Share

159. Gadis bisu

Penulis: Yully Kawasa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-22 19:25:21

*****

Dua bulan kemudian ....

Langkah kaki seorang pria bertubuh pendek, gendut, dengan perut yang membuncit marah-marah kepada salah satu karyawan nya yang ketahuan datang terlambat.

Tanpa rasa kasihan pria itu langsung saja melayangkan tamparan keras ke wajah gadis yang berdiri diam dihadapannya.

Plakkk !!!!! Plakkk !!!!!

Gadis itu hanya diam, tangannya tidak langsung mengelus pipinya yang perih akibat tamparan itu.

Gadis itu hanya mampu menundukkan kepalanya. Dia tidak tahu apa yang terjadi, tapi akhir-akhir ini sang bos sering marah. Lima detik saja terlambat, sudah pasti tangan sang bos akan meninggalkan kenangan di wajahnya.

Meskipun begitu gadis itu tak punya pilihan, karena restoran itu satu-satunya yang bisa menerimanya bekerja dengan semua kekurangan yang dimilikinya.

"Apa ini caramu bersyukur, ha? Aku menerima mu kerja karena kasihan, tapi apa yang kau lakukan? Kau malah sering terlambat, Brengsek!" teriak pria itu emosi.

Gadis itu mengeluarkan notes dan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   160. Tawaran Kerjasama

    Apa aku sedang bermimpi? Perusahaan RnB mau menginvestasikan uang ke restoran saya yang kecil ini? Bahkan membangunnya untuk menjadi restoran berkelas? Bukankah letak restoran ini tidak strategis? Pria itu diam mematung, tidak ada satu katapun keluar dari mulutnya. Dia seakan-akan sedang berada dalam dunia mimpi. Ridel menatap pria itu dengan senyuman, dia tahu persis apa yang ada dalam benak pria itu. "Apakah Anda keberatan kalau Perusahaan RnB menginvestasikan dana ke restoran ini?" tanya Ridel menatap sekelilingnya. Restoran yang sebenarnya cukup luas, hanya saja pengaturannya yang tidak tepat sehingga membuat bangunan itu terlihat sempit. "Saya tidak bermimpi kan, Pak Ridel?" Pria itu menampar keras kedua pipinya untuk memastikan kalau itu bukanlah mimpi. "Astaga, Pak. Walaupun bagi Anda ini mustahil, bukan berarti Anda akan menyakiti diri sendiri untuk memastikannya!" Ridel terkejut melihat atraksi nekat pemilik restoran. "Maaf, Pak Ridel. Kenapa Anda justru memilih r

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   161. Penyesalan yang terlambat

    "Sial! Aku membuang waktuku hampir satu jam! Hanya untuk menunggu pria seperti kamu?" umpat Monik secara terang-terangan, ketika Ridel tiba. "Maaf, Monik. Aku tidak bermaksud terlambat, hanya saja di trotoar tadi aku tanpa sengaja menabrak seorang wanita hamil. Untungnya dia tidak apa-apa," ujar Ridel memberi penjelasan, baginya wajar kalau Monik marah karena waktu satu jam bukankah waktu yang singkat. "Tabrakan? Di trotoar? Oh ... terus apa urusannya denganku, ha?" bentak Monik tambah kesal. "Maksudmu ...?" Ridel bertanya kebingungan. "Katanya kerja di perusahaan, tapi apa? Untuk ke sini saja kamu harus jalan kaki! Aku yakin dari nafas kamu yang tidak beraturan, kau pasti berlari untuk mencapai tempat ini, 'kan? Kerja kantoran tapi menyewa ojek online saja kamu tidak mampu, apalagi memenuhi kebutuhanku?! Yang ada aku ikutan miskin seperti kamu!" umpat Monik tidak ada ampun. "Ha ...?" "Pakaian yang kau kenakan saja tidak mencapai empat ratus ribu!" ejek Monik. "Maksudmu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   162. Apa? Fania hamil?

    ***** "Ridel! Apa ini kehidupan yang kau inginkan? Bangun!" teriak Bernad Liu penuh amarah. Berlahan-lahan Ridel membuka matanya, dia terkejut menemukan orangtuanya kini berada dalam kamar hotel, di mana dia menginap. "Bagaimana ayah dan ibu bisa masuk?" Ridel bertanya ditengah keterkejutannya. "Apa ini hobi barumu, Nak?" tanya Aura, air mata mengalir dari wajah cantiknya. "Maksud, ibu?" Ridel terkejut melihat airmata di wajah sang ibu. "Apa kamu bahagia dengan Kehidupan mu yang sekarang?" Aura memegang wajah putra tunggalnya. "Jawab pertanyaan ibumu, Brengsek!" teriak Bernad Liu kesal. "Maksud ayah dan ibu apa? Ridel benar-benar tidak mengerti!" tanya Ridel kebingungan. "Apa kamu akan terus hidup dengan bergonta ganti pacar, ha? Dalam jangka waktu sebulan lebih, sudah lima belas orang sekretaris yang resign! Kamu tahu gara-gara apa?" teriak Bernad Liu kesal. "Ayah sudah tahu?" tanya Ridel menundukkan kepalanya. "Apa yang membuat kamu seperti ini, Ridel? Gonta ga

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   163. Jangan sentuh aku. Aku sedang hamil!

    Aura tercengang, "Apa maksudmu ... Fania merahasiakan kehamilannya, karena tidak mau kehilangan hak asuh atas calon anaknya? Bukankah dengan kekuasaan keluarga Liu cukup untuk membuat dia kehilangan hak asuh, jika nantinya kau sebagai ayah kandungnya menuntut hak asuh nantinya?" Ridel hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. “Kalau dia bersedia merawat janin itu, tapi bagaimana kalau dia memilih menggugurkannya? Bukankah kita akan kehilangan kesempatan untuk memeluk cucu sendiri? Kenapa aku begitu bodoh?” Bernad Liu memukul jidatnya sendiri. "Aku sangat mengenal Fania. Menjebloskan orangtua yang hampir melenyapkan nyawanya saja, dia tak sanggup. Apalagi membunuh darah dagingnya sendiri. Dia tidak akan pernah tega ... yang ada dia tidak ingin aku mengambil hak asuh anak itu nantinya." Kalimat sederhana Ridel, cukup membuat kedua orang tuanya dapat bernafas lega. Bernad Liu langsung saja menelepon dan memerintahkan semua anak buahnya untuk mencari keberadaan Fania. "Baga

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   164. Ketika Fania membenci Ridel

    Jlep Auw Akkhhh Fania terkejut ketika rudal Ridel yang telah mengeras masuk ke dalam gua pribadinya dan mengamuk di sana. Dia menjerit. Namun, jeritan itu tak serta merta membuat Ridel berhenti. Tapi sebaliknya, rudalnya semakin beringas keluar masuk gua gelap milik Fania. "Aku hamil! Aku mohon pelan-pelan!" pinta Fania lemas ketika tubuh Ridel mempercepat goyangannya dan Fania merasakan Ridel memasukkan rudalnya dengan tidak beraturan. Suara Fania sama sekali tidak didengar Ridel, dia sibuk menuntaskan hasratnya. Bukan hanya sekali lahar panas menyembur keluar dari bibir adik kecilnya, tapi sepertinya Ridel belum puas juga. Astaga, bagaimana ini? Bisa-bisa aku keguguran! Plakkk !!! Fania menampar keras pipi Ridel. Bukannya menjauh, tapi Ridel semakin membenamkan rudalnya lebih dalam sehingga Fania berteriak kesakitan. Teriakan Fania bukannya membuat Ridel berhenti tapi justru sebaliknya, dia semakin buas. "Apa sekarang kau puas? Siapa suruh tak memberikan bagian

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   165. Ketika Arzenio menghina orang yang salah

    Begitu sampai tujuan Ridel segera menghapus air matanya dan keluar dari mobil. Ridel melihat sekelilingnya, tapi tidak ada seorang pun di sana, dia hanya merasakan angin sepoi-sepoi yang menerpa tubuhnya. Dia melangkahkan kakinya, menuju lokasi sesuai dalam ingatannya. Dia menatap dengan cermat rerumputan yang seperti bekas pijakan yang membentuk jalan baru walaupun samar. 'Astaga jadi di sini kejadian tragis itu terjadi?' batin Ridel begitu melihat rerumputan yang seperti baru selesai bergulat. Sebesar apapun Ridel mencoba untuk mengingat wajah gadis yang dipaksa melayaninya, tapi dia sama sekali tidak memiliki gambaran. 'Aku kesulitan mengingat wajah gadis itu. Selain semalam sudah gelap, kondisiku saat itu juga sedang mabuk berat. Namun, satu hal yang pasti wangi badannya sangat ku kenal. Tapi siapa?' Tidak mau menambah rumit pikirannya, Ridel memilih melupakan kejadian di malam itu. Dia hanya bertekad. Jika wanita itu datang dan meminta pertanggung jawaban, maka dia aka

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   166. Sekretaris pilihan

    "Keluarga Mauren lagi! Keluarga Mauren lagi! Kapan aku tidak akan berhubungan dengan kalian, ha? Apa semua kesulitan yang aku ciptakan belum membuat Anda sadar juga? Jawab!" teriak Ridel kesal. Arzenio terkejut, dia sama sekali tidak menyangka kalau Ridel adalah putra tunggal Bernad Liu. Dia juga tidak menyangka kalau putri yang dibuangnya ke jalanan justru menjadi istri dari seorang pengusaha suskes. Arzenio lemas menerima kenyataan itu. Dia tahu betul sangat mustahil Ridel akan menyetujui permintaannya. Kalau dia meminta, yang ada dia akan mendapatkan kesulitan baru. Arzenio memilih diam seribu bahasa. Ridel mengambil ponsel dari sakunya dan menelepon. "Halo!" terdengar suara dari seberang. "Blokir semua penjualan dari pabrik milik keluarga Mauren! Ambil alih seluruh aset lainnya juga! Kesalahan Arzenio, maka akan dibayar juga oleh putra dan putrinya. Jadi aku mau kalian membuat usaha keluarga besar Mauren juga dalam masalah! Umumkan, barang siapa yang membantu usaha kelua

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   167. Sekretaris cacat

    Keesokan harinya .... Perusahaan RnB langsung dihebohkan dengan kedatangan karyawan baru yang menjabat sebagai sekretaris CEO Perusahaan RnB. Akan tetapi kali ini berbeda dari biasanya, mereka bergunjing tentang kekurangan yang dimiliki gadis yang menjabat sekretaris Ridel. "Baru kali ini Perusahaan RnB menerima karyawan yang memiliki cacat tubuh!" "Kamu lihat pipi kirinya ada bekas sayatan!" "Bukan hanya itu disebelah kanan juga ada bekas luka bakar!" "Dengar-dengar dia sedang hamil!" "Bagaimana reaksi Bos, kalau tahu sekretaris yang dibawa orangtuanya seperti monster?" "Kalau tidak salah dia juga bisu!" "Ha? Apa kalian tidak salah?" Bisikan demi bisikan terjadi diantara karyawan. Tapi bisikan itu berganti senyuman, ketika Fania melangkahkan kakinya menuju lantai sembilan di mana Ridel berada. Fania tahu dirinya menjadi topik terhangat di Perusahaan RnB, tapi dia hanya diam saja. Fania menuliskan sesuatu di notes miliknya dan diperlihatkannya kepada Ridel, pria

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27

Bab terbaru

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   222. Akhir cerita

    ___ "Tidak! Pasti buka, Ridel," teriak Fania tersadar dari pingsannya. "Apakah anda baik-baik saja? Tadi anda pingsan di bandara. Jadi kami melarikan mu ke rumah sakit." "Saya tidak butuh ke rumah sakit. Turunkan aku di sini saja, aku mau menemui Ridel!" tegas Fania dengan pikiran kacau. "Kalau yang kau maksud itu Ridel Liu seorang pengusaha muda. Maka kau tidak perlu turun, karena ambulance ini kebetulan akan menuju ke rumah sakit di mana Ridel berada." "Berita yang sedang beredar itu bohong, kan? Ridel tidak mungkin meninggal, kan?" teriak Fania histeris. Bukannya memberi jawaban, mereka justru diam membisu. Begitu tiba di rumah sakit, Fania langsung saja turun dan berlari menuju di mana ruangan Ridel berada. "Berita yang beredar luas itu bohong, kan, Alex?! Ridel tidak mungkin meninggal, kan? Jawab!" teriak Fania mengguncang pundak Alex ketika dia melihat Alex. Airmata terus saja mengalir membasahi wajah cantiknya. Tangisan Fania meledak, ketika dua perawat mendor

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   221. Kematian palsu

    *** Raya mundur selangkah demi selangkah, kakinya terasa lemas. Tubuh yang lemah itu jatuh hampir menyentuh lantai kalau saja terlambat ditangkap oleh sang suami yang baru saja selesai mengangkat telepon dari anak keduanya. "Putra kita tidak mungkin meninggal kan, yah? Aku pasti sedang bermimpi! Bangunkan aku. Aku ingin melihat putraku," bisik Raya lemah.Dia membenamkan wajahnya di dada bidang sang suami. Pakaian yang dikenakan Liu basah oleh airmata sang istri. Sejenak Bernad Liu diam membisu, mencoba mencerna setiap kata yang keluar dari mulut si istri, sampai akhirnya dia memilih bertanya, "Dokter, apa yang dikatakan istriku benar? Apa Anda tidak salah memberi informasi?" airmata mengalir dari kelopak mata Liu. Hatinya terluka, luka yang tidak bisa diobati dengan cara apapun. Dokter menatap pasangan suami istri itu, bingung. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa pasangan suami istri ini justru menangis? Apa aku mengatakan sesuatu yang menyinggung perasaan mereka? Tapi apa?! Buk

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   220. Jangan ada yang bergerak!

    Tidak ingin mengambil resiko, dokter langsung saja menelepon Direktur dan memintanya datang ke ruangan Ridel segera. Tanpa memberitahu apa yang sebenarnya terjadi. Direktur mengirim pesan kepada sang dokter yang tidak lain adalah sahabatnya sendiri. Dokter terbaik yang sengaja didatangkan dari negeri seberang untuk menangani Ridel. [Setelah penandatanganan kontrak ini, aku langsung ke sana. Aku sudah menyuruh asistenku menemui kamu lebih dulu. Maaf atas ketidak-nyamanannya. Aku harap kamu maklum, keluarga Liu masih shock akan kejadian yang menimpah putra tunggal mereka.] Ya! Yang ada dipikiran Direktur rumah sakit hanya satu, pasti keluarga Liu tidak mengisinkan sahabatnya masuk. Direktur merasa itu wajar karena sahabatnya itu sama sekali tidak memiliki garis wajah orang Indonesia atau negara lainnya di Asia, karena dia murni keturunan barat. Setelah penandatanganan selesai, Direktur langsung melangkahkan kakinya menuju ruang perawatan Ridel. ‘Astaga! Apa sebenarnya yang ada dibe

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   219. Kenekatan Fania

    *** Akhirnya Fania dapat bernafas lega ketika pesawat mendarat dengan selamat di negera kebanggaannya, Indonesia. Bagaimana caraku masuk ke dalam rumah sakit? Pasti penjagaan di dalam sangat ketat, apalagi ini berkaitan dengan percobaan pembunuhan! Bagaimana kalau kepulangan ku kali ini justru membuat kondisi Ridel semakin memburuk? Bukankah Ridel sangat membenciku? Bagaimana juga kondisi si kembar? Kenapa aku harus jatuh cinta pada pria yang tidak bisa mencintaiku? Kalau dia menyayangi si kembar itu wajar, walau bagaimanapun dalam darah si kembar mengalir darahnya! Pertanyaan, keraguan, ketakutan, menjadi satu dalam benak Fania. Namun kerinduan mengalahkan semuanya. Ya! Lama berada di negeri seberang membuat Fania merindukan si kembar dan Ridel. Apalagi kejadian di malam panas itu membuat Fania sadar kalau tidak ada satu orangpun yang mampu menggantikan Ridel dihatinya. Dengan tekad yang bulat, Fania menyusun rencana sebaik mungkin. Karena hanya dengan rencana yang matang maka d

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   218. Kegelisahan Fania

    ***"Kamu," menunjuk salah satu perawat. "Ambil obat yang tertulis diresep ini sekarang juga!" Dokter itu memberikannya kertas yang bertuliskan resep obat. Jelas sekali ketegangan dari pancaran mata dokter itu.Ketakutan Bernad Liu dan Raya semakin bertambah ketika melihat satu demi satu dokter berlarian memasuki ruang perawatan Ridel. Apalagi ketika ada alat-alat lain yang juga didorong memasuki ruangan.Melihat hal itu membuat Raya ketakutan dan berbisik lemah di telinga sang suami, "Putra kita akan baik-baik saja, kan?" airmata kembali lolos dari pelupuk mata wanita yang berstatus ibu dari pasien yang tengah berjuang diujung kematiannya.Setelah menunggu lama akhirnya seorang dokter membuka pintu.Suami istri itu langsung berlari kearah dokter dengan airmata yang tidak terbendung. "Bagaimana keadaan anak kami, dokter? Dia baik-baik saja kan!"Dokter itu menatap pasangan suami-istri itu, kemudian menarik nafas panjang."Dokter, bagaimana putra saya?" Raya kembali bertanya ketakutan.

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   217. Aku yang merencanakan, tapi kau yang membiayai

    “Tidak! Tidak mungkin!” Alvaro menggelengkan kepalanya kuat-kuat. “Kau berbohong kan, Nak? Bukankah waktu itu kau sendiri yang mengatakan pada ayah tiga tahu lalu? Bukan itu saja, bahkan bajingan ini bersedia berlutut dan memohon ampun pada ayah,” ketus Alvaro tidak percaya. “Pelakunya adalah bos di mana ayah bekerja. Pria bejat itu tahu persis, malam itu ayah tidak bisa membawa laporan secara langsung padanya. Karena kondisi ibu yang menurun drastis. Bukan hanya memperkosaku saja, tapi pria itu juga mau melemparkan aku ke bawah jembatan yang ber-air deras agar aku meninggal. Hanya dengan cara itu, dia bisa tenang menjalani hidupnya,” ujar Nanda lemas, hatinya terasa hancur.Ya! Hati Nanda hancur, ketika mengingat kejadian tragis yang menimpahnya tiga tahun lalu. Dia bahkan harus rela membatalkan pernikahan secara sepihak, tanpa alasan apapun. Sekarang hati Nanda tambah hancur, ketika menemukan sang ayah justru membuat Ridel harus terbaring koma dengan kemungkinan hidup yang sangat

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   216. Kenyataan

    "Sudah aku katakan, bukan aku pelakunya! Anda bertugas sebagai polisi, tapi inikah cara kalian meng-interogasi masyarakat kelas bawah? Lepaskan aku, Brengsek! Negara membayar kalian bukan untuk membeda-bedakan masyarakat!" umpat Alvaro semakin emosi. "Kami akui, kamu sangat pintar dan teliti sehingga mampu membuat polisi sama sekali tidak menemukan bukti apapun! Mungkin kalau tragedi ini menimpa orang lain, sudah pasti kamu akan hidup tenang sampai akhir hayatmu. Hanya saja kali ini yang Anda hadapi adalah keluarga Liu. Walaupun mustahil untuk menemukan siapa penyetok racun mematikan itu, tapi bukankah 0,01% juga merupakan suatu harapan? Hal itulah yang kami alami. Anak buah Bernad Liu berhasil menangkap penyetok racun itu dan dia sudah mengakui semuanya. Racun itu diracik khusus atas permintaan Anda." Ya, saat anak buah Adrian menjemput Alvaro di rumahnya, anak buah Bernad Liu menemukan peracik racun mematikan itu. Setelah bukti didapat mereka langsung menyeret pria paruh bayah

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   215. Saksi pertama dan kedua

    *** Siang berganti malam, malam berganti siang, jam terus saja berdetak, pertanda hari terus berganti. Namun tidak demikian dengan Ridel, pria itu tetap saja terbaring dalam kondisi koma, oksigen menjadi bagian dari tubuh Ridel, detak jantung Ridel sesekali berhenti sehingga membuat dokter menyediakan alat kejut jantung diruang perawatan Ridel. Bernad Liu dan sang istri membagi tugas. Kalau Bernad Liu berada di rumah sakit untuk mengawasi setiap perkembangan sang putra, berbeda dengan sang istri. Raya justru di rumah mendampingi si kembar. Meskipun Raya ingin menemani sang putra, tapi dia juga tak mau egois, si kembar membutuhkannya. Jadi Raya dan putrinya secara bergiliran menjaga si kembar dan mengunjungi Ridel di rumah sakit. Penjagaan pada anggota keluarga Liu di perketat. Sedangkan Perusahaan RnB untuk sementara waktu dikendalikan oleh Alex Smith. Meskipun tidak sadarkan diri, tapi setiap hari Alex mampir walau hanya sekedar mengomel agar Ridel segera bangun. Dia yakin m

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   214. Kenyataan pahit

    ---“Haha … itu bukan anakku, Brengsek! Kau ingin aku membunuhmu? Begitu? Kau benar-benar gila, mendoakan putraku bernasib naas seperti itu! Sekali lagi aku mendengar kau mengatakan hal tragis seperti itu tentang putraku, akan ku habisi nyawanmu dengan tanganku sendiri!” ketus istri Bernad Liu tertawa, sekaligus emosi. Dia pikir apa yang didengarnya hanya suatu candaan semata dan baginya itu sudah melewati batas.Dokter yang diutus untuk pemberitahuan resmi itu kebingungan dan berguman dalam hati, 'Bagaimana ini? Ibu Raya sama sekali tidak percaya!'Setelah mempertimbangkan akibatnya maka dokter itu memilih jalan aman, "Aku juga tidak terlalu yakin, tapi sebaiknya ibu Raya memastikan sendiri yang sedang terbaring itu Ridel atau bukan, bagaimana? Aku seorang dokter, ini Id.card dan KTP aku sebagai bukti kalau aku orang baik dan bukan berniat jahat kepada ibu."Setelah melihat identitas sang dokter, akhirnya Raya memilih mengukuti dokter dengan perasaan tak menentu. Tidak! Itu pasti buk

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status