Share

Bab 2. Kesal

Penulis: Nur hapidoh
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-29 21:19:17

Dani akhirnya memutuskan untuk pergi bersama dengan Marisa. Karena Marisa terus saja merajut dan tidak mau di tinggalkan olehnya.

Sepanjang kegiatan berbelanja, hati Dani amat kalut. Dia terus memikirkan kata-kata yang diucapkan oleh Diana sebelum meninggalkan tempat parkiran. 

Marisa tahu kalau Dani saat ini sedang memikirkan soal Diana, tetapi Marisa tidak peduli dengan itu semua baginya yang penting Dani saat ini bersamanya.

Marisa ingin Dani hanya menjadi miliknya saja. Tanpa sepengetahuan Diana, Dani dan Marisa ternyata sudah menikah siri dengan disaksikan oleh ibu mertuanya. Selepas masa iddahnya selesai beberapa waktu yang lalu.

"Mas, Kamu kenapa sih melamun terus dari tadi? Aku juga istri kamu, Mas! Andien itu juga anak kandungmu. Pantas kalau kamu mengutamakan dia. Andien itu anak pertama kamu, Mas! Jadi kamu tidak boleh berat sebelah begitu. Selama bertahun-tahun Raisa menerima semua cinta yang begitu besar darimu. Sementara Andien? Dia harus selalu menanggung kebencian dari Mahesa karena dia tahu kalau Andien bukan anak kandungnya. Mas, kamu harus tahu tahun-tahun yang kami lewati setelah kepergianmu dulu untuk melanjutkan kuliah S2 kamu. Saat itu aku sedang hamil anak kamu. Mahesa yang memang sejak dulu sudah mencintaiku. Dia merelakan diri untuk menikahiku. Tetapi, pada akhirnya dia menyerah setelah mengetahui bahwa anak itu milikmu. Mas, apa kau tahu, siapa yang sudah membunuh Mahesa?" tanya Marisa sambil menatap tajam ke arah Dani yang terkesiap mendengar pertanyaannya yang terdengar aneh sekali.

Dani memegang tangan Marisa yang ada di pangkuannya. "Apa maksud kamu kalau Mahesa kamu yang membunuh?" tanya Dani seakan tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Marisa.

Marisa tersenyum sambil membingkai wajah Dani yang terlihat begitu khawatir dan bingung.

"Mas, kamu sudah kembali ke Indonesia. Aku sudah tidak sabar untuk menjadi istrimu. Jadi, Aku sengaja mengatur kecelakaan itu untuk membuat Mahesa segera menghadap Tuhan. Agar aku bisa menjadi istrimu tanpa hambatan!" Dani benar-benar tidak mengira kalau wanita yang telah membiusnya dalam cinta ternyata begitu keji dan kejam.

Dani meraup wajahnya dengan kasar karena sangat kecewa dengan apa yang dilakukan oleh Marisa terhadap adiknya satu-satunya.

"Kenapa kamu tega sekali melakukan kejahatan seperti itu? Bukankah selama ini kita juga masih bebas bertemu dan berhubungan tanpa ada yang mengganggu? Kenapa, Marisa?" tanya Dani yang sangat sedih sekali hatinya.

Marisa meletakkan wajahnya di dalam pelukan Dani. "Aku ingin menjadi istrimu, Mas! Aku tidak rela terus menjadi selingkuhanmu di belakang Mahesa maupun istrimu. Aku juga ingin agar Andien mengetahui bahwa kau adalah Ayah kandungnya." Dani benar-benar frustasi mendengar apa yang dikatakan oleh Marissa.

Bagaimanapun juga Dani mencintai Diana dan dia tidak ingin kehilangan wanita itu hanya untuk bisa merungkuh seorang Marisa yang dulu pernah menjadi masa lalunya.

"Aku mohon jangan melakukan hal yang lebih gila lagi hanya untuk kebahagiaanmu sendiri. Jangan pernah mengungkapkan fakta bahwa Andien adalah anak kandungku sendiri. Aku takut Mama akan jantungan kalau mengetahui semua itu." Dani sebenarnya hanya berdusta mengatakan tentang kesehatan ibunya.

Dani hanya takut kalau sampai Diana meninggalkannya dan dia kehilangan Raisa yang juga dia sayangi seperti dia sayang pada Andien. Anak yang terlahir karena nafsu di masa mudanya dahulu.

"Tidak mau! Aku tetap akan memberi tahu Mba Diana soal Andien. Dia harus tahu semuanya. Supaya dia tidak terus-terusan cemburu ketika kamu lebih mengutamakan Andien daripada Raisa. Dia juga harus mengetahui tentang pernikahan kita." Dani menatap tajam kepada Marisa yang selalu saja melakukan segala sesuatu seenaknya tanpa izin darinya.

Dani sekarang menepikan mobil di pinggir jalan yang sepi. Selama beberapa menit Dani hanya diam dan tidak mengatakan apapun. 

"Kalau kamu menghargaiku sebagai suamimu dan menghargai masa lalu maupun masa depan di antara kita, aku mohon dengan sangat. Kamu tetap rahasiakan tentang Andien dan juga status pernikahan kita dari Diana. Aku belum siap untuk kehilangan Diana maupun Raisa dalam hidupku!" Dani akhirnya mengatakan apa yang ingin dia katakan kepada Marisa yang langsung mendengus kesal.

Marissa hanya melirik sekilas kepada Dani yang sejak tadi memohon kepadanya untuk mengikuti apa yang dia katakan.

"Mengertilah posisiku. Nanti ada masanya aku akan mengatakan kepada Diana tentang posisimu sebagai istri keduaku. Tapi bukan sekarang. Aku mohon, mengertilah!" Dani benar-benar sudah putus asa untuk meyakinkan Marisa yang selalu keras kepala.

"Kalau kamu tetap melakukan apa yang mau kau katakan, jangan salahkan aku kalau aku lebih memilih Diana dan Raisa, lalu aku juga akan menceraikanmu. Aku pasti akan meninggalkan Andien juga." Marisa tentu saja terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Dani yang lebih seperti ancaman baginya.

Marisa terdiam. 'Tampaknya aku tidak bisa memaksakan apapun yang kuinginkan saat ini kepada Mas Dani. Baiklah, aku mundur bukan karena kalah. Mba Diana, Kamu mungkin berpikir bahwa kamu akan menang untuk melawanku. Tapi, aku akan memastikan bahwa Mas Dani akan menjadi milikku seutuhnya!' batin Marisa sambil tersenyum licik.

Dani masih menatap ke luar jendela. "Baiklah, sayangku. Aku janji padamu, aku tidak akan membocorkan hubungan kita berdua kepada mbak Diana. Tapi, Mas harus janji kalau besok akan merayakan ulang tahun Andien. Gimana?" tanya Marisa yang mulai menabur racun di hati Dani yang sontak terkejut mendengar permintaan Marisa yang lagi-lagi selalu egois.

Dani meraup wajahnya dengan kasar. Dia benar-benar tidak pernah menyangka kalau Marissa memang sangat perhitungan dalam segala hal. Dia mati kutu di buatnya.

'Baiklah untuk yang terakhir aku akan melakukan ini, dari pada Marisa menghancurkan rumah tanggaku bersama Diana dengan mengakui hubungan kami berdua. Baiklah, Dani! Bertahanlah sedikit lagi.  Semua ini akan berakhir setelah Marissa berhasil aku pindahkan tugas ke luar kota. Kami akan berpisah dan kehidupanku akan kembali normal seperti dulu. Aku bisa mengajukan pindah ke luar negeri bersama dengan Diana dan Raisa setelah itu.' batin Dani.

Dani tidak mengetahui kalau Marisa adalah seorang wanita yang sangat licik dan mempunyai banyak rencana jahat untuk menghancurkan rumah tangganya bersama  Diana. Marisa tidak pernah rela berbagi Dani bersama wanita yang sejak dulu selalu membuat dia jengkel dan kesal.

Sejak SMA, Marisa selalu menganggap Diana sebagai saingannya. Padahal Diana saja tidak ingat tentang Marisa di masa lalu yang pernah menjadi teman satu kelasnya. 

Marisa ternyata anak penjaga sekolah tempat Diana menimba ilmu. Dahulu, Marisa selalu menjadi bahan bully dan olok-olokkan teman-temannya karena merupakan anak beasiswa karena sang ayah yang bekerja di sekolah itu.

Biasanya Diana yang selalu menolong Marisa dari teman-teman kayanya yang hobi menghina Marisa yang di anggap miskin. Tetapi Marisa tidak pernah merasa berterima kasih dengan apa yang dilakukan oleh Diana kepada dirinya.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
licik kejam jahat mantu kebanggaan ,enak sdh lakor bujuh tapi othor sayang sekaki nhgak dpt balasan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Iklaskah aku di madu?   Bab 3. Keterlaluan

    Diana saat ini masih di sibukkan dengan pesta ulang tahun Raisa. Diana sejak tadi terus melihat jam yang ada di dinding. Acara pesta ulang tahun Raisa sebentar lagi akan dimulai. Teman-teman Raisa dari TK bahkan sudah banyak yang berdatangan. Mereka akan memulai acara karena sedang menunggu Dani yang katanya akan datang. Tetapi sampai jam 15.00 Dani masih juga belum menampakkan batang hidungnya di rumah mereka. Diana mulai kehabisan kesabaran dengan kelakuan suaminya. Saat Diana mencari ponselnya dan hendak menghubungi suaminya terlihat ada beberapa pesan dari Marissa. "Mba, aku pinjam suamimu dulu ya, karena Andien terus menangis ketika Mas Dani meminta untuk pulang. Maaf ya, Mba!" pesan dari Marisa yang disertai dengan video dan foto saat pelaksanaan acara pesta ulang tahun untuk Andien di rumah ibu mertuanya. Diana merasa geram sekali dengan kelakuan suaminya yang tampaknya benar-benar sudah tidak memperdulikan lagi mereka berdua. "Ambil saja!" setelah mengetikkan pesan itu ke

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-29
  • Iklaskah aku di madu?   Bab 4. Kecewa

    Diana menatap putrinya yang telah terlelap. Hatinya sakit melihat Dani yang lebih mementingkan Andien daripada Raisa, putri mereka. Ketika Diana mendengar suara mobil, Diana memilih untuk memejamkan matanya dan memeluk putrinya. Diana malas untuk ribut dengan suaminya untuk hal yang sama setiap waktu. Diana memilih untuk diam dan tidak memperdulikan suaminya. Diana sudah sampai pada titik terlelah hidupnya bersama Dani. "Sayang? Kalian sudah tidur?" Dani membuka pintu kamar Raisa. Dia melihat Diana yang terlihat memejamkan matanya sambil memeluk putri kesayangan, ya. Dulu sebelum dia tahu kalau Andien juga anaknya, Dani begitu sayang pada Raisa dan selalu memanjakan Putri kecilnya dengan cinta yang melimpah. Dani mencium kening kedua wanita yang telah banyak dia sakiti untuk membahagiakan Marisa dan Andien. Wanita yang pernah hadir di masa lalunya, namun kini memaksa masuk kembali ke hidupnya dan mengacaukan segalanya."Maafkan Papa, sayang! Papa janji, setelah menyelesaikan masalah

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-30
  • Iklaskah aku di madu?   Bab 5. Apa maksud kamu?

    "Apa maksud kamu, Yang?" tanya Dani tak paham dengan apa yang dikatakan oleh Diana. Diana memilih meninggalkan Dani yang sedang sarapan dan bersiap-siap untuk pergi ke kantor. Diana bisa melihat raut wajah frustasi yang diperlihatkan oleh Dani. Seketika terbit senyum penuh kemenangan di wajah cantiknya. Sepintas lalu Diana bisa mendengarkan suara Marisa sedang mengomel panjang lebar ditelepon saat Dani menelpon dia dan meminta maaf karena tidak menjemputnya. "Dasar perempuan aneh! Sungguh di luar nurul dan fikri, wanita kurang ajar! Aku istri sahnya saja tidak pernah memarahi suamiku seperti itu. Wanita lancang!" monolog Diana yang mulai merasa terganggu dengan kelakuan Marisa di pagi hari. Marisa sukses merusak mood Diana pagi itu yang susah payah dia bangun sejak tadi. "Maafkan aku! Tadi malam aku terlalu banyak minum sehingga aku bangun kesiangan. Tidak tahu ada apa dengan Diana, dia tidak mau membangunkanku." terdengar Dhani yang mengeluhkan Diana pada Marisa. Marisa terdengar

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-30
  • Iklaskah aku di madu?   Bab 6. Siapa wanita tadi?

    "Siapa wanita tadi, Paman?" tanya Erik ketika dia sudah berhadapan dengan Lukman.Erik adalah putra sahabat Luqman yang diperintahkan oleh ibunya untuk menemuinya. Mereka mempunyai rencana untuk kerjasama dalam membangun Resort di Bali. Proyek itu adalah impian Marissa yang ingin dipersembahkan kepada Raisa sebagai hadiah ulang tahun putrinya tahun depan."Dia adalah keponakanku. Kenapa?" tanya Lukman sambil menatap tajam ke arah Erik yang terlihat tersenyum dengan penuh makna.Sesuai dengan pesan Diana Lukman selalu menyembunyikan identitas keponakannya sebagai pemilik perusahaan itu. Diana tidak pernah ingin menonjolkan diri di hadapan siapapun. Dia lebih senang saat semua orang berpikir perusahaan itu milik pamannya. Karena memang selama ini hanya Lukman yang selalu tampil di depan publik sebagai wajah perusahaan mereka."Kenapa?" tanya Lukman menyelidik.Erik menggelengkan kepala. Dia pemuda yang baik dan selalu menjadi andalan ayahnya yang sekarang sudah bersiap untuk pensiun kar

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12
  • Iklaskah aku di madu?   Bab 7. Sabar

    Diana saat ini sedang berada di sekolah. Dia terus menatap ke arah Raisa yang sedang bermain dengan teman-temannya tampak begitu bahagia."Mama sudah datang?" Tanya bocah kecil itu sambil memeluk ibunya dengan begitu senang."Ya, kenapa Mama datang cuma sendiri aja? Mana Papa?? Bukankah kemarin Papa janji akan menjemput Raisa di sekolah?" terlihat raut kekecewaan di wajah gadis cantik itu ketika melihat ibunya datang sendirian saja.Diana merasa terhenyak melihat wajah sedih putrinya. Ketika menanyakan tentang Dani yang saat ini sedang bersama dengan Marissa dan Andien. Diana tidak tega untuk mengatakan yang sesungguhnya kepada putrinya."Papa masih sibuk di kantornya. Nanti pulang kerja pasti akan menemuimu," Tapi Raisa sudah terlanjur merasa kecewa kepada Dani yang selalu ingkar janji kepadanya."Sebenarnya yang anak papa itu aku atau Andien? Kenapa papa lebih mencintai Andien daripada aku, Mah?" tanya Raisa dengan wajah sedihnya.Diana kemudian memeluk Raisa dia pun sebenarnya mera

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-13
  • Iklaskah aku di madu?   Bab 8. Kamu apa-apaan, Mas?

    Marisa marah sekali kepada Dani yang malah meninggalkan dia begitu saja di mall. Dia terpaksa mengeluarkan uangnya sendiri untuk membayar semua belanjaan yang sudah dia pilih. Uang yang diberikan Dani tentu saja, dengan berbagai alasan dramatis yang dia karang soal Andien.Marissa paling tahu bagaimana cara menaklukkan seorang Dani dan membuatnya tidak bisa berkutik. "Kamu apa-apaan, Mas? Seenaknya saja meninggalkan aku di mall begitu saja. Untung saja aku bawa dompet aku. Kalau gak, aku pasti akan malu di sana." Omel Marissa ketika dia sudah sampai di rumah dan melihat Dani yang sedang berbaring lesu.Ya, Dani merasa sangat lemah setelah mendatangi pihak bank yang mengatakan kalau dirinya yang menarik lewat ATM secara berkala. Mungkin karena dia ceroboh tidak sadar terus menghujani Marissa dengan kemewahan sampai tidak sadar sudah menghabiskan semua tabungannya. "Kamu kenapa? Pulang-pulang marah-marah begitu," kesal Dani yang memasang wajah kesal.Dani tiba-tiba saja merindukan ruma

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-15
  • Iklaskah aku di madu?   Bab 9. Memulai awal baru

    Diana dan Raisa kini bersama di sebuah apartemen mewah dan besar. Diana sangat senang sekali dengan apa yang terjadi pada hidupnya, dengan keputusan nekat yang telah diambilnya. Diana akan memulai kembali kehidupannya tanpa Dani."Mah, kita akan tinggal disini?" tanya Raisa dengan mata berbinar ketika dia melihat kamarnya yang baru. Raisa sesaat melupakan kantuknya yang sejak di mobil tadi menyerang."Ya, sayang. Raisa sekarang mandi sama bibi ya? Lalu tidur. Besok Raisa akan sekolah di tempat baru yang lebih dekat dengan tempat tinggal kita." Diana memeluk putri kecilnya dengan lembut. Hanya Raisa yang menjadi sumber kekuatannya sekarang dalam keadaan terpuruk. "Ye, akhirnya Raisa tidak perlu satu sekolah lagi dengan Andien. Mah, terima kasih ya?" Raisa bahkan sampai mendaratkan ciumannya di pipi Diana yang membuatnya amat bahagia.Marissa memang seketerlaluan itu. Mereka tidak pernah memikirkan perasaanmu sama sekali. Ibu mertuanya juga amat kejam dengan membiarkan Dani dan Marissa

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-20
  • Iklaskah aku di madu?   Bab 10

    "Apa? Diana dan Raisa pergi dari rumahmu? Kok bisa?" tanya Halimah kaget saat Dani bilang menantu tak di anggapnya berani pergi dari rumah mewah putranya.Sungguh di luar dugaannya kalau Diana akan berani melakukan hal itu. Padahal dia begitu percaya diri mengatakan kepada Dani, bahwa Diana selamanya tidak akan pernah melepaskan putranya yang berharta. Makanya dia dengan enteng menyuruh Dani menikahi Marissa begitu masa idah wanita itu selesai."Tentu saja bisa, Mah. Diana Itu wanita yang keras kepala dan tinggi harga dirinya. Aku curiga kalau Diana sudah mengetahui pernikahanku dengan Marissa. Mama sih, main suruh-suruh aku nikahin janda adikku segala. Lihat nih!! Rumah tanggaku bersama Diana kacau jadinya!" kesal Dani sambil mengacak rambutnya.Hatinya kacau banget saat ini. Dia tidak ingin kehilangan Diana dan Raisa. Dani menyesali tindakan ceroboh yang sudah diambil oleh Diana tanpa bertanya dulu padanya.'Kenapa kamu main pergi begitu saja? Padahal Mas sudah mengatur untuk kepin

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-23

Bab terbaru

  • Iklaskah aku di madu?   Bab 40. Ending

    Dengan segala kekecewaan akhirnya Dani kembali ke Indonesia dengan tangan hampa. Dani bahkan tidak bisa bertemu dengan Raisa karena James yang menghalangi mereka untuk bertemu."Kurang ajar! Dasar tetangga tidak ada akhlak! Bisa-bisanya dia merampas istriku! Aku akan melakukan segala cara untuk merebut Diana dan Raisa dari tangan dia!" geram Dani saat dia memasuki rumahnya.Dani dikejutkan dengan kehadiran Marissa dan Andien yang menyambut kedatangannya."Apa yang kalian lakukan di sini?" tanya Dani yang merasa tidak senang dengan kehadiran mereka berdua di rumahnya."Mereka berdua akan tinggal bersama kita!" ucap sang ibu yang tiba-tiba saja sudah berada di antara mereka."Mama tidak usah ikut campur urusanku lagi! Gara-gara mama Aku kehilangan segalanya dan sekarang menjadi pecundang! Mereka bukan tanggung jawabku karena aku sudah menceraikan Dia! Lagipula, Andien bukanlah darah dagingku dan aku tidak akan pernah mau menghabiskan hidupku untuk mengurus dia!" tegas Dani yang menolak

  • Iklaskah aku di madu?   Bab 39

    "Baiklah, aku akan mencapai tuntutanku tapi dengan suatu syarat," pinta James pada akhirnya. Diana tentu saja merasa senang mendengarnya dan antusias untuk segera mengetahui syarat yang James maksud."Apa?""Aku berharap kamu tidak menemui dia lagi. Sayang, aku benar-benar merasa sangat cemburu dan takut kamu akan kembali tergerak hatinya dengan laki-laki itu. Kamu bisa mengerti perasaan aku kan?" tanya James sambil menatap Intens mata Diana.Diana terdiam beberapa saat lamanya. "Kami memiliki anak bersama, James. Bagaimana mungkin tidak akan bertemu dia selama sia hidup ini?" tanya Diana yang merasa Dilema dengan syarat itu.James memeluk Diana. "Aku akan selalu mendampingimu ketika kalian bertemu. Sayang, tolong pahami aku ya? Aku hanya tidak ingin kehilangan kamu!" pinta Jane dengan lembut dan membuai Diana dalam cinta.Diana menatap Dani yang masih menunggu keputusan mereka. " Lalu bagaimana dengan Jasmine? Bukankah kalian bertunangan?"Deg!!James terkejut karena karena Diana ter

  • Iklaskah aku di madu?   Bab 38

    "Gara-gara kamu menerima lamaran James, dia menolak untuk dijodohkan denganku. Dasar perempuan sundal!" pekik gadis itu dengan penuh amarah kepada Diana.Deg!Dani membeku di tempat mendengar hal itu. "Diana menerima lamaran dari James? Tunggu dulu! Kenapa rasanya aku kenal dengan nama itu?" monolog Dani sambil kembali mengingat-ingat nama James di memorynya."Sialan! Bukankah James itu adalah tetangga kami ketika tinggal di luar negeri? Gimana dia bisa melamar Diana?? Bagaimana nasib istrinya? Oh, tidak!! Apakah Diana mau dijadikan istri kedua oleh bajingan itu!" pekik Dani merasa tidak senang dengan apa yang ada dalam pikiran nya.Saat Dani hendak mendekat ke arah Diana, dia melihat seorang lelaki bule yang begitu familiar dimatanya mendekati kedua wanita yang sedang ribut itu. Diana memilih diam dan tidak meladeni gadis itu yang seperti menggila melihat Diana begitu acuh dan tenang dalam menghadapinya yang sudah seperti kesetanan."Stop it, Jasmine!" sentak James yang menarik tanga

  • Iklaskah aku di madu?   Bab 37

    Marissa kembali ke Indonesia dengan perasaan berkecamuk. Ada ribuan dendam yang semakin membuat hidupnya tak tenang jika memikirkan tentang Diana yang merupakan saingan baginya sejak lama. Marissa mengepalkan kedua tangan saat melihat semua barangnya sudah berada di luar dan apartemen itu telah berganti kepemilikan."Sial! Hidupku berubah dalam semalam gegara perempuan kurang ajar itu! Entah apa yang dia lakukan padaku sehingga selalu memberikan kesialan padaku tiap kali bertemu dengan dia!" kesal Marissa yang akhirnya mau tidak mau meninggalkan apartemen itu juga.Pantang bagi Marissa untuk mengemis pada Darma yang sudah membuangnya layaknya kotoran yang tak berharga. Dengan terseok Marissa kembali ke rumah kontrakan yang di tempati oleh Andien dan pengasuhnya."Mama?? Mama akhirnya pulang juga!" teriak Andien dengan penuh kebahagiaan.Marissa yang sedang kesal mendadak baik mood nya saat melihat Andien yang menyambutnya dengan penuh kebahagiaan. Tetapi saat ini dia sedang lelah seka

  • Iklaskah aku di madu?   Bab 36

    James sudah membawa koper miliknya dan bersiap berangkat ke bandara. Dia melirik sejenak ke arah apartemen milik Diana. Dia berharap bisa melihat wanita yang dia cintai untuk terakhir kalinya. Tapi nihil! Disana hanya ada kesunyian karena tampaknya Diana masih sibuk dengan aktivitasnya di pagi hari untuk menyiapkan sarapan buat Raisa dan mempersiapkan diri berangkat bekerja.Dengan langkah gontai James masuk ke dalam mobilnya. Dia sudah merasakan putus asa untuk dapat menyentuh relung hati Diana. Hati wanita jika sudah terluka memang sangat sulit untuk kembali disembuhkan. Butuh waktu dan kesabaran ekstra untuk bisa melakukan itu. James sadar kalau dia sedang melakukan sesuatu yang amat mustahil.Ketika James hendak masuk ke dalam mobilnya tiba-tiba saja sebuah suara mengagetkannya dan sukses membuat James membeku seketika itu juga. "James, apakah kamu berencana pergi untuk tidak berpamitan padaku secara langsung?" tanya Diana dengan suara bergetar."Diana? Kamu sedang apa disitu?" ta

  • Iklaskah aku di madu?   Bab 35

    Diana menatap ponselnya dan membaca pesan yang ditinggalkan James untuknya. "Selamat malam Diana. Maafkan aku yang sudah mengganggu waktumu. Aku hanya ingin menyampaikan padamu bahwa besok aku akan kembali ke Kanada. Maafkan aku jika sudah membuat merasa tidak nyaman Sejak pertemuan kita kembali. Aku harap kamu akan bisa berdamai dengan masa lalumu dan menemukan kebahagian hidup di masa depan."Diana meletakkan kembali ponselnya di atas nakas dia tidak berniat sama sekali untuk menjawab pesan tersebut. Entah kenapa Diana merasakan ada sesuatu yang hilang dalam dirinya. "Selamat jalan, James. Aku mendoakan kebahagiaanmu dari sini. Maafkan aku yang terpaksa harus bersikap ketus kepadamu untuk mengikis jarak yang sedang kau upayakan kembali terjalin seperti dulu. Tapi saat ini hatiku sedang tidak ingin memeluk cinta lagi. Maafkan aku!" sesal Diana sambil menghapus air mata yang mengalir begitu saja di pipinya.Diana kembali melihat ke arah ponselnya yang kembali berbunyi. Tanda ada pesan

  • Iklaskah aku di madu?   Bab 34

    Diana menatap seorang wanita yang saat ini sedang bergelayut manja di lengan seorang pria yang duduk di hadapannya. Saat ini mereka akan menandatangi surat perjanjian kerjasama."Nyonya Diana kenapa datang sendiri saja? Dimana suaminya?" tanya Darma sambil tersenyum pada Diana yang masih berusaha untuk menentramkan hatinya saat ini."Bukan urusan anda. Bukankah pertemuan kita kali ini hanya untuk menandatangani surat perjanjian kerjasama saja? Saya rasa, tak perlu kita membawa pasangan kita di dalam pertemuan seperti ini. Betul begitu, ibu Marissa?" tanya Diana sambil tersenyum mengejek. Bagaimana tidak? Diana jelas mengenai sosok lelaki yang duduk di hadapannya, bahkan kenal siapa istrinya. Kenapa dia datang bersama Marissa yang bukan istri sah lelaki itu? Otak cerdas Diana bisa langsung menilai apa yang sedang terjadi di sana.Marissa mengerucutkan bibirnya. "Rupanya kau masih menyimpan dendam padaku, Diana? Aku sudah melepaskan suamimu yang sudah tak berguna itu. Aku tak peduli pad

  • Iklaskah aku di madu?   Bab 33

    Halimah mendatangi Marissa di sekolah Andien pada jam pulang. Halimah memiliki misi untuk bekerja sama dengan mantan menantunya itu yang sama-sama berotak nakal dan culas."Tante mau apa kesini? Bukankah sejak perceraianku dengan Mas Dani, tante sudah gak sudi lagi kenal dengan kami?" tanya Marissa dengan tatapan sinis ke arah Halimah.Halimah membelalakkan matanya karena Marissa yang terlalu berterang dihadapannya. CkckckHalimah berdecak lidah melihat penampilan Marissa yang terlalu terbuka menurutnya."Kamu tidak malu berpenampilan seperti itu di hadapan anakmu maupun gurunya dan teman-temannya?" tanya Halimah yang sedikit risih melihat keseksian Marissa yang terlalu berlebihan dimatanya.Marissa hendak berlalu dan meninggalkan Halimah yang membuat moodnya rusak siang itu dengan ucapannya yang sok suci."Dengar ya, tan! Bukan kapasitas tante untuk mengomentari hidupku! Sebaiknya tante urus saja hidup tante dan anak tante sendiri. Ga usah rese dengan hidup orang lain!" sengit Maris

  • Iklaskah aku di madu?   Bab 32

    "Awas!" Teriak seseorang ketika Raisa hendak menyebrang dalam keadaan melamun dan diseberang sana ada sebuah mobil yang hendak menabraknya. Sepertinya mobil itu mengalami masalah dengan remnya. Lelaki itu langsung berlari dan menarik Raisa ke pinggir agar tidak tertabrak.Diana yang sedang memasukkan belanjaan ke dalam mobilnya sontak terkejut mendengar insiden itu. Dia menengok ke sampingnya untuk mencari Raisa, nihil."Dimana Raisa?" Diana bermonolog sendiri. Dia tadi melihat Raisa mengikuti dirinya di belakang setelah mereka belanja bulanan, tetapi Raisa sekarang tidak ada disampingnya."Sayang? Kamu dimana?" tanya Diana yang tampaknya masih belum ngeh tentang kejadian tadi yang hampir menewaskan Raisa yang berjalan sambil melamun."Mama!" Teriak Raisa dari seberang jalan sambil digenggam telapak tangannya oleh laki-laki yang tadi menolongnya. Raisa sejenak mengurutkan keningnya karena merasa tidak mengenali lelaki yang bersama dengan Raisa."Kamu dari mana saja? Kenapa datang bers

DMCA.com Protection Status