Astaga!Cahaya pedang putih itu mulai menembus kekuatan batin biksu tua yang kuat hingga menembus ke dadanya.“Argh!”Wajah biksu tua itu tampak meringis kesakitan. Dia ingin menggunakan telapak tangannya untuk menahan serangan Dillon. Sayangnya, serangan itu terlalu kuat untuk dapat ditangani. Biksu tua itu merasa seperti sedang melawan sebuah kereta yang melaju dengan kecepatan tinggi.Boom!!!Pada akhirnya, biksu tua itu telah gagal menahan serangan dari pedang Dillon. Cahaya pedang itu telah berhasil menembus ke dalam tubuhnya dan menghancurkan pintu biara yang ada di belakangnya. Biksu tua itu tampak berlutut dan tewas dalam sekejap.Dillon tidak perlu repot-repot untuk memeriksa kondisinya. Dia hanya berusaha meraih pedangnya dan terus bergerak maju.Kemudian pria itu kembali dikepung oleh para biarawan dari segala arah. Para biarawan itu bergidik ketakutan ketika mereka melihat insiden yang terjadi.“Tujuannya ke sini untuk merampok harta karun itu! Hentikan dia!" Salah
Srett! Srett!Kemudian Dillon mulai menebas tubuh orang itu dengan pedangnya hingga beberapa kali. Hasilnya masih sama seperti sebelumnya, tidak peduli seberapa dalam luka yang dia berikan pada lawannya, namun anehnya tidak ada setetespun darah yang mengalir dari lukanya. Kecepatan dan kekuatan dari pihak musuh sungguh tidak terpengaruh sedikit pun.Orang itu bukan manusia, mungkinkah dia zombie.Dillon tampak sedikit bingung. Pada saat yang sama, pihak lawan mulai mengayunkan pedangnya ke arah Dillon dan dengan bilahnya yang panjang dia berhasil menghantamkan tinjunya ke atas dada Dillon, menyebabkan seluruh tubuhnya terhempas oleh pukulan kuat itu. Kemudian dia mulai merasakan sesak di dalam dadanya sebelum akhirnya dia memuntahkan darah segar dari dalam mulutnya.Faktanya, Dillon telah berhasil menebas tubuh pria itu lebih dari dua belas kali sepanjang pertarungan. Meskipun demikian, sosok pria itu tampak mengabaikan cedera pada tubuhnya dan kembali menyerang Dillon."Pedang Du
"Apa kau punya masalah?" tanya Tyr.“Mungkin kau harus memberikan tip pada gadis itu jika kau ingin mendapatkan informasi yang kita butuhkan.”Tyr memberikan kesan yang tidak menyenangkan pada Trine.“Akhir-akhir ini aku perlu mengeluarkan uang untuk mempekerjakan semua informanku,” dan Trine buru-buru menjelaskan. “Brengsek! Subsidi dari pihak Pasukan Naga tidak mencukupi kebutuhanku.”"Aku setuju denganmu tentang hal itu," Naga Hijau yang berada di sebelahnya hanya bisa menghela napasnya dengan keras. "Bahkan bayarannya tidak sebagus Six Doors, demi sialan!"Tyr tampak tidak berdaya. Dia tidak mengerti mengapa orang-orang ini terdengar seperti seorang pengemis yang merengek ketika bayaran gaji mereka setara dengan pegawai negeri. Tyr tidak pernah kekurangan dalam membawa uang tunai, karena dia tidak suka membayar dengan dompet elektroniknya, jadi dia menyimpan lebih uang tunai di dalam dompetnya setiap saat."Ayo masuk! Aku bawa uang tunai hari ini.”"Wow! Bos Summers kau sang
Tawa yang menggema di ruang permainan judi tiba-tiba terhenti seketika. Banyak orang yang melihat ke arah tiga sekawan yang sedang berkumpul disana, kali ini dengan sedikit ketakutan terlukis di wajah mereka.Pada saat yang sama, beberapa orang petugas yang menjaga lokasi di tempat perjudian melihat ketiganya dan mendekati mereka dengan sangat hati-hati. Karena fakta yang terjadi bahwa seseorang telah menimbulkan keonaran di sana, wajar saja jika mereka akan campur tangan.Trine mengambil lencana dari dalam sakunya. Kemudian dia mulai mengangkat lencanya dan memberikan penjelasan, “Kami dari institusi pemerintah, kedatangan kami di sini bukan untuk menutup sarang judi mu hari ini. Namun, kami terpaksa untuk mempersulit kondisi mu jika kau tidak mau bekerja sama dengan kami.Ketika para petugas keamanan melihat situasi yang sedang terjadi, mereka memutuskan untuk tidak berani mengatakan apa-apa. Salah satu dari mereka bahkan berteriak, “Siapa itu Pop?”Di sebuah sudut ruangan terdap
Seren membeku di ujung telepon sesaat sebelum dia berkata, "Jadi, kalian juga menemukan petunjuk yang sama untuk mengarah ke Gunung Domba?""Benar sekali." Naga Hijau mengangguk. “Kami baru saja mengetahuinya tadi malam, tetapi karena kami tidak yakin dengan petunjuk yang diberikan, maka kami tidak memberitahumu. Karena kalian juga sudah mengetahui tentang keberadaan Gunung Domba, maka itu membuktikan bahwa kita semua sudah berada di jalur yang benar.”“Ini bagus!”Seren terdengar sangat gelisah. “Sudah lebih dari sebulan. Akhirnya, kami bisa menemukan sedikit informasi tentang sekelompok penculik itu. Bisakah kau mengirimkan lokasi mu saat ini? Aku akan memimpin tim ku untuk berangkat sekarang juga.”"Tentu saja." Naga Hijau mulai mengirim Seren ke lokasinya setelah dia menutup teleponnya. Ketiganya kemudian turun dari atas tempat tidur dan menyantap sarapan mereka.Waktu sudah menunjukkan hampir pukul delapan malam ketika dua kendaraan SUV mulai mendekati lokasi mereka.Seren a
Sejak awal cuaca telah berubah menjadi sangat dingin, bahkan semakin terasa di dalam area pegunungan. Meskipun sekelompok orang itu tengah duduk di sebelah api unggun, namun sampai dengan saat ini tubuh mereka masih sangat membeku.Salju mulai turun dari langit tak lama setelah malam tiba, membuat Tyr dan yang lainnya diselimuti dengan perasaan cemas.“Aku akan menyembelih seekor kuda. Setiap orang harus menemukan beberapa cabang pohon atau kayu bakar dan membawanya kembali ke perkemahan. Kita bisa makan daging kuda untuk menahan angin yang menyerang dan juga hawa dingin.”Semua orang dengan cepat bergerak melakukan instruksi yang diberikan oleh Trine. Lalu dia mulai mengambil sebuah pisau yang selalu dia bawa dan berjalan ke salah satu hewan kuda. Dia membunuh kuda itu dengan cepat dan mulai mengulitinya dengan kemampuannya yang sangat mumpuni.Tyr dan yang lainnya mulai mencari kayu bakar hingga ke segala arah agar api unggun itu tetap menyala sedikit lebih lama. Namun, mereka ba
Orang-orang ini tampaknya sudah sangat akrab dengan medan di sekitar pegunungan Domba. Memungkinkan mereka untuk berlari dengan kecepatan sangat tinggi seperti embusan angin yang menderu. Tyr dan beberapa anggota yang lainnya tidak dapat merawat rekan-rekan mereka yang telah terluka, tetapi mereka perlu menemukan orang-orang misterius itu secepat mungkin. Sekelompok orang itu mulai menjaga jarak seratus meter di antara mereka sendiri. Setelah sekitar sepuluh menit berlari, sebuah sumber cahaya yang terang muncul di hadapan mereka. Cahaya itu berasal dari sisi yang berlawanan di lereng perbukitan. Dihadapan mereka terdapat sebuah lereng bukit. Ketika sekelompok orang itu berhasil mencapai kelereng yang curam itu, mereka sempat berhenti sejenak sebelum berhasil melompatinya. Tyr, Naga Hijau, dan juga Seren adalah satu-satunya orang yang masih tersisa didalam kelompok mereka yang terus mengejar pria misterius itu. Yang lain masih berada dalam kondisi yang terluka atau bisa dikatak
Dillon berhasil melangkah lebih maju dari sosok pria itu saat dia muncul di hadapan Naga Hijau dalam sekejap mata. Kemudian, dia menikam dada Naga Hijau dengan pedangnya dan melemparnya ke suatu tempat di bawah bukit sejauh lebih dari sepuluh meter."Hmph... Kau sangat patuh!" Seren melayangkan sekilas tatapannya pada Dillon, wajahnya tampak berseri-seri dengan senyumnya yang tipis.Kemudian dia mengarahkan pandangannya kepada Tyr, yang sedang tidak sadarkan diri diatas permukaan tanah. "Misi komplit!" serunya girang. "Sekarang kau sudah ada di sini, dan akhirnya semua orang telah berkumpul di sini!"Pada saat ini, penduduk desa yang ada di sekitarnya tampak melihat Seren. Mereka berlutut kepadanya satu per satu dan menyambutnya sebagai pangeran mereka.Bersamaan dengan itu, seorang lelaki tua dengan wajahnya yang buruk berjalan ke arah Seren dan mencoba untuk mengingatkannya, “Yang Mulia, besok adalah hari planet yang kesembilan. Ini adalah sebuah fenomena yang terjadi satu kali d