Irene sama sekali tidak bisa menolak. Saat Irene tersadar, dia sudah berbaring di ranjang yang sama dengan Michael.Irene membuang napas dan berpikir, 'Ya sudahlah kalau tidur bareng. Lagi pula, sebelumnya, kita juga sudah pernah tidur bersama.'Hanya saja, pada saat ini, karena Michael berada di sisinya, dia tidak bisa terlelap.Oleh karena itu, Irene ingin mencari topik pembicaraan. "Kenapa kamu masih memanggilku kakak?" tanya Irene."Kamu nggak suka, ya?" tanya Michael pula.Irene ragu-ragu sesaat, lalu menjawab, "Bukan begitu, tapi aku merasa ... emm, seperti setelah menjadi pacar, panggilan ini agak aneh." Jika orang yang tidak mengetahui hubungan mereka mendengar panggilan ini, sepertinya orang itu akan mengira bahwa Irene adalah kakaknya Michael.Namun, kalau dipikir-pikir, Irene sebenarnya sudah mulai terbiasa dengan panggilan ini. Bagaimanapun, dari awal, pria ini sudah memanggilnya dengan sebutan itu."Kalau begitu, ke depannya, bagaimana kalau aku panggil kamu Irene?" tanya
Selama semalaman, Irene mengira bahwa dia tidak akan bisa tidur dengan Michael di sisinya. Namun, kenyataannya, begitu dia memejamkan matanya, dia langsung tidur dengan sangat nyenyak.Dengan Michael di sisinya, Irene seperti merasa tenang.Keesokan paginya, saat Irene bangun, dia melihat Michael yang sudah mengenakan kemeja putih. Sambil mengancingkan ujung lengan kemejanya, Michael berjalan menghampiri Irene dan berkata, "Sudah bangun, ya?""Iya," jawab Irene dengan wajah merah. Pada saat ini, dia belum cuci muka dan sikat gigi, rambutnya juga masih berantakan."Apakah tidurmu semalam nyenyak? Aku tidur sangat nyenyak," kata Michael sambil membungkukkan badannya. Dia menopang tangannya di sisi ranjang sambil menatap mata Irene.Kedua orang ini saling bertatapan, sehingga Irene seketika tidak tahu harus bereaksi seperti apa.Tanpa disadari, Irene bergerak ke belakang untuk menjaga jarak dengan pria ini. Namun, Michael malah menahan punggung Irene dengan kuat, sehingga jarak antara mer
Sekarang, pria lain menginginkan Irene untuk memakaikan dasinya. Berapa lama Irene bisa bertahan dengan pria ini?Irene tidak mengetahui jawaban untuk pertanyaan ini. Sekarang, mereka memang saling menyukai. Pria ini memang tidak peduli Irene tidak bisa melahirkan anak. Namun, Irene tetap tidak berani membayangkan masa depan mereka bersama.Dari awal, Irene memang sudah terlalu berbeda dari pria ini. Meskipun sekarang mereka berpacaran, apakah benar-benar akan ada masa depan bagi mereka?"Ada apa?" tanya Michael, membuyarkan lamunan Irene."Nggak apa-apa, coba membungkuk," kata Irene.Karena perbedaan tinggi badan mereka, Irene merasa kesulitan untuk memakaikan dasi langsung pada pria ini.Michael membungkukkan badannya dan mendekatkan wajah mereka.Irene meluruskan kerah kemeja Michael dengan lembut, lalu melingkarkan dasi itu di leher pria ini dan mulai mengikat dasinya."Tahukah kamu? Sekarang, aku menyerahkan nyawaku padamu," kata Michael dengan suara rendah.Gerakan Irene seketika
Seperti yang diduga, ucapan orang itu membenarkan dugaan Irene."Begini saja, deh. Kami juga nggak mau cari masalah. Kembalikan saja uang untuk 20 porsi makanan ini. Selain itu, kamu harus bayar ganti rugi sebesar 10 juta. Bagaimanapun, sudah ada orang yang mulai memakan makanan kalian. Siapa tahu ada serangga dalam makanan mereka?"Begitu orang ini mengucapkan kata-kata ini, beberapa orang lainnya juga berdiri dan mengerumuni Irene. Jelas-jelas mereka ingin membuat Irene merasa tertekan.Irene melihat ke sekeliling. Lokasi perfilman ini setengah terbuka, kru perfilman ini menggunakan sebuah kafe untuk melakukan perekaman. Pada saat ini, di daerah kiri depan, ada kamera pemantau, tetapi karena hari ini ada perekaman, kamera pemantau ini entah diaktifkan atau tidak.Sedangkan tidak jauh dari mereka, ada beberapa penggemar yang dihalangi oleh pagar di luar. Mereka sedang berjongkok di tempat itu, ada yang sedang beristirahat, ada yang masih mengangkat ponselnya, seakan-akan ingin melihat
Irene tidak ingin restoran kecil yang dikelola oleh Yuna dengan susah payah hancur begitu saja karena orang-orang ini.Atau mungkin, "rasa keadilan" dalam tubuhnya bangkit lagi. Bagaimanapun, dulu, sebagai seorang pengacara, bukankah dia berharap agar keadilan bisa ditegakkan?Saat Irene mengucapkan kata-kata ini, ekspresi beberapa orang itu berubah. Kemudian, ada yang melihat ke sekeliling, jelas-jelas mereka terlihat agak khawatir.Hanya saja, saat Irene hendak pergi, seseorang tiba-tiba menarik lengan Irene untuk menghalangi jalannya.Orang itu terlalu kuat, sehingga ponsel di tangan Irene langsung terjatuh.Ada yang melihat layar ponsel Irene yang sedang melakukan perekaman suara, orang itu seketika berseru dengan ekspresi masam, "Kak, dia sedang merekam!""Wah, sialan! Ternyata kamu berani melakukan trik seperti ini, ya!" seru seseorang dengan penuh amarah. Dia mengangkat tangannya untuk menampar Irene, benar-benar lupa bahwa mereka sedang berada di tempat terbuka dan ada banyak p
"Ada apa sebenarnya?" Kris tidak menanyakan pertanyaan ini pada orang lain, melainkan pada Irene, seakan-akan dia hanya memercayai ucapan Irene."Di salah satu kotak makan yang aku antarkan hari ini, ada seekor serangga. Mereka menyuruhku untuk menggratiskan semua pesanan ini dan meminta restoran untuk ganti rugi sebesar 10 juta. Aku menganggap bahwa hal ini sebaiknya ditangani oleh pihak kepolisian. Akhirnya, mereka menyadari bahwa aku merekam dengan ponselku, sehingga terjadi konflik seperti ini," jawab Irene."Merekam?" Dengan alis terangkat, Kris berkata, "Aku bisa dengar, 'kan?"Begitu orang-orang itu mendengar bahwa Kris ingin mendengar rekaman itu, ekspresi mereka seketika menjadi masam. Setelah Kris mendengar rekaman itu, raut wajahnya pun menggelap. Dia pun tahu bahwa orang-orang di kru perfilman ini memang ingin memeras uang Irene, sehingga terjadi konflik seperti ini.Pada saat ini, sutradara, asisten sutradara dan manajer lapangan yang datang dengan Kris juga kira-kira suda
Mantan pacar pria ini berasal dari berbagai kalangan. Tentu saja, akhirnya, nasib semua mantan pacarnya ada yang baik, ada juga yang buruk.Namun, apa pun itu, tetap ada banyak wanita yang ingin menjadi pacarnya Kris.Bahkan ada yang mengatakan di internet bahwa meskipun Kris tidak memiliki status sebagai penguasa dunia hiburan pun dia bersedia untuk mengabdi pada Kris dengan sepenuh hatinya karena pria ini terlalu tampan!Pada saat ini, melihat Kris berlutut dan mengikat tali sepatu seorang wanita, tidak ada yang bersuara, semuanya terkejut.Setelah Kris selesai mengikatnya, dia baru menarik kembali tangannya dengan tidak rela dan berdiri."Terima ... kasih," kata Irene dengan agak canggung. Dia menundukkan kepalanya dan bergegas pergi. Akan tetapi, Elena sedang menyaksikan adegan ini dengan mata terbelalak melalui jendela kaca di dalam kafe tempat perekaman ini. Dia mengepalkan tangannya erat-erat, hingga kukunya yang dirapikan dengan baik menusuk telapak tangannya.Mengapa Irene lag
Irene ragu-ragu sesaat, lalu berkata, "Bukan, tapi, aku kebetulan bertemu dengan ... orang yang kukenal. Orang itulah yang menyelesaikan masalahnya.""Temanmu, ya? Kalau begitu, kita benar-benar harus berterima kasih padanya! Bagaimana kalau aku beli hadiah, terus kamu bantu berikan pada temanmu?" tanya Yuna."Nggak perlu, deh," kata Irene. Dia bergegas mengalihkan topik pembicaraan ini dan menanyakan tentang pemasangan implan kokleanya Brian."Dua hari lagi, setelah laporan pemeriksaan Brian di rumah sakit keluar dan hasilnya nggak bermasalah, implan kokleanya sudah bisa dipasang," kata Yuna. Setiap dia membicarakan topik ini, kebahagiaan di wajahnya tidak bisa disembunyikan. "Kata dokter, kondisiku lumayan sulit, jadi aku bisa mengajukan pengurangan biaya sebagian.""Baguslah kalau begitu," kata Irene. Dia tahu bahwa Michael sudah berpesan terlebih dahulu pada dokter itu. Begitu Irene memikirkan bahwa sebentar lagi Brian bisa mendengar, Irene juga merasa bahagia.Masalah yang terjadi