Share

151. Jebakan

Wanita itu, diikuti dua sosok lainnya mendekati dokter Albert. Tangan mungilnya kemudian menyuntikkan sesuatu ke tubuh sang dokter, Jovan, dan yang lainnya.

"Apa yang kau suntikan, Brengsek!" teriak dokter Albert murka. Ketika menemukan kenyataan, kalau tubuhnya sama sekali tidak bisa digerakkan. Satu-satunya, anggota tubuh yang bisa berfungsi dengan baik hanyalah mulut.

Bukannya menjawab, tapi wanita itu menatap dua sosok lainnya, kemudian menganggukkan kepalanya.

Tanpa menunggu lagi, dua sosok itu langsung saja membungkam mulut dokter Albert dan yang lainnya menggunakan lakban.

Ridel mendekat dan tersenyum serta berkata, "Tenang saja, itu bukan obat yang bisa membuatmu meninggal secara berlahan. Seperti yang kau lakukan kepada pasien lainnya, salah satunya almarhumah Stefania Tzu. Percaya atau tidak efek itu akan hilang dalam waktu dua setengah jam."

"Bagaimana? Apa kau sudah menghubungi ayah Putra Darmawangsa?" tanya Adrian.

Ridel tidak menjawab, tapi langsung saja men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status