Share

149. Ketika Jovan kena mental

Penulis: Yully Kawasa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-13 18:21:53

"Aku memiliki tiga identitas. Pertama sebagai pewaris tunggal keluarga Liu. Kedua sebagai Elgan, sosok yang dikenal sebagai raja investasi sekaligus pemain saham tapi menghilang selama tujuh tahun tahun lebih. Ketiga, sosok yang baru kau sebutkan tadi, Misterius Mematikan," jawab Ridel masih terlihat santai.

Bukannya percaya, dokter Albert dan sang adik justru tertawa terbahak-bahak. "Hahaha, apa kau pikir aku akan percaya kalau kau adalah peretas handal yang pernah membantu perusahaan adikku saat mengatasi masalah? Begitu?'

'Dari mana notebook itu berasal? Bukankah tadi dia hanya memegang ponsel?'

Ya! Disaat semua mata tertuju pada dua sosok yang sedang mentertawakan-nya, Ridel menekan lima digit angka pada ponsel. Itulah kenapa tak seorang pun menyadari asal muasal notebook yang kini berada dalam genggaman Ridel, termasuk Alex Smith dan Adrian.

"Ridel ... Ridel ... apa kau pikir bisa terus-terusan menahan kami di sini? Tidak! Percaya atau tidak, tapi banyak petinggi kepolisi
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   150. Kehancuran Jovan dan dokter Albert

    Detik berikutnya Jovan tertawa, "Melihat ekspresi penuh kemenangan kalian, aku benar-benar puas. Bagaimana? Bukankah tidak enak, jika di permainan kan?" "Jadi kau pikir aku berbohong?" Alex Smith tak percaya dengan pendengarannya. Ridel yang sejak awal tahu Jovan tidak akan semudah itu percaya, akhirnya menarik ponsel Alex dan menelepon, kemudian mengaktifkan speaker ponsel. "Halo, ada apa menelepon, Alex?" terdengar suara Augusto dari seberang. "Putusan semua jenis kerjasama dengan perusahaan AJ detik ini juga! Masukkan mereka ke dalam daftar hitam perusahaan!" Mendengar suara yang sangat dikenalnya, Augusto langsung saja menjawab, "Baik, Tuan Muda." Tut ... Tut ... Tut .... Ridel memutuskan sambungan telepon, kemudian menatap jam tangannya dengan senyuman. Seolah-olah sedang menunggu telepon penting. Tiba-tiba ponsel Jovan berbunyi, ada panggilan masuk. Ridel langsung saja mendekati Jovan, kemudian menekan tombol warna hijau dan mengaktifkan speaker ponsel. "Hal

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   151. Jebakan

    Wanita itu, diikuti dua sosok lainnya mendekati dokter Albert. Tangan mungilnya kemudian menyuntikkan sesuatu ke tubuh sang dokter, Jovan, dan yang lainnya. "Apa yang kau suntikan, Brengsek!" teriak dokter Albert murka. Ketika menemukan kenyataan, kalau tubuhnya sama sekali tidak bisa digerakkan. Satu-satunya, anggota tubuh yang bisa berfungsi dengan baik hanyalah mulut. Bukannya menjawab, tapi wanita itu menatap dua sosok lainnya, kemudian menganggukkan kepalanya. Tanpa menunggu lagi, dua sosok itu langsung saja membungkam mulut dokter Albert dan yang lainnya menggunakan lakban. Ridel mendekat dan tersenyum serta berkata, "Tenang saja, itu bukan obat yang bisa membuatmu meninggal secara berlahan. Seperti yang kau lakukan kepada pasien lainnya, salah satunya almarhumah Stefania Tzu. Percaya atau tidak efek itu akan hilang dalam waktu dua setengah jam." "Bagaimana? Apa kau sudah menghubungi ayah Putra Darmawangsa?" tanya Adrian. Ridel tidak menjawab, tapi langsung saja men

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-15
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   152. Obat pemberian Ridel

    Fania memejamkan mata dan mencoba menenangkan pikirannya. Dia sama sekali tidak mengubris ucapan pria itu. Berlahan Fania membuka mata dan bertanya, “Apa aku tidak punya pilihan lain?” "Sayang sekali kau hanya mempunyai satu pilihan, melayaniku sampai aku puas malam ini!" ujar pria itu mendekatkan wajahnya mendekati wajah Fania. Pria itu tidak jadi membuka resleting celananya. Dia menatap Fania, tak percaya dengan tatapan teduh wanita itu. “Ok! Kau punya dua pilihan. Pertama melayaniku sampai puas, maka aku tidak akan memperlakukanmu dengan kasar. Kedua menolakku, maka aku akan memaksa menidurimu dengan cara apapun termasuk menyakitimu!” Fania berdiri dari kasur dan berbisik di telinga pria itu, “Kalau aku melayani mu dengan sukarela, apa jaminanku?” “Tentu saja aku tidak akan egois. Aku akan melakukan pemanasan dulu. Ketika kau sudah siap, maka aku akan langsung menggarapmu secara berlahan agar tidak sakit. Karena aku tidak diminta untuk membunuhmu, aku hanya disuruh untuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-16
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   153. Kesalahan pahaman

    Obat yang berwarna orange merupakan pil yang berfungsi untuk menghilangkan obat perangsang. Namun, mengingat dia tak pernah mengkonsumsi apapun semenjak bertemu dengan pria itu, jadi Fania memilih tak meminumnya. Sedangkan obat yang berwarna putih, obat yang diminumkan Fania pada pria itu bukanlah sembarangan pil. Dia ingat betul, ketika Ridel mengingatkan kalau pil itu khusus digunakan jika seseorang terdesak ingin menodainya. Ya! Tanpa sepengetahuan Fania, obat yang diberikan Ridel itu akan membuat seseorang berhalusinasi. Jadi apabila orang tersebut menonton video, maka dia akan mengira tokoh utama dalam video adalah dirinya dan sosok yang menjadi incarannya. Karena obat itu akan mengambil alih pikirannya. Bukan itu saja, bahkan sampai pria itu sadar nanti, dia tidak akan pernah tahu kalau tidak pernah sekalipun menyentuh Fania. Untuk tambah meyakinkan Fania kemudian membuat pakaian yang dikenakannya acak-acakan, begitupun rambutnya. Seperti baru menghabiskan pergulatan panas

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-16
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   154. Kekecewaan Fania

    Alex hanya diam, dia menerima setiap pukulan Ridel yang terbawa emosi. Dia dapat merasakan bagaimana perasaan Ridel yang hancur saat itu.Astaga! Pelet apa yang dipakai Fania? Kenapa hanya dalam hitungan bulan, dia bahkan bisa menguasai pikiran dan memenangkan hati Ridel?Apa sekarang kau sudah bisa membedakan rasa cinta dan pesona, Ridel? Kau terpesona dengan sikap manja Nadia. Namun, pada kenyataannya kau takluk pada wanita yang keras kepala dan mandiri.Sayangnya, dia tidak ada bedanya dengan Nadia. Sosok yang hanya melihat seseorang berdasarkan status.Fania akan ku buat kau menyesal karena telah menyia-nyiakan pria yang salah!Ingin rasanya Alex Smith melabrak Fania saat itu juga, tapi tak bisa dilakukannya.Alex terkejut, ketika Ridel melangkah kakinya menuju pintu keluar ruangannya."Kau mau ke mana, Ridel!"Teriakan Alex Smith sama sekali tak digubris. Tidak mau sang sahabat tambah murka, jika identitasnya terbongkar. Terpaksa Alex membuntuti Ridel.Dia terkejut, ketika melih

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   155. Ketika Fania tahu identitas Ridel sebenarnya

    Kalimat yang keluar dari mulut Alex, seperti petir yang menggelegar di telinga Fania. Dia tak bisa mempercayai ucapan atasannya itu. Namun, memikirkan kembali setiap kebetulan yang terjadi. Dia juga tak bisa memungkiri, posisinya di Perusahaan RnB termasuk mustahil untuk didapatkan oleh pendatang baru sepertinya. "Demi kamu, Ridel melakukan semua itu. Tapi apa balasan kamu? Kau bahkan menginap di kamar kontrakan dengan seorang pria, tanpa memperdulikan pengorbanan Ridel, ha? Bukan itu saja, kau bahkan keluar ruangan keesokan harinya dengan wajah ceria disertai nyanyian kecil. Apa kau puas mempermainkan Ridel, ha? Bersyukurlah karena Bernad Liu tidak tahu sosok seperti apa kau sebenarnya, Brengsek!" teriak Alex Smith murka. Dia jijik setiap kali mengingat ekspresi Fania saat keluar dari rumah kontrakan. Memikirkan kalau Ridel Liu bukanlah sosok sembarangan, bukannya membuat Fania menyesal, tapi dia justru bersyukur karena tidak memberikan penjelasan apapun pada Ridel. Ridel tak pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   156. Ridel memecat karyawan RnB

    ***** Ridel melangkahkan kakinya memasuki Perusahaan RnB dalam keadaan marah. Tanpa banyak bertanya dia langsung menuju lift khusus bos. Namun, langkahnya langsung dicegat oleh salah satu karyawan. Karyawan yang sering menghinanya, saat sang ayah menurunkan posisi yang menurut sebagian besar karyawan, itu sangat memalukan. "Maaf, lift ini khusus bos. Kalau yang itu khusus karyawan dan tamu!" ujar lelaki itu sambil menunjuk dengan angkuh. Ridel tidak menjawab, tapi langsung berjalan menuju lift yang satunya lagi. Tapi tetap saja masih dicegat oleh karyawan yang sama. "Apa aku salah lift? Bukankah tadi Anda mengatakan kalau ini lift khusus karyawan dan tamu?" tanya Ridel menahan kesalnya. "Benar! Tapi Anda bukanlah karyawan penting dan juga bukan tamu penting! Yang bisa naik ke lantai atas, harus mendapatkan izin langsung dari bos Bernad Liu terlebih dahulu," Karyawan itu tetap pada pendiriannya. "Baiklah kalau begitu saya akan menelpon Pak Alex Smith!" ujar Ridel meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   157. Ketika salah meremehkan orang

    Mengingat tujuan awalnya pagi-pagi ke Perusahaan, Ridel langsung saja menaiki lift menuju ruangan Alex Smith. Gubrakkk !!! Alex Smith terkejut, ketika Ridel mengebrak meja kerjanya dengan keras. "Apa yang kau katakan pada Fania sampai dia memutuskan mengundurkan diri, ha? Bukan itu saja, kini dia menghilang seperti di telan bumi!" "Mengundurkan diri? Maksudnya?" tanya Alex Smith mengerutkan dahi. Dia bingung. "Sekarang surat pengunduran diri Fania berada di bagian HRD, Brengsek!" "Mana aku tahu? Aku tidak memintanya mengundurkan diri!" "Satu-satunya yang bisa membuatnya pergi hanya satu, Brengsek! Apa kau membongkar identitas asliku? Jawab!" Wajah Alex Smith langsung pucat pasih. Dia tidak menyangka, kalau Fania pada akhirnya mengundurkan diri dan menghilang tanpa jejak seperti yang baru saja dikatakan sang sahabat. "Iya, dia tahu kau pewaris Perusahaan RnB," jawab Alex pelan. "Ternyata dugaanku benar, Fania tahu identitas asliku. Jadi tak ada salahnya kan, kalau

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21

Bab terbaru

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   222. Akhir cerita

    ___ "Tidak! Pasti buka, Ridel," teriak Fania tersadar dari pingsannya. "Apakah anda baik-baik saja? Tadi anda pingsan di bandara. Jadi kami melarikan mu ke rumah sakit." "Saya tidak butuh ke rumah sakit. Turunkan aku di sini saja, aku mau menemui Ridel!" tegas Fania dengan pikiran kacau. "Kalau yang kau maksud itu Ridel Liu seorang pengusaha muda. Maka kau tidak perlu turun, karena ambulance ini kebetulan akan menuju ke rumah sakit di mana Ridel berada." "Berita yang sedang beredar itu bohong, kan? Ridel tidak mungkin meninggal, kan?" teriak Fania histeris. Bukannya memberi jawaban, mereka justru diam membisu. Begitu tiba di rumah sakit, Fania langsung saja turun dan berlari menuju di mana ruangan Ridel berada. "Berita yang beredar luas itu bohong, kan, Alex?! Ridel tidak mungkin meninggal, kan? Jawab!" teriak Fania mengguncang pundak Alex ketika dia melihat Alex. Airmata terus saja mengalir membasahi wajah cantiknya. Tangisan Fania meledak, ketika dua perawat mendor

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   221. Kematian palsu

    *** Raya mundur selangkah demi selangkah, kakinya terasa lemas. Tubuh yang lemah itu jatuh hampir menyentuh lantai kalau saja terlambat ditangkap oleh sang suami yang baru saja selesai mengangkat telepon dari anak keduanya. "Putra kita tidak mungkin meninggal kan, yah? Aku pasti sedang bermimpi! Bangunkan aku. Aku ingin melihat putraku," bisik Raya lemah.Dia membenamkan wajahnya di dada bidang sang suami. Pakaian yang dikenakan Liu basah oleh airmata sang istri. Sejenak Bernad Liu diam membisu, mencoba mencerna setiap kata yang keluar dari mulut si istri, sampai akhirnya dia memilih bertanya, "Dokter, apa yang dikatakan istriku benar? Apa Anda tidak salah memberi informasi?" airmata mengalir dari kelopak mata Liu. Hatinya terluka, luka yang tidak bisa diobati dengan cara apapun. Dokter menatap pasangan suami istri itu, bingung. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa pasangan suami istri ini justru menangis? Apa aku mengatakan sesuatu yang menyinggung perasaan mereka? Tapi apa?! Buk

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   220. Jangan ada yang bergerak!

    Tidak ingin mengambil resiko, dokter langsung saja menelepon Direktur dan memintanya datang ke ruangan Ridel segera. Tanpa memberitahu apa yang sebenarnya terjadi. Direktur mengirim pesan kepada sang dokter yang tidak lain adalah sahabatnya sendiri. Dokter terbaik yang sengaja didatangkan dari negeri seberang untuk menangani Ridel. [Setelah penandatanganan kontrak ini, aku langsung ke sana. Aku sudah menyuruh asistenku menemui kamu lebih dulu. Maaf atas ketidak-nyamanannya. Aku harap kamu maklum, keluarga Liu masih shock akan kejadian yang menimpah putra tunggal mereka.] Ya! Yang ada dipikiran Direktur rumah sakit hanya satu, pasti keluarga Liu tidak mengisinkan sahabatnya masuk. Direktur merasa itu wajar karena sahabatnya itu sama sekali tidak memiliki garis wajah orang Indonesia atau negara lainnya di Asia, karena dia murni keturunan barat. Setelah penandatanganan selesai, Direktur langsung melangkahkan kakinya menuju ruang perawatan Ridel. ‘Astaga! Apa sebenarnya yang ada dibe

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   219. Kenekatan Fania

    *** Akhirnya Fania dapat bernafas lega ketika pesawat mendarat dengan selamat di negera kebanggaannya, Indonesia. Bagaimana caraku masuk ke dalam rumah sakit? Pasti penjagaan di dalam sangat ketat, apalagi ini berkaitan dengan percobaan pembunuhan! Bagaimana kalau kepulangan ku kali ini justru membuat kondisi Ridel semakin memburuk? Bukankah Ridel sangat membenciku? Bagaimana juga kondisi si kembar? Kenapa aku harus jatuh cinta pada pria yang tidak bisa mencintaiku? Kalau dia menyayangi si kembar itu wajar, walau bagaimanapun dalam darah si kembar mengalir darahnya! Pertanyaan, keraguan, ketakutan, menjadi satu dalam benak Fania. Namun kerinduan mengalahkan semuanya. Ya! Lama berada di negeri seberang membuat Fania merindukan si kembar dan Ridel. Apalagi kejadian di malam panas itu membuat Fania sadar kalau tidak ada satu orangpun yang mampu menggantikan Ridel dihatinya. Dengan tekad yang bulat, Fania menyusun rencana sebaik mungkin. Karena hanya dengan rencana yang matang maka d

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   218. Kegelisahan Fania

    ***"Kamu," menunjuk salah satu perawat. "Ambil obat yang tertulis diresep ini sekarang juga!" Dokter itu memberikannya kertas yang bertuliskan resep obat. Jelas sekali ketegangan dari pancaran mata dokter itu.Ketakutan Bernad Liu dan Raya semakin bertambah ketika melihat satu demi satu dokter berlarian memasuki ruang perawatan Ridel. Apalagi ketika ada alat-alat lain yang juga didorong memasuki ruangan.Melihat hal itu membuat Raya ketakutan dan berbisik lemah di telinga sang suami, "Putra kita akan baik-baik saja, kan?" airmata kembali lolos dari pelupuk mata wanita yang berstatus ibu dari pasien yang tengah berjuang diujung kematiannya.Setelah menunggu lama akhirnya seorang dokter membuka pintu.Suami istri itu langsung berlari kearah dokter dengan airmata yang tidak terbendung. "Bagaimana keadaan anak kami, dokter? Dia baik-baik saja kan!"Dokter itu menatap pasangan suami-istri itu, kemudian menarik nafas panjang."Dokter, bagaimana putra saya?" Raya kembali bertanya ketakutan.

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   217. Aku yang merencanakan, tapi kau yang membiayai

    “Tidak! Tidak mungkin!” Alvaro menggelengkan kepalanya kuat-kuat. “Kau berbohong kan, Nak? Bukankah waktu itu kau sendiri yang mengatakan pada ayah tiga tahu lalu? Bukan itu saja, bahkan bajingan ini bersedia berlutut dan memohon ampun pada ayah,” ketus Alvaro tidak percaya. “Pelakunya adalah bos di mana ayah bekerja. Pria bejat itu tahu persis, malam itu ayah tidak bisa membawa laporan secara langsung padanya. Karena kondisi ibu yang menurun drastis. Bukan hanya memperkosaku saja, tapi pria itu juga mau melemparkan aku ke bawah jembatan yang ber-air deras agar aku meninggal. Hanya dengan cara itu, dia bisa tenang menjalani hidupnya,” ujar Nanda lemas, hatinya terasa hancur.Ya! Hati Nanda hancur, ketika mengingat kejadian tragis yang menimpahnya tiga tahun lalu. Dia bahkan harus rela membatalkan pernikahan secara sepihak, tanpa alasan apapun. Sekarang hati Nanda tambah hancur, ketika menemukan sang ayah justru membuat Ridel harus terbaring koma dengan kemungkinan hidup yang sangat

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   216. Kenyataan

    "Sudah aku katakan, bukan aku pelakunya! Anda bertugas sebagai polisi, tapi inikah cara kalian meng-interogasi masyarakat kelas bawah? Lepaskan aku, Brengsek! Negara membayar kalian bukan untuk membeda-bedakan masyarakat!" umpat Alvaro semakin emosi. "Kami akui, kamu sangat pintar dan teliti sehingga mampu membuat polisi sama sekali tidak menemukan bukti apapun! Mungkin kalau tragedi ini menimpa orang lain, sudah pasti kamu akan hidup tenang sampai akhir hayatmu. Hanya saja kali ini yang Anda hadapi adalah keluarga Liu. Walaupun mustahil untuk menemukan siapa penyetok racun mematikan itu, tapi bukankah 0,01% juga merupakan suatu harapan? Hal itulah yang kami alami. Anak buah Bernad Liu berhasil menangkap penyetok racun itu dan dia sudah mengakui semuanya. Racun itu diracik khusus atas permintaan Anda." Ya, saat anak buah Adrian menjemput Alvaro di rumahnya, anak buah Bernad Liu menemukan peracik racun mematikan itu. Setelah bukti didapat mereka langsung menyeret pria paruh bayah

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   215. Saksi pertama dan kedua

    *** Siang berganti malam, malam berganti siang, jam terus saja berdetak, pertanda hari terus berganti. Namun tidak demikian dengan Ridel, pria itu tetap saja terbaring dalam kondisi koma, oksigen menjadi bagian dari tubuh Ridel, detak jantung Ridel sesekali berhenti sehingga membuat dokter menyediakan alat kejut jantung diruang perawatan Ridel. Bernad Liu dan sang istri membagi tugas. Kalau Bernad Liu berada di rumah sakit untuk mengawasi setiap perkembangan sang putra, berbeda dengan sang istri. Raya justru di rumah mendampingi si kembar. Meskipun Raya ingin menemani sang putra, tapi dia juga tak mau egois, si kembar membutuhkannya. Jadi Raya dan putrinya secara bergiliran menjaga si kembar dan mengunjungi Ridel di rumah sakit. Penjagaan pada anggota keluarga Liu di perketat. Sedangkan Perusahaan RnB untuk sementara waktu dikendalikan oleh Alex Smith. Meskipun tidak sadarkan diri, tapi setiap hari Alex mampir walau hanya sekedar mengomel agar Ridel segera bangun. Dia yakin m

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   214. Kenyataan pahit

    ---“Haha … itu bukan anakku, Brengsek! Kau ingin aku membunuhmu? Begitu? Kau benar-benar gila, mendoakan putraku bernasib naas seperti itu! Sekali lagi aku mendengar kau mengatakan hal tragis seperti itu tentang putraku, akan ku habisi nyawanmu dengan tanganku sendiri!” ketus istri Bernad Liu tertawa, sekaligus emosi. Dia pikir apa yang didengarnya hanya suatu candaan semata dan baginya itu sudah melewati batas.Dokter yang diutus untuk pemberitahuan resmi itu kebingungan dan berguman dalam hati, 'Bagaimana ini? Ibu Raya sama sekali tidak percaya!'Setelah mempertimbangkan akibatnya maka dokter itu memilih jalan aman, "Aku juga tidak terlalu yakin, tapi sebaiknya ibu Raya memastikan sendiri yang sedang terbaring itu Ridel atau bukan, bagaimana? Aku seorang dokter, ini Id.card dan KTP aku sebagai bukti kalau aku orang baik dan bukan berniat jahat kepada ibu."Setelah melihat identitas sang dokter, akhirnya Raya memilih mengukuti dokter dengan perasaan tak menentu. Tidak! Itu pasti buk

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status