Andreas mengelus punggung Reyna, berakting seperti tengah menenangkan tangis wanita itu. "Jangan membuat saya semakin gemas denganmu," ujar Andreas yang kini kedua tangannya berani meremas serta menampar kecil bokong sekretarisnya.“Ah,” lenguh Reyna membuat Andreas tersenyum kecil disana. “Kamu terlihat seperti seorang yang sedang cemburu, Reyna,” ucap Andreas membuat Reyna menatap lelaki tersebut sembari menggelengkan kepalanya. Andreas mencium leher Reyna yang beraroma sangat wangi. “Kamu menggunakan parfum apa malam ini, rasanya berbeda dengan yang biasanya,” tanya Andreas pada Reyna yang malah menjatuhkan kepalanya ke pundak sang bos. Tok…tok…tok…, Suara ketukan dari luar jendela depan mobil membuat Andreas membuka kaca di sampingnya. “Silahkan masuk,” ujar Andreas kepada supir panggilan tersebut. Di perjalanan, Reyna masih setia berada di atas pangkuan Andreas. “Kapan kamu mau pindah dari sini Reyna?” tanya Andreas pada Reyna yang bergumam sendirian dalam tidurnya. Reyna j
“Haruskah aku melakukannya malam ini?" pikir Andreas seraya melirik ke arah juniornya yang masih terlihat mengeras sedari tadi karena ulah Reyna.Andreas membuka kemeja dan celananya yang mana membuatnya kini hanya terlihat menggunakan bokser di tubuhnya. Tak perlu ditanya lagi bagaimana penampakan Andreas saat ini, yang pasti pria itu sangat amat seksi dengan tubuh tinggi dan ideal miliknya. Berdiri di hadapan Reyna yang tengah tertidur dengan gaunnya, Andreas merasa frustasi dengan keadaan tersebut. Mau bagaimana lagi, seorang pria sejati tidak mungkin melakukannya pada wanita yang sedang mabuk sehingga membuat Andreas harus berpikir kembali karenanya. “Ah, sial.” Runtuk Andreas dalam hatinya. “Bagaimana caranya punya anak dalam satu tahun, aku bahkan tidak bisa melakukannya dengan sembarang orang hingga terpaksa menikahi sekretarisku sendiri,” guman Andreas sendirian. Andreas menurunkan boksernya hingga ke pahanya di hadapan Reyna, lalu tangan kanannya mulai memainkan miliknya
Andreas dan Reyna akhirnya sampai di bandara setelah menempuh perjalan sekitar tiga jam di pesawat dari cina. “Ah itu, Pak!” ujar Reyna menunjuk supir yang memegang kertas besar bertuliskan Pak Andreas Hilton. Andreas dan Reyna akhirnya masuk ke dalam mobil, keduanya yang sama sama lelah walaupun hanya menempuh beberapa jam saja untuk kembali kemari rasanya tetaplah capek. Alhasil keduanya tertidur hingga mereka sampai di dalam apartemen pada jam tujuh sore. “Besok pagi Bapak ada acara dengan mentri perdagangan untuk berkuda bersama,” ujar Reyna yang diangguki oleh Andreas. “Besok saya akan memperkenalkan kamu sebagai istri dan bukan sekretaris,” ucap Andreas membuat Reyna sedikit syok dibuatnya. “Kepada mentri dan sejajarnya saya sebagai keluarga Hilton harus mengenalkan istri saya. Tanpa adanya media pastinya, kamu bisa mempercayakannya pada saya,” ujar Andreas yang diangguki Reyna. Keduanya masuk ke dalam kamarnya masing-masing untuk membersihkan diri. Andreas yang sudah sele
Sekembalinya Reyna ke kantor, ia mengunjungi beberapa divisi yang akrab dengannya untuk membagikan oleh-oleh dari cina pada mereka.Selesai itu, Reyna melihat ke dalam ruangan Andreas yang mana pria itu nampak sedang berkutat dengan beberapa laporan di dalam sana. Mendengar panggilan dari respsionis lewat interkom kantor, Reyna disuruh ke bawah karena sedari tadi ada seorang wanita muda yang hendak menemuinya. Perasaan Reyna sedikit tidak tenang ketika respsionis tersebut mengatakan bahwa wanita yang menunggunya terus memaksa ingin bertemu dengannya. Sedangkan Reyna merasa tidak memiliki kenalan siapapun disini yang bergender wanita. “Pak Andreas, saya izin ke bawah sebentar karena ada yang ingin menemui saya,” ujar Reyna yang diangguki Andreas. Reyna masuk ke dalal lift hingga lift terbuka di lantai lobi bawah. “Siapa yang ingin bertemu saya?” tanya Reyna pada resepsionis di bawah. “Reyna, lama tidak bertemu,” ujar seorang wanita dari belakang membuat Reyna segera menoleh pada
Sekembalinya mereka ke dalam perusahaan, Andreas dan Reyna kembali berkerja seperti biasanya. Melihat jadwal bosnya yang sudah kosong, Reyna memutuskan untuk menyetujui ajakan Damian yang ingin makan malam dengannya hari ini. Setelah mengirim jawaban, Reyna membereskan barang-barangnya dan hendak izin untuk pulang lebih dulu. Tok tok tokReyna masuk ke dalam kantor Andreas. “Saya izin pulang duluan ya Pak hari ini, melihat jadwal Bapak yang sudah kosong sampai sore nanti,” ujar Reyna membuat Andreas terdiam selama beberapa detik sebelum akhirnya menggelengkan kepalanya. “Kamu sedang ada janji dengan seseorang?” tanya Andreas memastikan tebakannya akan Reyna yang mungkin saja jalan dengan Damian. Reyna menganggukan kepalanya. “Saya masih punya tugas untuk kamu,” ujar Andreas pada Reyna yang memiringkan kepala mencoba untuk menerkanya. “Saya merasa semua tugas telah saya kerjakan,” ucap Reyna membuat Andreas tersenyum kecil. “Saya mau kamu merekap sekarang juga beberapa laporan ke
Damian berdiri ketika mendapati Reyna yang baru saja masuk ke dalam restauran namun senyum pria itu seakan luntur saat melihat keberadaan Andreas di belakang wanita tersebut. “Malam Dokter, maaf sebelumnya karena saya mengajak Pak Andreas kemari juga,” ujar Reyna pada Damian yang menganggukan kepala seraya mempersilahkan keduanya duduk. Namun sebelum itu, Andreas dan Damian saling berjabat tangan dan berkenalan. Damian mengangkat tangannya meminta waiters untuk menyiapkan tiga porsi makanan dan perlengkapan makan tambahan ke mejanya. Setelah itu, Reyna memperhatikan secara bergantian Andreas dan Damian yang nampak diam sedari tadi. Reyna berdehem dan membuat Damian mengerti akan perasaan canggung tersebut, oleh karena itu Damian mulai mencoba mencairkan suasana. “Saya dengar perusahaanmu juga merambat ke bidang kesehatan?” ucap Damian yang diangguki Andreas. “Kami selalu berusaha untuk bisa masuk ke dalam banyak bidang, karena merambah di berbagai bidang adalah hal yang sukai unt
Reyna memandangi pemandangan lewat balkon kamarnya sendiri, saat itu nuansa malam terlihat lebih indah dari biasanya. "Besok tanggal merah, enaknya kemana ya?" gumam Reyna yang terlihat berbicara sendiri. Reyna menghela napas berat saat melihat harga masuk tempat wisata yang tak masuk akal ketika tanggal merah tiba. Reyna terlihat mengeluarkan senyumannya ketika pikirannya kembali pada kalimat sebuah kalimat yang sempat dilontarkan Andreas kepadanya saat di tempat makan. "Dia ingin aku berada di sampingnya seumur hidup, bukankah itu hanya sekedar candaan saja?" pikir Reyna yang tak mau banyak berharap. Reyna menggigit bibirnya sendiri ketika merasa hatinya sedikit merasakan sakit saat ingat bahwa pernikahan mereka ini hanyalah sementara. "Pernikahan ini hanya sebagas kontrak semata," gumam Reyna seraya memperhatikan cincin berlian miliknya yang kini masih berada di jari manisnya. "Pak Andreas, sepertinya saya menyukai dia namun hal itu tidak boleh terjadi," ucap Reyna masih denga
"Ah!" lenguh Andreas ketika tangan Reyna berhasil menyentuh juniornya yang nampaknya semakin mengeras karena ulah Reyna sedari awal. Reyna membuka matanya ketika merasakan keanehan dari tekstur yang ada pada permukaan tangannya. “Pak Andreas?” ujar Reyna pada Andreas yang nampaknya sudah tak peduli lagi dengan keadaan saat ini. Nampaknya wajah Andreas yang memerah menandakan bahwa lelaki tersebut sudah dipenuhi oleh gairah. “Kamu pernah melakukannya sebelumnya?” tanya Andreas pada Reyna yang terlihat membasahi bibirnya dengan lidahnya. “Belum, tapi kalau melihat caranya di internet sudah pernah,” ujar Reyna membuat Andreas semakin tak bisa menahan senyumnya ketika mendengar kepolosan wanita di hadapannya ini. Andreas membuka boksernya yang di dalamnya masih terdapat tangan Reyna. “Pak Andreas,” panggil Reyna sangkin kagetnya melihat bentuk junior Andreas telah menjulang tinggi dan mirip sekali dengan sosis. “Bedanya ini versi raksasa,” gumam Reyna sebelum menelan salivanya sendir
Satu tahun kemudian, reyna yang sedang menggelear fashion show dibutiknya sendiri terkihat sangat sibuk. Ia sampai tidak menyadari akan kehadiran seseorang di kursi bagian depan tempat duduk para tamu saat itu. Reyna yang baru kembali ke backstage merasa kebingugan dengan kiriman satu rangkaian Bunga besar yang katanya sengaja dikirimkan seseorang untuknya. Reyna mulai bertanya tanya dari siapa karangan sebesar ini, papa dan mama andreas sudah mengirimnya sebelum hari h, lalu rekan bisnis mana yang mengirimkannya tanpa nama. Tidak mungki juga ini dari robin, hingga nama reyna sudah dipanggil untuk segera ke atas panggung berikan sambutan. Lampu panggung mulai sengaja di matikan lalu lampu sorot pun mulai menyoroti reyna yang terlihat sangat cantik hari itu. Reyna mulai berbicara di depan kepada beberapa tamu yang datang ke acaranya tersebut. “terimakasih untuk semua yang telah menyempatkan datang ke acara pertama saya, saya benar benar tidak menyangka bisa menyelanggarakan acara se
Part dalam cerita ini hanyalah fiktifsatu tahun kemudian. “robin,” lenguh seorang pria dengan suara paraunya. Robin yang sempat ketiduran mulai membuka matanya ketika mendengar suara bosnya, robin berdiri dan berlari ke arah tempat tidur andreas. “ini bukan mimpi kan?” tanya robin pada dirinya sendiri saat melihat andreas akhirnya bangun dari komanya.Robin memencet tombol emergency untuk memanggil dokter agar menuju ke ruangan ini. “kepalaku pusing sekali,” ujar andreas yang terus memegangi kepalanya.Dokter akhirnya masuk ke dalam ruangan dan mulai memeriksa keadaan andreas, dokter mulai mengecek satu persatu organ serta indra andreas yang ternyata kedua kakinya merasa tidak bisa digerakan alias lumpuh. Robin yang melihat itu merasa sangat panik dan meminta dokter untuk segera memeriksa lebih lanjut apakah kaki bosnya cacat permanen atau hanya lumpuh sementara.Andreas hanya bisa menatap nanar kakinya yang tidak tahu apakah bisa berfungsi lagi atau tidak, dan lagi ia takut jika re
Reyna terbangun dari tidurnya, melihat kecelakaan suaminya secara langsung membuat reyna terbangun saat itu juga. “hah!hah!hah!” lenguh reyna yang di basahi oleh keringat. Reyna memegangi jantungnya, robin yang kini sedang berada di ruangan reyna langsung melaporkan pada dokter tentang reyna yang sudah sadar. Robin menatap sedih wajah reyna yang seakan menatap dirinya untuk memastikan bagaimana keadaan andreas saat ini. robin tidak bisa mengatakan kalimat apapun selain menggelengkan kepalanya pada reyna yang seakan mengatakan bahwa andreas tak dapat selamat. Reyna seketika lemas dengan wajah yang pucat pasi, reyna memegangi dadanya yang terasa amat sangat sakit. Jantungnya seakan berhenti dalam beberapa detik, air matanya tak dapat ia bending lagi dan akhir terjatuh begitu deras. “suamiku, suamiku,” gumam reyna yang mulai menjerit. Dokter yang baru datang mau tidak mau menyuntikan obat penenang untuk reyna. Robin yang kini berada di luar nampak masih acak-acakan, karena sudah dua
Part ini mengandung cerita fiktifandreas menjentikan jarinya di atas meja berkali kali, ia benar benar tidak menyangka selain melenyapkan perusahaan fernandes ayahnya juga berhasil melenyapkan pemiliknya yakni ibu dan ayah Raymond.Dikabarkan kedua orang tua Raymond melakukan bunuh diri karena korupsinya sudah terendus kepolisian, polisi yang hendak menyergap kedua orang itu di keidamnnya malah menemukan mayat keduanya yang di analisis keduanya sengaja bunuh diri karena tak mau menanggung malu jika harus masuk ke dalam penjara.Hartanya telah habis karena ditipu habis habisan, perusahaannya juga kini telah sepenuhnya bergantu kepemilikan atas nama Hilton. Kabarnya lagi cara bunuh diri mereka yang dianggap sadis dengan menembakan pistol api di kepalanya. Dilakukan secara bergantian sang istri lebih dulu lalu diikuti suaminya, Raymond yang masih cukup kecil melihat hal tersebut dan membuat dirinya memiliki trauma. Raymond dikabarkan juga sempat tinggal di panti asuhan hingga umurn ya
Reyna hari ini ada jawal yoga alhasil ia harus mandi dan bersiap lebih lagi dari hari biasanya ia berolahraga. Reyna pergi dengan taksi ke tempat yoga, sampai ke tempat reyna langsung menuju ke ruangan latihannya yang sudah di sambut oleh sang pelatih. Selesai yoga reyna mandi lagi seperti biasa lalu berniat untuk pulang, namun baru saja keluar dari tempat yoga dan menunggu taksi tubuh reyna di bekap lalu di seret ke dalam sebuah mobil hitam tanpa plat. Hal itu membuat body guard yang memang sudah andreas sewa sebanyak dua orang langsung menyusul mobil tersebut.Andreas yang tengah meeting mendaapatkan kabar dari suruhannya jika reyna baru saja terlihat di culik seseorang dan di masukan ke dalam mobil tak berplat sehingga mereka kesusahan untuk mencari informasi juga sulit untuk melapor ke pihak berwajib.Andreas mencoba menetralkan perasaan serta logikanya dahulu, ia memutuskan untuk menghentikan rapat kali ini dan meminta robin untuk segera ke ruangannya. “reyna, istriku baru saja
Keesokan harinya andreas bekerja lagi seperti biasanya, baru tadi malam dirinya merasa sangat bahagia karena bisa bersama lama dengan reyna namun kini ia harus kembaali kerutinitasnya yang sangat monoton setiap harinya.Melihat laporan, bertemu dengan klien dan sebagainya begitu pula dengan reyna yang nampaknya kini baru terlihat bangun dari tempat tidurnya. Seperti biasa reyna masuk ke dalam kamar mandi untuk bebersih selanjutnya mengganti bajunya untuk berjalan pagi. Tak lupa ia sudah meminum susu terlebih dahulu.Pagi ini reyna tak hanya jalan jalan melainkan melakukan beberapa pemanasan dahulu sebelum akhirnya berjalan kembali, di putaran ketiga saat dirinya sudah akan menyelesaikan olahraga reyna memutuskan untuk ke mini market sebentar untuk membeli air berion tinggi, saat hendak mengambil minuman gelang couplenya bersama andreas nampak jelas berada di tangannya. “cantik sekali,”gumam reyna sendirian.Setelah itu ia membayar dan baru saja hendak keluar dari mini market ia berpa
Part ini hanya fiktif⚠️Pagi harinya andreas dan reyna bersiap untuk pergi ke rumah sakit. “Sudah siap check up?” tanya andreas yang diangguki reyna penuh semangat.Andreas tersenyum lebar kala reyna terus memperhatikannya sedari malam seakan ia tak mau meninggalkan pandangannya pada suaminya barang sedetikpun. Sesampainya di ruang dokter, mereka sudah bisa dengan jelas melihat anak mereka yang masih sangat amat kecil di dalam perut. “Wah, sangat kecil,” guman reyna. “Apa mau test jenis kelaminnya hari ini?” tanya dang dokter yang dibalas gelengan oleh reyna. “Aku ingin menjadi kejutan saja saat hari h, bagaimana menurutmu?” tanya reyna pada andreas yang mengangguk setuju. Apapun yang diinginkan reyna selama itu baik baik saja andreas akan mendukung wanitanya. “Semuanya sehat ya, hanya saja kurang protein. Mungkin ibunya harus banyak banyak mengonsumsi telur rebus atau bisa meminum vitamin agar kandungan lebih kuat lagi,” ujar sang dokter pada reyna dan andreas yang menganggukinya
Andreas kebingungan dibuat reyna yang porsi makannya sudah lebih banyak dari sebelumnya, namun andreas segera memakluminya karena tahu jika istrinya itu tengah mengandung anaknya. Itu adalah alasan yang tepat untuk membiarkannya makan sebanyak itu.“kamu tidak makan dan sedari tadi aku melihatmu kamu hanya memperhatikanku saja?” tanya reyna membuat andreas mengangguk dan segera memakan makanannya.Andreas menatap wajah reyna yang begitu bahagia bisa memakan makanan yang diinginkannya. “aku seperti tidak pernah memberimu makanan enak, makanlah secara perlahan reyna,” ujar andreas yang diangguki reyna.Selesai makan andreas dan reyna kembali ke apartemen sedangkan andreas bersiap siap untuk gym di lantai atas karena sudah empat hari nampaknya ia belum gym lagi. “aku akan olahraga sebentar di atas sebelum berangkat kerja ya, jangan lupa kamu langsung mandi dan istirahat oke?” ujar andreas yang diangguki reyna.Andreas berolahraga seperti biasanya selama satu jam, lalu pria itu kembali la
“kamu tidak bekerja disinag hari?” tanya reyna pada Raymond yang langsung duudk di hadapannya sembari tersenyum lebar.Raymond menganggukan kepalanya. “aku bekerja di pagi hari, baru selesai dan mampir kesini untuk membeli minuman,” ujar Raymond membuat reyna menganggukan kepalanya.Raymond memberikan ponselnya seakan diirnya ingin menagih janji mereka sebelumnya yang mana reyna akan memberikan nomor ponselnya jika mereka bertemu kembali. Reyna menghela napas dan sedikit meragu ketika hendak mengetik nomornya, namun reyna tak melihat Raymond sebagai orang jahat selama ini jadi pada akhirnya ia menulsikan juga nomornya di kontak pria itu.Hingga ada seorang bibi yang paruh baya baru keluar dari mini market dengan tiga kantung plastic penuh, Raymond yang melihatnya saat itu juga langsung menawarkan bantuan yang sebelumnya di tolak nenek paruh bayah itu akhirnya sampai mau menerima bantuannya karena bujuk rayu Raymond yang ramah.Reyna tersenyum melihat kebaikan pria itu, sedangkan Raymo