Ternyata hubungan Gracia dan elang masih berlanjut. Bukan hanya berciuman panas di sofa, tetapi mereka berdua sudah berlanjut di dalam kamar. Pakaian yang terlihat berserakan di atas lantai dan terdengar suara desahan dari mulut Gracia. Bagaimana tidak jika pasangan itu sama-sama tanpa busana yang hanya tertutupi selimut dengan Elang yang berada di atas tubuh Gracia. Nafsu yang larut dalam hubungan mereka. Jika saat itu Gracia tidak sadar dengan apa yang terjadi padanya saat Elang menyentuhnya untuk pertama kali. Tetapi kali ini Gracia benar-benar sadar dan bahkan tidak menolak sama sekali. Dia benar-benar terhipnotis dengan Elang yang memberikan sentuhan kenikmatan. Mereka berdua benar-benar menghabiskan malam bersama untuk yang kedua kalinya dengan persetujuan masing-masing dan tanpa ada paksaan. Padahal, Gracia dan Elang sama-sama memiliki pasangan. Elang bahkan akan menikah. Tetapi ada momen yang membuat dia bersama Gracia dan momen tersebut ternyata mengantarkan merek
Pagi di kamar yang menjadi saksi hubungan Gracia dan Elang. Gracia yang masih tetap tanpa busana dengan ditutupi selimut yang sudah bangun dan duduk di atas ranjang bersandar di kepala ranjang. "Astaga Gracia, kenapa kau bisa kembali terjebak dalam hal ini. Kau benar-benar keterlaluan. Apa kau tidak sadar, siapa yang kau lakukan sama saja mengkhianati Adrian. Bagaimana jika Adrian tahu hal ini, dia pasti tidak akan memaafkan kamu," ucap Gracia menyibak rambutnya ke belakang yang sekarang baru menyesal. Setelah habis enak-enakan dan tidak sadar apa yang dia lakukan dan Elang adalah sebuah kesalahan dan setelah kejadian itu berakhir barulah ada penyesalan di wajah Gracia. Krrekkk. Suara pintu kamar mandi yang terbuka membuat Gracia menoleh yang ternyata Elang sudah selesai mandi yang keluar dari kamar mandi menggunakan jubah mandi berwarna putih. Seperti biasa setelah pasangan itu melakukan hal itu, mereka kan kembali merasa canggung satu sama lain. Padahal tadi malam santai-
Setelah menginap 1 hari di kediaman Alisha yang akhirnya Adrian dan istrinya berpamitan untuk pulang. Greesel memeluk ibunya itu begitu sangat erat dan begitu juga dengan Asti. "Greesel pasti akan sering-sering datang ke tempat Ibu," ucap Alisha. "Ibu senang, jika kamu akan terus mengunjungi Ibu. Tetapi kamu juga terlebih dahulu harus mendahulukan suami kamu. Kamu sudah sebagai istri dan kalau ingin datang berkunjung ke tempat Ibu. Kamu harus meminta izin," ucap Asti memberikan saran. "Hal itu pasti Ibu," sahut Greesel yang sudah melepas pelukan itu. "Baik, Ibu, kalau begitu Greesel pamit pulang dulu. Ibu dan Vano harus jaga kesehatan dan kalau ada apa-apa, langsung beritahu Greesel. Vano kamu juga jaga ibu dengan baik dan jangan sering tinggalkan Ibu," ucap Alisha yang memberikan pesan pada adiknya itu. "Itu pasti kak!" sahut Vano dengan menganggukkan kepalanya "Kamu dan Adrian baik-baik ya. Kamu jangan terlalu menyusahkan suami kamu dan Adrian, jika Greesel membuat ka
Seperti biasa pagi-pagi seperti ini Adrian akan berangkat ke Hotel. Tetapi kali ini Greesel yang tidak ikut dan hanya mengantarkan suaminya sampai mobil. Adrian mencium lembut kening Greesel, seperti biasa, semakin hari hubungan pasangan suami istri itu semakin romantis. Sudah seperti pasangan pada umumnya. "Jika aku menyuruh kamu untuk tetap di rumah, maka kamu harus menurut dan jangan pergi kemana-mana," tegas Adrian. "Memangnya aku mau kemana? aku mana berani pergi ke mana-mana. Jika bukan tanpa izin dari kamu," ucap Alisha. "Bagus kalau begitu. Kamu memang harus tetap di rumah," ucap Adrian. "Iya-iya, sudah sana buruan pergi, bukankah kamu mengatakan ada pertemuan penting dengan klien, kasihan nanti klien kamu akan menunggu," ucap Greesel mengingatkan. "Kamu suka sekali mengusir ku. Apa kamu jenuh melihatku terus berada di dekat kamu?" tanya Adrian dengan alis terangkat. "Mulai lagi deh," sahut Greesel menghela nafas. "Baiklah kalau begitu, aku pergi dulu. Oh iya. G
Gracia yang duduk berhadapan dengan Greesel yang mana mereka berdua berbicara di taman belakang. Karena baru saja mengalami insiden yang membuat Greesel tampak kikuk di di hadapan Gracia dengan kepala sedikit tertunduk dan sejak tadi jari-jarinya saling memencet. "Apa aku sebegitu menakutkan Greesel?" tanya Gracia dengan alis terangkat. "Ti--tidak, Bu!" jawab Gracia dengan tersenyum tipis."Lalu kenapa kamu menunduk terus seperti itu kepadaku. Aku sedang berbicara di depanmu dan bukannya kamu melihatku, malah kamu terus melihat ke bawah. Kamu seperti orang yang melakukan kesalahan saja," ucap Gracia.Greesel yang terlihat membuang nafas perlahan dan mengangkat kepalanya yang akhirnya dia memberanikan diri saling menatap dengan Gracia."Maaf, Bu, Ibu hanya salah paham dengan apa yang terjadi antara saya dan Adrian," ucap Greesel yang langsung saja berbicara dengan intinya. "Kamu sekarang sudah tidak sungkan lagi pada Adrian dan seperti begitu rileks dan sangat terbiasa," sahut Graci
"Kita jangan terlalu tegang dalam pertemuan ini. Ini hanya duduk santai saja. Eyang belum pergi ke Grand Hotel. Elang ada di sini dan kamu juga Gracia. Greesel yang tidak ada kegiatan. Jadi tidak ada salahnya bukan kita berbincang-bincang sebentar," ucap Eyang."Memang apa yang ingin Eyang sampaikan dan kenapa tidak di hotel saja," sahut Elang yang sepertinya kurang nyaman dalam situasi Itu dan mungkin karena ada Gracia.Mungkin saja. Elang sebenarnya hanya memikirkan ketidaknyamanan Gracia yang terlihat gusar sejak tadi. "Eyang sudah mengatakan kepada kamu Elang. Ini hanya pembicaraan rileks dan tidak ada yang serius sama sekali," sahut Eyang.Elang menghela nafas dan meminum teh yang baru saja disuguhkan Bibi."Gracia bagaimana bekerjasama dengan Elang. Apa kamu mengalami kesulitan atau justru tidak cocok bekerja sama dengan Elang?Atau jangan-jangan Elang bukan orang yang bisa diajak kerjasama?" tanya Eyang dengan rasa penasaran."Tidak seperti itu Eyang. Semuanya baik-baik saja da
Ternyata Adrian pulang juga, walau dia sempat keluar kota. Walau sudah begitu larut malam. Tetapi Adrian tetap pulang. Tetapi mungkin karena pekerjaan yang begitu banyak membuat Adrian menjadi lelah dan langsung beristirahat. Greesel yang baru saja keluar dari kamar mandi melihat sang suami yang sudah tertidur. Greesel menghela nafas dan menyelimuti Adrian."Dia pasti sangat lelah bekerja seharian," ucap Greesel yang turut perhatian pada suaminya itu.Greesel yang mengusap rambut Adrian dengan menatap sang suami. Sampai tangannya yang tiba-tiba saja dipegang Adrian yang ternyata Adrian telah menyadari keberadaan istrinya. "Kamu istirahatlah!" ucap Adrian dengan suara serak tanpa membuka matanya. "Maaf, aku sudah mengganggu kamu. Aku juga sudah mau istirahat," ucap Greesel yang akhirnya naik ke tempat tidur dan langsung dipeluk Adrian. "Kamu pasti lelah sekali hari ini. Seharusnya kamu tidak perlu pulang," ucap Greesel."Aku mana bisa tidak pulang. Aku tidak bisa jika tidak tahu
"Gracia bukankah saya sudah mengatakan kepada kamu, kalau tidak ada yang boleh menolak apa yang saya yang sudah saya tentukan. Ini bukan hanya sekedar perjalanan saja yang mana kita juga akan memeriksa beberapa proyek dan termasuk proyek yang kamu kerjakan," tegas Eyang.Gracia yang memang akhirnya setelah pulang dari bekerja mampir ke rumah Adrian yang khusus untuk bertemu dengan Eyang untuk membicarakan penolakan dirinya atas keberangkatan itu. "Tapi! Eyang Saya benar-benar tidak bisa pergi. Banyak sekali laporan yang harus saya kerjakan," ucap Gracia yang tetap memberikan alasannya. "Gracia! perjalanan yang kita lewati adalah perjalanan yang sangat menyenangkan dan juga memiliki fasilitas tempat. Jika memang kamu membutuhkan tempat untuk bekerja, maka juga ada tempat yang nyaman. Lagi pula saya bisa mengendalikan pekerjaan itu dan kamu bisa menunda laporan kamu. Bukankah yang punya kuasa atas semuanya adalah saya," ucap Eyang yang memberikan beberapa kelonggaran.Gracia terdiam y
Pembicaraan Elang dan Sherly yang ternyata terdengar oleh Greesel. Dia tadi memang hendak ke dapur untuk mengambil minum untuk Adrian dan dia melihat Elang yang ingin berbicara pada Elang dan ternyata belum sempat berbicara sudah ada Sherly."Jadi hubungan mereka berakhir juga. Karena semua permasalahan ini. Sama dengan Adrian yang juga melakukan pernikahan karena obsesi atas warisan dan begitu juga dengan Elang yang memaksakan Sherly untuk menikah dengannya yang padahal Sherly belum siap. Elang melakukan semua itu untuk mengejar Adrian," "Memang beginilah kalah hidup dalam dunia kekayaan yang melimpah. Dalam kekuasaan yang kita miliki akan membuat kita takut untuk kehilangan yang akhirnya melakukan beribu cara untuk mempertahankan semua itu dan termasuk pernikahan palsu, mengorbankan orang lain dan berakhir seperti ini," ucap Greesel dengan sentuh yang membaca situasi dalam kehidupan yang dia alami."Lalu apa suatu saat nanti aku juga akan menjadi seperti ini. Ketika aku merasa sega
"Apa maksud kamu Sherly?" tanya Elang yang masih berpura-pura polos."Sudahlah Elang. Kau tidak perlu bersikap seperti ini kepadaku. Aku sudah mengetahui semuanya dan mendengar semuanya. Tidak ada lagi yang perlu kamu sembunyikan. Jadi dugaanku bener selama ini. Jika kamu memiliki hubungan dengan Gracia," ucap Sherly.Elang seakan tidak bisa mengelak lagi. Tetapi tetap saja wajahnya sangat panik. "Berapa kali?" tanya Sherly membuat Elang mengerutkan dahi."Apa maksudnya?" tanya Elang."Berapa kali kamu tidur dengan wanita itu?" tanya Sherly.Elang terdiam."1 kali, 2 kali atau lebih dari itu? di mana? di Paris, atau kuga di bus?" tanya Sherly yang sepertinya memang sudah mengetahui semuanya Elang mengusap wajahnya yang tampak keringat dingin yang sudah tidak bisa mengelak lagi. "Jadi bentar kamu mengkhianatiku hubungan kita. Kamu bermain api di belakangku dengan wanita itu?" tanya Sherly. "Sherly kamu dengarkan aku dulu,""Apa yang harus aku dengarkan. Baiklah! kamu coba jelaskan
Karena keributan yang terjadi antara Elang dan Adrian yang akhirnya membuat Adrian tidak jadi pergi yang kembali memasuki kamar bersama dengan Greesel dengan tangan Adrian yang masih memegang tangan istrinya."Dia yang mencari masalah terlebih dahulu denganku," ucap Adrian yang masih terlihat begitu kesal yang sudah berdiri di hadapan Greesel."Memang apa yang terjadi dan kenapa tiba-tiba dia mengatakan tentang Palembang?" tanya Greesel yang pasti sangat kepikiran dengan apa yang dikatakan Elang.Mendengar hal itu buat Adrian menelan salivanya. "Kamu jelas tahu masalah Palembang. Bukankah kota yang kita kunjungi terakhir kali dan di sana juga terbongkar bagaimana hubungan mereka, di sana juga aku memutuskan Gracia dan itu yang terjadi!" jelas Adrian yang pasti berbohong.Greesel terdiam yang sangat jelas dari wajahnya kelihatan tidak percaya dengan apa yang dikatakan Adrian. "Ada apa Greesel! kamu tidak percaya dengan apa yang aku katakan?" tanya Adrian."Aku aku mempercayai kamu da
Elang yang tampaknya kepanasan dengan apa yang dikatakan Adrian."Jika masalahku sudah selesai dan aku bisa mengambil keputusan. Maka kau juga sebaiknya menyelesaikan masalah dan bukan malah sok menggurui ku. Ambil keputusan dan tindakan. Jangan mau dua-duanya. Di antara kita berdua siapa yang lebih munak. Kau menghabiskan banyak malam dengan Gracia dan sementara kau tetap melanjutkan pernikahan. Jadi yang pengecut itu adalah dirimu dan bukan aku!" tegas Adrian.Tidak ada yang dikatakan Elang yang mungkin benar apa yang dikatakan Adrian. Jika dirinyalah saat ini yang tidak tahu posisinya mengarah ke mana.Greesel yang sudah keluar dari rumah yang sejak tadi buru-buru membawa berkas-berkas Adrian dan betapa terkejutnya Greesel saat melihat Elang yang masih mencengkram kerah baju suaminya yang mampu membuat Greesel melotot."Apa-apaan ini!" Greesel yang terlihat tidak terima langsung menarik tangan Elang untuk menjauh dari Adrian."Kalian ingin bertengkar di sini. Ada Eyang bagaimana ji
Perjalan bisnis yang ditentukan Eyang menggunakan rumah berjalan Akhirnya selesai juga yang menyimpan banyak cerita dan juga perpisahan dan pasti ada persatuan. Setelah bertemu beberapa hari melakukan perjalanan yang mana mereka juga sudah tinggal beberapa hari kembali ke Jakarta.Kembali ke Jakarta hal yang pertama dilakukan Adrian adalah memeriksa kandungan istrinya. Tetapi syukur-syukur tidak ada masalah pada kandungan itu yang semuanya baik-baik saja dan aman-aman saja.Adrian dan Greesel juga sama-sama sepakat untuk tidak membahas Gracia lagi dan kesepakatan itu yang memang jika terus dibahas, maka tidak akan pernah ingatkan. Greesel saat ini berdiri di depan Adrian memakaikan dasi untuk Adrian."Kenapa melihatku seperti itu terus?" tanya Greesel."Bagaimana tidak melihat wanita yang sangat cantik ini," jawab Adrian yang membuat Greesel tersenyum yang mendengarkan pujian dari suaminya itu."Benarkah seperti itu?" tanya Greesel."Aku coba tanya sama kamu. Memang kamu tidak cantik?
Setelah mendengar semua pengakuan sang istri Adrian memeluk istrinya kembali dengan sangat erat yang seolah tidak ingin melepaskan. "Aku benar-benar akan menjaga kamu. Tidak akan aku biarkan kamu sampai kenapa-napa. Apapun yang terjadi jamu adalah tetap menjadi satu-satunya istriku. Kita akan menjalani pernikahan ini," ucap Adrian. "Aku percaya semua itu. Aku juga berharap kamu tidak akan membuatku kecewa," sahut Greesel. 'Tetapi masih ada satu hal yang aku rahasiakan dari kamu Greesel. Kamu dalam mengetahui kebenaran yang besar dan aku tidak tahu apakah ini akan membuat kamu terluka dan tidak bisa memaafkanku,' batin Adrian yang tiba-tiba kepikiran. 'Tetapi aku berharap semua baik-baik saja. Aku berharap kamu bisa menerimaku apa adanya dan bisa memberikan pintu maaf padaku,' batin Adrian yang hanya bisa berharap pada sang istri. Jika pasangan suami istri itu yang berpelukan setelah mengungkapkan perasaan yang ada dan sementara Gracia yang berada di dalam pesawat yang duduk di
Greesel yang berada di dalam kamar tampak tidur tidak tenang, dia berbaring miring dengan kedua tangan yang disatukan di bawah pipinya dan Adrian di sebelahnya sudah tertidur dengan berbaring lurus. 'Kenapa Bu Gracia harus memilih pergi di tengah kesalah pahaman yang dia terima. Aku tidak ingin bekerja memiliki pemikiran bahwa aku benar-benar sudah mengkhianati semua perjanjian itu. Tapi aku juga tidak tahu kalau semua akan menjadi seperti ini. Tidak ada yang tahu bagaimana hubungan kami selanjutnya seperti apa," batin Greesel yang ternyata masih memikirkan tentang Gracia. Hal itu membuat Greesel tidak bisa tidur yang masih membayangkan semua kata-kata Gracia dan keributan Gracia dan Adrian di depan matanya. Tiba-tiba Greesel merasakan pelukan di tubuhnya. "Kenapa belum tidur?" tanya Adrian yang memejamkan matanya yang memeluk sang istri dari belakang. "Kamu memikirkan apa?" tanya Adrian. "Tidak apa-apa. Hanya tidak bisa tidur sedikit saja," jawab Greesel. "Jangan memikirkan
Setelah kondisi Greesel yang sudah jauh lebih baik yang akhirnya Adrian membawanya pulang ke rumah berjalan mereka. "Greesel kamu kenapa sudah kembali?" tanya Eyang yang baru saja keluar dari bus tersebut."Eyang baru saja mau ke rumah sakit dan kamu sudah ada di sini," ucap Eyang."Greesel sudah lumayan Eyang dan lagi pula di rumah sakit sangat jenuh," jawab Greesel."Bagaimana mungkin kamu bisa mengatakan, kalau kamu sudah lumayan. Lihat wajah kamu masih begitu pucat," ucap Eyang."Aku sudah mengatakan kepada Greesel untuk menginap satu hari lagi di rumah sakit dan dia tetap memaksa untuk pulang," ucap Adrian."Greesel seharusnya kamu dengarkan apa yang dikatakan suami kamu. Kamu tidak boleh keras kepala dan bagaimana jika kondisi kamu semakin buruk," ucap Eyang yang begitu panik. "Eyang. Greesel sudah mengatakan baik-baik saja dan insyallah Greesel akan baik-baik saja," jawab Greesel dengan tersenyum."Kamu benar akan baik-baik saja?" tanya Eyang lagi yang kurang yakin. Greesel
"Kamu tidak apa-apa Gracia?" tanya Elang yang terus memperhatikan Gracia yang tampak masih sangat schok dengan kejadian yang ada."Gracia!" Elang yang memegang tangan Gracia dan Gracia langsung melepaskan. Gracia yang tidak mengatakan apa-apa yang langsung pergi. "Kamu tidak perlu menyembunyikan apapun lagi dariku. Aku sudah tahu semuanya," ucap Elang yang membuat langkah Gracia terhenti dan melihat ke arah Elang."Aku tahu semua hubungan kamu dengan Adrian. Apa yang aku duga selama ini ternyata benar, kalian berdua memiliki hubungan spesial dan pernikahan Adrian dengan Greesel karena suatu tujuan," ucap Elang."Lalu jika kamu tahu mau bagaimana?" tanya Gracia. Dengan apa yang terjadi Gracia memang tidak mengharapkan apa-apa. Jika tiba-tiba saja Elang sudah ada di sana dan pasti Elang sudah tahu bagaimana hubungan dia, Adrian dan Greesel."Aku tidak peduli dengan apapun. Aku sudah kehilangan segalanya. Mau kamu tahu tentang hubunganku dengan Adrian dan kamu ingin melakukan sesuatu