Karena semua orang yang ada di sana berasal dari kalangan Demigod, mereka bukanlah orang bodoh yang tidak mengetahui bahwa saat ini mereka berada dalam posisi yang kurang menguntungkan. Mereka tahu betul bahkan jika mereka bisa memenangkan pertarungan itu pada akhirnya, hidup mereka tetap saja berada dalam bahaya yang besar.Tidak ada gunanya mempertaruhkan nyawa mereka demi sebuah buku. Selain itu, tidak ada seorangpun dari mereka yang dilahirkan dengan Nasib Safir terbaik. Jika mereka berhasil merebut buku itu, mereka dapat memberikannya kepada rekan-rekan mereka yang ada didalam organisasi mereka, atau mereka dapat menukarnya dengan Demigod lain yang membutuhkannya. Karena itu tidak sepadan dengan usaha dalam segala hal!Demigod yang baru saja melawan Tyr adalah sosok yang pertama mundur. Dia segera melarikan diri dari tempat kejadian.Ketika kedua orang lainnya menyadari bahwa dia telah pergi, mereka merasa tidak ragu lagi. Bergerak melesat satu per satu.Tyr adalah satu-satuny
"Penglihatan Bulan!""Membentuk mawar putih melalui pikiran!"“Pertunjukan spektakuler oleh para wanita cantik dari Zaman Keemasan!”Jim mengepalkan tinjunya lebih erat ketika dia melihat adegan ini, dan dirinya hampir saja melompat dari kursi rodanya. “Bos telah mempelajari jurus Shining Tome secara menyeluruh, dan wilayah kekuasaannya kemungkinan besar akan meningkat secara signifikan,” serunya.Malam ini telah ditakdirkan untuk menjadi malam yang tiada henti, karena penglihatan yang di langit terus bertahan lama sebelum akhirnya berhenti.***Tiga hari kemudian, di sebuah pedalaman hutan terpencil yang jauh di dalam pegunungan.Sekelompok orang berjalan melalui hutan, membawa berbagai macam alat persenjataan. Mereka akhirnya berhasil mencapai bagian terdalam dari hutan kuno ini. Dikelilingi oleh pohon-pohon tua yang menjulang tinggi yang membentang sejauh mata memandang. Setiap pembangkit tenaga listrik yang memasuki hutan ini tanpa menggunakan peta sudah pasti dia akan terse
“Detak jantung?” Detak jantung itu berasal dari pohon. Mungkinkah pohon ini telah berubah menjadi makhluk spiritual dan memiliki hati dengan sendirinya?Semua orang melihat ke arah yang sama. Mereka melihat akar pirus yang tak terhitung jumlahnya yang saling mengikat, yang dikelompokkan menjadi satu gabungan dan akhirnya menyebar hingga sejauh dua puluh meter. Suara detak jantung itu berasal dari sana.Ketika mereka melihat lebih dekat, mereka dapat melihat bahwa tempat itu telah bergetar dan berdetak terus-menerus."Aku akan ke sana untuk melihatnya." Otes melompat ke atas pohon tanpa ragu sedikitpun. Dia buru-buru bergegas menaiki pohon itu, yang tingginya sekitar dua puluh meter dari atas tanah.Ketika Otes meletakkan tangannya diatas batang pohon, dia menemukan bahwa sensasinya tidak seperti menyentuh pohon biasa. Rasanya seperti dia menyentuh kaca. Terasa dingin seperti es di beberapa tempat dan panas seperti api di tempat yang lainnya.Detak jantung menjadi semakin kuat keti
Dillon tidak berani bersikap gegabah mengingat pengalaman sebelumnya yang telah Otes lalui bersama dengan sebagian orang dari kelompoknya. Dia mencoba untuk mendekati pohon raksasa itu dengan sangat hati-hati.Ketika Dillon berjalan ke area yang tampak diliputi oleh pohon raksasa, dia memperhatikan bahwa pohon itu tampaknya mampu mendeteksi adanya bahaya yang mengancamnya. Cabang-cabang dan daun-daun yang berada di atas udara itu mulai bergoyang keras secara tiba-tiba. Reaksinya masih sama seperti sebelumnya, melemparkan sejumlah besar dedaunan kepada Dillon seperti sebuah belati terbang.“Irisan Berputar!” Dillon memerintahkan dan mengambil langkah ringan ke hadapannya.Setelah itu, banyaknya helai dedaunan yang secara tiba-tiba bergerak naik ke atas tanah, langsung terbungkus oleh sebuah energi pedang. Dillon menghujamkan daun-daun ini ke arah segerombolan daun yang datang kepadanya dari atas langit.Bum, bum, bum!Ratusan daun itu seketika meledak di sekitar wajah Dillon. Sebal
"Katakan padaku!" tiba-tiba Dace bertanya.“Dua hari yang lalu, Otes White membawa sekelompok orang menuju ke Tempat Terlarang. Akibatnya, mereka mengalami kerugian yang cukup besar di sana,” jelas bawahan itu."Apakah karena pohon itu?" tanya Dace.“Ya, ketua. Menurut intelijen kami, sebagian besar prajurit di bawah kepemimpinan Otes telah meninggal di sana,”jawabnya. “Setelah itu, dia mengirim seseorang kembali ke Whites dan mengatur agar Dillon mau menemuinya di Tempat Terlarang.”"Hehe. . .” Dace mencibir. “Mereka belum menemukan sisi mengerikan dari pohon itu. Bahkan jika seorang Pahlawan Pedang itu pergi ke sana secara langsung, aku yakin dia akan mengalami cedera yang cukup serius.”“Hahahaha… Rubah tua itu mengira bahwa dia bisa menemukan harta karun dari Tempat Terlarang dengan merebut peta dari kita. Regis tidak mengerti bahwa Tempat Terlarang itu akan menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi Dillon. Aku ingin melihat apa lagi yang bisa diandalkan dan dibanggakan oleh
"Peta?" Ekspresi wajah Dace berubah secara dramatis ketika dia mendengar tentang usulan ini. Dia tertegun sejenak. Orang asing ini telah menempuh perjalanan ribuan kilometer hanya untuk mendapatkan peta dari Fryees.Peta yang telah diperolehnya sebelumnya oleh Dace ternyata sudah bukan menjadi rahasia di masyarakat, tetapi justru menarik perhatian dari orang-orang yang berada dari luar negeri. Apa yang membuat mereka begitu yakin bahwa peta ini miliknya? Tidak hanya itu, ketiganya juga merupakan sosok seorang Demigods. Peta itu sendiri tidak tampak istimewa. Apa yang akan menarik perhatian dari ketiganya?”Melihat bahwa Dace terdiam untuk waktu yang lama, pria kasar itu mulai mengepalkan tinjunya dan mengancam dengan suaranya yang dominan, “Hei orang tua, kesabaran bukanlah sebagian dari kebajikan ku! Jika kau tidak menyerahkan peta itu sekarang juga, maka aku akan memusnahkan seluruh keluargamu!”Hanya seorang preman seperti pria bertubuh kekar yang akan memiliki keberanian untuk m
Dillon mengangkat tangannya ke atas kepalanya. Suasana didalam hutan tiba-tiba dihujani oleh angin badai yang kencang. Dengan cepat diikuti oleh segerombolan daun dan tanaman yang melesat naik keatas udara dan menyerang ke arah Dillon.Dengan lambaian tangannya, dia mencoba untuk mengubah tanaman yang tak terhitung jumlahnya membentuk sebuah energi pedang dan meledakkannya ke sebuah pohon raksasa. Lembaran daun yang tak terhitung jumlahnya juga ikut menghujani pohon yang tengah bergetar dengan hebat. Setelah beberapa saat, dua unsur kekuatan yang saling berlawanan itu akhirnya menghantam satu sama lain, menghasilkan sebuah ledakan yang sangat mengerikan."Pedang!" Dengan raungannya yang rendah, Pedang Anugerah itu melesat keluar dari dalam kotak yang tersimpan di belakang punggung Dillon, dan pria itu tengah mencoba untuk meraihnya."Pedang Bumi!" Gelombang arus pedang yang kuat, dan juga sangat menakutkan itu langsung menuju ke arah pohon yang besar, dan memotong sebagian besar dar
Tentu saja, Dillon tidak berani bertindak gegabah. Mengingat betapa kuatnya musuh-musuhnya, dia tidak berani bertindak sembrono karena dia tahu jika dia akan kalah telak.Orang tua itu sedang dalam perjalanan menuju kearah pohon raksasa. Saat dia mendekati pohon itu, pohon itu terus menyerang lelaki tua itu. Namun, kekuatan tempurnya sungguh sangat tiada tara. Tidak peduli seberapa kuat serangan pohon itu, namun mereka dapat dihalau kembali oleh energi vitalitas lelaki tua itu.Saat pemandangan itu terbentang di depan matanya, Dillon merasa ketakutan dan hatinya tampak ciut. Dia telah melawan pohon raksasa ini selama dua hari dua malam, maka dia sangat menyadari betul betapa besarnya serangan dari pohon itu. Ketika lelaki tua itu mendekati pohon ini, dia tidak mendapatkan perlawanan. Ini saja sudah menunjukkan kekuatan orang tua itu.“Siapa orang asing itu? Mengapa mereka begitu kuat?” Dillon tampak terkejut.Semua adegan yang terjadi, bagaimanapun juga, hanyalah sebuah permulaan s