Tyr bertanya dengan keras, “Katanya jika seorang pria telah meninggal, maka tidak akan ada satupun yang tertinggal. Apa mungkin Dewa juga masih tetap hidup?”“Rasanya tidak masuk akal jika seorang Dewa masih bisa bertahan hidup di dalam kubur. Setelah Dewa binasa, mungkin sebagian dari kekuatannya masih tetap ada,” jelas Jim. "Bos, aku telah menggunakan kompas Nostro untuk mencari tahu tentang sesuatu, dan aku telah menemukan pemandangan yang sangat mengerikan.""Seperti apa?" tanya Tyr.“Aku melihat sebuah lembah. Sesuatu sepertinya telah jatuh dari langit dan menghancurkan Demigod yang tak terhitung jumlahnya di lembah yang sudah tertutup es dan salju.”"Bisakah kau memberitahuku lebih banyak tentang hal yang lainnya?" Tyr bertanya setelah dirinya cukup terkejut. "Apa sebenarnya yang jatuh dari langit, dan siapa yang telah terbunuh?"“Meskipun kompas Nostro dapat melihat dengan jelas tentang rahasia dunia, namun sayang sekali kekuatanku terlalu lemah untuk dapat melihatnya,” Jim
Itu adalah wanita berjubah perak. Dia memiliki rambut yang panjang dengan warna putih yang menyilaukan sosok tubuhnya mirip dengan jam pasir yang seksi. Dia memiliki lekuk tubuh yang indah dan kaki yang panjang, dan penampilannya sangat memukau dari belakang. Sebaliknya, wajahnya, terlihat sangat tua. Meskipun dia memakai banyak riasan, namun orang-orang merasa jijik dan mual bahkan berkeinginan untuk muntah setiap kali mereka melihat wajahnya.Tempestas, Demigod dari klan keluarga Storm, adalah wanita yang dimaksud. Dia memasuki alam Demigod sekitar lima puluh tahun yang lalu. Dikatakan memiliki kemampuan untuk dapat mengendalikan angin dan hujan.Setelah Tempestas tiba, ada sekitar tujuh atau delapan mobil mewah lagi yang menepi di luar pintu. Ketika pintu mobil dibuka, seorang lelaki tua dengan sosok perawakannya yang tinggi muncul dari kendaraan. Diikuti oleh puluhan bawahannya.Klan Jefferson adalah klan keluarga super Dunia Kedua, dan nama lelaki tua ini adalah Jack. Enam pulu
Meskipun pidato Banjee terdengar sedikit sombong, namun dari setiap kalimat yang dilontarkan terdapat kebenaran.Ketika para Dewa telah menghilang, para Demigod yang merupakan tipe eksistensi yang berdiri di atas puncak piramida tertinggi di era tersebut. Kesebelas Demigod yang berkumpul di meja bundar telah membentuk hampir seluruh kekuatan Dunia Kedua. Itu merupakan sebuah jalinan aliansi yang sangat kuat sehingga menyumbang tujuh puluh persen dari kekuatan di komunitas mereka. Tapi mengapa mereka merasa khawatir tentang pemberitaan dari GPE?"Kau benar! Tipuan macam apa yang bisa dilakukan oleh organisasi seperti GPE saat ini setelah kita bersatu dan membentuk aliansi?”"Ya. Bahkan jika GPE sedang merencanakan sesuatu, tentu kita bisa menghancurkannya.”Tawa samar yang keluar dari tengkorak Moloch saat dia melihat semua rekan-rekannya, tampak sangat percaya diri. “Kalau begitu, semuanya dapat diselesaikan. Dalam tiga hari kedepan, kita semua akan berkumpul di sini dan pergi ke M
Pedang Surgawi mencoba untuk menahan Tyr sekitar 10 meter jauhnya. Dia tidak bisa menangkap pedang tidak peduli seberapa keras dia mencobanya. Tyr tidak tahu berapa lama dia mengejar pedang itu. Ketika dia terdiam, dia menemukan bahwa dia telah tiba di tempat yang diselimuti es dan salju."Di mana aku? Bagaimana aku bisa terbang di udara?”Tyr bereaksi dengan cepat. Sebagai seorang Demigod, dia bisa menggunakan energi vitalitas untuk memanggil angin tornado, yang memungkinkan dia untuk terbang di ketinggian yang rendah untuk waktu yang singkat. Namun, ketika dia mencoba menangkap pedang di atas udara, sepertinya dia bisa terbang seperti makhluk surgawi.“Ini tidak benar dan juga tidak nyata! Ini pasti mimpi!”Tyr masih terlihat shock ketika gunung besar yang tertutup salju muncul di depannya. Disana terdapat sebuah peti mati yang mengambang di atas gunung. Tiba-tiba, peti mati itu meledak, dan seorang pria berjubah putih tampak melompat keluar.Gaya pakaiannya terlihat sangat kuno
“Aku telah menghadapi semua jenis angin kencang dan ombak di sepanjang perjalanan karirnya,” ucap Tyr sambil mengangguk. “Kabarnya uang memang datang dari bahaya. Dibandingkan dengan petualangan yang aku alami sebelumnya, tidak perlu khawatir tentang perjalanan ke Makam Dewa.”"Aku akan menunggumu kembali dalam keadaan selamat." Jim tampak tenang di luar, tetapi dia merasa khawatir tentang kondisi Tyr. “Aku hampir berhasil memecahkan formasi Istana Naga. Ayo kita harus jelajahi daerah itu bersama ketika kau kembali.”"Sangat baik!"Tyr berbalik dan meninggalkan pulau saat fajar menyingsing. Sosok itu naik keatas langit dari suatu tempat yang tidak jauh saat dia tengah memikirkan sesuatu.“Kau harus ikut denganku!” Tyr menoleh ke arah Cacus, yang tergantung di atas udara, dan berkata kepadanya.Cacus adalah boneka yang sepenuhnya berada di bawah kendali Tyr. Dia tidak memiliki pikirannya sendiri. Tentu saja, dia tidak bisa menjawab. Sebaliknya, dia mulai mengikuti tuannya.***Sud
Tyr dan Dillon berbicara satu sama lain saat mereka berjalan lebih jauh dalam ke lapangan es. Mereka tiba di kaki gunung salju yang besar ketika hari sudah hampir malam. Ada sebuah kota kecil yang terletak di kaki gunung, tetapi pada saat itu jalanan tampak kosong. Mereka tidak bisa menemukan siapapun di sana.“Rusia layak mendapatkan gelar mereka sebagai negara dengan kekuatan militer yang sangat besar. Kemampuan mereka sungguh sangat luar biasa. Aku tidak tahu bagaimana mereka bisa bertahan hidup dalam suhu yang begitu dingin seperti ini.”Mereka memasuki kota kecil sambil berbicara. Saat itu hari sudah hampir gelap, tetapi beberapa lampu telah dinyalakan di beberapa bangunan. Hal ini menunjukkan bahwa kota tersebut memiliki jumlah penduduk yang sangat sedikit.Keduanya tampak berdiri di jalanan dan melihat ke arah sekeliling. Mereka menemukan bahwa kota itu tidak terlihat kumuh, karena disana terdapat banyak sekali fasilitas yang tampak baru. Jelas, bangunan-bangunan itu belum la
Tyr mengambil garpu yang ada di dalam tangannya dan dengan santai melemparkannya ke arah pria berotot itu. Garpu itu melesat seperti sebuah peluru. Darah segar mulai berceceran keluar dari kepalanya bersamaan dengan erangan kesakitan. Dahi pria berotot itu seakan-akan telah menusuk-nusuk kepala mereka. Matanya terbelalak kaget saat tubuhnya terjatuh ke tanah.“Transformasi sepertimu memang berani memamerkan kekuatanmu di sini. Mengapa kau tidak melihat siapa yang duduk di pub malam?”Tyr pernah berhasil membunuh seorang pria dengan satu jentikan tangannya. Rekan-rekannya, yang tengah duduk di seberangnya, mengubah ekspresi wajah mereka secara dramatis. Saat itu, terdengar suara yang tampak sedikit serak dari arah luar pintu. "Siapa di sini yang berani membunuh anak buahku?"Seorang lelaki tua dengan pedang di punggungnya berjalan masuk dari luar pintu. Suaranya dipenuhi dengan amarah."Salam, Pedang Titan!""Salam, Pedang Titan!""Salam, Pedang Titan!"Sekelompok orang itu langs
Banjee berkata dengan tatapannya yang terlihat sangat sungguh-sungguh, "Putraku, Kerrim, dia telah mati di tanganmu."“Kerrim?” Tyr mencoba mengingat siapa sosok orang itu. Klock bisakah kau sedikit memberikan rasa hormatmu? Semuanya, silakan bersantai dan duduklah.”Setelah mereka memasuki area pub malam, Dima langsung berbicara sebagai sosok yang netral. Pada awalnya, tidak ada seorangpun yang sempat memperhatikan sosok Dima. Suasana didalam ruangan itu terlihat sangat tegang seolah-olah pertarungan yang besar akan segera dimulai di sana.Dima merasa tidak berdaya dalam situasi tersebut. Upaya persuasinya menjadi gagal, yang berarti dia akan dipaksa untuk memerintahkan agennya untuk pergi sesegera mungkin. Jika kedua belah pihak berkelahi, dia tidak ingin agennya terluka.“Amitabha!” suara lembut terdengar mengalun dari sudut pada saat yang tepat ini. “Mengapa kita harus bertarung di sini ketika semua orang ada di sini untuk mencari Makam Dewa? Makam itu sangat berbahaya. Mengapa