Share

Bab 12

Penulis: Bamboo
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-15 17:51:49
Dulu, Irene selalu sendirian di penjara. Jika bukan karena Leni sering mengunjunginya, mendukungnya dan sibuk membantunya dengan urusannya, mungkin saja dia tidak bisa keluar dari penjara hidup-hidup.

Selama tiga tahun yang susah itu, Leni-lah yang terus mendukungnya.

Penyelamat hidup, ya .... Mata Michael berkilau. Sepertinya, Leni benar-benar sangat penting bagi Irene. "Tapi, apakah kamu nggak merasa konyol untuk menganggap seseorang sebagai penyelamat hidupmu? Kalau satu hari nanti, kamu ditinggalkan oleh penyelamat hidupmu, apakah kamu nggak akan merasa lebih putus asa?"

"Leni nggak akan meninggalkanku," kata Irene dengan sangat yakin. Tatapannya juga penuh keyakinan.

Entah mengapa, sebuah perasaan tidak nyaman muncul dalam hati Michael, seakan-akan dia tidak menginginkan ada orang yang layak mendapatkan kepercayaan Irene, seakan-akan Irene bisa melakukan apa pun demi orang tersebut.

...

Beberapa hari kemudian, karena departemen tingkat atas akan datang melakukan pemeriksaan di Pusat Sanitasi Lingkungan, beban kerja Irene juga bertambah, hingga kadang-kadang dia harus lembur.

Untungnya, saat dia pulang, Michael sudah memasak dan menunggunya, membuat hatinya terasa hangat.

Dia juga pernah menyuruh Michael untuk makan terlebih dahulu jika dia pulang malam, tetapi Michael malah bersikeras untuk menunggunya pulang dan makan bersama.

Terkadang-kadang, dia merasa bahwa mereka berdua seperti saling bergantung di kamar kontrakan yang kecil dan sederhana ini. Mungkin inilah rasanya memiliki seorang adik.

Pada pagi hari, setelah Irene menyapu jalanan yang merupakan tanggung jawabnya, dia kembali ke Pusat Sanitasi Lingkungan dan menyimpan peralatannya, lalu berdiri di daerah kosong di depan pintu.

Nanti, pengawas dari Manajemen Perkotaan akan datang, jadi mereka yang bertugas untuk menyapu jalanan disuruh untuk berdiri dan menyambut kedatangan para pengawas supaya laporan pekerjaan lebih mudah dilakukan.

Dengan tubuhnya yang ramping, Irene yang berdiri di antara kumpulan wanita-wanita berusia 40 hingga 50 tahun terlihat sangat mencolok.

Saat para pengawas datang ke Pusat Sanitasi Lingkungan, seorang wanita berusia sekitar 27 atau 28 tahun di antaranya melihat Irene dan tiba-tiba berteriak, "Irene, kamu Irene Linardo, 'kan?!"

Irene mengangkat kepalanya dan melihat seorang wanita berpakaian formal berwarna biru muda. Rambut wanita ini diikat, wajahnya bulat dan matanya sipit. Penampilannya biasa saja, tetapi dia berias dengan cantik.

Setelah tercengang sesaat, Irene baru menyadari bahwa orang itu adalah Jessie Mila, teman SMA-nya.

"Ternyata benar itu kamu." Jessie menatap Irene dengan terkejut sambil bertanya, "Kenapa kamu ada di sini? Sekarang ... kamu bekerja sebagai petugas kebersihan?"

"Ya, sekarang aku kerja di sini," jawab Irene. Dia tidak menghindari tatapan Jessie yang mengamatinya. Lagi pula, selagi dia masih hidup di dunia ini, dia pasti bisa bertemu dengan orang yang pernah dia kenal. Meskipun hal ini agak memalukan, dia tetap harus menanggungnya.

"Jessie, kalian saling kenal?" tanya seorang rekan kerja Jessie yang datang melakukan pengawasan juga.

"Ya, ini Irene, dulu dia adalah murid tercantik dan terpintar di kelas kami. Setiap ujian, dia selalu mendapatkan peringkat pertama. Entah berapa banyak teman laki-laki di kelas kami yang menyukainya dan mendekatinya. Tapi, Irene nggak menyukai satu pun dari mereka," kata Jessie pada rekan kerjanya, seakan-akan dia sengaja memuji Irene tinggi-tinggi.

Makin dipuji, ucapan Jessie pun akan terdengar makin kontras dengan Irene yang sekarang.

Seperti yang diduga, rekan kerja itu pun mengernyit dan berkata, "Dia murid terpintar dan tercantik di kelas? Kamu bergurau, ya?"

Jessie tersenyum kecil, tetapi dia merasa senang. Dulu, di kelas, Irene seperti angsa putih yang dikagumi oleh banyak orang, sedangkan dia seperti seekor itik jelek yang sama sekali tidak mendapatkan perhatian siapa pun.

Namun, sekarang, memangnya mengapa jika Irene adalah seekor angsa? Dia hanya menyapu jalanan!

Mendengar ucapan ini, beberapa pekerja Pusat Sanitasi Lingkungan di sekitar Irene juga satu per satu memandang ke arah Irene. Tatapan mereka bermacam-macam, ada yang terkejut, ada yang simpati, ada juga yang menghina.

Keesokan harinya, setelah Irene menyelesaikan pekerjaan paginya dan pergi mengembalikan peralatan, seorang gadis di Divisi Peralatan menatap Irene dengan penasaran sambil bertanya, "Irene, apakah dulu kamu benar-benar murid tercantik dan terpintar di kelas?"

Sebelum Irene bisa menjawab, Cherria Fabri, salah satu anggota Divisi Peralatan, mendengus dingin dan berkata, "Memangnya kenapa kalau dia murid tercantik dan terpintar? Sekarang, dia hanya menyapu jalanan. Kalau benar-benar mampu, dia sudah ganti profesi sejak lama."

Gadis yang mengajukan pertanyaan itu pun menatap Irene dengan ekspresi canggung, sedangkan Irene hanya menunduk. Dia menandatangani catatan pengembalian peralatan, lalu berbalik dan pergi.

Shanti mengejar Irene dan menepuk-nepuk pundak Irene sambil berkata, "Jangan pedulikan ucapan Cherria. Dia menyukai George dari Divisi Transportasi, jadi dia melampiaskan amarahnya padamu."

Ekspresi Irene pun kebingungan, dia tidak mengetahui siapa "George" yang dimaksud Shanti dan apa hubungan orang itu dengannya.

"George adalah sopir di Divisi Transportasi, sepertinya dia tertarik padamu. Apakah dia biasanya nggak sering menyapamu?" kata Shanti. Dia benar-benar mengharapkan kebahagiaan Irene. "Sebenarnya, George orangnya baik, dia juga termasuk pekerja tetap di Pusat Sanitasi Lingkungan. Orang tuanya juga membelikannya rumah untuk pernikahannya. Bagaimana kalau kamu mempertimbangkannya?"

Irene menggelengkan kepalanya dan berkata, "Nggak, deh. Aku belum ingin pacaran."

"Kamu sudah 27 tahun. Makin tua seorang wanita, kamu akan makin susah mencari pasangan," kata Shanti.

"Kalau begitu, aku bisa sendirian saja," kata Irene. Sebenarnya, saat dia baru saja keluar dari penjara, dia sudah sama sekali tidak memiliki harapan terhadap percintaan.

Awalnya, Martin dan dia bersumpah untuk saling mencintai selamanya. Namun, kemudian, di penjara, kuku di sepuluh jari tangannya dicabut, tetapi Martin bahkan sama sekali tidak mengernyit dan hanya berkata bahwa itu adalah akibat dari perbuatannya sendiri.

Pada saat itu, bagi Irene, segala perasaannya sebelumnya seperti hancur sepenuhnya.

Sering sekali, dia memimpikan adegan ini dan dia akan terbangun dengan terkejut dari mimpinya.

Sedangkan sering kali, saat jari tangannya terasa sakit, dia memberi tahu dirinya sendiri bahwa yang namanya percintaan hanyalah kekejaman seperti ini.

Dia yang sekarang sama sekali tidak ingin menyentuh percintaan lagi.

Terlebih lagi, dengan statusnya sebagai mantan narapidana, mendapatkan sebuah pekerjaan juga sangat sulit baginya, apalagi mencari seorang calon suami? Berapa banyak orang yang bisa menerima keadaannya?

Namun, saat dia mengatakan kata-kata ini, wajah Michael melintasi benaknya. Jika diingat-ingat, beberapa hari lagi, dia akan menerima gaji, jadi dia pun bisa membelikan sebuah ponsel untuk Michael.

"Aduh, anak ini ...." Shanti membuang napas, dia juga tidak lagi bersikeras untuk melanjutkan percakapan ini.

Pada hari gajian, setelah Irene pulang kerja, dia membawa Michael ke pusat perbelanjaan untuk membeli ponsel.

"Nggak apa-apa kalau aku nggak punya ponsel," kata Michael dengan cuek. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa Irene akan membelikan ponsel untuknya.

"Sekarang, nggak ada lagi orang yang nggak punya ponsel. Saat kamu mencari kerja, perusahaan akan lebih mudah menghubungimu kalau kamu punya ponsel. Kamu juga nggak bisa menyebarkan brosur selamanya," kata Irene. "Lagi pula, dengan adanya ponsel, ke depannya, kalau ada masalah dan harus pulang lebih malam, kita bisa saling menghubungi dengan lebih mudah."

Mereka tiba di toko ponsel di pusat perbelanjaan yang menjual ponsel dari berbagai merek. Sekarang, ponsel yang bisa Irene beli berada di jangkauan harga sekitar tiga juta. Dia juga sudah mencari-cari di internet dan memilih beberapa pilihan model ponsel. Oleh karena itu, kali ini, dia langsung memilih beberapa model yang sudah dia pilih, lalu membiarkan Michael memilih yang Michael sukai.

"Sekarang, aku hanya bisa membeli ponsel model lama seperti ini. Tapi, aku sudah pernah cari-cari di internet, ponsel-ponsel ini hemat biaya dan konfigurasinya juga lumayan bagus. Kamu pakai saja dulu. Nanti, kalau aku sudah mendapatkan lebih banyak uang ...."

Bab terkait

  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 13

    "Ponsel seperti ini sudah sangat bagus!" Michael memotong ucapan Irene dan menundukkan kepalanya untuk memilih ponsel dengan serius.Tepat pada saat ini, tiba-tiba seseorang memanggil nama Irene. "Eh, Irene!"Irene mengangkat kepalanya dan melihat tidak jauh darinya, Jessie berjalan ke arahnya bersama seorang wanita. Kedua orang ini jelas-jelas datang jalan-jalan pada malam hari.Saat mereka sudah mendekat, Irene baru menyadari bahwa orang yang bersama Jessie adalah Amanda Clark, teman SMA-nya."Sungguh kebetulan bisa bertemu denganmu di sini. Apakah ini pacarmu?" tanya Jessie sambil terus mengamati Michael yang berdiri di sisi Irene.Sebelum Irene bisa menjawab, Amanda berkata, "Eh, Jessie, jangan asal bicara. Dengar-dengar, pacar Irene adalah tuan muda dari keluarga kaya. Kalau dilihat dari pakaiannya, sepertinya bukan orang ini, deh."Pakaiannya murahan!Sambil berbicara, Amanda mengangkat alisnya. Seulas senyuman menghina tersungging di wajahnya yang lumayan cantik, lalu dia berkat

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-15
  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 14

    Amanda merasa dipermalukan di hadapan semua orang.Amanda berbalik dengan murka dan bergegas meninggalkan tempat dia dipermalukan ini, sedangkan Jessie juga bergegas mengikutinya.Irene merasa seperti sedang menonton pertunjukan. Begitu dia keluar dari pusat perbelanjaan, dia melihat orang-orang yang sedang menghancurkan mobil dan mobil itu sepertinya milik Amanda."Ada apa? Apakah dia menyinggung seseorang, sehingga orang itu balas dendam?" kata Irene."Entahlah," jawab Michael. Matanya berkilau, sudut bibirnya terangkat."Lagi pula itu bukan urusan kita," kata Irene sambil berjalan ke terminal bus dengan Michael.Tiba-tiba, langkah Michael terhenti. Irene pun menoleh dan melihatnya. Wajah Michael pucat pasi, dia tampak terkejut, kedua matanya menatap ke arah terminal bus."Ada apa?" tanya Irene dengan khawatir."Nggak ... nggak apa-apa," jawab Michael. Ekspresinya sudah kembali normal. Tadi ... dia salah lihat, dia mengira seorang wanita di dalam bus sebagai wanita itu.Wanita yang s

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-15
  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 15

    "Aku akan menemanimu, matrasnya berada di sisi ranjang. Begitu kamu menoleh, kamu bisa melihatku," kata Irene."Temani aku, ya?" gumam Michael, bahkan dia sendiri juga tidak tahu bahwa tatapannya sekarang penuh akan permohonan.Irene menggigit bibirnya. Dia ragu-ragu sesaat, lalu menganggukkan kepalanya dan berkata, "Baiklah." Kemudian, dia mengambil selimut di lantai dan berbaring di sisi Michael.Bahkan dia sendiri pun terkejut karena dia setuju untuk tidur di ranjang yang sama dengan seorang pria. Mungkin karena tadi, Michael terlihat seperti sebuah boneka kaca yang rapuh, seakan-akan dia akan pecah jika disentuh sedikit saja, membuat Irene ingin melindunginya dengan baik.Sambil berbaring di atas ranjang, Irene mematikan lampu, sedangkan tangan kanannya tetap digenggam oleh tangan kiri Michael."Mike, kalau masih kesakitan, panggil aku, ya," kata Irene."Baik," jawab Michael. Apakah ini pengaruh obat? Dia merasa jauh lebih baik daripada saat penyakit ini kambuh sebelumnya.Apakah a

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-15
  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 16

    Tubuh Irene langsung menjadi kaku. Setiap dia mendengar nama kedua orang ini, dia selalu merasa seperti sedang mimpi buruk!Tentu saja dia juga mengetahui tentang cincin berlian enam karat itu, dia juga pernah melihat foto cincin itu di berita. Kalaupun dia ingin menghindari berita-berita ini, saat dia menyalakan ponselnya dan menjelajahi internet, dia tetap akan melihat berita tersebut.Dulu, saat dia dan Martin sedang berbelanja di toko perhiasan, dia juga pernah melihat berlian kasar berwarna merah muda itu. Pada saat itu, Martin berkata padanya, "Irene, kalau kamu menyukainya, aku akan membelinya sebagai cincin nikah kita."Namun, akhirnya, Martin bukanlah miliknya, begitu pula dengan cincin berlian itu.Pada saat ini, Irene mendengar suara seorang pria yang jernih dan malu-malu. "Irene, em ... apakah kamu akan pulang?"Irene mengangkat kepalanya dan melihat seorang pria yang berusia sekitar 30 tahun dengan rambut pendek dan seragam kerja Divisi Transportasi. Pria ini sedang menata

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-15
  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 17

    Pada saat ini, Irene hanya merasa jantungnya berdebar kencang.Astaga, ada apa dengannya?Dia seketika menarik kembali tangannya dan berkata dengan wajah memerah, "Baik ... baiklah, ayo makan, buburnya sudah dingin." Kemudian, dia pun menunduk dan mulai makan.Michael tersenyum. Melihat Irene yang hampir membenamkan seluruh wajahnya di dalam mangkuk, senyuman di wajah Michael melebar. "Apakah Kakak menyukaiku?" tanya Michael."Tentu saja," jawab Irene tanpa ragu."Aku juga, aku sangat menyukai Kakak," kata Michael sambil tersenyum. Sepertinya, sudah lama sekali tidak ada orang yang membuatnya begitu tertarik....Setelah pemeriksaan oleh Manajemen Perkotaan berakhir, Jessie berkata pada Irene, "Irene, teman sekelas kita waktu SMA akan mengadakan reuni pada akhir pekan, ayo ikut."Reuni? Irene tidak bisa menahan tawanya. Jika dia menghadiri acara reuni dengan keadaannya sekarang, dia hanya akan menjadi bahan tertawaan. "Nggak, deh. Aku ada urusan, nggak bisa pergi," kata Irene."Eh, tem

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-15
  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 18

    Hannah tampak tidak percaya. Apakah Michael ingin bertemu dengan Irene?Sebagai anggota Keluarga Moiras, tentu saja dia tahu bahwa Michael sebenarnya tidak tertarik pada kakaknya. Michael hanya memilih kakaknya karena kakaknya cocok untuk menjadi menantu Keluarga Yunata.Pada saat itu, di pemakaman kakaknya, pria ini juga tampak cuek, seakan-akan kematian kakaknya adalah sesuatu yang tidak penting bagi pria ini.Terkadang, dia bahkan bisa berpikir, hal seperti apa yang sebenarnya bisa menggerakkan hati pria ini?Sekarang, dia melihat amarah di wajah yang indah itu, hal ini adalah sesuatu yang tidak pernah dia lihat sebelumnya.Namun, hal ini terjadi karena ... Irene?! Wanita yang bukan siapa-siapa itu?!Dia menoleh melihat Martin di sisinya dan melihat ekspresi yang sama di wajah pria itu.Pada saat ini, Charles yang berdiri di sisi Michael bergegas mengiakan ucapan Michael. "Baik," katanya. Apakah Michael sedang marah? Charles pun merasa ketakutan.Siapa pun yang pernah melihat Michae

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-15
  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 19

    Kemudian, muncul seseorang yang tidak dia duga, yaitu Charles, sekretaris pribadinya Michael.Filbert bergegas menyapa Charles dengan penuh hormat. "Sekretaris Charles!"Tatapan Charles melihat Erick seperti melihat orang yang sudah meninggal. Pemuda ini malah menyinggung orang yang disukai oleh Michael.Hari ini, secara kebetulan, Michael juga berada di kelab ini dan kebetulan menyaksikan adegan tadi.Charles berkata pada petugas keamanan di satu sisi, "Lakukan kembali apa yang dia lakukan tadi."Petugas keamanan itu langsung menuruti perintah Charles. Dua petugas keamanan yang kuat pun menyeret Erick ke samping kolam dan mendorong kepalanya ke dalam air berkali-kali, seperti apa yang Erick lakukan pada Irene sebelumnya!Murid-murid sekelas Irene yang ikut keluar untuk menyaksikan kejadian ini, serta Martin dan Hannah, pun tercengang.Tidak ada yang menyangka bahwa masalahnya akan menjadi seperti ini.Petugas keamanan itu sama sekali tidak berniat untuk melepaskan Erick, sedangkan Fil

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-15
  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 20

    Irene melihat punggung tangan kanannya yang diinjak oleh Amanda tadi."Nggak sengaja terbentur saat aku lagi menyapu hari ini, nggak apa-apa," kata Irene dengan santai karena dia tidak ingin mengkhawatirkan Michael."Oh ya?" Michael menatap Irene lekat-lekat sambil berkata, "Kak, beri tahu aku kalau ada yang menindasmu. Aku akan membelamu." Dia akan membuat orang-orang itu membayar atas perbuatan mereka, supaya kelak tidak ada lagi yang berani menindas Irene.Seketika, jantung Irene berdebar kencang. Michael seperti mengetahui sesuatu."Aku bisa jaga diri," kata Irene."Kalau nggak bisa?" tanya Michael.Jika benar-benar begitu, tidak ada gunanya juga Irene memberi tahu Michael. Hanya saja, Irene tidak mengucapkan kata-kata ini karena dia tidak mau melukai harga diri Michael."Apakah Kakak nggak suka dilindungi olehku?" tanya Michael lagi sambil menatap Irene dengan matanya yang hitam dan mendalam.Irene menggigit bibirnya dengan pelan sambil berpikir sejenak, lalu berkata, "Kalau begit

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-15

Bab terbaru

  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 523

    "Martin, aku merasa agak pengap, ayo pergi ke taman bunga di belakang," kata Hannah."Baiklah," kata Martin sambil menatap calon istrinya dengan tatapan yang agak rumit. "Tadi, kamu sengaja nggak membiarkanku bicara, untuk ini?" Martin mengucapkan kata-kata ini dengan suara yang sangat rendah, sehingga hanya mereka berdua yang bisa mendengar suaranya."Iya. Kalau ada yang mau cari masalah, untuk apa kita memperingatkannya?" kata Hannah sambil tersenyum. "Selain kedua keluarga kita, tentu saja masih ada keluarga lain yang akan menyinggung Michael dan nasib mereka akan lebih parah lagi."Melihat senyuman di bibir calon istrinya ini, Martin tiba-tiba merasakan kehilangan dan keberatan yang tidak bisa dijelaskan dalam hatinya, seakan-akan ada sesuatu yang sudah menghilang darinya dan tidak akan bisa kembali lagi.Sedangkan sekarang, hal yang bisa Martin lakukan hanyalah terikat erat dengan wanita di hadapannya ini, demi kepentingan kedua keluarga!Tidak jauh dari mereka, ada juga seseorang

  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 522

    Ternyata, Irene adalah pengemudi mobil yang menyebabkan kecelakaan yang membunuh Helen. Sedangkan sekarang, Michael berpacaran dengan Irene. Sama sekali tidak ada yang menyangka bahwa hal yang tidak mungkin terjadi ini akhirnya terjadi juga!Bruk!Jason mendengar suara sesuatu terjatuh di belakangnya. Dia menoleh dan melihat Winny yang jatuh terduduk di lantai karena kedua kakinya lemas.Jason menatap Winny dengan tatapan simpati. Sepertinya, Keluarga Avila akan jatuh sial dan Winny sepertinya akan dikeluarkan dari lingkaran kelas atas ini.Bagaimanapun, Michael bukanlah orang yang murah hati.Pada saat ini, Debbie dan Ivanna merasa ketakutan. Terutama Debbie, meskipun dia merasa tidak rela, tatapannya tetap saja tampak ketakutan.Tindakan Michael barusan sudah menunjukkan bahwa dia sebenarnya sudah mengetahui perihal Irene pernah dipenjara. Kalau begitu, perbuatan Winny tadi jelas-jelas mencari masalah untuk dirinya sendiri.Selain itu ... tadi, Michael berjongkok di hadapan Irene, wa

  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 521

    "Aku hanya dikatai, terus gaunku diinjak hingga robek," jawab Irene. Dia tidak ingin mengeluh di tempat ini. "Maaf, ya. Hari ini, kamu membawaku ke sini, tapi aku malah ....""Maaf apanya," kata Michael. Dia memotong ucapan Irene dan berkata, "Akulah yang nggak menjagamu dengan baik, sehingga kamu terkena masalah seperti ini."Kemudian, Michael berjongkok dan mengikat ujung rok Irene yang robek, supaya ujung rok itu tidak terseret di lantai, sehingga Irene menginjaknya.Saat Michael berjongkok, semua orang di sekitar terkejut. Tidak ada yang menyangka bahwa Tuan Michael yang sangat terhormat di Kota Cena malah bisa berjongkok di hadapan seorang wanita seperti ini.Setelah Michael membantu Irene merapikan ujung rok Irene, Michael menengadah dan menatap Irene sambil bertanya, "Kamu terluka, nggak?"Pada saat ini, Michael berjongkok sambil menengadah, sedangkan Irene berdiri sambil menunduk. Keduanya saling bertatapan. Untuk sesaat, Irene merasa seakan-akan pada saat ini, Michael sedang m

  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 520

    "Benar. Wanita inilah yang nggak tahu malu. Entah dengan cara apa dia menipu Michael. Sepertinya, sekarang, Michael juga nggak tahu kalau wanita ini pernah masuk penjara," timpal Ivanna.Mendengar ucapan wanita-wanita ini, Hannah dan Martin tampak terkejut. Baru saja Martin ingin mengucapkan sesuatu, Hannah diam-diam menarik Martin untuk mengisyaratkan agar Martin tidak mengatakan apa pun.Irene hanya merasa bahwa makin banyak orang di sekitar yang menatap ke arah mereka. Selain itu, banyak orang mendengar ucapan Winny dan yang lainnya barusan. Pada saat ini, tatapan yang tertuju ke arah mereka beragam, ada yang terkejut, ada yang menghina, semuanya seperti sedang menonton pertunjukan.Irene membuang napas dalam hatinya. Sepertinya, di pesta hari ini, dia mempermalukan Michael lagi. Bagaimanapun, dia tidak bisa mengubah hal-hal yang pernah dia alami sebelumnya.Irene tidak ingin mempermalukan dirinya lebih lama lagi, jadi dia berbalik untuk pergi.Namun, kali ini, baru saja dia mengamb

  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 519

    Mendengar hal ini, Winny dan Debbie yang berada di satu sisi juga langsung terkejut.Winny tiba-tiba tertawa dan berkata, "Kukira kamu siapa. Ternyata kamu pembunuh, ya! Michael tahu, nggak, kalau kamu orang yang membunuh Helen?"Pada saat ini, Winny sudah tidak sabar ingin melihat reaksi Irene saat Michael mengetahui bahwa Irene adalah pelaku dalam kecelakaan mobil itu.Menurut Winny, Michael pasti tidak mengetahui hal ini. Kalau tidak, bagaimana mungkin Michael akan membiarkan Irene berias seperti ini dan menghadiri pesta ini sebagai pendampingnya?!Sedangkan Debbie tersenyum sinis dan berkata, "Oh iya, hari ini Martin juga datang ke pesta ini. Tadi, aku melihatnya dengan Hannah. Bagaimana kalau kami bantu agar kamu bisa bertemu dengan mantan pacarmu itu?"Mendengar ucapan Debbie, Winny langsung bersemangat. Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke sekeliling. Kebetulan, Martin dan Hannah berada tidak jauh dari mereka.Oleh karena itu, Winny seketika berseru ke arah kedua orang itu, "

  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 518

    "Oh iya, apa hubunganmu dengan Michael? Bagaimana kalau kamu beri tahu kami, untuk memuaskan rasa ingin tahu kami?" kata Debbie.Irene tersenyum dan menjawab, "Ini masalah pribadiku, jadi aku nggak bisa beri tahu kalian."Begitu Irene mengucapkan kata-kata ini, ekspresi ketiga wanita itu sontak berubah. Winny Avila, putri dari presiden direktur jaringan toko kelontong, langsung berkata, "Ucapanmu sungguh nggak enak didengar. Jangan-jangan hubungan kalian memalukan, ya, jadi kamu nggak berani bilang?"Wajah Irene agak menggelap. Hal yang dia duga ... akhirnya terjadi. Meskipun dia ingin menghindar, dia sama sekali tidak bisa melakukannya.Sedangkan Ivanna, cucunya bos hotel terkenal, memelototi Irene sambil mengernyit, seperti sedang memikirkan sesuatu.Winny melanjutkan ucapannya dengan agresif. "Jangan-jangan kamu menggunakan cara yang nggak etis untuk menjalin hubungan dengan Michael?" kata Winny.Irene mengerutkan bibirnya dan berkata, "Maaf, aku masih ada urusan, jadi aku pergi dul

  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 517

    Jason menelan ludah sambil berpikir, 'Baiklah. Kalau begitu, kelak, Irene jelas-jelas akan menikah ke Keluarga Yunata dan menjadi nyonya di Keluarga Yunata.'"Sepertinya dia benar-benar beruntung," gumam Jason."Akulah yang beruntung," kata Michael dengan santai. Dengan kata lain, kemalangan Irene adalah keberuntungan bagi Michael.Dulu, tanpa kecelakaan itu, mungkin saja sekarang, Irene sudah menikah dan berkeluarga dengan Martin, tidak bertemu dengan Michael dengan cara seperti itu. Terlebih lagi, Michael tidak akan menyadari bahwa berada di sisi Irene adalah sesuatu yang begitu menyenangkan.Mendengar ucapan Michael, Jason terkejut.Pada saat ini, dia hanya merasa bahwa Michael benar-benar sudah jatuh hati sepenuhnya pada Irene!…Irene mengambil segelas sampanye dari seorang pelayan dan meminumnya. Dengan kadar alkohol yang rendah dan rasa buah yang segar, sampanye ini terasa lumayan enak.Namun, sampanye seperti ini tidak boleh diminum terlalu banyak. Bagi orang dengan tingkat tol

  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 516

    Irene jarang sekali mendengar Michael menyebut siapa pun sebagai temannya, jadi Jason Tamara ini sepertinya berhubungan lumayan baik dengan Michael. "Halo, aku Irene Linardo," kata Irene.Irene memperkenalkan dirinya dengan natural."Halo, sudah lama aku ingin bertemu denganmu, tapi nggak pernah ada kesempatan," kata Jason sambil tersenyum. Bagaimanapun, dia sangat penasaran dengan wanita yang bisa mendapatkan hati sahabatnya ini.Terlebih lagi, pada malam tahun baru, sahabatnya ini membawa segerombolan polisi ke sebuah kota kecil yang terletak di samping Kota Cena dan bahkan meninggalkan tuan besar dari Keluarga Yunata demi wanita ini. Tentu saja hal ini membuat Jason terkejut dan juga penasaran.Sekarang, setelah Jason melihat Irene, dia merasa bahwa meskipun Irene tidak memiliki kecantikan yang luar biasa, Irene membuat orang lain merasa sangat nyaman, wanita ini tampak halus dan tenang.Sedangkan Michael yang berdiri dengan Irene seperti terlihat lebih tenang daripada biasanya.Dal

  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 515

    Pada saat ini, Kris bahkan memiliki sebuah firasat, jika dia tidak melepaskan tangan Irene, Michael sepertinya akan langsung mematahkan pergelangan tangannya.Kris memang tidak perlu berselisih dengan Michael hanya demi seorang wanita. Lagi pula … sebelumnya, bukankah Kris sudah mengetahui bahwa Irene bukanlah orang yang ingin dia cari?Kris hanya menurunkan tatapannya sambil melepaskan pegangannya di tangan Irene. Tangan Irene seketika mendapatkan kembali kebebasannya."Maaf. Tadi, aku lepas kendali, Nona Irene mengingatkanku akan seorang teman lama," kata Kris."Dia bukan teman lamamu itu. Ke depannya, jangan melakukan hal seperti ini lagi," kata Michael dengan dingin sambil meraih tangan Irene dan meninggalkan Kris dan Elena.Kris menatap punggung Irene dengan tatapan yang tidak bisa ditebak. Di belakang Kris, Elena hampir ingin berteriak.Bukan? Sebenarnya … iya! Jika orang di lukisan di studio Kris benar-benar teman lamanya Kris, Elena yakin bahwa teman lama itu adalah Irene.Gaun

DMCA.com Protection Status