"Baiklah!" Tyr meraung. "Kalau begitu, aku akan mulai denganmu terlebih dahulu!" ucapnya sambil menatap Pedang Titan.Kemudian, Tyr menggunakan Jurus Sembilan Langkah Disorientasi dan menembak seperti bola Meriam yang mengamuk. Dia bergerak secepat kilat, dan kecepatannya telah melampaui kecepatan suaranya.Pedang Titan adalah sosok yang terlemah dari ketiganya. Tyr tidak dapat menghadapi mereka bertiga secara bersamaan. Satu-satunya cara yang dia lakukan untuk menghadapi situasi ini adalah menemukan jalan keluar sebelum terlambat. Tanpa ragu, dia mulai mengincar sosok Pedang Titan.Tyr telah meledakkan kekuatan yang sangat mendominasi terhadap Pedang Titan dalam sekejap mata.Ketik a Demigod tua merasakan energi Tyr yang sangat kuat, dia menjadi terperangah. Dalam kepanikan, dia buru-buru mengendalikan pedang panjangnya untuk dapat melawan Tyr. Namun rupanya, lawan yang dia hadapi kali ini terlalu kuat. Akhirnya Tyr berhasil meledakkan pedang panjangnya dalam sekejap.Detik berik
Energi vitalitas Tyr kembali pulih pada tingkat yang sangat mengkhawatirkan, dan dia telah berhasil kembali ke masa jayanya dalam waktu sesingkat itu.“Kalian semua ingin membunuhku? Kalian pikir kalian ini siapa?”Tyr, yang saat ini telah kembali pulih, telah berteleportasi di hadapan Pedang Titan. Dia menghancurkan Pedang Titan dengan tamparannya yang keras, menyebabkan tubuhnya terkoyak dengan dahsyat.Semua ini terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Bahkan Raja Barbar dan Banjee tidak tahu apa yang sedang terjadi. Apa yang terjadi dengan pusaran darah itu?Raja Barbarian masih terlihat shock. Dia terkejut saat menemukan bahwa pusaran darah yang telah berkumpul di atas kepala Pedang Titan tengah bergerak ke arahnya dengan cepat dan mulai melahapnya dengan kuat.Argh! Argh! Argh! Raja Barbarian tampak melolong kesakitan saat pusaran darahnya melayang di atas kepalanya.Pada saat kritis ini seperti sekarang ini, sesosok tubuh tiba-tiba berlari ke arahnya dengan kecepatan kilat
Tyr menyeka darah dari sudut mulutnya. Tatapan muramnya tertuju tajam kepada Banjee, yang saat ini berdiri di hadapannya. Tyr telah mencoba menahan begitu lama. Saat ini dia memiliki kebebasan penuh untuk dapat melawan.Banjee tidak punya waktu untuk bereaksi atas kematian Raja Barbarian. Saat ini dia merasakan bahaya yang sangat kuat yang terus-menerus mendekatinya.Tyr telah berubah menjadi bayangan dan berlari ke arahnya pada detik berikutnya.Tring! Denting suara senjata Sabit Banjee dan Pedang Surgawi masih terus berbenturan.Disertai dengan beberapa fluktuasi energi. Beberapa ratus putaran saling dilontarkan diantara kedua belah pihak. Kekuatan yang sangat luar biasa yang dimiliki oleh Tyr segera menghancurkan sosok Banjee.Saat ini tubuh Banjee tampak dipenuhi dengan luka setelah mengalami beberapa ratus serangan. Dia merasakan energi kekuatannya terus berkurang. Dalam sekejap mata, rasa krisis yang kuat mulai telah menyapu seluruh jalan pikiran Banjee.“Aku tidak akan me
Bang! Tak butuh waktu lama tubuh dari Imam Besar meledak dengan bunyi suara ledakan yang sangat menggelegar. Fluktuasi dari energy yang besar sontak tersebar ke segala penjuru arah. Cacus nampak terpesona."B * sekk!"Tyr merasa kesal ketika dia melihat sebuah lubang yang besar telah meledak dari lokasi di mana sosok pria itu meledakkan dirinya sendiri. Jika ledakan dari bom bunuh diri itu dapat mempengaruhinya, maka dia akan menderita pukulan yang cukup serius.Tyr cukup beruntung karena dia bisa menghindari bencana seperti itu berkat Cacus.Kemudian Tyr segera bergegas menghampiri Cacus. Saat itu dia melihat retakan padat yang tak terhitung jumlahnya muncul pada tubuhnya, Tyr bahkan turut merasakan sakit saat dia melihat kondisi Cacus. Untungnya, Cacus adalah sosok yang sangat tangguh. Bom bunuh diri itu tidak menghancurkan tubuhnya. Mungkin untuk dapat memperbaiki retakan itu, perlu dibutuhkan waktu.Akhirnya, Tyr memutuskan untuk berjalan ke arah lokasi tempat dimana Imam Besa
"Kau bisa menghilangkan semua tingkah lakumu di sini.""Tyr, apakah kau telah menemukan sesuatu yang aneh sejak kau memasuki ruangan ini?" tanya Gallain.Tyr menjawab, “Aku pernah bertemu dengan sekelompok tentara Tsar yang berasal dari seabad yang lalu dan beberapa pasukan tengkorak. Aku menemukan benda ini pada mereka. Senior Gallain, aku ingin tahu apakah kau pernah melihat peta semacam ini. Tyr dengan cepat mengeluarkan pecahan dari peta itu.”“Kami juga memiliki waktu bersama. Inilah yang kami rebut dari monster yang ada di ruangan ini.” Gallain dan Daftmonk masing-masing mengeluarkan bagian dari peta. “Tampaknya ada banyak monster yang tak dikenal dan hadir di ruangan ini.”“Seharusnya peta ini berisikan tentang Makam Dewa. Kita bisa menemukan lokasi makam yang tepat setelah berhasil mengumpulkan semua peta secara lengkap.”"Kau benar," ucap Daftmonk. “Ruangan ini sangat luas sehingga sulit diprediksi sampai kapan kita bisa mengumpulkan semua peta ini. Apakah kau pernah kau
Daftmonk melakukan upaya yang terbaik daripada ketiganya. Metode kultivasinya mengharuskan dia untuk bisa melewati berbagai lingkungan yang keras. Setelah puluhan tahun berkultivasi, Daftmonk telah lama terbiasa dengan semua lingkungan yang keras.“Kita tidak bisa berhenti disini! Jika kau berhenti di sini, maka kau akan mati! Daftmonk menyeret tubuh Tyr dan Gallain untuk melawan keinginan mereka. Mereka berdua tampak berjuang keras untuk bergerak maju di lapangan es dengan bantuannya.Cacus tampak membuntuti di belakang mereka dari jarak sepuluh meter. Banyak sekali retakan yang tampak di sekujur tubuhnya. Retakan itu tampak terlihat dengan jelas saat mereka melakukan pertempuran dengan monster-monster itu di sepanjang jalan. Dia pasti sudah mati sejak lama jika dia tidak memiliki tubuh yang suci.Angin dingin terasa menggigit saat salju tebal mulai turun dengan tebal. Waktu berlalu dengan cepat. Hingga mencapai titik di mana seorang Daftmonk bahkan tidak bisa bertahan lebih lama l
"Ha ha!" Dilon tertawa terbahak-bahak. "Apakah kau sempat bertemu orang lain di sepanjang jalan?"Tyr langsung berubah menjadi hening. Dia bersandar kedalam telinga Dillon dan berbisik dengan pelan, "Aku telah membunuh Banjee dan Barbarian King dari Dunia Kedua.""Apa?" Dillon tercengang.“Selain itu, aku juga bertemu dengan Imam Besar dari Jepang dan Pedang Titan dari Korea,” lanjut Tyr. "Mereka mencoba untuk membunuhku, tapi aku membantai mereka juga."“Kau sungguh sangat luar biasa! Aku juga sudah bertemu dengan Demigod yang tidak aku kenal dari Dunia Kedua.” Dillon tidak bisa tidak memuji temannya. "Aku tidak tahu mengapa dia memendam permusuhan yang begitu mendalam terhadap orang-orang Celestian, tapi pada akhirnya aku berhasil membantainya dengan pedangku.""Ha ha! Terlalu banyak orang yang menjelajahi makam itu,”jawab Tyr sambil tertawa sinis. “Kami tidak memiliki cara untuk mengetahui siapa saja diantara mereka yang memiliki hubungan yang baik. Kau tidak boleh mengungkapka
Jika Tyr dan kelompoknya mundur, maka mereka akan mundur dengan rasa belas kasihan orang lain. Anggota kelompok Moloch mengungkapkan niat membunuh mereka setelah melihat pisak musuh mengeluarkan senjata mereka. Suasana di tempat kejadian menjadi semakin tegang.Tak satu pun dari mereka yang mengambil inisiatif untuk menyerang. Kedua belah pihak sangat sadar bahwa begitu mereka terlibat dalam pertempuran ini, maka seseorang akan binasa. Grup yang dikomandoi oleh Tyr mungkin akan musnah, tetapi grup Moloch akan kehilangan setengah dari anggotanya. Tidak ada yang tahu siapa yang akan menjadi sosok orang pertama yang akan mati.Semua orang datang ke Makam Dewa untuk memanfaatkan hartanya. Tak satu pun dari mereka yang pernah melihat seperti apa bentuk dari Makam Dewa pada saat ini, jadi tidak ada yang mau mati konyol seperti ini.Suasana tegang tampak berlangsung. Sekelompok orang lainnya telah tiba di lokasi terdekat.Vampyre, pemimpin mereka, mengenakan tuksedo. Diikuti oleh beberapa