Share

63. Ketika Fania tahu kejahatan keluarga Mauren

***

Malam harinya, tepat pukul 19.00 WITA, disebuah hotel bintang lima di kota Jakarta.

"Selamat malam, saudara-saudara sekalian. Saya mempersiapkan pesta ini khusus untuk menyambut cucu kesayangan ku. Karena itu, saya mengundangnya untuk naik ke atas podium."

Saat mendengar suara sang kakek menyebut cucu kesayangan. Fania melangkahkan kakinya, bermaksud untuk naik ke podium.

Namun, baru saja selangkah, dengan cepat Ridel menarik pergelangan tangannya agar tetap berdiri disampingnya.

"Lepaskan aku, Brengsek! Aku sudah dipanggil kakek," bisik Fania berusaha menahan amarahnya.

"Apa kau pikir ini pestamu? Jangan bodoh, Fania. Terimalah kenyataan, kalau mereka hanya ingin memperalat mu saja."

"Aku harus,"

Fania tak meneruskan kalimatnya, ketika sang kakek menyambut kedatangan sesosok pria tampan dengan pelukan hangat. "Apa aku tidak salah lihat? Bukankah itu Marthin adik bungsuku?"

"Kau tidak salah lihat, pesta ini bukan untukmu tapi untuk menyambut kepulangan cucu kesayangan kakekmu."

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status