Home / Romansa / Ikatan Yang Ditakdirkan / 184. Kau Pria Yang Baik

Share

184. Kau Pria Yang Baik

Author: Happy_autunm
last update Last Updated: 2022-03-20 21:07:26

"Kalau mengikuti konsep awal, suami yang bersikap penuh kasih tadi..itu harus turut membantu sang istri dalam menyelesaikan pekerjaan rumah. Karena menurutku itu adalah sebagai bentuk apresiasi dan terimakasih pada sang istri karena sudah membantu meringankan bebannya"

"Tapi sayang, aku tidak pernah menemukan hal seperti itu di sepanjang aku hidup.." Di bawah naungan ayah kandungnya, Alina melihat ibunya hidup dalam kehancuran. Di dalam keluarga baru bersama ayah tirinya, Alina melihat ibunya terjerat dalam ketidakbahagiaan.

"Bagaimana, jika aku mengajak mu untuk memulainya dengan ku?"

Ajakan Zayyad yang begitu lugas itu membuat Alina tertegun. Mata hitamnya menatap dalam mata Zayyad. Hingga beberapa saat berlalu dalam kekosongan,

"Aku tidak yakin"

"Oh!" Hanya satu kata itu yang terucap. Zayyad tak dapat menahan diri untuk tidak kecewa dan itu terukir jelas di raut wajah tampannya yang sesaat diliputi guratan melankolis.

"Kau mas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
The coffeholic Girl
Just can’t wait till zayyad know that he will become a dad ......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   185. Kedatangan Si Kembar

    Maya memasukkan beberapa pakaian kedalam koper dan berkemas dengan cepat. Keluar dari kamar, ia langsung dikejutkan dengan kemunculan ibunya yang menatap kearahnya heran, "Bawa koper sebesar itu mau kemana?"Maya menepuk jidatnya. Bagaimana bisa ia lupa memberitahu ibunya kalau pagi ini ia akan berangkat ke kota Y untuk mengunjungi Alina, "Ah maaf ummi, Maya lupa bilang..""Jangan bilang kamu akan ke kota Y, mau mengunjungi Alina?" Tebak wanita paruh baya itu, seperti sudah menduga kemana anak tunggalnya itu akan pergi."Ummi benar" Maya menganggukkan kepalanya, tersenyum."Sayang, tapi hari ini mereka akan datang.." Nur mengerutkan keningnya, menatap putri cantiknya rumit. Ia lupa memberitahu hal penting itu pada putrinya, "Bagaimana jika perginya di tunda dulu?"Sepasang alis Maya bertaut. Memangnya siapa yang bakal datang sampai ibunya itu menyuruhnya untuk menunda berpergian ke kota Y mengunjungi Alina, "Ya engga bisa ummi. Maya sudah

    Last Updated : 2022-03-23
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   186. Berpikir Untuk Memiliki Anak?

    "Aku Rahul paman dan ini adikku Rahil" Jelas si kakak, yang lebih dulu lahir. Walau hanya selisih lima menit, tapi perawakannya benar-benar menunjukkan seorang kakak yang baik."Ini Rahil?" Zayyad memegang pundak Rahil dan bocah itu mengangguk pelan terlihat malu-malu.Zayyad tersenyum kecil, mengacak-acak rambut keduanya, "Bagaimana cara paman membedakan—""Tahi lalat.." Seru Rahul, yang memang sejak awal sikapnya jauh lebih berani ketimbang sang adik, "Rahil ada tahi lalat di ujung alis kanannya..""Ohya?" Zayyad langsung menoleh ke wajah Rahil dan memperhatikan ujung alis kanannya. Itu benar. Ada tahi lalat kecil di sana."Ya sudah, kalian berdua main yang baik ya. Jangan buat kacau.." Peringat Zayyad lembut dan kemudian berbisik kecil pada keduanya, "Nanti bibi Alina ngambek.."Sontak kedua bocah itu ter-kikik kecil sambil mengangguk-anggukkan kepala.Di samping itu Alina di dapur, duduk di atas meja dengan satu mang

    Last Updated : 2022-03-23
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   187. Tipe Pria Rumahan

    "Kau serius, Zayyad sampai melakukan hal menggemaskan itu untuk si kembar?"Maya dan Alina sudah berada di warung langganan mereka. Alina sengaja membawa Maya ke sana untuk berbincang banyak hal sebelum kembali ke vila."Em, menurutku dia benar-benar menyukai anak kecil" Alina mengaduk sedotan di gelas jus jeruknya dan menyedotnya sedikit. Rasa asam jeruk dan dinginnya es langsung menyegarkan tenggorokannya."Jika begitu, apa yang membuat mu ragu untuk memberitahu Zayyad mengenai kehamilan mu?" Maya mengaduk mie goreng miliknya. Ia sengaja memesan seporsi makanan karbohidrat itu karena ia belum makan siang."Aku ragu may..""Kenapa?""Jika seandainya yang ku kandung ini adalah bayi perempuan, aku terlalu takut mempercayakan Zayyad sebagai ayah dari putriku kelak. Sekalipun itu adalah darah dagingnya sendiri, tapi tetap saja—" Sesaat Alina menghela nafas berat, "Aku tidak dapat mempercayakannya"Tidak perlu bertanya lebih jauh, M

    Last Updated : 2022-03-25
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   188. Gagal Melarikan Diri

    "Lain kali jangan merepotkan Zayyad dalam hal seperti ini. Karena dia itu sudah cukup repot mengurus ku.." Alina melipat kedua tangannya di depan dada, menatap punggung Faqih yang baru saja menutup pelan pintu mobil."Kalau begitu apa harus aku merepotkan kakak ipar, hem?" Faqih memutar badannya kearah Alina."Aku tidak pernah mengakui mu sebagai adik ipar" Alina berdecih."Kalau begitu aku juga tidak akan menganggap mu kakak ipar ku""Ya, lakukan saja begitu" Alina menganggukkan kepalanya mantap."Kak Zayyad, lain kali aku akan merepotkan mu lagi dengan menitipkan si kembar kemari.." Seru Faqih, sengaja mengeraskan suaranya untuk membuat Alina kesal."Kau ini, bukannya sudah ku katakan Jang—""Kau bukan kakak ipar ku, kenapa harus aku mendengarkan mu?"Alina menggeram kesal. Bocah sialan satu itu, benar-benar menguras emosinya.Zayyad yang melihat perdebatan keduanya, menggeleng-gelengkan kepalanya sudah terbiasa.

    Last Updated : 2022-03-25
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   189. Alat Tes Kehamilan

    Pagi harinya, tepat setelah sarapan. Alina dengan sangat terpaksa mengikuti Zayyad ke rumah sakit. Tapi sebelum itu, Alina duduk malas di atas kursi, memperhatikan Maya yang sibuk membereskan meja makan. Tidak pernah terpikirkan oleh Maya, sarapan hari pertamanya di vila itu akan disiapkan oleh Zayyad. "Zayyad benar-benar memanjakan mu yaa.." Tutur Maya, sekilas melirik kearah Alina yang tampak bersandar lemas di kepala kursi. Alina tidak berkata apa-apa, hanya mengulas senyum kecil. Saat itu pikirannya benar kacau. Memikirkan bagaimana cara agar Zayyad tidak jadi membawanya pergi ke rumah sakit. Maya menyusun piring-piring kotor itu dan membawanya ke tempat cucian piring. Lalu ia kembali dan mengambil beberapa gelas. Maya melihat Alina yang semakin tak karuan saja itu tampak menggigit jari telunjuk dengan perasaan cemas. "Apa yang sedang kau pikirkan?" Maya merasa tak tahan untuk tidak bertanya. "May!" Alina melipat kedua tangannya di

    Last Updated : 2022-04-09
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   190. Biar Ku Antar

    Dan disinilah mereka berada sekarang. Di ruang dokter spesialis kandungan. Dokter yang berjaga di ruang itu sama dengan dokter yang Alina jumpai tempo hari.Melihat kedatangan Alina, dokter berhijab itu mengulas senyum hangat menyambut kedatangannya, "Loh, bu Alina?" Sekilas wanita paruh baya itu melirik kearah Zayyad yang berdiri bersampingan dengan Alina, "Kali ini anda datang dengan suami Anda Bu?"Melihat itu terang saja Zayyad terkejut. Zayyad menoleh kearah Alina dengan tatapan penuh penekanan menyiratkan, 'Jadi kau sudah pernah kemari sebelumnya?'Alina membalas tatapan Zayyad itu dengan senyum tertekan. Lalu ia menoleh pada dokter kandungan itu yang masih tersenyum lembut kearahnya, "Y-ya"Mau Alina mengakuinya atau tidak. Itu tidak akan mengubah fakta kalau Zayyad saat ini berstatus sebagai suaminya."Silahkan duduk" Tawar dokter berhijab itu ramah, mempersilakan Alina dan Zayyad duduk.Tapi Zayyad yang tampak tak sabaran itu langsu

    Last Updated : 2022-04-10
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   191. Itu Hanya Secangkir

    "Tapi Maa, sekarang aku masih di perusahaan" Bakri mengambil cangkir dan menuangkan beberapa sendok bubuk kopi ke dalamnya, "Kita undur saja jadi akhir pekan, gimana? "Gak bisa sayang..." Terdengar suara wanita paruh baya yang penuh kasih dari seberang, "Mama juga udah atur tempat buat pertemuan kalian berdua. Emang kamu gak bisa ya izin barang setengah hari aja dari kantor?" Bakri meletakkan ponselnya dibawah telinga dan menjepitnya dengan pundak kanannya. Tangannya terus mengangkat cangkir dan mengisinya dengan air hangat, "Bukannya gitu Ma, kemarin aku baru aja ambil cuti. Jadi, aku gak enak aja Ma, kalau harus izin cuti lagi" "Apa perlu mama datang ke perusahaan dan meminta izin langsung ke atasan mu?" "Mama, bercanda?" Seru Bakri setengah terkejut. Tangannya pergi mengambil sendok dan mulai mengaduk cangkir kopi, tak lupa ia menambah beberapa sendok gula ke dalamnya. "Sekarang juga mama siap-siap dan segera datang ke perusahaan kamu"

    Last Updated : 2022-04-10
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   192. Kebohongan Yang Terkuak

    "Pokoknya titik. aku gak setuju kamu sama si bajingan kaku itu!" Kekeuh Alina, yang entah sudah berapa kali mengulang ucapan penuh ketidaksetujuan itu sepanjang perjalanan mereka pulang ke vila.Jika tau tadi itu Maya pergi menemui Bakri untuk suatu hal seserius pernikahan, Alina pasti akan menolak keras untuk pergi. Di matanya, Maya yang cantik nan anggun itu terlampau murni dan kerapkali naif. Alina sungguh tidak sanggup membayangkan teman tersayangnya itu kelak hancur lebur hanya karena ulah bajingan tak tau diri diluar sana."Tadi itu kami cuma ta'aruf doang. Itu kenapa aku ajak kamu ikut itu buat nemenin aku" Terang Maya. Ia jelas tau Alina sangat kesal padanya saat ini.Maya sadar, Alina selalu bersikap overprotektif mengenai pria-pria yang mencoba singgah dalam hidupnya.Yang salah satunya adalah Faqih.Juniornya yang satu itu berkali-kali mencoba mendekatinya semasa di kampus dulu, tapi Alina selalu menjadi tembok besar sebagai penghalang.

    Last Updated : 2022-04-11

Latest chapter

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   Extra Chapter: Pernikahan Yang Bahagia 2

    Setelah makan siang, Zayyad mau tak mau harus bergegas ke perusahaan karena urusan mendesak. Alina yang tiduran santai di kamar, masih merasa penasaran sebenarnya apakah ada yang spesial dengan hari itu.Baru saja Alina membuka ponselnya dan sebuah notifikasi muncul. Tidak lain itu adalah pengingat anniversary pernikahannya dengan Zayyad yang ke enam."Ah, jadi hari ini anniversary pernikahan kami yang ke enam" Tanpa sadar mata Alina berkaca-kaca. Masih teringat dulu tekadnya yang akan segera bercerai dengan Zayyad setelah semuanya usai. Tapi tak mengira jalan takdir begitu indah, membuat hatinya luluh dan memutuskan untuk mempertahankan ikatan sucinya dengan Zayyad."Kira-kira aku beri kejutan apa ya?"Tepat di malam harinya. Alina mendapat telfon dari Maya. Seperti tebakannya, si kembar sedang nangis-nangis menolak pulang dan merengek minta menginap di rumah Maya. Kebetulan besok adalah akhir pekan, mereka tidak ke sekolah, akhirnya Alina memberi izin, "Janji gak buat repot aunty Ma

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   Extra Chapter: Pernikahan Yang Bahagia 1

    Alina duduk santai di atas sofa setelah menyelesaikan pekerjaan rumah. Ferdi yang hanya fokus mengurusi hal-hal di luar vila, sudah menyelesaikan pekerjaannya dan pulang lebih awal. Sebelum itu Ferdi pamit pada Alina dan tentunya Alina tidak lagi judes seperti dulu. Perubahan sikap Alina itu membuat Ferdi sangat bersyukur.Alina melipat kedua kakinya di atas sofa dan memegang semangkuk buah strawberry di tangan. Menyalakan televisi, Alina menonton acara gosip pagi yang membosankan sambil mengemil strawberry segar kedalam mulutnya.Begitulah keseharian yang Alina jalani jika seorang diri di rumah. Zayyad pergi ke perusahaan dan anak-anak ke sekolah. Hanya Alina seorang yang berdiam diri di rumah. Tentunya hal itu tidak lagi membosankan, karena Alina sudah cukup terbiasa menjalani hari-hari panjangnya sebagai ibu rumah tangga."Sayang, aku pulang"Alina terkejut. Mendapati seseorang berbisik halus di telinganya dan kedua tangan besar yang memijat lembut pundaknya. Dengan strawberry di a

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   Catatan Sifaaz

    Dear, My loyal readers..❤️ Sebelumnya saya ingin berterima kasih sekali untuk kalian semua yang sudah mengikuti kisah cinta sederhana Alina dan Zayyad yang tentu saja fiktif, tapi saya berharap kisah ini dapat menjadi sedikit menginspiratif. Novel yang terdiri dari dua ratusan chapter lebih ini, pernah membuat saya beberapa kali ragu dan pesimis dalam menyelesaikannya. Saya merasa cerita ini berubah menjadi membosankan dan alurnya terasa tidak lagi menarik. Terkadang saya berpikir, "Siapa yang akan membaca karangan membosankan ini?" Tapi melihat vote-an dan membaca beberapa komentar kalian yang saya temui di beberapa akhir chapter, rasanya saya seperti baru saja menemukan oasis di padang pasir. Seketika semangat saya bangkit dan saya berpikir— saya harus segera menamatkan kisah ini dan jangan sampai membuat para pembaca setia saya kecewa. Jujur, dukungan dan komentar positif kalian, sangat berperan besar dalam proses saya menamatkan cerita yang penuh

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   Epilog

    Kini Alina hidup bahagia dengan keluarga kecilnya. Tidak pernah terduga, semua itu bermula dari perjodohan yang diatur neneknya. Alina yang bertekad kuat untuk tidak menikah, akhirnya terikat dalam ikatan sakral pernikahan dengan seorang pria asing. Alina yang berpikir untuk bercerai setelah semuanya usai, tapi takdir malah membuatnya terjerat dengan Zayyad.Segalanya berawal dari paket bulan madu dan hotel. Disinilah tragedi bermula atau lebih tepatnya sekarang Alina berpikir— puncak dari rezeki tak ternilai harganya lahir di dunia ini. Yang tak lain 'si kembar'. Kado terindah dalam hidup Alina. Yang membuat Alina tak ragu untuk menghabiskan sisa hidupnya bersama dengan Zayyad, ayahnya si kembar.Lima tahun berlalu sudah. Vila Zayyad tidak lagi hening dengan keberadaan dua buah hati mereka. Zayyad yang sudah lama tak bekerja, memutuskan untuk kembali ke perusahaan demi menjadi sosok panutan ayah yang baik untuk putra putri mereka. Sedang Alina memutuskan untuk m

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   208. Menziarahi Kuburan

    Sekitar dua hari Alina terbaring di rumah sakit, Alina yang sudah tak tahan lagi membujuk Zayyad untuk segera membawanya pulang. Jikapun harus beristirahat, ia ingin merehatkan tubuhnya di rumah. Zayyad mengkonfirmasi ke dokter, apakah Alina dan anak mereka sudah bisa dibawa pulang. Setelah memperoleh izin dari dokter, mereka pun bersiap-siap untuk pulang. Maya turut membantu membereskan barang-barang. Di mobil, Alina duduk menggendong bayi perempuannya dan dan bayi laki-lakinya digendong Maya yang duduk di belakang. "Apa menurut mu kita perlu menyewa jasa babysitter?" Alina menoleh kearah Zayyad yang fokus mengemudi. Ini adalah pertama kalinya bagi Alina. Tapi tidak taunya sudah dapat dua saja. Alina takut akan linglung kebingungan merawat si kembar seorang diri nanti. "Tidak perlu. Kita kan sama-sama gak bekerja. Jadi menurutku, kita berdua saja sudah cukup" "Kamu yakin?" "Em" "Janji ya nanti mau ikut repot sama aku?" "Janji"

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   207. Kejutan Paling Indah

    Di sinilah aku terbaring sekarang. Di atas ranjang rumah sakit, di mana aku berjuang keras melahirkan makhluk kecil yang sudah ku kandung sembilan bulan lamanya. Rasanya seluruh saraf dalam tubuhku seperti akan putus, tenaga ku seakan habis. Perasaan itu begitu baru bagiku dan terasa cukup nyata. Berada antara hidup dan mati demi memperjuangkan makhluk hidup baru. Detik itu aku terpikir, apakah seperti ini yang ibu rasakan dulu ketika melahirkan ku? Aku meremas kain seprai ranjang rumah sakit, mengigit bibir bawah ku dan kembali mengejan. Hingga entah kapan seorang pria datang menyingkap tirai dan bergegas masuk. Sesaat aku melirik siapa yang datang. Itu tak lain adalah sosok tubuh dari pemilik mata coklat bening yang paling menawan yang pernah ku temui— Zayyad. Seketika bola mata hitam ku bergetar pedih. Aku tak mengerti kenapa, serasa dunia ku berhenti berputar hingga beberapa detik. Aku melihatnya datang padaku. Meraih tangan ku dan menggenggamnya

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   206. Pergi Ke Kota Z

    "Nenek, engga lama lagi cicit mu akan segera lahir" Alina tersenyum dan berbicara seorang diri. Alina mengelus perut besarnya dan wajahnya terus menoleh ke samping. Seakan-akan ada neneknya yang duduk tepat disebelah nya.Pemandangan dari ruang tamu itu, diam-diam di intip oleh Maya dan Zayyad. Maya menghela nafas berat dan menoleh pada Zayyad, "Kau lihat sendiri kan!" Maya bersuara pelan tapi tak mengurangi emosi marah dan kesal yang terukir jelas di raut wajahnya, "Sebulan sudah berlalu lagi dan Alina masih saja begitu. Zayyad, apa kau akan terus membiarkannya seperti ini?"Zayyad diam, memilih untuk tidak berkata apa-apa. Bukan hanya Maya yang mengkhawatirkan keadaan psikis Alina tapi dirinya pun juga. Hanya ia memutuskan untuk yakin, percaya dan sabar menanti. Kalau Alina akan segera menjadi Alina yang dulu— istrinya yang arogan, keras kepala dan tangguh."Kalau bukan karena aku menghargai keputusanmu sebagai suami dari Alina. Aku pasti akan memb

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   205. Perselisihan Maya Dan Zayyad

    Delapan bulan akhirnya berlalu sudah. Aura ibu hamil dari seorang Alina kian sempurna. Emosinya pun tampak jauh lebih stabil dari trimester pertama dan kedua. Perut Alina membesar dan itu cukup besar nyaris membuat Maya curiga kalau dugaannya itu benar. Bayi yang dikandung sahabatnya itu adalah kembar.Banyak baju yang Alina tidak muat memakainya dan nyaris sobek. Alhasil Zayyad membeli banyak baju khusus untuk ibu hamil buat Alina yang masih tinggal di rumah almarhum neneknya itu.Zayyad mengira kondisi Alina akan segera membaik, tapi ternyata sebaliknya. Istrinya itu mulai berhalusinasi kalau Erina masih hidup dan masih bersama dengan mereka di rumah kecil itu."Kamu udah siap buat buburnya?" Alina datang ke meja makan dan melihat Zayyad yang baru saja menghidangkan semangkuk bubur hangat."Sudah" Zayyad tersenyum. Ada setitik kesedihan jauh di dasar mata coklat bening itu."Kalau begitu aku bawa ke kamar nenek ya" Alina mengambil mangkuk bubur d

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   204. Alina Pergi Meninggalkan Vila

    Tiga hari setelah kabar duka itu. Para kerabat dari pihak Irsyad dan rekan Erina berdatangan ke vila Zayyad setiap malamnya untuk membaca Yasin. Termasuk dengan Maya dan keluarganya yang sudah hadir sejak hari pemakaman. Mereka menginap di vila Zayyad membantu Zayyad mengurus segala keperluan.Zayyad benar-benar lemah tak bertenaga dengan keadaan ini. Sepasang matanya terlihat kuyu dan tubuhnya mengurus. Ia sedih dengan kepergian Erina yang begitu mendadak. Salah seorang wanita di samping Alina yang baru-baru ini menjadi pengecualian dari rasa takutnya.Zayyad pun tak berdaya menghadapi dua orang yang di sayangi nya yang jelas begitu drop dengan kenyataan pahit ini. Kakeknya terus jatuh bangun tak sadarkan diri dan Alina yang sampai hari ini menolak kenyataan kalau Erina sudah meninggal.Tepat di hari pemakaman, kakeknya tersungkur jatuh mencium tanah dan Alina mengurung diri seharian di kamar neneknya dengan sepiring nasi goreng yang sudah basi. Nasi goreng yan

DMCA.com Protection Status