Tubuh Marsekal Ubel sepertinya telah dipenuhi dengan kekuatan yang sangat luar biasa.Karena dia tidak tahan dengan kekuatan yang muncul didalam tubuhnya, dia menyerang dengan pukulan keras ke atas permukaan tanah. Sebuah retakan tampak meledak karena kekuatan yang sangat besar, dan menyebar sampai menuju kearah Jabez dan kaki anak buahnya. "Marsekal!" Para prajurit itu terpana oleh pukulan Marsekal Ubel. Hanya Tuhan yang tahu kekuatan yang mengerikan seperti apa yang dimiliki oleh Marsekal setelah dia menjadi monster saat ini.Marsekal Ubel terus meraung keras, pasukan zombie yang ada di belakangnya bersikap sama, dan mereka mulai berteriak dengan keras.Melihat zombie-zombie ini menjadi gila dan hampir lepas kendali, tiba-tiba terdengar bunyi suara mencicit dari dalam Kuil yang ada di belakang mereka. Pintu gerbang yang berat kembali dibuka, dan kain sutra putih yang tak terhitung jumlahnya kembali ditembakkan dari Kuil. Tampak berdiri seorang pendeta wanita, yang mengenakan pak
Tentara zombie itu kembali menyerang mereka, tetapi sayangnya Magus berhasil mengalahkan mereka hanya dalam waktu beberapa menit. Marsekal Nelson dan yang lainnya seketika berubah menjadi tenang setelah melihat pemandangan ini.Tyr tampak tidak peduli dengan ribuan zombie yang datang mengepungnya. "Kali ini Marsekal Ubel pasti tengah berusaha dengan sekuat tenaga," katanya kepada Marsekal Nelson saat dia berusaha untuk mendekatinya. Kau harus mengumpulkan orang-orang ini untuk mengejar kami.""Aku mengerti." Marsekal Nelson dengan cepat mengangguk dan menjawab, "Aku akan membawa semua pasukanku keluar kota dan melawan Marsekal Ubel sampai titik penghabisan.""Ingat! Aku ingin kau menjatuhkan pemimpin mereka dalam keadaan hidup-hidup!""Mengerti!"Sementara itu, Magus terus memamerkan gerakannya yaitu hujan meteor yang sangat mengerikan dari kobaran api yang menghantam pasukan zombie ke tanah tanpa perasaan ampun sedikitpun.Marsekal Ubel, saat ini Kaisar Mayat, tengah memperhatik
Yabes dan orang-orangnya menganggap jika kemampuan Tyr dapat disetarakan dengan sosok seorang Dewa.Dia mengangkat Pedang Surgawi yang ada di tangannya dan mengeluarkan tebasan yang lainnya. Kemudian dia mulai mengayunkan pedangnya secara horizontal, dan para prajurit yang berdiri di depannya telah diserang hingga menjadi keadaan yang sangat menyedihkan, di mana semua jenis jeritan dan ratapan terdengar dengan jelas.Tembakan demi ditembakkan kembali diarahkan kepada Tyr, tetapi peluru itu berhasil dibelokkan oleh perisai energi vitalitas yang ada di depannya. Semua ini tentunya tidak bisa menghancurkan sosok Tyr.“Apakah… Apakah pria ini seorang Dewa?” Jabez dan teman-temannya sempat kehilangan kata-kata karena mereka tidak dapat mengungkapkan perasaan mereka saat itu.Di mana musuh mereka dapat menemukan monster-monster yang kuat ini? Pertama, ada seorang pendeta yang membantai pasukan zombie seperti layaknya seekor semut, dan sekarang mereka menemukan diri mereka sebagai prajuri
Max awalnya bermaksud bepergian ke sana bersama Tyr dan Magus.Keduanya bergegas ke Kota Qrona secepat mungkin dengan membawa pusaran energi vitalitas di bawah kaki mereka daripada menggunakan kuda untuk perjalanan mereka. Hanya butuh sekitar satu jam bagi mereka untuk tiba di Kota Qrona.Keduanya mulai mengikuti instruksi Yabez dan menuju dua puluh kilometer ke arah barat setelah tiba di kota. Akhirnya, mereka tiba di perimeter Kuil.Saat Yabes mengunjungi tempat ini, matahari sudah menggantung tinggi diatas langit pada pagi hari, namun selapis awan hitam tampak menutupi Bait Suci.Keduanya berhenti pada jarak sekitar 200 meter di luar Kuil dan saat itu Magus membuka mata ketiganya dan mengamati lokasi Kuil."Energi negatif ini sangat tebal!" Alisnya sedikit mengernyit. Kemudian, dia menginjak tanah dengan kakinya. Seketika permukaan tanah langsung retak, dan tulang yang tak terhitung jumlahnya muncul di bawah kakinya."Apa maksudmu?" tanya Tyr.“Ada banyak mayat yang dulunya p
Orang-orang aneh dengan pakaian yang berwarna-warni cerah terus menari dengan riang di dalam Kuil. Mereka menggunakan teknik aneh untuk menghidupkan kembali para zombie yang tertimbun di bawah tanah.Tidak peduli berapa banyak zombie yang telah dibinasakan oleh Tyr dan Magus, namun makhluk-makhluk itu terus saja bangkit, memberikan kesan bahwa keberadaan mereka tidak ada habisnya."Tidak ada gunanya kita terus membunuh mereka seperti ini. Kita hanya akan membunuh penyakitnya, tapi bukan akar penyebabnya." Setelah beberapa waktu, Tyr dan Magus menemukan petunjuk lain dari kejadian aneh ini.Tyr langsung berbicara, "Tuan Magus, sepertinya orang-orang aneh yang ada di dalam Kuil itu yang telah membangkitkan para zombie-zombie ini. Aku akan masuk ke sana untuk menyingkirkan mereka.""Baiklah."Tyr bergegas masuk ke dalam kuil, dengan paksa dia memotong jalan melalui zombie-zombie ini.Sekelompok orang aneh mulai menari dengan riang gembira di dalam Kuil yang ada di bawah pohon besar.
Untungnya, Tyr adalah kekuatan yang tangguh bahkan di antara para Demigod.Meskipun Sachin cukup kuat, Tyr lebih unggul darinya.Tyr mulai melepaskan serangkaian tebasan dan memaksa Sachin mundur hingga beberapa langkah. Beberapa sosok tiba-tiba turun dari langit dan mengepungnya pada saat yang tepat ketika Tyr bersiap untuk mengalahkannya. Saat berikutnya, Tyr mulai merasakan kulit kepalanya terasa sakit, jelas dia merasa tercengang dengan peristiwa yang baru saja dia saksikan.Selain Sachin, tiga sosok lainnya juga terjatuh dari langit, dan Tyr mulai mengenal mereka semua dengan baik.Ada Pendeta, yang telah digabungkan oleh Tyr dan Dillon untuk dibunuh kembali di makam Pahlawan Pedang. Sosok kedua adalah Andrastre, salah satu dari Empat Kaisar Kerajaan Tengah. Yang terakhir adalah musuh bebuyutan terbesar Tyr di paruh pertama hidupnya yaitu Dark Shura!"Apa-apaan ini? B *ngsat! "Tyr langsung bergerak mundur ke samping. Tatapannya tampak waspada.Mereka berempat adalah lawan terb
"Izinkan aku!" Tanpa melambatkan gerakannya, Magus kembali menyerang musuh dengan pedang kayu berwarna abu-abu di tangannya. Saat dia hendak mendekati mereka, pedangnya kembali memunculkan bola api dan mengenai tubuh Andraste.Tubuh Andraste segera dilalap dengan kobaran api yang disertai dengan bunyi suara yang teredam. Namun, kobaran api itu telah padam setelah beberapa saat. Andraste tidak terbakar menjadi abu seperti zombie lainnya karena hanya wajahnya yang tampak hangus.“Dia berhasil menahan serangan Sihir Aretuza-ku!” Magus masih terlihat shock, tapi zombie-zombie itu tampak berlari ke arahnya pada saat itu.Magus adalah seorang Demigod yang unggul dalam ilmu sihir. Akibatnya, dia merasa dirugikan ketika ketiganya kembali menyerangnya, karena Sihir Aretuza tidak lagi menjadi ancaman yang signifikan bagi para mayat hidup itu.Tyr berlari ke sana, mengangkat pedangnya, dan memberikan pukulan kuat yang menyebabkan para mahluk hidup itu mundur. Dia akan terjun ke dalam pertempu
"Mungkinkah ibumu juga telah berubah menjadi zombie seperti yang lainnya?"Jika Lydia juga telah diubah menjadi zombie, mungkin ingatannya akan hilang dan berperilaku sama seperti zombie lainnya. Mengapa dia terlihat seperti orang normal dengan kesadaran penuh? Sejauh ini, Lydia terlihat seperti orang normal jika dilihat dari caranya menangani dirinya sendiri.Pikiran Tyr terdampar dalam sebuah kekacauan Sebelum mereka memiliki informasi yang cukup, spekulasi apa pun yang mereka miliki saat ini tidak akan ada gunanya."Kami tidak mengetahui ke mana para zombie-zombie itu melarikan diri dengan pendeta wanita. Mengapa kita tidak segera kembali ke Kota Eimross? Kita perlu mendiskusikan hal ini dan mulai merencanakan apa yang harus kita lakukan dalam jangka panjang, hal semacam ini sebaiknya tidak perlu diputuskan secara terburu-buru.”Tyr mengangguk, dia melirik ke depan dengan tatapan yang enggan sebelum akhirnya dia pergi bersama Magus.***Pada saat yang sama, sekitar lima kilom