"Reyna tunggu, bahkan saya belum selesai bicara!" teriak Andreas seraya menggunakan pelindung kaki sebelah kanan.Andreas menyusul Reyna dan mulai ski bersama, keduanya kerap saling berpapasan di tengah-tengah. "Dari mana kamu mempelajarinya, semasa bekerja bersama saya tidak sepertinya kamu tidak pernah ikut bermain?" tanya Andreas pada Reyna yang tersenyum. "Dulu saat orang tua ssya masih ada, saya sering bermain ski bersama. Walau ingatan itu sudah sangat kabur," ujar Reyna pada Andreas yang menganggukan kepala seakan telah mengerti alasan tersebut. Sekitar satu jam mereka akhirnya mengakhiri permainan dan keluar area. "Lapar?" tanya Andreas sembari melihat ponselnya.Tring! Tring! Tring! Sebuah notifikasi terus bermunculan dari ponsel milik Andreas yang ditinggalnya di tempat penitipan. Di dalam pesan yang terkirim, terlihat banyak sebuah kiriman artikel tentang dirinya yang mungkin tak pernah Andreas sangka akan terjadi sampai saat ini.'Konglomerat Andreas Hilton terciduk me
Andreas menarik Reyna ke dalam kerumunan orang di dalam sebuah festival. “Pak Andreas, disini terlalu ramai,” teriak Reyna dengan suara kencamg.Andreas tersenyum ketika berhasil membawa Reyna ke dalam lautan manusia yang tengah berpesta. “Sebetulnya apa yang ingin Pak Andreas lakukan disini?” tanya Reyna yang mendekatkan bibirnya ke telinga Andreas. Andreas merasa kegelian, sedangkan Reyna masih tak mengerti dengan apa yang akan Andreas lakukan dengannya disini. Melihat hari yang sudah gelap dan kini mereka diterangi oleh lampu-lampu yang menghiasi lapangan tersebut. Saat musik semakin keras, Andreas meminta Reyna untuk mengikuti musiknya seraya berjoget. “Saya tidak bisa,” ujar Reyna menolak sembari menggelengkan kepalanya. Andreas memutar tubuh Reyna menjadi membelakanginya, lalu menggerakan tubuhnya sendiri perlahan ke samping kanan lalu kiri dengan membawa pinggul Reyna untuk mengikuti ritmenya. Reyna sangat amat canggung dibuat Andreas, ia bahkan tidak tahu dari mana Andreas
“Saya akan memasukannya sekarang,” ujar Andreas sebelum memasukan juniornya ke dalam kewanitaan istri kontraknya. Reyna memejamkan matanya, namun Andreas menyuruhnya untuk tetap membuka mata. Kedua tangan Andreas kini berada di pinggang kecil milik Reyna. “Aaaaaamngh!” lenguh Reyna dan Andreas bersamaan. Andreas menelan salivanya dengan susah payah ketika miss v Reyna menjepit dirinya di dalam sana. “Ah, sshiimnghtt…mnghhhyaaashhRehyna!” lenguh Andreas tak tertahankan ketika dirinya merasa juniornya ditelan habis oleh wanita itu. “Ini gila!” ujar Andreas di depan Reyna yang wajahnya nampak menikmatinya. “Apa masih sakit?” tanya Andreas pada Reyna yang menganggukan kepalanya. Andreas menggigit bibirnya tanpa berhenti menggoyangkan pinggulnya seraya mengeluar-masukan juniornya ke luar dan ke dalam secara bergantian pada miss v Reyna. Tangan Andreas juga terlihat sengaja memegang perut Reyna yang pasti terasa sangat penuh karena burungnya yang besar tengah berada di dalam sana. “Ah
Tak hanya sampai disana, Andreas kembali mencabut dua jarinya dari bibirnya untuk menjadi pelumas ketika hendak memainkan pucuk dada istri kontraknya tersebut. “Aaamnghh…jangan di pelintir begitu Pak!” lenguh Reyna dengan mata yang merem-melek karena tak tahan dengan apa yang sedang dilakukan Andreas. Andreas menarik kedua tangan Reyna yang membuat tubuh wanita itu jatuh ke pelukannya. “Apa kamu menyukainya?” bisik Andreas tepat di telinga Reyna yang nampak tak bisa fokus semudah itu karena kewanitaannya yang masih merasa sakit. Andreas masih menusukan pedangnya dengan gerakan pinggul ke atas dan ke bawah untuk menubruk bibir bawah Reyna di bawah sana yang sangat basah. “Udah Pak, saya nggak kuatmngh,” lenguh Reyna dengan bibir yang masih terus menerus terbuka lebar karena desahan yang dikeluarkannya. Andreas yang mendengar hal itu bukannya berhenti malah semakin mengencangkan gerakan pinggulnya. “Uh…fucknnmhk…mmnghyeeeeas, Reynaahmngh!” lenguh Andreas tak tertahankan. Sedangkan
Reyna menggigit bibir bagian bawahnya ketika merasakan lidah Andreas yang semakin masuk ke dalam buah plumnya dengan gerakan brutal. Sebetulnya ini juga pertama kalinya untuk Andreas melakukannya, namun ia belajar cukup banyak dari sang dokter saat sesi konsultasi beberapa waktu lalu. Andreas harus melakukan berbagai cara untuk bisa membuat perasaan Reyna rileks dan membuat jantungnya sering berdebar. Dengan begitu Reyna tidak akan mudah stress sehingga wanita itu bisa mengandung anaknya lebih cepat. Namun yang membuat Andreas terkejut adalah rasanya, entah mengapa ia jadi ikut bergairah dan menyukai setiap desahan yang keluar dari mulut istri kontraknya.“Pak Andreas!” lenguh Reyna ketika bibir Andreas berpindah tempat untuk menjilati pucuk dada sang istri. Andreas membawa tubuh Reyna yang sebelumnya duduk di meja makan menuju ke dalam kamar mandi dengan cara menggedongnya. Tanpa berpikir panjang, Andreas melucuti dress tidur Reyna yang ternyata di balik semua itu sudah tak ada
Mau tidak mau Andreas harus menunggu dokter tersebut sampai malam hari. "Tidak masalah, aku bisa menunggu lebih lama jika pada akhirnya hal baik yang akan datang," gumam Andreas kala itu."Jadi maksudmu, istri saya hanya kelelahan dan tidak hamil?" tanya Andreas sekali lagi pada dokter yang tengah berada di ruang tamu bersamanya. Andreas memegangi kepalanya sendiri. "Kalau boleh tahu sudah berapa lama kalian menikah?" tanya sang dokter pada Andreas. "Sekitar satu bulanan," jawab Andreas. Sang dokter menganggukan kepalanya. "Berapa durasi kalian berhubungan badan selama satu minggu?" tanya sang Dokter membuat Andreas sedikit canggung saat ini. "Sekitar dua sampai tiga kali?" ucap Andreas. "Durasinya sudah cukup bagus, akan lebih baik lagi jika dilakukan pada pagi hari setelah bangun tidur. Lalu, periksa juga siklus hari menstruasi istri. Itu sangat berpengaruh," ujar sang Dokter dengan bahasa Jepang.Andreas menganggukan kepalanya. "Saya hanya bisa menyarankan hal itu saja karena
Reyna terus mencoba menurunkan rok sekolah yang tengah dikenakannya sekarang. “Sepertinya saya harus memilih yang lebih panjang,” ujar Reyna pada Andreas yang menganggukan kepala.“Keputusan saya serahkan padamu, selagi kamu merasa nyaman saya akan berusaha mendukungnya,” ujar Andreas yang kini bersama dengan Reyna pergi ke tempat penyewaan baju. Hari ini mereka akan cosplay menjadi remaja jepang sekolahan, ini semua adalah ide Andreas pagi tadi dan Reyna seperti biasanya selalu mengikuti keinginan juga kemauan bosnya tersebut. Reyna akhirnya berganti rok yang lebih panjang, membuat Andreas harus menunggu lagi sekitar sepuluh menitan. “Saya sudah selesai,” ucap Reyna pada Andreas yang langsung melihat penampilan wanita tersebut yang cukup jauh berbeda. “Padahal hanya beda di rok saja ya, tapi dirimu kini menampilkan gaya yang berbeda,” ujar Andreas pada Reyna yang tersenyum ketika mereka dirinya baru saja dipuji olehnya. Andreas menggandeng tangan Reyna hingga keduanya memasuki g
"Apa boleh saya masukan?" tanya Andreas dengan wajah tak kalah memerah dari wajah Reyna saat ini.Reyna berusaha menggelengkan kepala namun wanita itu nampak seakan tak bisa melakukan apapun apalagi menolaknya dalam kata-kata, ketika matanya bertemu dengan mata milik Andreas. Keduanya kembali berciuman dengan panas, bahkan mereka seakan tak memedulikan perahu yang kini dikenakannya bergoyang karena keseimbangan yang kurang. Bagaimana tidak, Reyna mulai bergerak dengan berpindah tempat ke atas pangkuan Andreas. Sedangkan Andreas kini meraba serta meremas dua bongkahan bokong Reyna di yang berada di pahanya. “Ahmnggsh,” lenguhan keduanya semakin terdengar saat ciumannya terputus. Andreas mengarahkan tangan Reyna untuk memegang juniornya di bawah sana, sedangkan Andreas menggunakan tangannya kembali untuk mencoba masuk ke dalam celana dalaman Reyna. “Ah!” lenguh Reyna saat jari tengah Andreas berhasil masuk ke dalam goa miss v-nya. “Ah!” lenguh Reyna seraya mengepalkan satu tangannya