Saat itu, pria lain bertopeng hitam masuk ke dalam rumah, dia langsung bergegas menuju ruang bersalin Adelie.Wanita tersebut kebetulan masih dalam posisi terbaring lemah di atas tempat tidur. Selyf ada di sebelahnya, dia tampak cantic secantik boneka porselen.“Selamat, atas kelahiran bayimu, Nona!”Bidan yang membantu persalinan dengan gembira memberi tahu Adelie bahwa dia telah melahirkan seorang putra. Wajah lelah Adelie tampak berseri-seri dengan balutan senyumnya yang bahagia saat mendengar kabar baik yang dia terima.Pintu kamar dibuka secara paksa. Saat itu, rumah tersebut telah dibobol oleh sekelompok pria bertopeng."Siapa kau?" Bidan itu berteriak dengan sangat ketakutan.Para penyusup itu tetap diam. Sebagai gantinya, salah satu dari mereka malah menggunakan pedangnya untuk memenggal kepala si bidan.“Arghhh…”Saat itu Adelie menjerit ketakutan dan secara reflex dia berusaha untuk melindungi anaknya dengan kedua lengannya saat dia berbaring diatas tempat tidur. Tapi
Naga Hijau buru-buru menjawab, “Bukan aku yang memintamu untuk datang ke sini, sobat. Kau dapat memberikan informasi ini kepada Kaisar Perang dan berdiskusi dengannya jika kau merasa keberatan dengan jadwal yang diberikan kepadamu.”“Persetan denganmu! Jangan mengambil keuntungan yang diperoleh dengan cara yang buruk seperti itu!” Trine langsung menatap Naga Hijau dengan sorot matanya yang tajam. Tapi tak lama kemudian, ketiganya mulai tertawa terbahak-bahak.“Kau kembali pada waktu yang tepat. Kalian berdua harus mengawasi jadwal kedatanganku agar bisa kembali bertemu dengan kalian, bukan? Aku baru saja selesai memasak rebusan daging sapi ini, sekarang aku akan mulai memanaskan anggurnya. Kakak Summers, terakhir kita bertemu kurang lebih setahun yang lalu, jadi kita perlu merayakannya dengan minum-minum.”"Haha, tidak apa-apa!"Tyr ingin sekali menyantap hidangan yang telah di masaknya. Sejujurnya, dia sudah lapar ketika dia mencium aroma rebusan daging sapi.Trine mulai mengiris
Astaga!Cahaya pedang putih itu mulai menembus kekuatan batin biksu tua yang kuat hingga menembus ke dadanya.“Argh!”Wajah biksu tua itu tampak meringis kesakitan. Dia ingin menggunakan telapak tangannya untuk menahan serangan Dillon. Sayangnya, serangan itu terlalu kuat untuk dapat ditangani. Biksu tua itu merasa seperti sedang melawan sebuah kereta yang melaju dengan kecepatan tinggi.Boom!!!Pada akhirnya, biksu tua itu telah gagal menahan serangan dari pedang Dillon. Cahaya pedang itu telah berhasil menembus ke dalam tubuhnya dan menghancurkan pintu biara yang ada di belakangnya. Biksu tua itu tampak berlutut dan tewas dalam sekejap.Dillon tidak perlu repot-repot untuk memeriksa kondisinya. Dia hanya berusaha meraih pedangnya dan terus bergerak maju.Kemudian pria itu kembali dikepung oleh para biarawan dari segala arah. Para biarawan itu bergidik ketakutan ketika mereka melihat insiden yang terjadi.“Tujuannya ke sini untuk merampok harta karun itu! Hentikan dia!" Salah
Srett! Srett!Kemudian Dillon mulai menebas tubuh orang itu dengan pedangnya hingga beberapa kali. Hasilnya masih sama seperti sebelumnya, tidak peduli seberapa dalam luka yang dia berikan pada lawannya, namun anehnya tidak ada setetespun darah yang mengalir dari lukanya. Kecepatan dan kekuatan dari pihak musuh sungguh tidak terpengaruh sedikit pun.Orang itu bukan manusia, mungkinkah dia zombie.Dillon tampak sedikit bingung. Pada saat yang sama, pihak lawan mulai mengayunkan pedangnya ke arah Dillon dan dengan bilahnya yang panjang dia berhasil menghantamkan tinjunya ke atas dada Dillon, menyebabkan seluruh tubuhnya terhempas oleh pukulan kuat itu. Kemudian dia mulai merasakan sesak di dalam dadanya sebelum akhirnya dia memuntahkan darah segar dari dalam mulutnya.Faktanya, Dillon telah berhasil menebas tubuh pria itu lebih dari dua belas kali sepanjang pertarungan. Meskipun demikian, sosok pria itu tampak mengabaikan cedera pada tubuhnya dan kembali menyerang Dillon."Pedang Du
"Apa kau punya masalah?" tanya Tyr.“Mungkin kau harus memberikan tip pada gadis itu jika kau ingin mendapatkan informasi yang kita butuhkan.”Tyr memberikan kesan yang tidak menyenangkan pada Trine.“Akhir-akhir ini aku perlu mengeluarkan uang untuk mempekerjakan semua informanku,” dan Trine buru-buru menjelaskan. “Brengsek! Subsidi dari pihak Pasukan Naga tidak mencukupi kebutuhanku.”"Aku setuju denganmu tentang hal itu," Naga Hijau yang berada di sebelahnya hanya bisa menghela napasnya dengan keras. "Bahkan bayarannya tidak sebagus Six Doors, demi sialan!"Tyr tampak tidak berdaya. Dia tidak mengerti mengapa orang-orang ini terdengar seperti seorang pengemis yang merengek ketika bayaran gaji mereka setara dengan pegawai negeri. Tyr tidak pernah kekurangan dalam membawa uang tunai, karena dia tidak suka membayar dengan dompet elektroniknya, jadi dia menyimpan lebih uang tunai di dalam dompetnya setiap saat."Ayo masuk! Aku bawa uang tunai hari ini.”"Wow! Bos Summers kau sang
Tawa yang menggema di ruang permainan judi tiba-tiba terhenti seketika. Banyak orang yang melihat ke arah tiga sekawan yang sedang berkumpul disana, kali ini dengan sedikit ketakutan terlukis di wajah mereka.Pada saat yang sama, beberapa orang petugas yang menjaga lokasi di tempat perjudian melihat ketiganya dan mendekati mereka dengan sangat hati-hati. Karena fakta yang terjadi bahwa seseorang telah menimbulkan keonaran di sana, wajar saja jika mereka akan campur tangan.Trine mengambil lencana dari dalam sakunya. Kemudian dia mulai mengangkat lencanya dan memberikan penjelasan, “Kami dari institusi pemerintah, kedatangan kami di sini bukan untuk menutup sarang judi mu hari ini. Namun, kami terpaksa untuk mempersulit kondisi mu jika kau tidak mau bekerja sama dengan kami.Ketika para petugas keamanan melihat situasi yang sedang terjadi, mereka memutuskan untuk tidak berani mengatakan apa-apa. Salah satu dari mereka bahkan berteriak, “Siapa itu Pop?”Di sebuah sudut ruangan terdap
Seren membeku di ujung telepon sesaat sebelum dia berkata, "Jadi, kalian juga menemukan petunjuk yang sama untuk mengarah ke Gunung Domba?""Benar sekali." Naga Hijau mengangguk. “Kami baru saja mengetahuinya tadi malam, tetapi karena kami tidak yakin dengan petunjuk yang diberikan, maka kami tidak memberitahumu. Karena kalian juga sudah mengetahui tentang keberadaan Gunung Domba, maka itu membuktikan bahwa kita semua sudah berada di jalur yang benar.”“Ini bagus!”Seren terdengar sangat gelisah. “Sudah lebih dari sebulan. Akhirnya, kami bisa menemukan sedikit informasi tentang sekelompok penculik itu. Bisakah kau mengirimkan lokasi mu saat ini? Aku akan memimpin tim ku untuk berangkat sekarang juga.”"Tentu saja." Naga Hijau mulai mengirim Seren ke lokasinya setelah dia menutup teleponnya. Ketiganya kemudian turun dari atas tempat tidur dan menyantap sarapan mereka.Waktu sudah menunjukkan hampir pukul delapan malam ketika dua kendaraan SUV mulai mendekati lokasi mereka.Seren a
Sejak awal cuaca telah berubah menjadi sangat dingin, bahkan semakin terasa di dalam area pegunungan. Meskipun sekelompok orang itu tengah duduk di sebelah api unggun, namun sampai dengan saat ini tubuh mereka masih sangat membeku.Salju mulai turun dari langit tak lama setelah malam tiba, membuat Tyr dan yang lainnya diselimuti dengan perasaan cemas.“Aku akan menyembelih seekor kuda. Setiap orang harus menemukan beberapa cabang pohon atau kayu bakar dan membawanya kembali ke perkemahan. Kita bisa makan daging kuda untuk menahan angin yang menyerang dan juga hawa dingin.”Semua orang dengan cepat bergerak melakukan instruksi yang diberikan oleh Trine. Lalu dia mulai mengambil sebuah pisau yang selalu dia bawa dan berjalan ke salah satu hewan kuda. Dia membunuh kuda itu dengan cepat dan mulai mengulitinya dengan kemampuannya yang sangat mumpuni.Tyr dan yang lainnya mulai mencari kayu bakar hingga ke segala arah agar api unggun itu tetap menyala sedikit lebih lama. Namun, mereka ba