“Aku harus memberi tahu Ordo Shindo setelah Batu Giok Wali itu bergabung bersama kami dan menyelesaikan pencarian peta. Dan itu semua mengarah pada situasi kita saat ini.”Pada saat ini Ike tampak berlutut dan merendahkan Tyr sekali lagi. "Aku tahu bahwa saat ini hatimu tengah merasakan amarah yang sangat membawa," pintanya. “Semuanya telah mencapai titik seperti sekarang ini, jadi aku tidak merasa keberatan jika kau ingin membunuhku. Namun, aku masih berharap jika kau akan memiliki belas kasihan pada keluargaku. Mereka tidak bersalah.”Pada dasarnya Tyr bukanlah orang yang haus akan darah. Secara umum, klan keluarga Fukuda memang terpaksa melakukan seluruh tindakan ini. Dia tidak punya niat sedikitpun untuk memusnahkan keluarga ini.Dia mencoba untuk mengkonfirmasi kembali pertanyaannya kepada Ike sebanyak dua kali. "Jadi Ordo Shindo telah memiliki kunci rahasia makam kerajaan saat ini?""Ya! Ketika Ordo Shindo datang kepadaku, mereka mengancam akan membunuh setiap anggota keluarg
Ada hampir 3.000 anak tangga batu yang mengarah dari kaki Gunung Suci Fukuoka ke atas puncak pegunungan. Pemerintah Jepang telah menyediakan dana secara khusus untuk membangun tangga batu tiga puluh tahun yang lalu. Tujuannya adalah untuk membuatnya sesederhana mungkin bagi penganut ordo untuk menaiki tangga dan mengunjungi kuil yang terletak diatas sana.Dengan demikian, Ordo Shindo memiliki kunjungan peziarah yang tak ada habisnya hingga sepanjang tahun. Secara alami, semua murid yang tinggal di istana berasal dari kalangan keluarga yang kaya raya.Tyr mendekati tangga batu dan mengangkat kepalanya untuk melihat puncak Gunung Suci, yang menjulang di atasnya. Dia memiliki kesan yang sangat berbeda bahwa dia akan menaiki tangga yang menuju ke atas surga. Saat ini Tyr adalah sosok seorang Demigod, jadi dia tidak akan menghormati Imada. Dia melompati puluhan anak tangga, membubung ke atas langit, dan memanjat sampai ke atas puncak.Tring...Tyr mendengar suara gemuruh yang berasal da
Ketika Tyr meninggalkan Pulau Komodo, Maxime masih terlihat seperti sosok pemuda di masa jayanya. Dia mengenakan pakaian berwarna merah dengan rambut hitamnya tampak terurai sebahu. Dia memiliki penampilan yang sangat menarik dan juga mencolok.Tapi tampaknya Maxime telah berusia lebih dari seratus tahun dalam kurun waktu dua minggu belakangan ini. Rambutnya yang dulu hitam kini telah berubah menjadi keperakkan. Kulitnya tampak keriput secara menyeluruh. Saat ini dia terlihat seperti berusia enam puluh tahun dalam waktu yang begitu singkat.Saat ini sosoknya lebih menyerupai seseorang yang berumur ratusan tahun dengan satu kakinya yang ada di kuburan.Maxime, pada kenyataannya, adalah seorang Demigod yang hidup sampai lebih dari seratus tahun. Sosoknya sudah sangat terkenal di seluruh dunia ketika Spartacus, Demigod paling kuat pada saat itu, mulai menebaskan pedangnya untuk menekan para Demigod yang lainnya. Sedangkan Maxime tidak menua satu hari pun hingga beberapa dekade.Para D
"Membelah Bumi!"Cahaya pedang yang berukuran besar tampak turun dari langit. Menghancurkan undakkan anak tangga yang ada di hadapan Tyr dan menghancurkan tanah yang ada disekitarnya hingga sampai ke depan. Pada akhirnya, pedang itu telah membelah gerbang Gunung Ordo Shindo menjadi dua bagian.Di belakang gerbang, murid-murid yang berasal dari Ordo Shindo itu akhirnya mulai merasakan teror yang secara perlahan telah menggerogoti nyali mereka. Tidak terkecuali, para pejabat eksekutif senior, yang saat ini tengah mengenakan jubah berwarna putih.Melihat ke arah tumpukkan mayat yang sudah menggunung, beberapa murid yang masih tersisa yang sebelumnya telah dicuci otaknya terus bergerak membawa senjata mereka dan bergegas untuk maju. Sementara itu, sebagian besar dari mereka melarikan diri di balik pintu gerbang, jelas mereka merasa sangat ketakutan. Tidak ada yang bisa mereka lakukan untuk menghentikan Demigod, tidak peduli berapa banyak cara yang mereka miliki.Tyr telah tiba di pintu
Terdengar bunyi ledakan yang dahsyat! Mayoritas dari isi istana itu telah dihancurkan dengan ledakan yang cukup keras.Meskipun Imada berhasil menangkap serangan Tyr, namun dampak yang kuat telah menyebabkan dirinya terjatuh ke tanah. Sebuah ledakan yang besar terjadi, tetapi pukulan ini tidak akan cukup untuk mengalahkan Imada.Imada segera muncul dari sosok reruntuhan setelah beberapa saat. Di hadapannya, sebuah katana berukuran panjang dan kuno tergantung di atas udara. Sosok itu meraung, "Kau meminta kematianmu sendiri, Nak!"Cahaya pedang berukuran besar telah menebas tubuh Tyr secara langsung saat Imada mulai melambaikan katananya. Tyr mengayunkan pedangnya sebagai bentuk tanggapan atas serangan itu. Ruang itu segera terisolasi saat kedua pedang bertabrakan di atas udara. Keduanya langsung mundur selangkah secara bersamaan."Membelah Bumi!" Tyr berbalik secara naluriah dan menebas serangan yang lainnya.Sebaliknya, Imada justru berhasil menghindari serangan itu dalam seperse
Meskipun kedelapan sosok Imadas itu tampak identik namun Tyr berhasil menemukan, salah satu dari mereka dengan melemparkan pukulannya 0,01 detik lebih cepat daripada ketujuh sosok yang lainnya. Orang dengan kemampuan biasa mungkin tidak akan bisa menyadarinya dalam waktu sesingkat itu, tetapi seorang Demigod seperti Tyr tentu dapat mengintai jejaknya."Itu dia!" Setelah berhasil menemukan posisi Imada yang asli, Tyr mencoba untuk mengangkat tangannya dan mengayunkan pedangnya. Pria itu meraung dengan keras, "Bukit Penghancur!"Boom!Imada mendapatkan pukulan tepat di wajahnya oleh seberkas sinar cahaya pedang yang besar itu. Sepertinya dia tidak pernah menyangka jika Tyr akan berhasil melihatnya dalam waktu sesingkat itu. Dia terus saja memanipulasi replika yang lainnya, tetapi reaksinya jelas jauh lebih lambat pada saat ini.Imada bahkan tidak bisa menghindari tebasan yang datang kearahnya. Dia hanya bisa menerima tebasan Tyr dengan paksa.Mantra yang telah direplikasi itu segera
Imada segera berlari menyerang Tyr sampai ke puncak Gunung Suci Fukuoka. Seluruh puncak bukit saat ini telah hancur dan runtuh kecuali area tempat dimana Tyr berdiri.Tyr berada di bawah tekanan seribu kali lebih banyak dibandingkan dengan kondisi normalnya. Tanda emas mulai beredar dengan panik di antara tinjunya saat dia dengan ganas menghentakkan kakinya ke seluruh permukaan tanah."Energi vitalitas tirani!""Serangan Brutal!"Boom! Bunyi suara ledakan terdengar sangat keras.Kepalan tinju Tyr bertabrakan dengan telapak tangan dari Imada diatas udara. Kekuatan besar itu mulai menyebar ke daerah yang ada disekitarnya, menghancurkan segala sesuatu yang ada di jalurnya.Lengan dan tubuh Tyr mulai retak, memperlihatkan lusinan luka yang sangat mengerikan. Pembuluh darahnya mulai menonjol saat aliran darah mulai mengalir deras dari luka-lukanya.Sebaliknya, Imada, dengan sosok tubuhnya yang tampak membumbung tinggi diatas langit, mengeluarkan serangkaian raungannya yang melengking
“Dia tidak lebih dari sebuah kekuatan yang dimusnahkan! Demigod dari Kerajaan Surgawi, kau jangan berpura-pura bisa mengalahkan kami,” ucap Imam Besar. Dia mengabaikan niatnya yang besar untuk membunuh Tyr, "Jika kau memberiku peta dan kunci rahasia itu, maka aku akan mengurungkan niatku untuk membiarkan mayat mu tetap utuh."“Untuk apa aku mengejar sebuah keuntungan kecil, kalau aku hanya akan mendapatkan bahaya yang besar.” Tyr menampar dahinya dengan tangannya sendiri saat dia mendengarkan kata-kata dari Imam Besar.“Beginilah cara orang Jepang menyelesaikan sesuatu. Aku sudah mengharapkannya sejak lama,” serunya, gelembung tawa yang tampak menghina seolah keluar dari bibirnya.***Pada saat yang sama, di dalam Kekaisaran Surgawi.Angin dingin bertiup kencang dari puncak gunung salju ke arah Menara Merah. Empat dari tujuh lampu minyak yang diletakkan di tanah telah padam, dan yang kelima tak luput dari serangannya juha.Sosok muncul dari halaman menara dari sisi yang berlawana