Dari ujung telepon lainnya, Yuna berkata, "Irene, operasi Brian berjalan dengan lancar. Kata dokter, setelah Brian menyesuaikan dirinya selama dua hari, dia bisa memulai pelatihan sistematis untuk mengenali suara.""Baguslah kalau begitu," kata Irene. Dia juga merasa senang atas hal ini. "Baiklah, kalau begitu, nanti sore, aku akan pergi menjenguk Brian."Kemudian, Irene menanyakan nomor ruang rawat Brian di rumah sakit, lalu mengakhiri panggilan ini."Anak yang punya masalah pendengaran itu, ya?" tanya Michael sambil menatap Irene."Iya, operasi Brian berjalan dengan lancar. Nanti sore, lagi pula, aku punya waktu, jadi aku mau menjenguk dia di rumah sakit," kata Irene."Kalau begitu, biar aku temani kamu ke sana," kata Michael."Kamu mau menemaniku?" Dengan matanya yang terbelalak karena terkejut, Irene berkata, "Tapi ... bukankah kamu mau kerja?""Aku akan menyuruh sekretarisku untuk mengundurkan urusan nanti sore. Lagi pula, semuanya bukan urusan mendesak," kata Michael dengan santa
Bahkan Irene pun tidak bisa menahan diri dari berpikir, apakah dia benar-benar sepenting itu bagi Michael? Dalam waktu setengah tahun mereka saling kenal, apakah perasaan Michael terhadap Irene benar-benar bisa sedalam itu?Namun, sepertinya Michael juga tidak memiliki alasan untuk membohongi Irene.Sekarang, Irene tidak memiliki apa pun, jadi tidak ada gunanya Michael membohongi Irene, 'kan?"Kak, bisa, nggak?" tanya Michael lagi untuk ketiga kalinya. Suara Michael sangat memikat hati, mengandung sejenis kerinduan yang tidak bisa diabaikan."Emm ... kalau aku punya waktu luang, aku akan memasakkan lebih banyak makanan enak untukmu," kata Irene. Dia baru menyadari bahwa detak jantungnya menjadi sangat kencang."Baiklah," kata Michael sambil tersenyum.Irene bergegas menunduk dan membereskan kotak bekal di atas meja. Saat dia hendak menutup tutup kotak itu, dia tiba-tiba berseru dengan terkejut, lalu menarik tangannya dengan kesakitan."Ada apa?" tanya Michael dengan cemas."Nggak apa-a
Sesaat kemudian, Michael akhirnya selesai memotong kuku Irene di bawah arahan Irene.Irene merasa sangat lelah, sebaiknya dia memotong kukunya sendiri.Namun, ada yang sepertinya ketagihan memotong kukunya. Michael mengamati kuku lainnya di tangan Irene dan mulai memotong kukunya Irene yang lainnya.Setelah itu, Michael berkata lagi, "Ke depannya, kalau kukumu sudah panjang, aku akan membantumu memotongnya."Irene seketika terdiam.Karena sekarang masih siang, jelas-jelas masih terlalu pagi bagi Irene untuk pergi menjenguk Brian di rumah sakit.Michael kembali ke meja kerjanya untuk mengurus urusan perusahaan, sedangkan Irene mengeluarkan ponselnya dan membaca berita di internet.Tiba-tiba, sebuah pencarian populer menarik perhatiannya, yaitu sebuah pencarian tentang Elena, yang memuji Elena sebagai pemenang dalam percintaan maupun kariernya.Selain itu, katanya, sudah terkonfirmasi bahwa Elena akan menghadiri pesta yang akan diadakan di Kota Cena dengan Kris. Orang-orang yang menghadi
Dia ... ketiduran!"Sudah bangun, ya? Masih mau tidur lagi, nggak?" tanya Michael.Irene seketika tercengang. Dia mengangkat kepalanya dan menatap Michael sambil berkata, "Aku ... aku ketiduran, kenapa kamu nggak membangunkanku?""Kamu tidur sangat nyenyak, jadi aku ingin membiarkanmu tidur lebih lama," jawab Michael."Aku sudah bilang aku mau menjenguk Brian, tapi aku malah ketiduran ..." kata Irene sambil mengambil ponselnya untuk mengecek waktu. Untung saja, sekarang masih belum jam tiga siang, jadi dia belum terlambat untuk pergi ke rumah sakit."Waktu ke rumah sakit masih cukup. Aku akan menemanimu ke sana sekarang juga," kata Michael sambil berdiri dan mengenakan jas luarnya, lalu berjalan ke sisi Irene.Irene menganggukkan kepalanya. Dia tiba-tiba teringat bahwa dia baru bangun, jadi rambutnya masih berantakan. Oleh karena itu, dia melepaskan ikat rambutnya, lalu langsung mengikat rambutnya dalam gaya ekor kuda dengan terburu-buru.Gerakan Irene sangat cepat, dia mengikat kembal
Dulu, meskipun Yuna pernah bersama Jeffry, keluarganya Jeffry tidak memiliki hubungan bisnis dengan Keluarga Yunata. Oleh karena itu, Yuna juga tidak pernah melihat Michael. Namun, sekarang, dia malah melihat Michael dua kali dalam waktu sesingkat dua hari.Selain itu, pria ini selalu berada di sisi Irene!Sambil mengingat peringatan Michael terhadapnya sebelumnya, tatapan Yuna terhadap Irene menjadi agak rumit. Entah itu kesialan atau keberuntungan jika seseorang seperti Irene bisa dicintai oleh seseorang seperti Michael.Namun, apa pun itu, Yuna tetap mengharapkan kebahagiaan Irene."Oh iya, aku lupa beli buah. Sebelumnya, Brian mengatakan bahwa dia ingin makan delima di rumah sakit," kata Irene. Kemudian, dia bergegas mengambil ponselnya untuk pergi membeli delima.Tentu saja, Brian tidak benar-benar mengucapkan kata-kata itu, melainkan menggunakan bahasa isyarat."Nggak perlu, Irene. Kamu sudah beli mainan untuk Brian. Nanti, biar aku saja yang beli delimanya," kata Yuna."Nggak ap
Namun, alasan sebenarnya seharusnya adalah Irene. Apakah Irene meminta bantuan Michael sehingga Yuna mendapatkan hasil seperti ini?Pada saat ini, Irene kembali ke ruang rawat dengan satu bungkus delima di tangannya."Sudah. Saat Brian bangun, kalau dokternya mengizinkan, dia bisa makan delima ini," kata Irene sambil tersenyum lebar."Irene, terima kasih," kata Yuna dengan berlinang air mata."Aku hanya beli sebungkus delima," kata Irene. Dia mengira bahwa Yuna berlinang air mata karena Yuna mengkhawatirkan kondisi Brian, jadi dia berkata, "Kak Yuna, sekarang, operasinya Brian sudah berakhir dengan lancar. Ke depannya, dia hanya perlu menyesuaikan diri dengan implan koklea itu, nggak ada lagi yang berbahaya. Tenang saja, semuanya akan baik-baik saja.""Iya, semuanya akan baik-baik saja," kata Yuna sambil menganggukkan kepalanya.Dulu, dia mengira bahwa dia sudah membantu Irene karena saat Irene sedang mengalami kesusahan, dia bersedia membiarkan Irene bekerja di tokonya. Namun, sebenar
"Kamu benar-benar mau jalan-jalan di sini?" tanya Irene dengan heran."Memangnya nggak boleh, ya?" tanya Michael. "Sebelumnya, bukankah kamu juga membawaku jalan-jalan di pasar malam? Sebenarnya tempat itu juga nggak beda jauh dari tempat ini.""Tapi, pada saat itu, aku nggak mengetahui identitasmu," gumam Irene. Jika Irene tahu bahwa pria ini adalah Michael Yunata, dia tidak akan membawa Michael ke pasar malam untuk membeli pakaian."Apanya yang berbeda? Baik dulu maupun ke depannya, aku tetap 'Mike'," kata Michael sambil menatap Irene dengan sungguh-sungguh.Tatapan ini ... sangat efektif bagi Irene! "Kalau begitu ... ya sudahlah," kata Irene. Kemudian, dia pun jalan-jalan di jalanan ini dengan Michael.Dulu, pada masa kuliah, Irene sering jalan-jalan di tempat ini dengan teman-temannya. Kemudian, setelah dia bekerja, tentu saja dia makin jarang jalan-jalan di tempat ini.Kemudian, setelah dia dipenjara selama tiga tahun, dia bahkan harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hiduny
Irene seketika terdiam. Apakah Michael sedang ... marah?"Kamu bilang kamu mau hidup mandiri dan menjadi pengantar makanan di restoran kecil itu, kamu nggak mau bergantung padaku. Baiklah, aku membiarkanmu melakukannya." Michael menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Tapi, bahkan pacar biasa juga bisa membelikan beberapa barang yang ingin dia belikan untuk pacarnya, 'kan? Kamu menganggapku sebagai pacarmu, nggak, sih?"Irene menggigit bibirnya. Untuk sesaat, dia tidak tahu harus bagaimana menjawab pertanyaan ini."Irene, aku tahu kamu nggak ingin bergantung padaku. Tapi, hal ini nggak berarti bahwa kamu harus menolak semua pemberianku," kata Michael.Michael ingin memberikan Irene hidup yang lebih baik, sehingga Irene tidak perlu mengkhawatirkan uang sekecil itu. Dia memang tahu bahwa alasan Irene berbuat seperti ini berhubungan dengan pengalaman Irene, jadi Irene mungkin memerlukan waktu yang lebih lama untuk mengubah beberapa kebiasaan hidupnya.Namun ... Michael tetap saja ingin be