Reyna menelpon dokter Ken di malam hari ketika Andreas masih belum berada di dalam kamar mereka. “Halo Dokter Ken,” sapa Reyna ketika Ken baru saja mengangkatnya. “Maaf menganggu di pagi buta, tapi ada satu hal yang ingin saya tanyakan tentang Pak Andreas,” ujar Reyna membuat Ken berdehem. “Tidak masalah, kamu tahu jam tidur seorang dokter tak menentu. Kamu bisa menelpon saya kapan saja selama saya masih mengangkatnya,” ujar Ken. Reyna mengangguk. “Begini Dokter, apa semasa kuliah dahulu. Teman Pak Andreas hanya Dokter Ken dan Bu Clara saja?” tanya Reyna membuat Ken tak terdengar mengatakan sepatah katapun saat ini. “Saya ingin bertanya tentang seorang wanita yang sempat dekat dengan Pak Andreas juga pada saat kuliah dulu,” ucap Reyna ketika lama tak mendapatkan jawaban. Ken yang mendengarnya nampaknya menahan napas disebrang sana. “Saya tidak bisa mengatakan apalagi menjelaskannya lewat telepon, ceritanya terlalu rumit dan saya merasa tidak bisa membohongi Bu Reyna,” ujar Ken.
Reyna duduk di sebelah Andreas persis, wanita itu juga mencoba mencuri pandang pada pria yang mungkin masih marah dengannya. Reyna tahu bahwa dirinya sudah keluar batas bahkan melanggar isi dalam kontrak perjanjian mereka. Sedangkan sang Kakek terlihat memperhatikan keduanya yang saling diam dan nampaknya mengerti bahwa sedang terjadi masalah di antara keduanya. “Silahkan dimakan,” ucap Kakek pada kedua orang di hadapannya.Makan malam tersebut terasa sangat sepi untuk Reyna, dan untungnya berjalan dengan baik-baik saja sampai selesai makan. “Saya izin untuk ke kamar duluan karena sudab merasa kantuk,” ujar Reyna sebelum akhirnya pergi dari sana meninggalkan Kakek dan cucunya disana. Di dalam ruangan makan, sang Kakek terus menatap Andreas dengan pandangan yang tajam. Sebelum akhirnya memukul kepala cucu laki lakinya itu dengan sangat keras hingga Andreas melenguh kesakitan. “Kakek!” kesal Andreas, konon sudah lama Andreas tidak merasakan pukulan tersebut. “Apa yang kamu lakukan p
Reyna memasuki kamarnya kembali namun ia dengan jelas melihat tubuh Andreas yang sudah nampak tertidur di sisi kiri kasur mereka. Reyna sampai harus mengucek mata berkali-kali untuk memastikan apakah dia tidak salah lihat. “Apa benar itu Pak Andreas?” pikir Reyna seraya berjalan perlahan mendekati kasur, namun saat sudah semakin dekat Andreas malah membalikan tubuh membelakanginya. Reyna merasa tidak masalah sama sekali asalkan pria itu tak berubah pikiran untuk pergi dari dekatnya saat ini. Reyna tanpa sadar mengelus perutnya perlahan sembari menatap tubuh Andreas. Dengan perlahan Reyna tidur di samping Andreas setelah berhasil mematikan lampu. Reyna nampak tak berhenti tersenyum saat menatap tubuh bagian belakang Andreas. Reyna juga mulai menarik selimut tebal untuk menutupi tubuhnya juga Andreas bosnya. “Selamat malam,” gumam Reyna sebelum akhirnya tertidur tepat bersebelahan dengan Andreas. Mendengar dengkuran Reyna, mata Andreas nampak terbuka perlahan. Andreas ternyata sed
"Ah!" lenguhan Andreas begitu parau ketika kejantanannya berhasil masuk ke dalam goa milik seorang wanita yang selama ini menjadi istri kontraknya. "Mngshmngsh! Ah! Pak Andreas!" lenguh Reyna yang nampak tak bisa menahan keenakan di bawah tubuh kekar bos sekaligus suami di atas kertasnya.Reyna menelan salivanya ketika matanya salah fokus dengan perut kotak-kotak milik Andreas. "Ah! Mngshmnah! Ah! Pak Andreasmngsh!" lenguh Reyna ketika goyangan pinggul Andreas semakin menjadi. Satu tangan Reyna tak sadar meraba otot perut milik Andreas yang mana membuat pria itu merasa semakin kepanasan. "Uh!" lenguh Andreas yang keringatnya mulai bercucuran. "Reyna! Reyna!" desah Andreas ketika merasa miliknya dijepit terlalu kuat oleh milik Reyna di dalam. "Ah! Pak! Pelan-pelan!" lenguh Reyna sembari meremas pinggang Andreas yang kini menatap wanita itu dengan intens menggunakan matanya yang sedang penuh dengan gairah. "Hm! Yesh! Ah! Reyna!" "Pak Andreas! Ah! Mngshah! Saya gak kuat!" Andreas
Kini keduanya berada di dalam ruang rapat bersama para jajaran direksi. Sudah cukup lama salah satu orang di dalam ruang rapat tersebut mempresentasikan produk keluaran terbaru perusahaan mereka, namun Andreas nampaknya tak fokus sejak tadi. "Kenapa aku mendesah di hadapannya," pikir Andreas tepat di tengah rapat. Sedangkan Reyna tak henti terus memperhatikan Andreas yang berada di depan sana, wanita itu nampak tak mengalihkan pandangannya sedikitpun. Reyna menghawatirkan Andreas setengah mati, ia takut jika bosnya itu sakit seperti sebelumnya. Hingga selesai rapat tiba, Andreas berjalan keluar ruangan lebih dulu yang membuat Reyna harus berjalan cepat untuk menyusul langkah kaki bos di depannya. "Bapak mau makan siang apa untuk hari ini?" tanya Reyna di dalam lift yang tengah mereka naiki. "Kenapa bertanya di jam segini," ucap Andreas dengan wajah datarnya. Reyna melihat jam di pergelangan tangannya yang telah menunjukan pukul sebelas siang. "Memangnya Pak Andreas tidak lapar
Reyna memberikan kemeja baru untuk digunakan Andreas saat itu juga, dengan cepat pria itu meraih kemeja tersebut dari tangan Reyna dan mulai membuka kemejanya yang basah. Reyna melebarkan matanya saat dirinya melihat dengan jelas tubuh bosnya, walau memang tak bisa di bilang jarang juga Reyna melihat pemandangan tersebut. Andreas yang baru saja melepaskan kemejanya terlihat mengeluarkan smirk nakalnya, pria itu tersenyum menatap sekretarisnya yang nampaknya tak mengalihkan pandangan kepada tubuhnya yang keren ini. “Kamu menyukainya?” tanya Andreas membuat Reyna tersadar dan mengeluarkan ekspresi yang kikuk. “Pak Andreas, saya keluar dulu ya. Jangan lupa dimakan makan siangnya,” ujar Reyna sebelum memutar tubuhnya. Namun tak semudah itu Reyna keluar dari kandang harimau, karena belum sempat wanita itu melangkah lebih jauh Andreas sudah menarik tangannya hingga tubuh Reyna menabrak tubuh Andreas. “Pak Andreas,” geram Reyna ketika tangannya di tarik paksa oleh Andreas. “Bukankah i
"Ah!" Reyna menahan lenguhannya sebaik mungkin, ia tidak sangka Andreas akan melakukan hal tidak senonoh ini sekarang juga di dalam ruangan kantornya sendiri Tak dapat dipungkiri Reyna menyukainya, hanya saja ini terlalu berlebihan disaat perusahaan yang sedang genting karena sebuah masalah beberapa menit lalu. Dan kini mereka malah melakukan sesi bercinta. Apalagi kali ini dilakukan secara paksa, rasanya benar-benar diluar dugaan untuk Reyna. "Shmmahhng... Reyna!" lenguh Andreas membuat wanita di hadapannya seketika panik karena desahan Andreas yang terdengar cukup kencang. Dengan sengaja Reyna menutup mulut Andreas menggunakan satu tangannya, namun tangan Andreas yang menganggur malah membawa dua jemari tangan Reyna masuk ke dalam mulutnya. "Eeeehhmmngh," lenguhan Andreas tertahan karena jemari Reyna yang berada di dalam mulut pria itu. Dari mulut Andreas menetes air liur yang membuat Reyna bisa merasakan sensasi basah di jemarinya selain di area bawah tubuhnya. "Mnggmngsh,"
Hari ini adalah peringatan hari olahraga, Andreas dan Reyna pergi ke lapangan milik perusahaan untuk menyaksikan acara yang memang sedang diadakan disana. "Kamu ikut lombanya juga?" tanya Andreas ketika sedari tadi melihat Reyna yang menggunakan pakaian olahraga sejak tadi di apartemen. Reyna menganggukan kepalanya sebelum melihat keramaian di depan sana. "Wah, hari ini semua divisi berkumpul menjadi satu!" ujar Reyna. Andreas menyentuh jidatnya seakan pusing hanya dengan melihat segerombolan manusia di depan sana yang tak lain adalah seluruh pegawainya yang memakai rompi warna-warni. "Kenapa mereka memakai pakaian yang tidak nyaman saat dilihat?" tanya Andreas dengan gaya seakan menahan silau. Reyna tertawa dibuatnya. "Maksud Bapak warna yang mencolok, itu tanda pembeda setiap divisi Pak," jelas Reyna pada Andreas yang hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Sepertinya tahun lalu tidak begini," ujar Andreas dalam hati pria itu. Andreas berjalan ke atas tempat duduk yang sudah dis
Satu tahun kemudian, reyna yang sedang menggelear fashion show dibutiknya sendiri terkihat sangat sibuk. Ia sampai tidak menyadari akan kehadiran seseorang di kursi bagian depan tempat duduk para tamu saat itu. Reyna yang baru kembali ke backstage merasa kebingugan dengan kiriman satu rangkaian Bunga besar yang katanya sengaja dikirimkan seseorang untuknya. Reyna mulai bertanya tanya dari siapa karangan sebesar ini, papa dan mama andreas sudah mengirimnya sebelum hari h, lalu rekan bisnis mana yang mengirimkannya tanpa nama. Tidak mungki juga ini dari robin, hingga nama reyna sudah dipanggil untuk segera ke atas panggung berikan sambutan. Lampu panggung mulai sengaja di matikan lalu lampu sorot pun mulai menyoroti reyna yang terlihat sangat cantik hari itu. Reyna mulai berbicara di depan kepada beberapa tamu yang datang ke acaranya tersebut. “terimakasih untuk semua yang telah menyempatkan datang ke acara pertama saya, saya benar benar tidak menyangka bisa menyelanggarakan acara se
Part dalam cerita ini hanyalah fiktifsatu tahun kemudian. “robin,” lenguh seorang pria dengan suara paraunya. Robin yang sempat ketiduran mulai membuka matanya ketika mendengar suara bosnya, robin berdiri dan berlari ke arah tempat tidur andreas. “ini bukan mimpi kan?” tanya robin pada dirinya sendiri saat melihat andreas akhirnya bangun dari komanya.Robin memencet tombol emergency untuk memanggil dokter agar menuju ke ruangan ini. “kepalaku pusing sekali,” ujar andreas yang terus memegangi kepalanya.Dokter akhirnya masuk ke dalam ruangan dan mulai memeriksa keadaan andreas, dokter mulai mengecek satu persatu organ serta indra andreas yang ternyata kedua kakinya merasa tidak bisa digerakan alias lumpuh. Robin yang melihat itu merasa sangat panik dan meminta dokter untuk segera memeriksa lebih lanjut apakah kaki bosnya cacat permanen atau hanya lumpuh sementara.Andreas hanya bisa menatap nanar kakinya yang tidak tahu apakah bisa berfungsi lagi atau tidak, dan lagi ia takut jika re
Reyna terbangun dari tidurnya, melihat kecelakaan suaminya secara langsung membuat reyna terbangun saat itu juga. “hah!hah!hah!” lenguh reyna yang di basahi oleh keringat. Reyna memegangi jantungnya, robin yang kini sedang berada di ruangan reyna langsung melaporkan pada dokter tentang reyna yang sudah sadar. Robin menatap sedih wajah reyna yang seakan menatap dirinya untuk memastikan bagaimana keadaan andreas saat ini. robin tidak bisa mengatakan kalimat apapun selain menggelengkan kepalanya pada reyna yang seakan mengatakan bahwa andreas tak dapat selamat. Reyna seketika lemas dengan wajah yang pucat pasi, reyna memegangi dadanya yang terasa amat sangat sakit. Jantungnya seakan berhenti dalam beberapa detik, air matanya tak dapat ia bending lagi dan akhir terjatuh begitu deras. “suamiku, suamiku,” gumam reyna yang mulai menjerit. Dokter yang baru datang mau tidak mau menyuntikan obat penenang untuk reyna. Robin yang kini berada di luar nampak masih acak-acakan, karena sudah dua
Part ini mengandung cerita fiktifandreas menjentikan jarinya di atas meja berkali kali, ia benar benar tidak menyangka selain melenyapkan perusahaan fernandes ayahnya juga berhasil melenyapkan pemiliknya yakni ibu dan ayah Raymond.Dikabarkan kedua orang tua Raymond melakukan bunuh diri karena korupsinya sudah terendus kepolisian, polisi yang hendak menyergap kedua orang itu di keidamnnya malah menemukan mayat keduanya yang di analisis keduanya sengaja bunuh diri karena tak mau menanggung malu jika harus masuk ke dalam penjara.Hartanya telah habis karena ditipu habis habisan, perusahaannya juga kini telah sepenuhnya bergantu kepemilikan atas nama Hilton. Kabarnya lagi cara bunuh diri mereka yang dianggap sadis dengan menembakan pistol api di kepalanya. Dilakukan secara bergantian sang istri lebih dulu lalu diikuti suaminya, Raymond yang masih cukup kecil melihat hal tersebut dan membuat dirinya memiliki trauma. Raymond dikabarkan juga sempat tinggal di panti asuhan hingga umurn ya
Reyna hari ini ada jawal yoga alhasil ia harus mandi dan bersiap lebih lagi dari hari biasanya ia berolahraga. Reyna pergi dengan taksi ke tempat yoga, sampai ke tempat reyna langsung menuju ke ruangan latihannya yang sudah di sambut oleh sang pelatih. Selesai yoga reyna mandi lagi seperti biasa lalu berniat untuk pulang, namun baru saja keluar dari tempat yoga dan menunggu taksi tubuh reyna di bekap lalu di seret ke dalam sebuah mobil hitam tanpa plat. Hal itu membuat body guard yang memang sudah andreas sewa sebanyak dua orang langsung menyusul mobil tersebut.Andreas yang tengah meeting mendaapatkan kabar dari suruhannya jika reyna baru saja terlihat di culik seseorang dan di masukan ke dalam mobil tak berplat sehingga mereka kesusahan untuk mencari informasi juga sulit untuk melapor ke pihak berwajib.Andreas mencoba menetralkan perasaan serta logikanya dahulu, ia memutuskan untuk menghentikan rapat kali ini dan meminta robin untuk segera ke ruangannya. “reyna, istriku baru saja
Keesokan harinya andreas bekerja lagi seperti biasanya, baru tadi malam dirinya merasa sangat bahagia karena bisa bersama lama dengan reyna namun kini ia harus kembaali kerutinitasnya yang sangat monoton setiap harinya.Melihat laporan, bertemu dengan klien dan sebagainya begitu pula dengan reyna yang nampaknya kini baru terlihat bangun dari tempat tidurnya. Seperti biasa reyna masuk ke dalam kamar mandi untuk bebersih selanjutnya mengganti bajunya untuk berjalan pagi. Tak lupa ia sudah meminum susu terlebih dahulu.Pagi ini reyna tak hanya jalan jalan melainkan melakukan beberapa pemanasan dahulu sebelum akhirnya berjalan kembali, di putaran ketiga saat dirinya sudah akan menyelesaikan olahraga reyna memutuskan untuk ke mini market sebentar untuk membeli air berion tinggi, saat hendak mengambil minuman gelang couplenya bersama andreas nampak jelas berada di tangannya. “cantik sekali,”gumam reyna sendirian.Setelah itu ia membayar dan baru saja hendak keluar dari mini market ia berpa
Part ini hanya fiktif⚠️Pagi harinya andreas dan reyna bersiap untuk pergi ke rumah sakit. “Sudah siap check up?” tanya andreas yang diangguki reyna penuh semangat.Andreas tersenyum lebar kala reyna terus memperhatikannya sedari malam seakan ia tak mau meninggalkan pandangannya pada suaminya barang sedetikpun. Sesampainya di ruang dokter, mereka sudah bisa dengan jelas melihat anak mereka yang masih sangat amat kecil di dalam perut. “Wah, sangat kecil,” guman reyna. “Apa mau test jenis kelaminnya hari ini?” tanya dang dokter yang dibalas gelengan oleh reyna. “Aku ingin menjadi kejutan saja saat hari h, bagaimana menurutmu?” tanya reyna pada andreas yang mengangguk setuju. Apapun yang diinginkan reyna selama itu baik baik saja andreas akan mendukung wanitanya. “Semuanya sehat ya, hanya saja kurang protein. Mungkin ibunya harus banyak banyak mengonsumsi telur rebus atau bisa meminum vitamin agar kandungan lebih kuat lagi,” ujar sang dokter pada reyna dan andreas yang menganggukinya
Andreas kebingungan dibuat reyna yang porsi makannya sudah lebih banyak dari sebelumnya, namun andreas segera memakluminya karena tahu jika istrinya itu tengah mengandung anaknya. Itu adalah alasan yang tepat untuk membiarkannya makan sebanyak itu.“kamu tidak makan dan sedari tadi aku melihatmu kamu hanya memperhatikanku saja?” tanya reyna membuat andreas mengangguk dan segera memakan makanannya.Andreas menatap wajah reyna yang begitu bahagia bisa memakan makanan yang diinginkannya. “aku seperti tidak pernah memberimu makanan enak, makanlah secara perlahan reyna,” ujar andreas yang diangguki reyna.Selesai makan andreas dan reyna kembali ke apartemen sedangkan andreas bersiap siap untuk gym di lantai atas karena sudah empat hari nampaknya ia belum gym lagi. “aku akan olahraga sebentar di atas sebelum berangkat kerja ya, jangan lupa kamu langsung mandi dan istirahat oke?” ujar andreas yang diangguki reyna.Andreas berolahraga seperti biasanya selama satu jam, lalu pria itu kembali la
“kamu tidak bekerja disinag hari?” tanya reyna pada Raymond yang langsung duudk di hadapannya sembari tersenyum lebar.Raymond menganggukan kepalanya. “aku bekerja di pagi hari, baru selesai dan mampir kesini untuk membeli minuman,” ujar Raymond membuat reyna menganggukan kepalanya.Raymond memberikan ponselnya seakan diirnya ingin menagih janji mereka sebelumnya yang mana reyna akan memberikan nomor ponselnya jika mereka bertemu kembali. Reyna menghela napas dan sedikit meragu ketika hendak mengetik nomornya, namun reyna tak melihat Raymond sebagai orang jahat selama ini jadi pada akhirnya ia menulsikan juga nomornya di kontak pria itu.Hingga ada seorang bibi yang paruh baya baru keluar dari mini market dengan tiga kantung plastic penuh, Raymond yang melihatnya saat itu juga langsung menawarkan bantuan yang sebelumnya di tolak nenek paruh bayah itu akhirnya sampai mau menerima bantuannya karena bujuk rayu Raymond yang ramah.Reyna tersenyum melihat kebaikan pria itu, sedangkan Raymo