Ketika Imam Besar mulai mengangkat buku Glinting Tome, suasana tampak menjadi tegang.Dunia tampaknya benar-benar sunyi pada saat ini. Tawa keras yang terdengar dari mulut Frode dapat terdengar dengan jelas dari sisi lain alun-alun setelah beberapa saat. Dia bertanya, “Grand Priest dari Kamikakushi, izinkan aku untuk menanyakan ini kepadamu. Apakah kau juga sedang mengincar buku itu juga?”Nyala api tampak berkelap-kelip di bawah jubah hitam dari Imam Besar. "Sepertinya kau salah paham, Frode," jawabnya.“Seperti yang telah aku katakan sebelumnya, aku telah melakukan perjalanan khusus ke sini untuk membantumu. Tyr adalah sosok lawan yang tangguh. Aku tidak sengaja meremehkanmu. Aku telah belajar dari pengalaman bahwa jika kita akan melakukan kerjasama, maka kita akan memiliki peluang yang jauh lebih baik untuk dapat mengalahkan Tyr.”"Bergabung?" bisik Frode."Betul sekali! Bergabung! Tyr akan segera tiba kurang lebih sekitar dua jam lagi, ”tambah Imam Besar. “Kita bisa bersatu un
"Kau harus mengalahkanku untuk mendapatkan buku ajaib itu!" Dengan cara itu, aura yang menakutkan pada tubuh Frode akan segera meledak dari tubuhnya.Tyr hanya terdiam. Tanda emas yang muncul bersama dengan energi vitalitas yang mendominasi telah menyelimuti seluruh tubuhnya.Dalam sekejap, kedua sosok itu bergegas ke arah satu sama lain. Akhirnya, mereka tiba bersama di tengah alun-alun. Sinar cahaya yang menakutkan itu mulai menyapu sebagian besar alun-alun dan meledak keatas langit, menerangi seluruh gelapnya langit malam.Imam Besar, yang tengah duduk di dalam mobil, segera keluar dari kendaraanya. Tubuhnya sedikit bergetar ketika dia melihat seberkas cahaya melesat jauh ke atas langit.Bahkan seorang Demigod seperti dirinya merasa tidak berdaya dan frustrasi saat menghadapi kekuatan seperti itu. Tidak mengherankan jika Frode memperlakukannya dengan sangat arogan. Meskipun mereka semua memiliki latar belakang sebagai seorang Demigod, namun mereka masih memiliki peringkat. Tanpa
Tyr, justru sebaliknya, pria itu jelas berada pada posisi yang kurang menguntungkan dibandingkan dengan pertempuran sengit yang baru saja berlangsung. Frode tidak lagi melawan Tyr secara langsung. Sebaliknya, dia justru menjaga jarak yang aman darinya dan menyerang pihak musuh dari jarak jauh dengan kekuatan penglihatannya.Visi itu tampak seperti sesuatu dari dunia lain, dan kekuatan yang terkandung di dalamnya menjadi tidak terbatas. Tiba-tiba kekuatan Tyr berangsur-angsur menjadi lelah, tetapi Frode masih dalam kondisi prima.Frode tidak bisa menahan tawanya yang penuh kemenangan ketika dia melihat Tyr berjuang untuk bisa melawan.“Ahahaha! Tyr, ketika dunia ini ada di belakangku, akulah Tuhanmu! Aku dapat menguras energi dalam jumlah yang tak terbatas dari penglihatanku. Kau akan segera menyerah pada kelelahan cepat atau lambat! Bagaimana kau berniat untuk melawanku?"Napas Tyr tampak terengah-engah sambil menopang dirinya dengan satu tangannya di tanah. Dia mengeluarkan tebasan
“Hahahaha!” Imam Besar tertawa terbahak-bahak setelah lama terdiam. Semakin dia tertawa, semakin dia menjadi bersemangat. “Frode, kau menolak untuk bekerja sama denganku! Lihat di mana dia membuatmu! Sekarang, kau dan Tyr sama-sama berada dalam situasi yang tidak menguntungkan, tapi aku masih dalam masa kejayaanku! Bagaimana kau bisa melawanku?”"Ikut denganku!" Perintah dari Imam Besar saat dengan percaya dia berdiri melangkah maju. "Ayo bunuh mereka dan ambil buku-buku mereka sekarang juga!"Para agen itu menjadi sangat terkejut, tetapi mereka tahu apa yang dimaksud oleh Imam Besar. Semua orang menjadi sangat gembira. Satu per satu, agen-agen itu mulai mempercepat langkah mereka, berlari secepat mungkin menuju kediaman.Tyr memejamkan matanya dan menggunakan bukunya untuk merasakan keberadaan buku ketiga setelah berhasil membantai Forde. Dia segera menyadari bahwa buku tebal itu tersembunyi di sebuah gunung yang ada di belakang kediaman.Sekelompok orang bergegas menghampiri Tyr
Ketika Imam Besar mengembalikan pandangannya ke arah Tyr, dia merasa tidak berdaya dan sangat marah. Pria muda berusia tiga puluhan itu benar-benar sangat menakutkan!Hatinya tampak dipenuhi dengan keputusasaan. Bagaimana dia bisa melawan Tyr seperti ini? Apa yang dapat memberinya keberanian untuk mencoba merampok Tyr dengan buku-buku yang dia miliki? Dia akan dianggap sangat beruntung jika dia bisa melarikan diri dengan baik dan menjaga nyawanya dengan utuh!"Hentikan dia!" Raungan gemuruh terdengar dengan jelas dari bibir Imam Besar. Dengan cepat dia berbalik dan segera melarikan diri, tetapi para agen-agen itu tidak dapat bereaksi tepat waktu.Tyr bermaksud mengejarnya, tetapi agen-agen itu akhirnya turun tangan untuk menghentikannya. Bagaimanapun juga, mereka masih memiliki keyakinan secara penuh pada Imam Besar. Menurut pendapat mereka, Imam Besar adalah dewa mereka, jadi mereka akan dengan sangat ketat mengikuti perintahnya.Bagaimana para agen ini bisa menjadi tandingan dari
Karena semua orang yang ada di sana berasal dari kalangan Demigod, mereka bukanlah orang bodoh yang tidak mengetahui bahwa saat ini mereka berada dalam posisi yang kurang menguntungkan. Mereka tahu betul bahkan jika mereka bisa memenangkan pertarungan itu pada akhirnya, hidup mereka tetap saja berada dalam bahaya yang besar.Tidak ada gunanya mempertaruhkan nyawa mereka demi sebuah buku. Selain itu, tidak ada seorangpun dari mereka yang dilahirkan dengan Nasib Safir terbaik. Jika mereka berhasil merebut buku itu, mereka dapat memberikannya kepada rekan-rekan mereka yang ada didalam organisasi mereka, atau mereka dapat menukarnya dengan Demigod lain yang membutuhkannya. Karena itu tidak sepadan dengan usaha dalam segala hal!Demigod yang baru saja melawan Tyr adalah sosok yang pertama mundur. Dia segera melarikan diri dari tempat kejadian.Ketika kedua orang lainnya menyadari bahwa dia telah pergi, mereka merasa tidak ragu lagi. Bergerak melesat satu per satu.Tyr adalah satu-satuny
"Penglihatan Bulan!""Membentuk mawar putih melalui pikiran!"“Pertunjukan spektakuler oleh para wanita cantik dari Zaman Keemasan!”Jim mengepalkan tinjunya lebih erat ketika dia melihat adegan ini, dan dirinya hampir saja melompat dari kursi rodanya. “Bos telah mempelajari jurus Shining Tome secara menyeluruh, dan wilayah kekuasaannya kemungkinan besar akan meningkat secara signifikan,” serunya.Malam ini telah ditakdirkan untuk menjadi malam yang tiada henti, karena penglihatan yang di langit terus bertahan lama sebelum akhirnya berhenti.***Tiga hari kemudian, di sebuah pedalaman hutan terpencil yang jauh di dalam pegunungan.Sekelompok orang berjalan melalui hutan, membawa berbagai macam alat persenjataan. Mereka akhirnya berhasil mencapai bagian terdalam dari hutan kuno ini. Dikelilingi oleh pohon-pohon tua yang menjulang tinggi yang membentang sejauh mata memandang. Setiap pembangkit tenaga listrik yang memasuki hutan ini tanpa menggunakan peta sudah pasti dia akan terse
“Detak jantung?” Detak jantung itu berasal dari pohon. Mungkinkah pohon ini telah berubah menjadi makhluk spiritual dan memiliki hati dengan sendirinya?Semua orang melihat ke arah yang sama. Mereka melihat akar pirus yang tak terhitung jumlahnya yang saling mengikat, yang dikelompokkan menjadi satu gabungan dan akhirnya menyebar hingga sejauh dua puluh meter. Suara detak jantung itu berasal dari sana.Ketika mereka melihat lebih dekat, mereka dapat melihat bahwa tempat itu telah bergetar dan berdetak terus-menerus."Aku akan ke sana untuk melihatnya." Otes melompat ke atas pohon tanpa ragu sedikitpun. Dia buru-buru bergegas menaiki pohon itu, yang tingginya sekitar dua puluh meter dari atas tanah.Ketika Otes meletakkan tangannya diatas batang pohon, dia menemukan bahwa sensasinya tidak seperti menyentuh pohon biasa. Rasanya seperti dia menyentuh kaca. Terasa dingin seperti es di beberapa tempat dan panas seperti api di tempat yang lainnya.Detak jantung menjadi semakin kuat keti