya dalam diam. Sedangkan pria yang dia sukai itu malah mengusirnya dengan dingin.Mata Yeni terbelalak, ini pertama kalinya dia diusir seperti ini oleh orang lain."Kamu ...." Wajah Yeni memerah, sedangkan Michael menarik Irene ke dalam lift.Tanpa disadari, Yeni ingin mengejar mereka. Namun, melihat tatapan Michael yang dingin dari dalam lift, tubuh Yeni seketika menegang. Sepasang kakinya seperti terpaku di tempat dan tidak bisa bergerak.Sampai saat pintu lift tertutup, Stella yang berdiri di sisi Yeni tidak bisa menahan diri dari berkata, "Pria itu terlalu rendahan, deh! Dia ngerti cara bicara, nggak, sih?!"Yeni menggertakkan giginya dengan penuh amarah. Dia sama sekali tidak pernah dipermalukan seperti ini. Biasanya, dia selalu disanjung, jadi bagaimana mungkin dia bisa menahan diri dari perlakuan seperti ini?!Oleh karena itu, saat dia melihat