Terdengar bunyi ledakan yang dahsyat! Mayoritas dari isi istana itu telah dihancurkan dengan ledakan yang cukup keras.Meskipun Imada berhasil menangkap serangan Tyr, namun dampak yang kuat telah menyebabkan dirinya terjatuh ke tanah. Sebuah ledakan yang besar terjadi, tetapi pukulan ini tidak akan cukup untuk mengalahkan Imada.Imada segera muncul dari sosok reruntuhan setelah beberapa saat. Di hadapannya, sebuah katana berukuran panjang dan kuno tergantung di atas udara. Sosok itu meraung, "Kau meminta kematianmu sendiri, Nak!"Cahaya pedang berukuran besar telah menebas tubuh Tyr secara langsung saat Imada mulai melambaikan katananya. Tyr mengayunkan pedangnya sebagai bentuk tanggapan atas serangan itu. Ruang itu segera terisolasi saat kedua pedang bertabrakan di atas udara. Keduanya langsung mundur selangkah secara bersamaan."Membelah Bumi!" Tyr berbalik secara naluriah dan menebas serangan yang lainnya.Sebaliknya, Imada justru berhasil menghindari serangan itu dalam seperse
Meskipun kedelapan sosok Imadas itu tampak identik namun Tyr berhasil menemukan, salah satu dari mereka dengan melemparkan pukulannya 0,01 detik lebih cepat daripada ketujuh sosok yang lainnya. Orang dengan kemampuan biasa mungkin tidak akan bisa menyadarinya dalam waktu sesingkat itu, tetapi seorang Demigod seperti Tyr tentu dapat mengintai jejaknya."Itu dia!" Setelah berhasil menemukan posisi Imada yang asli, Tyr mencoba untuk mengangkat tangannya dan mengayunkan pedangnya. Pria itu meraung dengan keras, "Bukit Penghancur!"Boom!Imada mendapatkan pukulan tepat di wajahnya oleh seberkas sinar cahaya pedang yang besar itu. Sepertinya dia tidak pernah menyangka jika Tyr akan berhasil melihatnya dalam waktu sesingkat itu. Dia terus saja memanipulasi replika yang lainnya, tetapi reaksinya jelas jauh lebih lambat pada saat ini.Imada bahkan tidak bisa menghindari tebasan yang datang kearahnya. Dia hanya bisa menerima tebasan Tyr dengan paksa.Mantra yang telah direplikasi itu segera
Imada segera berlari menyerang Tyr sampai ke puncak Gunung Suci Fukuoka. Seluruh puncak bukit saat ini telah hancur dan runtuh kecuali area tempat dimana Tyr berdiri.Tyr berada di bawah tekanan seribu kali lebih banyak dibandingkan dengan kondisi normalnya. Tanda emas mulai beredar dengan panik di antara tinjunya saat dia dengan ganas menghentakkan kakinya ke seluruh permukaan tanah."Energi vitalitas tirani!""Serangan Brutal!"Boom! Bunyi suara ledakan terdengar sangat keras.Kepalan tinju Tyr bertabrakan dengan telapak tangan dari Imada diatas udara. Kekuatan besar itu mulai menyebar ke daerah yang ada disekitarnya, menghancurkan segala sesuatu yang ada di jalurnya.Lengan dan tubuh Tyr mulai retak, memperlihatkan lusinan luka yang sangat mengerikan. Pembuluh darahnya mulai menonjol saat aliran darah mulai mengalir deras dari luka-lukanya.Sebaliknya, Imada, dengan sosok tubuhnya yang tampak membumbung tinggi diatas langit, mengeluarkan serangkaian raungannya yang melengking
“Dia tidak lebih dari sebuah kekuatan yang dimusnahkan! Demigod dari Kerajaan Surgawi, kau jangan berpura-pura bisa mengalahkan kami,” ucap Imam Besar. Dia mengabaikan niatnya yang besar untuk membunuh Tyr, "Jika kau memberiku peta dan kunci rahasia itu, maka aku akan mengurungkan niatku untuk membiarkan mayat mu tetap utuh."“Untuk apa aku mengejar sebuah keuntungan kecil, kalau aku hanya akan mendapatkan bahaya yang besar.” Tyr menampar dahinya dengan tangannya sendiri saat dia mendengarkan kata-kata dari Imam Besar.“Beginilah cara orang Jepang menyelesaikan sesuatu. Aku sudah mengharapkannya sejak lama,” serunya, gelembung tawa yang tampak menghina seolah keluar dari bibirnya.***Pada saat yang sama, di dalam Kekaisaran Surgawi.Angin dingin bertiup kencang dari puncak gunung salju ke arah Menara Merah. Empat dari tujuh lampu minyak yang diletakkan di tanah telah padam, dan yang kelima tak luput dari serangannya juha.Sosok muncul dari halaman menara dari sisi yang berlawana
'Apakah ini akhir dari hidupku?' Tyr memejamkan matanya dan menarik napasnya dalam-dalam. Banyak orang dan gambar yang melintas di dalam benaknya. Ada banyak kerabat dan teman yang menunggunya untuk kembali ke rumah yang ada di wilayah seberang laut di timur.Apakah dia akan mati di tempat ini?Tyr menolak untuk menjadi seekor bebek yang hanya duduk menyambut kematiannya. Dia mencengkeram Pedang Surgawi miliknya dengan erat di tangannya. Bahkan jika dia harus mati hari ini, dia harus mati dengan gagah berani agar jiwanya bisa dengan bangga kembali ke tanah airnya dan bertemu dengan para kerabatnya."Tentara Penyapu!"Tyr mendorong semua energi vitalitasnya untuk keluar dari tubuhnya. Seluruh tubuhnya bermandikan simbol huruf berwarna keemasan dari The Song of The Empire. Saat tubuhnya dikelilingi oleh cahaya berwarna keemasan yang bersinar dengan terang di sekelilingnya, Tyr menebaskan ke atas langit.Empat Besar Shikigami dengan serempak mulai melancarkan serangan mereka pada saa
Imam Besar berhasil dilumpuhkan oleh satu kali serangan tebasan yang datang dari jarak puluhan ribu kilometer. Dia sangat merasa ketakutan sehingga dia tidak bisa berbuat apa-apa terhadap Tyr yang pada akhirnya dia juga harus membiarkannya pergi.Reputasi yang dimiliki oleh Spartacus rupanya masih memiliki popularitas hingga enam puluh tahun kemudian. Tidak ada yang berani memprovokasi dirinya sama sekali.Persepsi Tyr tentang kemampuan Demigod juga meningkat pada saat yang sama. Serangan yang dilakukan oleh Spartacus dapat digambarkan sebagai sebuah langkah yang ditempuh dari jarak puluhan ribu kilometer. Namun, hal itu mampu menakuti sosok Demigod agar dia tunduk.Langkah yang diambil oleh Spartacus, menurut Tyr, adalah suatu tindakan yang hanya ada dalam sebuah cerita legenda. Sebaliknya, Tyr sangat menyadari bahwa Alam Demigod jauh lebih rumit daripada apa pun yang dia temui sejauh ini.Pria itu mengucapkan rasa terima kasihnya, “Terima kasih, Senior, karena telah menyelamatkan
"Oke.""Jangan buang waktumu lebih lama lagi!" Maxime menyimpulkan dengan lambaian tangannya. “Kau harus segera pergi ke Kota Herlas. Bawa Cicero bersamamu. Bagaimanapun juga, dia adalah keturunan dari Kaisar Martyn. Setelah kalian berdua memasuki makam kerajaan, maka dia akan dapat membantumu.”"Baik." Tyr mengangguk. "Di mana pria itu sekarang?"“Dia tinggal di rumah keluarga Regulus di Kota Imperial,” jawab Maxime. "Orang itu tidak bisa dipercaya, jadi kau harus segera pergi menemuinya." ucap Maxime sambil menguap saat dia mengatakan hal ini. Dia tampak lemah seolah-olah dia telah membutuhkan tidur yang nyenyak.“Pasukan Naga dan aku tidak bisa lagi mengintervensi misimu di makam kerajaan kali ini, jadi kau harus segera bertindak sesuai dengan keinginanmu. Kau harus berhati-hati. Karena ada legenda yang mengatakan mengenai ramuan kehidupan yang beredar di dalam makam kerajaan, sejumlah besar Demigod akan tertarik padanya, karena mereka semua akan mengejar ramuan itu. Selain itu,
Tyr nampak memarahi Garfield dengan ekspresi wajahnya yang gelap. Bagaimanapun juga, tindakan Garfield telah membuatnya terdiam dan tidak bisa berkata-kata."Orang yang kuinginkan selalu menolakku!" Garfield menghela nafasnya seolah yang tak berdaya. “Tyr, percayalah ketika aku mengatakan perasaanku terhadap Nona Regulus itu adalah perasaanku yang sangat tulus. Aku percaya bahwa aku telah jatuh cinta dengan gadis cantik ini sejak pertama kali aku melihatnya. Aku tidak akan bisa meninggalkan sisinya selama sisa hidupku.”“Kau bajingan! Pergi kau ke neraka!" Tyr tampak sangat marah setelah mendengar ucapan Garfield yang tidak tahu malu itu. Tiba-tiba, dia memiliki keinginan untuk menendangnya sampai mati. “Kau mengatakan hal yang sama terakhir kali kita kembali ke kediaman Fukuda.”“Terakhir kali, aku juga memiliki perasaan yang tulus. Aku tidak berbohong padamu, Tyr. Hanya saja dewa takdir selalu membodohiku.”"Persetan!" Tyr menatap Garfield dengan tatapannya yang kotor. Dia tidak
Sosok Naga emas itu terus saja bergejolak di tangan sang malaikat. Saat binatang agung itu dilepaskan dari kekangannya, dia tampak membuka mulutnya lebar-lebar dan menggigit sosok malaikat itu. Tyr mengayunkan Pedang Surgawi yang ada di tangannya secara bersamaan. “Jiwa Pengikat!” Dia melakukan langkah keenam dari Jurus Tujuh Formasi Pedang dengan santai. Awalnya, jurus teknik pedang ini milik alam Dewa. Karena Tyr telah menjadi seorang Dewa, maka dia mampu menunjukkan kekuatan penuhnya dari Tujuh Jurus Pedang. Itu adalah sejenis serangan yang ampuh dan tiada tara. Tyr telah membuka celah yang besar di dalam ruang kehampaan, dan retakan itu masih terus saja meledak di hadapan Apophis. Menghadapi serangan yang begitu mengerikan, Apophis tidak berani menganggap enteng. Penghalang energi besar yang langsung menyelimuti tubuhnya dan memblokir serangan Tyr. Dengan satu pukulan saja, penghalang energi miliki Apophis telah hancur. Dia juga diledakkan oleh serangan itu dan terhempas hingga
Bola cahaya energi yang sangat menakutkan lainnya telah turun dari langit. Benda itu tampak seolah-olah seperti meteorit raksasa dari luar angkasa yang telah jatuh dari langit. Area putih yang luas secara tiba-tiba muncul di depan mata mereka. Garis meridian dari pembangkit tenaga Transformasi yang mengalami fluktuasi energi yang menakutkan itu telah hancur, dan saat ini mereka tengah berada di ambang kematian. Apakah itu para Demigod atau pembangkit tenaga umum, mereka semua merasa bahwa kematian telah mendatangi mereka dan tidak satupun dari mereka yang dapat melarikan diri. "Ini sudah berakhir!" Jim menutup kedua matanya. Formasi Ragnarok telah hancur seketika di bawah serangan kedua Apophis. Semua orang tengah dihadapkan pada situasi kematian yang putus asa ini. Boom! Bola cahaya kedua kembali terjatuh dari langit. Namun, itu tidak menyebabkan kehancuran yang sangat mematikan yang sama seperti yang dibayangkan oleh semua orang. Sebaliknya, mereka seolah-olah telah memasuki se
Pada saat ini, hampir setengah dari pejuang elit dengan kemampuan yang mumpuni telah mati di bawah penindasan Apophis. Bahkan para jenderal yang berasal dari Istana Regal pun turut menderita korban jiwa. Apophis mendorong tubuhnya untuk maju hingga sejauh satu kilometer lagi. Saat ini sosoknya hampir saja melayang di atas kepala semua orang. “Aku telah kehilangan! Berapa lama lagi kita harus menunggu kedatangan Tyr untuk muncul di sini?” Tanpa terasa Dillon dan Keane memuntahkan darah segar. Penindasan yang sangat mengerikan itu bahkan telah membuat mereka seolah-olah merasa semua tulang belulang di tubuhnya hampir saja patah. "Jika dia tidak muncul sekarang juga, maka kita semua akan mati!" Jim tidak berani mengamati Kompas Nostro secara terus menerus. Sebaliknya, dia memusatkan perhatiannya secara penuh pada Formasi Ragnarok. Tampaknya telah mengaktifkan formasi kuno secara khusus. Detik berikutnya, pancaran cahaya berwarna putih itu, kini telah menjadi jauh lebih lemah, sekali l
"Dia ada di sini!" Semua orang yang ada di Gunung Rospids menjadi waspada saat mereka menyaksikan kekuatan yang super dahsyat menyapu mereka dari cakrawala. "Mulai buat formasi ini!" raungan Jim terdengar sangat kuat, dan semua orang mulai menggunakan kekuatan yang penuh dan menuangkannya ke dalam Formasi Ragnarok. Tak lama, sinar cahaya yang tak terhitung jumlahnya mulai mengalir langsung ke atas langit dan terhubung dengan pusaran air besar diatas langit. “Energi pedang senilai tiga ribu kilometer!” Swoosh! Swoosh! Swoosh! Ratusan ribu energi pedang yang terbang keluar dari pusaran air saat mereka membentuk gelombang pasang dan melesat lurus ke arah Apophis.Ruang kehampaan itu tampak bergetar dengan hebat. Energi pedang itu mulai mengalir dengan deras dan terhempas lebih dari sepuluh kilometer. "Pedang Pembunuh Dewa!" Apophis tampak melayang di atas udara. Senyum gembira segera muncul di wajahnya di hadapan gelombang energi pedang yang tengah mengamuk.“Aku tidak percaya bah
Di menara kristal yang tampak menjulang tinggi dan terletak di Kutub Utara, terdapat lapisan cahaya berwarna keunguan dan membungkus seluruh tubuh Apophis, yang sepertinya ditempa oleh pihak Amethyst. Di bawah kepemimpinan Uskup Kegelapan dan Pendeta Kegelapan, banyak dari pihak eksekutif puncak GPE berlutut di tanah dan menyembah Apophis. Sebuah pusaran besar telah terbentuk diatas langit. Terbentuk dengan konvergensi reiki yang ada di seluruh Kutub Utara. Akhirnya tubuh Apophis melesat terbang ke atas udara. Dia membuka mulutnya dan menyedot reiki yang ada di pusaran dengan ganas. Tak lama kemudian, dia menyedot seluruh pusaran itu ke dalam tubuhnya. Argh! Bunyi raungan yang nyaring, awan petir yang ada di sekelilingnya mulai mengacak-acak seluruh penjuru wilayah. Setelah beberapa saat, punggung Apophis mulai retak, dan sayap berwarna keemasan mulai keluar dari punggungnya. Dua buah sayap, empat buah sayap, enam buah sayap… Pada akhirnya, jumlah total keseluruhan sebanyak enam be
Meskipun saat ini jarak Tyr hanya berada sekitar sepuluh kilometer jauhnya, Xavion dan Magus tidak bisa menahan perasaan mereka bahwa saat ini mereka telah memiliki keinginan untuk berlutut dan menyembahnya. Bahkan Cicero, Putra Surgawi, merasakan lemas di sekujur kakinya dan tubuhnya juga tampak gemetar. Arghh! Arghh! Arghh! Deru Naga Emas terdengar datang tanpa henti, raungannya bergema hingga ke seluruh penjuru dunia. Tak lama kemudian, Tyr menginjak Naga Emas itu dan turun dari ruang kehampaan untuk sementara sosok Naga Abadi masih melayang di atas udara. "Tyr, selamat karena kau telah menjadi seorang Dewa." Kelompok itu tidak bisa menahan luapan kegembiraan didalam hati mereka saat mereka berjalan menuju Tyr. "Hmm." Tyr menyelipkan cahaya agung yang memancar dari tubuhnya. Cahaya berwarna keemasan yang bersinar di tubuhnya kini berangsur-angsur menghilang. Ketika dia telah dilahirkan kembali, dia merasakan seluruh tubuhnya tampak dipenuhi dengan kekuatan, dan dia baru saja m
"Pergi dari sini! Pergi dari sini! Pergi cepat!" Cicero melambaikan tangannya hingga berulang kali. Dia tidak menyangka jika julukannya sudah tersebar luas di dalam Pasukan Naga. Bahkan para Demigod seperti Magus sudah mengetahui identitasnya. Cicero berkata, “Namaku Cicero Julus! Dan aku juga bukan kucing yang terangsang!” Magus menatap wajah Cicero dari ujung kepala hingga sampai ujung kaki, sejumlah pertanyaan ketika mulai bermunculan di dalam benaknya. Dia tidak bisa diam, “Bung, kudengar kau diundang oleh pasukan itu untuk menjelajahi makam kerajaan Kaisar Martyn bersama dengan Tyr di masa lalu.”Setelah itu, kau juga berhasil menghancurkan ruang kehampaan bersama dengan sejuta pasukan tentara tanah liat di dalam makam kerajaan. Mengapa kau tiba-tiba muncul di sini? Menurut Tyr, kemungkinan besar yang terjadi karena kau telah bereinkarnasi menjadi Kaisar Martyn. Lalu, kau telah berhasil naik ke alam surga di bawah pengawalan para prajurit dari tanah liat itu.” "B*rengsek Alam S
Magus, Xavion, dan Max tercengang saat melihat pemandangan ini. Ketiganya dengan cepat bergerak mundur ke tempat yang lebih aman. Bukit tempat Tyr berdiri telah hancur total oleh sambaran petir surgawi pertama. "Apa-apaan?” Tyr tampak lebih lemah dari Ulricus, tapi gunturnya jauh lebih kuat! Bagaimana dia akan menanggung semua ini? Saat itu, petir surgawi kedua mulai berkumpul di atas langit. Tyr mendapatkan serangan langsung oleh sambaran petir. Kelihatannya, perjuangannya akan lebih berat dari Ulricus. Ketika Ulricus menjalani ujian sebelumnya, beberapa petir surgawi yang dihempaskan pertama kali tidak menimbulkan banyak ancaman baginya. Namun, Tyr menganggapnya bahwa Gemuruh ini cukup menantang! Petir surgawi kedua juga tampak memanfaatkan situasi ini. Diikuti oleh yang ketiga dan keempat... Puncak gunung di bawah kakinya telah tenggelam, dan banyak lubang hitam yang menakutkan muncul di sekelilingnya saat kilat surgawi kelima meledak di dalam tubuh Tyr. Pertama, Xavion dan
"Tuan!" Gargamel dan yang lainnya yang berdiri saat itu juga sempat terpana saat melihat pemandangan yang terjadi di hadapannya. Kemudian dia mulai berteriak, "Pendeta, bagaimana kau bisa mengkhianati Tuan kita?" "Apa yang sebenarnya terjadi?" Xavion, Magus, dan yang lainnya semua ikut tercengang. Dari kelima pilar cahaya, salah satu pilarnya tiba-tiba padam. Tubuh Lydia tampak melayang diatas udara. Noda darah berwarna merah cerah yang tak terhitung jumlahnya muncul pada gaun putihnya. Jangan… Pada saat yang sama, Ulricus, Gargamel, dan Tyr semuanya berteriak bersamaan. Lydia telah memilih untuk menghancurkan dirinya sendiri pada saat kritis ketika Ulricus akan menjadi seorang Dewa. Sinar cahaya itu telah keluar dari tubuh Lydia. Kedua mata Ulricus sempat menampilkan perasaan takut saat dia berseru, "Pendeta, kau telah mengkhianatiku! Aku harus membantunya untuk menjadi seorang Dewa. Kau pernah berkata bahwa kau ingin hidup berdampingan denganku setelah menjadi seorang Dewa. Kita