Share

Bab 10

Penulis: Alex Ibrahim
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

 Galang yang mendengarkan cerita mitha seketika ingat akan kejadian tempo hari di apartemen.

"Mitha, sebenarnya aku pernah memergokinya tempo hari di apartemen yang sama dengan lokasi proyek, aku ingin mengatakannya kepadamu, tapi aku tak mau hanya di anggap omong kosong jadi aku mengurungkan niatku." Ucap galang lalu menyulut sebatang rokoknya.

"Aku mengerri galang, sekarang aku akan melupakan semuanya dan melupakan tentang kevin" jawab mitha.

Mitha kemudian masuk kedalam kamar meninggalkan galang. Galang kembali merenung sendirian dan terpikir  bahwa orang yang di kiranya sangat baik dan punya etika seperti kevin saja bisa berbuat licik apalagi dengan orang seperti harvey. Seketika ingatannya terbuka kembali ke masalah pekerjaannya dan mulai hari itu ia sangat sibuk dengan pekerjaan tambahan mencari asal kejanggalan dalam proyeknya.

Malam harinya mitha tiba tiba mengajak galang untuk pergi keluar untuk bersantai, iya maksud mitha juga tak lain untuk melupakan masalahnya dan memperbaiki kondisi hatinya, "galang, apakah kamu sedang sibuk ?" ,

"ngga kok, emang kenapa ?" ,

"aku berencana jalan malam ini, kalo kamu ngga sibuk apa kamu bersedia menemaniku ?" , Jelas mitha untuk meminta galang menemaninya jalan malam ini. padahal sebenarnnya galang ingin segera ber istirahat lebih awal dan bangun lebih pagi, namun ia pun tak enak jika menolak ajakan mitha.

"Oh, oke... Baik kalo begitu" jawab galang meng iyakan ajakan mitha.

"Sip, jam 8 kita otw ya!!" Tegas mitha dengan senyum di wajahnya.

Malam harinya mitha sudah bersiap menunggu galang di ruang tamu, mitha tampak istimewa malam ini dengan gaun feminim dan rambut terurai yang pastinya akan membuat semua yang melihatnya terpukau. Tak lama kemudian galang keluar kamar, ia sudah siap untuk pergi bersama mitha, penampilan galang sederhana seperti biasanya, ia mengenakan celana panjang dan kemeja yang tak terlihat terlalu mencolok atau menunjukan kemewahan. Tapi itu bukan masalah bagi mitha.

"Galang, kamu udah siap?" Sapa mitha dengan senyum.

"Sudah, maaf menunggu lama",

"No problem" mitha tersenyum ke arah galang sambil membuka pintu mobilnya.

Di tengah perjalanan galang bertanya kepada mitha kemana tujuan mereka,

"Mitha, mau kemana kita sekarang ?" 

"Terserah kamu, galang. Yang penting tempatnya nyaman hehe" wanita memang penuh misteri, ditanya ya pasti bilang terserah, begitupun dengan mitha.

"Baik, bagaimana kalo kita ke restoran sajauntuk makan. Kamu belum makan bukan? ", Ajak galang kepada mitha, karena galang bingung kemana menentukan tujuannya, maklum saja galang belum pernah dekat atau berkencan dengan wanita, jadi dia belum mengerti kode wanita. 

"Aku belum lapar, bagaimana kalo nanti saja makannya?", Namun jawaban mitha lagi lagi membingungkan galang.

"Lalu, mau kemana dulu nih?" Tanya galang lagi kepada mitha dengan wajah bingung.

"Ya terserah kamu." Jawab mitha penuh teka teki, 

 Gerald semakin di buat pusing dengan jawaban mitha, singkat cerita gerald langsung berhenti di lokasi taman yang berada di tengah tengah kota, 

 "Mitha, aku rasa ini tempat yang nyaman dengan udara yang sejuk. Bagaimana menurutmu." Galang tersenyum pasrah dengan pendapat mitha nantinya.

"Boleh juga. Aku rasa kamu banyak mengerti dengan situasi hati wanita, semoga kamu bukan pemain hati." Mitha tertawa kecil kepada galang.

"Apakah ada wanita yang ingin dekat dengan pria sepertiku hehehe....?" Tanya galang dengan nada bercanda, sedangkan mila hanya tersenyum menatap galang. Mereka semakin akrab dan sesekali terlihat mesra malam itu.

 Pria mana yang tak suka dekat dengan mitha, bahkan di mata galang mitha malam ini sangat begitu spesial. Namun di sisi lain, galang masih merasa minder jika ingin mendekati mitha, alasannya sudah pasti karena ekonomi. Mitha berasal dari keluarga kaya, sedangkan galang ia terlahir dari keluarga sederhana yang punya mimpi besar untuk merubah nasib keluarganya kelak, ya meskipun dia juga tau kalo keluarga mitha tak pernah memandang status sosial, namun ah sudahlah namanya juga novel hehehe.

 Sebelum pulang, mereka memutuskan untuk makan di restoran yang terletak tak jauh dari taman kota, restoran tersebut sangat mewah bahkan pengunjung restoran rata rata adalah orang kaya dan penting di kota itu.

 Sebenarnya galang tak terlalu suka makan di tempat ini, tapi apa boleh buat, karena ini permintaan dari mitha. Pelayan datang menghampiri meja mereka.

" Selamat malam tuan dan nona, selamat datang di restoran kami. Tuan dan nona ingin memesan hidangan apa?" Sambut pelayan dengan senyum kepada mereka, namun tak menutupi bahwa ia agak merendahkan galang karena penampilannya sangat sederhana.

" Selamat malam, saya ingin memesan steak barbeque dan potato ukuran medium, untuk minumnya jus stroberi ya." Jawab mitha kepada pelayan.

 "Galang kamu udah menentukan pilihanmu, atau aku saja yang pilihkan" tanya mitha kepada galang yang dari tadi diam saja dan nampak kebingungan.

" Aku mencari menu pecel lele dan es teh namu n aku tak menemukannya." Jawab galang dengan raut muka kebingungan.

"Galang, kamu emang lucu ya dari kecil gak pernah berubah. Mana ada menu pecel lele hahaha " , mitha hanya menanggapi galang dengan bercanda.

" Baiklah pelayan, samakan saja hidangannya dengan pesananku." Jelas mitha kepada pelayan.

"Baik, nona. Mohon di tunggu ya. Sambil menunggu anda bisa menikmati wine yang nanti akan saya antar ke meja ini." 

Mitha tersenyum kepada pelayan sebelum pelayan meninggalkan meja mereka untuk mengambil sebotol wine, sedangkan galang masih dengan raut muka kebingungan.

Tak lama pelayan tersebut kembali.

" Permisi tuan dan nona, ini wine untuk anda, wine ini di sediakan free untuk pasangan pengunjung yang datang malam ini." Sambil memegang sebotol wine yang di berikan kepada galang dan mitha, rupanya pelayan restoran itu mengira mereka adalah pasangan, mitha dan galang hanya tersenyum mendengar nya.

Bab terkait

  • Introvert Yang Ambisius   Bab 11

    "mitha..." , Galang yang dari tadi tak henti memandang mitha akhirnya buka suara memulai obrolan."Iya, galang?""Kamu cantik malam ini." Ujar galang dengan agak malu malu mengungkapkan pendapatnya."Sudah lama kita ngga pernah ketemu ya, karena kamu terakhir berkunjung ke kampung beberapa tahun lalu.""Hhehe... Galang, aku ingat dulu kita waktu kecil sering bersama-sama menikmati pemandangan dan bermain, sekarang ngga terasa kita sudah dewasa." Jawab mitha sambil tertawa.Mereka bernostalgia selama di meja makan, setelah selesai menikmati hidangan di restoran itu dan ngobrol mereka langsung pulang untuk beristirahat. Sesampainya di rumah mereka hanya berbasa - basi sebelum akhirnya mereka berpisah ke kamar masing-masing untuk istirahat.Keesokan harinya ketika galang bangun tidur rupanya mitha sudah menyiapkan sarapan, jarang-jarang mitha memasak. Bisa di katakan seminggu sekali pun belum pasti. Galang ya

  • Introvert Yang Ambisius   Bab 12

    Tapi setelah galang keluar kamar ia malah terkejut, ternyata tak ada siapapun di ruang tamu, dan ia melihat ke arah luar masih melihat mobil dimas terparkir di halaman rumah. Ia hanya menemukan jas yang di kenakan dimas dan tas milik mitha. Terdengar suara tawa di lantai atas, tak salah lagi itu dari kamar mitha. Galang mengumpulkan keberaniannya untuk melihat ke atas. Sampainya di lantai atas ia melihat ternyata pintu kamar mitha tak di kunci dan tak tertutup sempurna. "Mitha, aku sangat merindukanmu, dan sekarang kamu terlihat semakin cantik". Terdengar suara dimas memuji mitha. "Aku juga merindukanmu, buat aku bahagia malam ini dimas." Suara mitha manja setengah mabuk.Galang semakin penasaran mendengar suara mereka, ia memutuskan untuk mengintip dari pintu. Ia melihat sekarang posisi mereka yang tidur berhadapan saling memeluk, tampak dimas juga hanya memakai celana panjang dan mitha yang hanya memakai tanktop, dan terlihat sedikit

  • Introvert Yang Ambisius   Bab 1

    Suasana malam yang dingin membuat hati menjadi semakin gelisah, iya mungkin begitulah kira-kira yang bisa menggambarkan suasana hati Galang malam ini, dalam hati ia bertanya kepada dirinya sendiri "huh, sudah jam 1 malam, entah kenapa aku belum bisa tidur?" Mungkin karena untuk pertama kalinya besok dia akan meninggalkan kampung halamannya untuk pergi ke kota. Galang merupakan anak pertama dari latar belakang keluarga yang sederhana, ia baru saja menyelesaikan masa putih abu-abu dua bulan yang lalu. Jam menunjukan pukul 7 pagi, anggota keluarga mulai beraktivitas seperti biasanya, sampai tiba waktu sarapan keluarga Galang berkumpul di meja makan, namun ternyata Galang masih belum keluar dari kamarnya. Ayah yang dari tadi belum melihat Galang bertanya kepada ibu Galang. "Bu, apa Galang masih belum bangun? "Mungkin sedang sibuk packing baju dan perlengkapan lain, pak." Jawab ibu Galang sambil membawa semangkuk sayur sop ke meja makan.

  • Introvert Yang Ambisius   Bab 2

    Setelah sarapan galang langsung menuju kamarnya untuk mengemas bajunya kedalam tas beserta perlengkapan yang lain, ternyata di dalam kamar ada ibunya yang dari tadi merapihkan kamar galang dan mengemas bajunya. "Biar aku saja ,bu" galang berkata kepada ibunya merasa tak enak hati. "Ngga apa apa, galang. Sudah lama juga ibu tidak merapihkan kamarmu" jawab ibu kepada galang sambil tersenyum. Iya, dari kecil sampai sekarang ibu galang memang sangat perhatian terhadap galang, bahkan terkadang galang merasa ibunya terlalu over protective terhadap dirinya, namun gerald meupakan pribadi yang pendiam, dia enggan untuk menceritakan apapun yang dia alami kepada siapapun, termasuk ibunya. "Galang, sebaiknya setelah ini kamu istirahat dulu sajanak!!" Minta ibu kepada galang sebelum meninggalkan kamar galang. Selepas galang selesai mengemas perlengkapannya galang bersantai menonton tv bersama adiknya Nanta. Seperti kebanyakan saudara laki laki ya

  • Introvert Yang Ambisius   Bab 3

    Tak lama berselang tanpa galang sadari bus sudah mulai meninggalkan terminal, lagi lagi perasaannya di buat campur aduk. Ia juga memikirkan perkataan ayahnya saat berpamitan tadi. Menjelang malam galang tertidur lelap hingga jam menunjukan pukul 05.00 galang terbangun kemudian menoleh ke sekitarnya dan melihat ke arah jendela bus. Rupanya beberapa saat lagi galang akan sampai di kota tujuannya, hingga akhirnya bus berhenti di terminal pemberhentian akhir. Galang turun dari bus dan berhenti sejenak untuk menelepon kerabatnya, namun ternyata ponselnya mati. Ia bingung harus melakukan apa sekarang, karena ini tempat yang belum pernah ia datangi sebelumnya. Iya, Rivendhale merupakan kota metropolitan dan tersibuk di seluruh penjuru negeri, kota yang menjadi pusat bisnis dan terus berkembang seiring waktu, dan galang sekarang berada di kota tersebut. Galang yang melamun kebingungan tersadar setelah ada suara pria yang samar memanggil namanya, ia kemudian menoleh ke seberang jalan,

  • Introvert Yang Ambisius   Bab 4

    jam menunjukkan pukul 7 pagi, bryant mengajak galang bersiap dan menuju ke tempat kerja. Galang akan bekerja di perusahaan konstruksi milik keluarga bryant, perusahaan keluarga bryant bergerak di bidang konstruksi dan furniture yang memiliki relasi sangat luas bahkan melayani ekspor ke berbagai negara. Setelah sampai di lokasi bryant meminta galang memperkenalkan dirinya kepada pekerja lain, "galang, silakan perkenalkan dirimu kepada rekan rekan pekerja di sini!!" Ujar bryant, "Baik, selamat pagi semuanya, saya galang, merupakan karyawan baru di perusahaan ini." sepenggal sapaan galang memperkenalkan dirinya kepada para pekerja di sana. Hari pertama galang di tempatkan oleh bryant sebagai pekerja lapangan atas permintaan ayah bryant yang ternyata sudah menelepon bryant sebelum berangkat, dengan tujuan agar galang memahami dahulu dasar pekerjaan di sana. Hari hari berlalu kemudian tepat setelah 2 minggu galang bekerja di tempat itu dan me

  • Introvert Yang Ambisius   Bab 5

    Jam menunjukkan pukul setengah 8, dan galang bersiap untuk acara malam ini, tiba tiba ponselnya berdering ada panggilan dari mitha, "Hallo, galang!!" Terdengar suara mitha dari seberang saluran telepon. "Iya hallo, mitha?" Tanya galang. "Aku sekarang udah di restoran dekat kampus sama kawan kawanku juga, kamu cepat kesini ya, aku share location sekarang." Belum sempat galang menjawab, mitha sudah menutup sambungan telepon. Ternyata mitha sudah berada di sana bersama para gadis teman sekelas mitha. Kemudian galang berangkat naik taksi menuju restoran green ordon untuk menyusul mitha. Sesampainya di restoran, galang melihat mitha duduk di meja yang terletak di balkon restoran tersebut bersama 4 wanita dan 2 pria. Akhirnya galang pun memberanikan diri untuk mendatangi tempat mitha. "Galang, kamu baru sampai?, kita udah nunggu" sapa mitha. "Oh iya aku minta maaf" jawab galang singkat tersenyum menyapa teman mitha

  • Introvert Yang Ambisius   Bab 6

    Sesampainya di rumah galang berpisah dengan mitha di ruang tamu dan menuju kamar masing-masing. Keesokan harinya galang berangkat ke kantor dan bryant meminta mengadakan pertemuan kepada seluruh karyawan kantor, sesaat sebelum pertemuan di mulai galang datang lebih awal ke ruangan pertemuan, dia tengah sibuk membersihkan ruangan yang nantinya di gunakan untuk pertemuan berlangsung, tak lama kemudian datang seorang pria muda dengan pakaian rapih dan kacamata hitam, namun sepertinya tidak asing bagi galang. Iya itu harvey pria yang semalam berada di restoran green ordon."Hei, bukankah kau pria yang semalam membuat kekacauan, rupanya hanya seorang cleaning service di perusahaan ini?" Cibir harvey dengan nada tinggi.Sementara galang hanya membalas dengan menunduk dan tersenyum.Tak lama kemudian para karyawan yang lain dan juga bryant yang akan memimpin pertemuan sudah masuk di ruangan tersebut, galang duduk di bangku dengan papan namanya di meja." T

Bab terbaru

  • Introvert Yang Ambisius   Bab 12

    Tapi setelah galang keluar kamar ia malah terkejut, ternyata tak ada siapapun di ruang tamu, dan ia melihat ke arah luar masih melihat mobil dimas terparkir di halaman rumah. Ia hanya menemukan jas yang di kenakan dimas dan tas milik mitha. Terdengar suara tawa di lantai atas, tak salah lagi itu dari kamar mitha. Galang mengumpulkan keberaniannya untuk melihat ke atas. Sampainya di lantai atas ia melihat ternyata pintu kamar mitha tak di kunci dan tak tertutup sempurna. "Mitha, aku sangat merindukanmu, dan sekarang kamu terlihat semakin cantik". Terdengar suara dimas memuji mitha. "Aku juga merindukanmu, buat aku bahagia malam ini dimas." Suara mitha manja setengah mabuk.Galang semakin penasaran mendengar suara mereka, ia memutuskan untuk mengintip dari pintu. Ia melihat sekarang posisi mereka yang tidur berhadapan saling memeluk, tampak dimas juga hanya memakai celana panjang dan mitha yang hanya memakai tanktop, dan terlihat sedikit

  • Introvert Yang Ambisius   Bab 11

    "mitha..." , Galang yang dari tadi tak henti memandang mitha akhirnya buka suara memulai obrolan."Iya, galang?""Kamu cantik malam ini." Ujar galang dengan agak malu malu mengungkapkan pendapatnya."Sudah lama kita ngga pernah ketemu ya, karena kamu terakhir berkunjung ke kampung beberapa tahun lalu.""Hhehe... Galang, aku ingat dulu kita waktu kecil sering bersama-sama menikmati pemandangan dan bermain, sekarang ngga terasa kita sudah dewasa." Jawab mitha sambil tertawa.Mereka bernostalgia selama di meja makan, setelah selesai menikmati hidangan di restoran itu dan ngobrol mereka langsung pulang untuk beristirahat. Sesampainya di rumah mereka hanya berbasa - basi sebelum akhirnya mereka berpisah ke kamar masing-masing untuk istirahat.Keesokan harinya ketika galang bangun tidur rupanya mitha sudah menyiapkan sarapan, jarang-jarang mitha memasak. Bisa di katakan seminggu sekali pun belum pasti. Galang ya

  • Introvert Yang Ambisius   Bab 10

    Galang yang mendengarkan cerita mitha seketika ingat akan kejadian tempo hari di apartemen."Mitha, sebenarnya aku pernah memergokinya tempo hari di apartemen yang sama dengan lokasi proyek, aku ingin mengatakannya kepadamu, tapi aku tak mau hanya di anggap omong kosong jadi aku mengurungkan niatku." Ucap galang lalu menyulut sebatang rokoknya."Aku mengerri galang, sekarang aku akan melupakan semuanya dan melupakan tentang kevin" jawab mitha.Mitha kemudian masuk kedalam kamar meninggalkan galang. Galang kembali merenung sendirian dan terpikir bahwa orang yang di kiranya sangat baik dan punya etika seperti kevin saja bisa berbuat licik apalagi dengan orang seperti harvey. Seketika ingatannya terbuka kembali ke masalah pekerjaannya dan mulai hari itu ia sangat sibuk dengan pekerjaan tambahan mencari asal kejanggalan dalam proyeknya.Malam harinya mitha tiba tiba mengajak galang untuk pergi keluar untuk bersantai, iya maksud mitha juga tak lain

  • Introvert Yang Ambisius   Bab 9

    Beberapa saat kemudian mitha keluar dari kamar dan kembali menghampiri galang yang masih penasaran akan apa yang ingin di bicarakan mitha.Kali ini mitha memakai hotpants dan baju santai duduk di bangku sebelah galang."Galang, terima kasih ya" ujar mitha membuka obrolan yang tadi sempat tertunda."Terima kasih soal apa ?" , Tanya galang."Terima kasih karena semalam kamu udah bantuin aku." , Jelas mitha menjawab pertanyaan galang," Oh, oke, gapapa. Aku hanya heran saja karena aku baru melihat kamu dalam kondisi seperti itu ". Galang kembali menanyakan apa sebabnya mitha semalam sampai melakukan hal yang tidak sepatutnya." Aku gapapa kok, galang. Sebenarnya ini yang ingin aku ceritakan kepadamu." Ujar mitha.Lalu mitha menceritakan rentetan kejadian yang menimpanya semalam. Berawal dari ketika mitha pulang kuliah sore kemudian berencana untuk mampir ke rumah kevin, namun sesampainya di depan rumah kevin. Ia melihat ada s

  • Introvert Yang Ambisius   Bab 8

    Hari berganti, malam hari saat galang sedang ber istirahat di kamarnya tiba-tiba mendengar mitha yang baru pulang, galang keluar kamar untuk sekedar menyambut mitha. Namun, apa yang terjadi galang kaget bukan main setelah mendapati gadis di depan matanya berjalan sempoyongan dan rambut yang acak acakan."Mitha..." Sambut galang dengan raut muka bertanya tanya."Galang, kamu belu tidur?", Namun mitha malah menanyai galang balik."Belum apa yang terjadi, dan kenapa kamu keluar malam dengan pakaian seperti ini?", Galang meminta penjelasan kepada mitha, galang mencium aroma alkohol ketika mitha berbicara, dia berpikir kalo seandainya bryant tau akan hal ini entah apa yang akan dia lakukan. Bryant adalah orang yang lembut, namun dia sangat tegas apalagi dia adalah kakak laki-laki yang sudah seharusnya menjaga adik perempuannya."Brugg!!!"Mitha terjatuh karena tidak sanggup menahan keseimbangan dirinya yang di bawah pengaruh alkohol.&n

  • Introvert Yang Ambisius   Bab 7

    Galang beranjak dari ruang tamu menuju ke kamarnya untuk ganti baju, dari dalam kamar galang mendengar perbincangan mitha dan kevin di ruang tamu, namun ia tak menghiraukannya, karena kelihatannya kevin juga pria baik dan ramah, bahkan tadi dia tidak memandang galang rendah sedikitpun dari sorot matanya, tidak seperti teman teman mitha kebanyakan.Malam hari, galang memainkan ponselnya membuka sosial media, sampai akhirnya menemukan sebuah postingan dari akun eva, terlihat sepasang foto sepasang kekasih dengan gaun dan jas yang serasi, tak lain itu adalah foto eva bersama calon suaminya, dengan caption emoticon love berwarna merah. Hati galang seketika remuk, bak kaca yang di lempar batu, ternyata wanita yang ia kagumi dan berencana akan melamarnya ternyata sudah di milik orang dan sebentar lagi melangsungkan pernikahan."Ya tuhan, apa mungkin aku di takdirkan tidak mempunyai pasangan?" Batin galang dalam hati.sepanjang malam ia hanya merenungi nasibnya.

  • Introvert Yang Ambisius   Bab 6

    Sesampainya di rumah galang berpisah dengan mitha di ruang tamu dan menuju kamar masing-masing. Keesokan harinya galang berangkat ke kantor dan bryant meminta mengadakan pertemuan kepada seluruh karyawan kantor, sesaat sebelum pertemuan di mulai galang datang lebih awal ke ruangan pertemuan, dia tengah sibuk membersihkan ruangan yang nantinya di gunakan untuk pertemuan berlangsung, tak lama kemudian datang seorang pria muda dengan pakaian rapih dan kacamata hitam, namun sepertinya tidak asing bagi galang. Iya itu harvey pria yang semalam berada di restoran green ordon."Hei, bukankah kau pria yang semalam membuat kekacauan, rupanya hanya seorang cleaning service di perusahaan ini?" Cibir harvey dengan nada tinggi.Sementara galang hanya membalas dengan menunduk dan tersenyum.Tak lama kemudian para karyawan yang lain dan juga bryant yang akan memimpin pertemuan sudah masuk di ruangan tersebut, galang duduk di bangku dengan papan namanya di meja." T

  • Introvert Yang Ambisius   Bab 5

    Jam menunjukkan pukul setengah 8, dan galang bersiap untuk acara malam ini, tiba tiba ponselnya berdering ada panggilan dari mitha, "Hallo, galang!!" Terdengar suara mitha dari seberang saluran telepon. "Iya hallo, mitha?" Tanya galang. "Aku sekarang udah di restoran dekat kampus sama kawan kawanku juga, kamu cepat kesini ya, aku share location sekarang." Belum sempat galang menjawab, mitha sudah menutup sambungan telepon. Ternyata mitha sudah berada di sana bersama para gadis teman sekelas mitha. Kemudian galang berangkat naik taksi menuju restoran green ordon untuk menyusul mitha. Sesampainya di restoran, galang melihat mitha duduk di meja yang terletak di balkon restoran tersebut bersama 4 wanita dan 2 pria. Akhirnya galang pun memberanikan diri untuk mendatangi tempat mitha. "Galang, kamu baru sampai?, kita udah nunggu" sapa mitha. "Oh iya aku minta maaf" jawab galang singkat tersenyum menyapa teman mitha

  • Introvert Yang Ambisius   Bab 4

    jam menunjukkan pukul 7 pagi, bryant mengajak galang bersiap dan menuju ke tempat kerja. Galang akan bekerja di perusahaan konstruksi milik keluarga bryant, perusahaan keluarga bryant bergerak di bidang konstruksi dan furniture yang memiliki relasi sangat luas bahkan melayani ekspor ke berbagai negara. Setelah sampai di lokasi bryant meminta galang memperkenalkan dirinya kepada pekerja lain, "galang, silakan perkenalkan dirimu kepada rekan rekan pekerja di sini!!" Ujar bryant, "Baik, selamat pagi semuanya, saya galang, merupakan karyawan baru di perusahaan ini." sepenggal sapaan galang memperkenalkan dirinya kepada para pekerja di sana. Hari pertama galang di tempatkan oleh bryant sebagai pekerja lapangan atas permintaan ayah bryant yang ternyata sudah menelepon bryant sebelum berangkat, dengan tujuan agar galang memahami dahulu dasar pekerjaan di sana. Hari hari berlalu kemudian tepat setelah 2 minggu galang bekerja di tempat itu dan me

DMCA.com Protection Status