Share

Murka Gavin

Author: Prince_Ryu09
last update Last Updated: 2022-08-18 16:18:38

Dugaan Laysa tepat sasaran. Saat Gavin tersadar dari mabuknya, dia begitu marah saat menyadari Laysa tidak terlihat di mana pun.

Dia bahkan memeriksa rekaman cctv di sekitar area tempat hiburan malam hingga tempat parkir. Namun, yang ditemukan hannyalah Laysa begitu ketakutan diseret paksa oleh seorang lelaki tidak dikenal. 

Gavin marah sekali mengetahui gadisnya dibawa oleh orang asing. Terlebih, saat melihat Xavier datang menyelamatkan Laysa semalam, tetapi tidak mengabarkan apa pun padanya. 

“Di mana pria itu, Derry?” tanya Gavin kepada asistennya ketika mereka menuju ke sebuah bar–tempat Lucas berada. 

Gavin dipenuhi emosi dan ingin menyiksa lelaki bertubuh gempal tersebut. 

Saat menemukan Lucas tampak duduk di sebuah sofa dan bersenang-senang bersama kawannya, Gavin semakin emosi.

“Seret dia ke hadapanku!” perintah Gavin segera pada  beberapa bodyguard yang sengaja diajaknya.

Mereka langsung mematuhi perintah Gavin. 

Lucas ditarik paksa dari sofa, hingga tidak bisa banyak melawan. Kedua lengannya dikunci rapat oleh dua orang sekaligus. 

Beberapa teman yang bersamanya pun tampak terkejut. Namun, tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali lari meninggalkan Lucas di sana. Mereka hanyalah sekumpulan lelaki tua yang biasa menghabiskan uang. Bukan petarung.

“Apa yang kau lakukan, Sialan?!” teriak Lucas lagi–berusaha memberontak.

“Kau ... berani sekali menyentuh gadisku!” Gavin berkata dengan nada datar–diselimuti aura gelap. Dia masih teringat bagaimana Laysa pegang dan diseretnya dengan paksa dalam rekaman cctv itu.

“Gadis? Apa maksud perkataanmu itu?”

“Laysa, kau mengenalnya, bukan? Dia adalah mantan pelayan di tempat kecil milik temanmu itu. Semalam, kau menyeretnya keluar dan menyiksanya sesukamu.”

Lucas terdiam sejenak seakan berpikir kesalahan apa yang sudah dilakukannya terhadap Laysa. 

Dalam ingatannya, gadis itu hanya seorang diri tanpa ada siapa pun di dekatnya. Jadi, dia berpikir bahwa Laysa bekerja menjadi pelayan di tempat tersebut.

“Habisi dia!” geram Gavin.

“Tidak!” sahut Lucas cepat, “aku tidak pernah ingin mencari masalah denganmu. Aku sama sekali tidak tahu kalau gadis itu bersama denganmu semalam. Sungguh!”

“Kau yakin?”

“Tentu saja! Lagi pula, apa untungnya kau datang ke sini hanya untuk pelacur itu? Dia hanya gadis rendahan yang bisa dipakai siapa pun. Orang sepertimu tidak layak melakukan ini untuknya,” ujar Lucas sembarangan.

“Pelacur?” Gavin mengepalkan tangan ketika mendengar lelaki itu merendahkan Laysa. Dia semakin geram dan tidak terima, apalagi emosinya pun masih belum reda sejak tadi. “Sepertinya, kau benar-benar ingin menguji nyawa dan usaha kecilmu itu.“

Lucas adalah seorang pemasok minuman keras. Usahanya itu memang sangat menguntungkan, tapi tetap tidak ada apa-apanya bagi kekayaan yang dimiliki Gavin. Gavin jauh lebih berkuasa–bahkan di bisnis gelap.

“Jangan! Baiklah, baiklah. Aku tidak akan mengatakannya lagi. Asal, jangan menghancurkan bisnisku,” ujar Lucas yang mulai panik.

“Permohonanmu tidak bisa kuterima.”

Bersamaan dengan ucapan Gavin, Lucas mulai dipukuli oleh para bodyguardnya.

Pria itu lalu menghadap ke arah asistennya dan bertanya, “Apa kau sudah menemukan jejaknya lagi, Derry? Aku ingin menemukan gadisku lebih dulu sebelum nyawa bedebah ini hilang.” 

“Sudah, Tuan. Hanya ....” Derry menahan kalimatnya sebentar, “kalau boleh saya bicara, Tuan tidak boleh bertindak gegabah terhadap Tuan Xavier nanti. Dia bukan orang yang mudah untuk diancam apalagi dilawan.”

Tap!

Langkah Gavin mendadak terhenti, lalu menatap ke arah Derry dengan sangat datar.

Lelaki paruh baya itu hanya tertunduk diam menyadari majikannya tidak setuju dengan saran darinya.

“Apa kau masih berpikir aku selemah itu, Derry?”

“Maaf ... saya hanya mencemaskan Tuan.”

Gavin seketika menghela napas kasar. “Mencemaskan?” ujarnya seraya tersenyum miring. “Bahkan orang tuaku saja tidak pernah memikirkan itu. Siapa kamu bisa melakukannya untukku?”

Derry hanya terdiam dan masih tertunduk. Pria itu merasa bersalah telah menyinggung Tuan yang sudah dianggap anaknya sendiri itu.

*****

Gavin mendatangi tempat yang dimaksud oleh Derry. 

Tanpa memedulikan risiko yang bisa saja datang menghampirinya ketika bertemu dengan Xavier, pria itu datang tanpa pengawalan bodyguard-nya. 

Derry yang awalnya khawatir, bahkan berhasil diyakinkan dengan argumen Gavin yang mengatakan bahwa Xavier jarang pulang karena tuntutan pekerjaan. 

Lama, Gavin menatap sebuah rumah di salah satu sudut kota ini yang paling berpotensi sebagai tempat menyembunyikan diri. 

Ketika Gavin sudah memarkirkan mobil tepat di depan gerbang rumah, tampak seorang wanita mengenakan jaket tebal keluar dari sana. 

Dia tampak terburu-buru melangkah sambil sesekali membenarkan masker dan topinya.

Dari postur tubuh hingga warna rambutnya, Gavin sudah mengetahui siapa wanita itu. 

“Gadis itu ....” Gavin mengepalkan tangan. Pikirannya semakin kacau balau mengingat Xavier juga tidak pulang semalam. Apa yang dilakukan mereka semalaman suntuk? Itu menjadi sebuah pertanyaan besar pada diri Gavin. 

“Ikuti Laysa,” perintah Gavin pada Derry. Segera, pria tua itu mengikuti langkah Laysa dengan kecepatan mobil yang sangat pelan.

Sayangnya, Gavin seakan menjilat ludahnya sendiri. Tak bisa menahan kecemburuannya, dia memilih keluar dari mobil secepat mungkin.

“Mau ke mana?” tanya Gavin sambil menggenggam tangan Laysa, hingga langkah wanita itu tertahan.

Sontak, Laysa menoleh dan terkejut melihat sesosok Gavin Diamond Stewart berkeliaran di sekitarnya. 

Wanita itu berusaha melepas pegangan tangannya, tetapi tentu saja tidak akan menyaingi tenaga yang dikeluarkan Gavin. 

Laysa akhirnya menggerakkan jemarinya, memberi bahasa isyarat kepada Gavin bahwa tangannya cukup sakit sekarang.

“Jangan memberitahuku bahasa tubuhmu yang tidak akan pernah kumengerti. Hanya cukup tahu kalau aku tidak akan melepaskanmu lagi mulai sekarang,” ujar Gavin, dingin.

Cepat, pria itu mengajak Laysa masuk mobil. Kini, tak ada penolakan sama sekali. 

Laysa pun menurut saja karena tidak ingin banyak berdebat dengan orang keras kepala, seperti Gavin.

“Apa kau sudah gila?!” bentak Gavin keras hingga Laysa sedikit tertunduk menyelamatkan telinganya. “Kenapa kau tidak pulang dan memilih menginap di rumah orang itu, hah?!”

Gavin bersuara keras dan makin menggenggam tangan Laysa erat. Pergelangan tangan gadis itu sampai berbekas kemerahan. Sedetik kemudian, tangis kecil sudah keluar dari mulut Laysa.

Mendengar tangisan Laysa, Gavin segera melepas genggamannya. Pria itu juga membiarkan Laysa mengambil buku dalam saku jaketnya dan menuliskan sesuatu di sana.

[ Aku tidak ada pilihan lain, sungguh! Aku takut kau marah semalam, untuk itu siang ini aku berencana pulang ke rumahmu. Tapi kau masih tetap memarahiku. ] tulis Laysa pada buku kecilnya.

“Jangan mencoba membodohiku, apa kau yakin aku bisa mempercayaimu?”

[ Untuk apa aku berbohong? Apa bedanya aku berada di sekitarmu, atau lari menjauh? Itu sama-sama merugikanku.] Laysa kembali menulis lagi.

“Merugikanmu?” Gavin kembali mencengkeram lengan Laysa sangat erat, membuat wanita itu tertunduk takut.

Related chapters

  • Istri 3 Juta Dolar Tuan Gavin   Rayuan

    Laysa belum berhenti menangis, tetapi dia tetap berusaha membuka lembaran bukunya dengan satu tangan lain untuk menunjukkan sesuatu kepada Gavin. [ Hidup dan tubuhku sudah menjadi milikmu, bahkan aku tidak bisa memikirkan hidup di luar sana lagi karenamu. Jika aku diberi dua pilihan sekali pun, aku akan kembali padamu. Karena hidup denganmu lebih baik dari pada menyodorkan nyawa dengan percuma di luar sana. ] Seketika semua terasa hening. Gavin yang semula ingin sekali mengeluarkan kalimat kasar dengan kemarahan terbesarnya, mendadak luluh setelah membaca isi tulisan buku Laysa. Gadis itu putus asa, Gavin tahu. Namun, yang membuatnya tersentuh adalah ketika Laysa mempercayakan hidupnya secara tidak langsung. “Derry, tolong tunggu di luar.” Gavin memberi kode kepada Derry, hingga lelaki itu mengerti dan meninggalkannya berdua saja bersama Laysa. Gadis itu masih tampak menangis. Sisa-sisa ketakutan terlihat jelas di depan mata. Gavin pun melonggarkan pegangan tangannya, lalu m

    Last Updated : 2022-08-28
  • Istri 3 Juta Dolar Tuan Gavin   Berita Mengejutkan

    Laysa telah kembali dan segera menyerahkan minuman yang diteguk cepat oleh Gavin.Anehnya, pria bertampren itu tiba-tiba melempar gelas ke lantai. Tatapan datarnya seakan meluapkan kekesalan. "Kenapa Gavin mendadak berubah begini? Kesalahan apa yang kulakukan?" batin Laysa.[ Kenapa kau melihatku begitu? ] Laysa akhirnya menggunakan bahasa isyaratnya. Dia tidak sempat mengambil buku di atas tempat tidur. Toh, Gavin akhir-akhir ini mulai memahami ucapannya. Entah dari mana pria itu belajar....“Apa yang kau lakukan kemarin dengan Xavier, apa dia menyentuhmu?” tanya Gavin pada akhirnya. Meski Laysa berada di genggamannya, entah kenapa dia selalu mengingat perempuan ini sempat berada di kediaman Xavier. Ini bukan rasa cemburu. Ini seperti merasa tidak rela barangmu disentuh oleh orang lain.Ya! Itu lebih tepat.Gavin lalu menatap tajam perempuannya itu.Tentu saja, Laysa langsung menggelengkan kepala. Dia benar-benar tidak berbuat apa-apa. “Jangan membohongiku!” Suara Gavin mengeras,

    Last Updated : 2022-08-28
  • Istri 3 Juta Dolar Tuan Gavin   Perhatian Palsu?

    Gavin lalu mencengkeram kasar tangan gadis itu, lalu berbisik, “Berani sekali kau menamparku! Ingatlah, kau hanya seorang gadis yang kubayar, Lays. Tidak lebih dari itu! Kau harus menyadari di mana menempatkan posisimu walau kita akan menikah.” Ucapannya tersebut sudah cukup membuat tekanan yang dialami Laysa semakin dalam. Dia menangis tersedu-sedu, meratapi kehidupannya yang tidak pernah bertemu dengan bahagia. Gavin pun melepas cengkeramannya cukup keras, hingga tubuh Laysa terempas ke kasur. Kemudian beranjak dari sana dengan angkuh dan tidak memedulikan apa pun tentang Laysa. Gavin sangat kesal, karena ternyata gadis itu sama seperti gadis kebanyakan yang mudah terlena dengan uang dan fisik seorang lelaki. *** Sebelum Gavin pulang ke rumah, semuanya terlihat baik-baik saja. Suasana hatinya selalu baik, apalagi ketika membaca tulisan pengakuan dari Laysa. Dia pikir, rencananya akan berjalan dengan lancar, mendapatkan seorang istri yang mudah disetir ke arah mana pun tanpa

    Last Updated : 2022-08-28
  • Istri 3 Juta Dolar Tuan Gavin   Mengatasi Kerikil

    Seketika Gavin teringat lagi saudara kembarnya. Pasti ini adalah ulah Xavier yang sengaja mengundang mereka ke sini. “Tidak perlu. Aku akan menemui mereka,” ujar Gavin. “Tapi, Tuan. Itu sangat berisiko tinggi untuk Anda.” “Aku bisa mengatasi ini, Derry. Siapkan saja mobilnya di depan.” Gavin membenarkan jas hitamnya, lalu berjalan tegas menuju area luar rumah sakit tempat para awak media itu berada. “Baik, Tuan.” Derry pun segera melaksanakan perintah tuannya, seraya mengikuti langkah Gavin dan Laysa. Namun, hati lelaki tua itu tak terlalu tenang. *** “Apa Anda bisa menjelaskan kedatangan Anda ke rumah sakit ini, Tuan?” tanya salah seorang dari media massa. Laysa dan Gavin seperti semut yang disodorkan makanan manis. Ada banyak kamera, begitu pun pertanyaan untuk keduanya. “Lalu siapa gadis yang ada di samping Anda ini? Apa benar dia adalah calon istri Anda?” tanya yang lainnya. “Saya hanya mengantarnya memeriksa kesehatan,” jawab Gavin. “Ya, dia adalah calon istri saya. Kal

    Last Updated : 2022-11-18
  • Istri 3 Juta Dolar Tuan Gavin   Kegilaan Gavin

    “Tapi yang aku cintai itu kamu, Gav! Mana bisa aku mencintai lelaki lain walau wajah kalian serupa? Dia bukan dirimu,” sela Laura dengan tegas. “Apa yang kau cintai dari diriku?” “Semuanya, semua yang kau miliki.” Laura menjawab pertanyaan Gavin secepatnya. “Tapi yang kumiliki hanya harta dan kekuasaan, itu artinya kau tidak benar-benar mencintaiku.” Gavin tersenyum miring, seakan puas telah menjebak Laura dengan pertanyaan tersebut. “Gavin—“ “Gadis yang ingin kau nikahi sekarang adalah seorang cacat, Gav! Dia bahkan tidak bisa berbicara, atau membela dirinya lagi. Apa yang kau banggakan darinya? Cinta saja tidak cukup, dunia kita bukan untuk main-main. Momy membutuhkan menantu yang bisa mengimbangi keluarga kita dalam segi apa pun,” sela Anne yang masih penasaran dengan keputusan putranya. Ucapan Anne membuat Gavin geram. “Apa salahnya jika dia cacat? Apa dia tidak berhak memiliki cinta dariku?” “Omong kosong apa yang kau katakan ini?!” Mendadak suara Anne mengeras, menatap Ga

    Last Updated : 2022-11-18
  • Istri 3 Juta Dolar Tuan Gavin   Perempuan Keberuntungan Gavin

    “Kalau kau bersedia, aku akan menikahimu dan kau akan mendapat kedudukan yang sama dengan Laysa. Hanya saja, tidak akan ada pernikahan mewah di antara kita berdua. Kau dan aku hanya akan mendatangkan saksi secukupnya, bagaimana?” “Apa kau tidak pernah memikirkan perasaanku, Gav? Selama ini aku selalu saja menuruti keinginanmu, tapi sekarang kau malah menawarkan sebuah jurang untukku. Bagaimana bisa aku menerima ini?” ujar Laura. Gavin mendengar suara gadis ini tidak lagi sekeras sebelumnya, menggantikan itu dengan untaian kalimat kekecewaan disertai pertanyaan untuk Gavin sendiri. Apa Gavin tersentuh? Sungguh, dia bukan seorang yang mudah ditaklukkan menggunakan sebuah kalimat indah apalagi sederhana, lemah lembut, atau pelan bahkan kasar sekalipun. Sekalinya dia berkeyakinan tidak, itu adalah keputusan akhir tanpa ada yang bisa mengusiknya. “Kalau kau ingin berada dalam pikiranku, jadilah seperti apa yang kuinginkan,” ujar Gavin pelan dan menegaskan kembali perkataan sebelum-seb

    Last Updated : 2022-11-18
  • Istri 3 Juta Dolar Tuan Gavin   Pernikahan Terencana

    Suasana ramai serta hangat mengelilingi hari bahagia yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang, terlebih bagi Gavin. Hari ini akhirnya tiba, sebuah acara resepsi pernikahan yang digelar secara mewah miliknya dihadiri banyak orang dari berbagai kalangan. Mulai dari para pebisnis, beberapa artis hingga masyarakat biasa datang untuk menyaksikan langsung acara bersejarah ini. Bagaimana tidak disebut seperti itu? Tidak banyak dari kalangannya yang menyewa khusus orang dari pertelevisian untuk meliput pernikahan antara Gavin dan Laysa. Mereka menyiarkan secara langsung di beberapa stasiun televisi, sejak awal hingga acara selesai diselenggarakan. Gavin pun begitu gagah mengenakan jas hitamnya, seperti biasa. Penampilannya selalu harus sempurna, pemilihan bahan pakaian terbaik membuatnya terlihat seperti pangeran-pangeran di negeri dongeng. Setiap orang yang melihatnya tersenyum, bahkan menyebutnya sebagai crazy rich berhati mulia dengan menikahi seorang gadis yang memiliki keterbatasan dalam

    Last Updated : 2022-11-25
  • Istri 3 Juta Dolar Tuan Gavin   Terperangkap

    “Apa kau serius, Gav?! Apa kau yakin dia mengandung bayimu?” tanya Anne bersuara keras kepada Gavin disertai tatapan tajamnya. Sementara Gavin tetap berusaha bersikap biasa saja. “Apa Momy harus bertanya sejujur itu di depan istriku?” “Sebab momy tidak mempercayainya, Gav.” Anne menjawab dengan nada datarnya. “Kalian berdua harus ingat ini baik-baik. Momy tidak akan pernah mau menerima dia atau keturunannya sampai kapan pun.” Sekali lagi Anne menatap tajam ke arah Laysa, kemudian lantas meninggalkan acara tersebut tanpa memedulikan apa pun lagi. Dia tidak pernah ingin menerima apalagi mengerti keputusan putranya yang satu ini. “Kau melakukannya dengan sangat baik, Gav. Kabar berita apa lagi yang akan kau bawa selanjutnya, uh?” ujar Xavier lagi-lagi bernada menyindir. Kepergian Anne nyatanya membuat kecanggungan tersendiri bagi mereka semua, terutama Laysa. Wanita itu hanya bisa tertunduk dan terus diam selama acara pernikahannya berlangsung. Di mana pernikahan seharusnya menjadi

    Last Updated : 2022-11-27

Latest chapter

  • Istri 3 Juta Dolar Tuan Gavin   Manja?

    “Maafkan aku karena terus merepotkanmu dalam segala hal. Padahal kau sangat tulus membantuku,” ujar Laysa melalui gerak jemarinya di depan kamera layar ponsel. Dia mencoba berbicara kepada Xavier yang menelepon kembali untuk memastikan apa Laysa sudah matang dengan keputusannya.“Kau tahu tidak ada orang tulus di dunia ini, Lays? Aku melakukannya karena aku menyukaimu, aku berharap bisa menjadi bagian dari hidupmu setelah kita saling mengenal satu sama lain lebih jauh. Tapi faktanya kau memilih kembali bersama Gavin, sudah jelas aku sedang patah hati sekarang,” ujar Xavier.Laysa terdiam, sekilas dia menoleh ke arah Gavin yang sudah terlelap bersama mimpinya. Dia tetap tidak bisa melihat lelaki lain selain Gavin, hanya Gavin yang ada dalam hati dan pikiran seorang Laysa Florensia. Entah kenapa hal itu bisa terjadi, padahal hanya sedikit kebaikan Gavin yang dia ingat. Namun, Xavier? Mungkin saja kebaikannya tidak pernah terhitung, mereka pun bisa saja saling mel

  • Istri 3 Juta Dolar Tuan Gavin   Kembali lagi, lagi dan lagi

    “Aku tidak mati, Lays. Kenapa kau menangis begini?” tanya Gavin lagi seraya mengusap punggung Laysa, lembut. Kalau Laysa bisa berbicara, mungkin dia akan langsung menjawab pertanyaan Gavin. Faktanya, wanita itu membutuhkan waktu untuk menulis pada sebuah buku kecil yang sering dibawanya ke mana-mana.“Teganya kau berkata begitu, dasar boddoh!”Gavin tersenyum kecil melihat umpatan Laysa pada bukunya. “Lihatlah siapa yang mengomel ini, hmh?” Dia merapikan rambut Laysa yang sedikit berantakkan saat berbicara.Laysa ingin memukul dadda Gavin, tetapi terhenti karena mengingat sakit yang lelaki itu alami. Setelah Laysa cukup tenang, Gavin baru menggenggam tangannya agar mereka bisa berbicara lebih nyaman.“Aku pikir kau tidak akan kembali padaku, Lays. Kau selalu mengatakan bahwa kau menderita selama berada di dekatku. Ini seperti sebuah keajaiban untuk orang sepertiku yang telah banyak melakukan kesalahan padamu,” ujar Gavin bernada lembut.

  • Istri 3 Juta Dolar Tuan Gavin   Jangan Main-main Dengan Gavin

    “Biarkan saja, aku tidak pernah peduli. Mereka malah menguntungkan buatku, karena dengan begini, Laysa akan tahu kalau aku semakin dekat dengan Gavin.”Laura mendekat ke arah Gavin, lalu menyentuh wajah pucat lelaki yang kerap menolak keberadaannya itu. Dia langsung berangkat dari rumah saat mendengar Gavin masuk rumah sakit. “Biarkan momy yang mengurus wanita itu, Laura. Kau fokus saja kepada Gavin. Dulu dia pernah menyukaimu, sekarang pun dia akan menyukaimu lagi jika kau terus berada di dekatnya,” ujar Anne.Laura hanya mengangguk pelan.“Jangan menyentuh wajahku, karena aku tidak mengizinkannya.”Laura dan Anne menoleh bersamaan saat suara pelan Gavin mencuat. Lelaki itu bahkan sudah membuka kedua mata seraya menyingkirkan tangan Laura dari wajahnya.“Kau sudah bangun, Gav. Sejak tadi momy ada di sini dan mengkhawatirkanmu, kau hampir saja membuat momy mati dengan keadaanmu sekarang,” ujar Anne. Dia tersenyum saa

  • Istri 3 Juta Dolar Tuan Gavin   Jangan Pergi ...

    “Kau berpikir begitu?”“Karena kau adalah seorang yang sama licik sepertiku, aku bisa melihatnya kalau kau ikut campur atas tersebarnya berita ini.” Gavin mencengkeram kerah kemeja Xavier, tetapi saudaranya itu tampak tidak terpengaruh.“Kalaupun itu tanggapanmu, terserah. Yang jelas kau tidak akan pernah berhak menentukan hidup Laysa lagi, kau akan hancur karena keserakahanmu, Gav. Sayang sekali kau telah menyia-nyiakan berlian demi batu kerikil.”Xavier berkata, sesudah itu menyingkirkan cengkeraman Gavin dengan tenaga sedikit kuat. Setelahnya, dia pun menggenggam tangan Laysa terang-terangan di hadapan Gavin agar dia bisa melanjutkan rencana seperti pada awalnya, yaitu membawa Laysa pergi dari rumah tersebut dan meninggalkan seluruh pemberian Gavin.Debar jantung Laysa semakin kencang, melihat Gavin juga memegang lengannya agar Xavier tidak bisa membawanya dari sana. Dia sangat takut dua bersaudara itu akan berkelahi karenanya lagi.

  • Istri 3 Juta Dolar Tuan Gavin   Sebuah Skandal Baru

    Setelah hampir satu jam aktivitas siang mereka. Napas Laysa masih sedikit terengah karena Gavin sudah mendapat apa yang diinginkannya. Bahkan lelaki itu belum mau menjaga jarak dari Laysa dan memilih merapatkan tubuh mereka selama mungkin di atas tempat tidur. “Kau masih sama seperti saat kita sering melakukannya. Aku berharap ada bayi kecil yang tumbuh dari rahimmu secepatnya setelah ini,” puji Gavin seraya mengeccup bahu polos Laysa dengan lembut. Laysa menggeliat kecil menyingkirkan bibbir Gavin darinya. Dia kesal karena lelaki ini terus saja semena-mena terhadap orang lain. Padahal Laysa berencana ingin mengakhiri ini, lalu bagaimana jika dia hamil lagi? Musnah sudah kesempatannya menghindari Gavin. “Jangan menghindariku, Laysa.” Gavin sedikit bergerak untuk mengarahkan tubuh Laysa padanya. Dia pun berada tepat di atas tubuh wanita itu agar lebih mudah baginya mendapat jawaban dari Laysa. “Aku sudah tahu penyebab kita kehilangan anak,

  • Istri 3 Juta Dolar Tuan Gavin   Gavin Berulah Lagi

    Laysa duduk termenung seraya memperhatikan berita di sebuah acara televisi. Di sana, dia dapat melihat para wartawan sedang mendatangi rumah Gavin dan mencari informasi yang ingin mereka dapatkan. Namun, sepertinya usaha mereka hanya sia-sia saja karena Gavin tidak muncul sama sekali.Orang-orang di rumah Gavin menutup akses, bahkan pihak rumah sakit yang menangani Laysa hanya bicara seperlunya saja. Gavin tampak tertutup dan tidak ingin kehidupan pribadinya menjadi konsumsi publik kali ini.“Aku harus cepat pergi dari rumah ini, aku tidak akan pernah bisa melupakannya jika seperti ini terus.” Laysa bergumam dalam hati. Rumah yang ditempatinya sekarang masih milik Gavin, itu artinya mereka masih bisa bertemu suatu hari nanti, atau secepatnya. Walau beberapa minggu ini Gavin tidak memunculkan batang hidungnya di hadapan Laysa, kemungkinan itu masih bisa terjadi. Laysa tidak ingin perasaannya berubah lagi, rasa cinta yang hanya tinggal sedikit ini tid

  • Istri 3 Juta Dolar Tuan Gavin   Hari-Hari Tanpa Laysa

    Beberapa minggu setelahnya.“Di luar banyak sekali media massa, Tuan. Mereka sepertinya masih penasaran tentang kabar Nona Laysa saat ini, apa Tuan mau menemui mereka?” tanya Derry kepada Gavin yang tengah duduk di kursi depan meja kerjanya.Sebenarnya, Derry sangat ragu menemui Gavin sekarang. Sebab tuannya itu tidak sedang bekerja meskipun dia berada dalam ruang khusus tempat biasa Gavin menyibukkan diri dengan pekerjaannya. Gavin yang sekarang, tengah menghadapi kesulitan mengendalikan emosi dan perasaannya sendiri.Gavin sudah tidak memedulikan pakaiannya yang tidak ganti sejak semalam, beberapa botol minuman beralkohol tergolek di meja hingga lantai, bahkan yang terparah ... Gavin mengabaikan pekerjaannya sehari semenjak Lays meninggalkan rumah.Derry yang bertanggung jawab atas semua kekacauan itu. Sampai hari ini, media massa datang dan membuat berbagai macam pendapat hingga berita tentang pernikahan Gavin dan Laysa, itu seperti bo

  • Istri 3 Juta Dolar Tuan Gavin   Akhirnya, Laysa dilepaskan?

    Sampai pagi tiba, Laysa akhirnya hanya berbaring di tempat tidur setelah haus di tenggorokannya hilang seketika saat mengingat ciumman Laura kepada Gavin. Kalau kemarin-kemarin dia hanya mendapat kabar mereka berdua berada dalam satu kamar dan bisa melakukan apa saja sesukanya, sekarang pemandangan mengerikan itu terlihat nyata di depan mata.Hati Laysa rasanya semakin hancur, rasa sakit yang ditimbulkan oleh cintanya sendiri benar jauh lebih besar ketika melihat Gavin bersentuhan dengan wanita lain selain dirinya. Walau lelaki itu sangat kasar, arogan dan egois, cinta yang dimiliki Laysa masih ada, mungkin tinggal setengahnya, atau bisa semakin pudar jika hatinya terus-menerus dilukai seperti ini.“Aku mencintaimu, Laysa!”Mendadak teriakan Xavier terngiang di telinga Laysa, berikut wajah lelaki yang sangat menyerupai Gavin itu.“Tidak, tidak ada lelaki baik di dunia ini kecuali ayahku. Mereka semua sama, aku tidak boleh terjebak lagi.” L

  • Istri 3 Juta Dolar Tuan Gavin   Jangan Menghindariku, Lays.

    “Sedang apa dia? Kenapa dia tidak menjawab panggilanku?” gumam Gavin.Berkali-kali dia memencet tombol panggil di ponselnya menghubungi Laysa, tetapi wanita itu tidak kunjung menjawab. Padahal Gavin sudah mencoba meneleponnya sebanyak 20 kali untuk hari ini.“Dia benar-benar membenciku, apa yang harus kulakukan?” Gavin mulai berpikir bagaimana cara menarik perhatian Laysa kembali. Dia sangat merindukan kemanjaan Laysa, juga merindukan momen ketika dirinya sulit menjauhkan Laysa darinya. Dulu sebelum pernikahan Gavin dengan Laura, Laysa sudah seperti prangko yang melekat pada kertas.Namun, saat Gavin berpikir itu. Ponselnya mendapat notifikasi pesan masuk.“Ada apa?”Pesan dari Laysa membuat Gavin terkejut, lalu membalas pesan tersebut dengan cepat dalam sebuah panggilan video.“Kenapa kau tidak mengangkat panggilanku seharian ini?!” tanya Gavin langsung bernada tinggi. Untung saja sekarang dia sedang ada

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status