Share

POV Rena 2

Author: Yuniartinoor
last update Last Updated: 2021-10-29 12:03:43
Sejak Mbak Gina pulang dari Rumah Sakit aku belum bertenu Mas Satya lagi. Rindu ... tentu saja. Aku ingin sekali menemui Mas Satya, setelah memutar otak akhirnya aku mendapatkan sebuah ide.

Aku pergi kerumah kontrakan Mbak Gina untuk menemui Mas Satya.

"Assalamualaikum, Mbak. Mas Satya ada?" Aku mengucap salam nyelonong masuk ke dapur.

"Waalaikumsalam, Mas Satya tidur. Pulangnya sangat larut mungkin kecapean," jawab Mbak Gina, ketus.

Mbak Gina menjawab sambil mencuci piring. Mas Satya dibangunkan Brama, kulihat ia segera mencuci muka ke toilet. 

"Mbak Gina, aku pinjam Mas Satya, ya? Aku baru beli TV, mau minta tolong pasang antena sekalian setting program TV-nya. Bentar aja, biar Mbak gak salah faham Brama nanti ikut ke kontrakanku," izinku.

Mbak Gina hanya memberi senyum hambar, sebelum Mas Satya keluar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ibu Super (Aku bisa Tanpamu, Mas!)   Apakah Dia Jodohku?

    Setelah aku resmi bercerai dengan Mas Satya dan terbebas dari segala perbuatan Rena, aku kira semua akan menjadi semakin baik. Nyatanya hidup tak ada yang lempeng dan lurus-lurus saja seperti jalan tol.Menyandang status sebagai jand* lebih berat, banyak sekali fitnahan orang-orang yang nyinyir terhadapku. Tentu saja orang-orang yang iri akan berpikir macam-macam tentangku, bagaimana tidak? Dalam waktu kurang dari satu tahun bisnisku melesat begitu cepat.Ada yang mengira aku calon istri Koh Awei pemilik Ruko, maklumlah saat pertama kali menyewa ruko istri koh Awei memang belum lama meninggal. Ada juga yang mengira aku sel*ngkuhan Pak Santoso, juragan kaya yang menyewakan banyak jenis mobil untuk bisnis.Belum lagi banyak laki-laki yang datang sekedar mengg*da dan menganggapku sama seperti perempuan kebanyakan. Mereka menawarkan kekayaan dan kemapanan tapi apa mau dikata kekayaan sebanyak apapun

    Last Updated : 2021-10-29
  • Ibu Super (Aku bisa Tanpamu, Mas!)   Gina Milikku!

    Memutuskan untuk menikah lagi bukan hal yang mudah. Menikah adalah pilihan hidup untuk selama-lamanya bukan untuk sehari saja. Maka dari itu kita harus memilih pasangan yang bisa benar-benar membuat kita nyaman, aman dan beriman. Jika pasangan yang kita pilih tepat insya Allah pernikahan kita akan langgeng sampai syurga Allah.Aku tidak terburu-buru mengambil keputusan, dengan tidak menyakiti Mas Ammar ataupun Abanya aku meminta waktu beberapa hari untuk berdoa dan berpikir. Alhamdulillah Mas Ammar dan Abanya tidak keberatan."Mbak jangan terburu-buru jangan juga terpaksa menerimaku jika Mbak tak bisa tak masalah ... menyayangi Mbak dan anak-anak tidak harus menikah juga. Tak berjodoh bukan berarti tak bisa bersaudara," kata Mas Ammar.Ini orang memang baikknya kebangetan, kalau seperti ini bagaimana bisa aku menolak permintaannya.Berpuasa sunah dan melaksanakan sha

    Last Updated : 2021-10-29
  • Ibu Super (Aku bisa Tanpamu, Mas!)   Aku tak Tahu jika Mas Ammar Ternyata??

    Setengah jam setelah Mas Satya menangis histeris, resepsi dihentikan atas permintaan Mas Ammar. Mas Ammar tidak tega melihat Mas Satya. Untunglah Mama mertua dan Abanya Mas Ammar mengerti dengan situasi yang baru saja kami alami.Aku dan anak-anak pulang ke rumah Mas Ammar. Rumah berarsitektur modern yang mewah dan sangat elegan. Senang sekali rasanya karena keluarga Mas Ammar juga menerima anak-anakku dengan baik.Mama, bapak, ibu, ayah, kakak, sepupu, ponakan, saudara-saudaraku dari kampung, Mas Galih, Mbak Ivi dan seluruh karyawanku ada di rumah ini."Ada acara apalagi ini, Mas?" tanyaku.Selain orang-orang yang kusayang berkumpul semua, di rumah besar ini juga banyak sekali makanan."Syukuran rumah dan pindahan kamu dan anak-anak kesini, biar sekalian sebelum nanti Aba dan Ummi pulang," jawab Mas Ammar.

    Last Updated : 2021-10-31
  • Ibu Super (Aku bisa Tanpamu, Mas!)   Aku Menyayangi Mbak Gina dan Anak-anak

    "Terima kasih, Mas Ammar tadi sudah menolongku," ucapku."Sudah seharusnya begitu, Mbak. Mas Satya sudah keterlaluan. Maaf bukannya aku ikut campur, sejak Mbak mengandung Cantika mereka sudah menyakiti Mbak. Sekarang jangan biarkan mereka menyakiti Mbak lagi!"Aku tidak menyangka jika Mas Ammar akan membelaku seperti tadi, Mas Satya sampai mengepalkan tangannya menahan emosi. Namun, aku tahu Mas Satya tidak akan melawan karena pada posisinya memang Rena yang salah.Semenjak Mas Satya dan Rena menikah ini pertama kalinya Brama me-time bersama ayahnya. Perasaanku sebenarnya was-was, takut jika Brama tidak nyaman pergi bersama Rena."Tidak apa-apa, Mbak. Brama kan pergi bersama ayahnya, Mas Satya juga gak akan diam kalau Rena macam-macam pada anaknya," ucap Mbak Ivi."Jika Brama mengadukan hal macam-macam katakan padaku, Mbak. Biar Mas Satya

    Last Updated : 2021-10-31
  • Ibu Super (Aku bisa Tanpamu, Mas!)   Diusir dari Ruko

    Tiga hari setelah menikah aku dan Mas Ammar masih sibuk mengurus perintilan ini-itu, hingga kami lupa dengan mal*m pertama kami. Sekali lagi, Mas Ammar memang lelaki yang baik, melihatku begitu lelah ia sama sekali tidak menggangguku. Saking baiknya suamiku ini membawa anak-anak tidur bersama kami dimalam pernikahan.Setelah menikah banyak sekali yang harus kubenahi, aku tidak bisa selama 24 jam mengurus ol-shop miliku. Sekarang ada suami yang harus aku prioritaskan, bahkan jika Mas Ammar memintaku berhenti aku harus ikhlas melepaskan semua yang selama ini sudah aku bangun.Aku membagi pekerjaan dengan karyawan yang lain agar semuanya lebih mudah. Mempercayakan keluar masuk barang pada Mbak Ivi karena sekarang aku hanya akan pergi ke ruko beberapa kali saja dalam seminggu. Meskipun Mas Ammar tidak melarangku bekerja aku akan membiasakan bekerja jarak jauh, dengan hanya memantau para pekerja dari depan laptop.&nb

    Last Updated : 2021-10-31
  • Ibu Super (Aku bisa Tanpamu, Mas!)   Penyesalan Satya

    Aku sangka pernikahanku dengan Rena yang saat itu sangat kuinginkan akan berujung bahagia. Ternyata aku salah, usia belia Rena membuat aku harus berkali-kali lipat bersabar dan menahan emosi.Semakin besar usia kehamilan Rena aku semakin repot, selain mengerjakan semua pekerjaan rumah aku juga harus memasak dan belanja ke tukang sayur."Kok belanjanya berdua, Mas? Romantis sekali Mas Satya mau mengantar istrinya belanja," kata ibu pedagang sayur.Aku hanya tersenyum bingung juga harus menjawab apa."Ceu Minah ini gak tahu ya? apan istrinya Mas Satya aya dua, nu kolot mah balanja nyalira nu ngora dipangbalanjakeun," sahut Ceu Icih. (Ceu Minah gak tahu ya? kan istrinya Mas Satya ada dua, yang tua belanja sendiri, istri yang muda dibelanjain).Ibu-ibu tetangga yang usil suka menggodaku dan Gina saat berbelanja sayuran bersamaan, jujur aku ma

    Last Updated : 2021-10-31
  • Ibu Super (Aku bisa Tanpamu, Mas!)   Rena tak Sadarkan Diri

    "Kamar mama yang mana, Sayang? Mama mau simpan barang-barang," tanya mertuaku."Lihat-lihat saja dulu yang mana yang nyaman. Nanti boleh pakai kamar yang mana saja, terserah mama."Setelah melihat-lihat akhirnya mama memilih kamar yang berada di samping kamar Brama dan Cantika."Gak usah minta izin sama Gina, Ma. Ini kan rumah Mas Ammar, anak mama. Mama jangan sungkan nanti Gina malah gak enak," terangku.Sekarang aku tahu kenapa Mas Ammar begitu sopan dan penuh perasaan ternyata lekakiku itu mewarisi perilaku sang mama yang penuh kelembutan.Sambil membantu mama membereskan pakaian ke lemari aku dan mama mengobrol ditemani anak-anak yang sedang bermain."Mama senang sekali di rumah ada anak-anak jadi gak kesepian ada teman bercanda, kalau mau gak apa-apa mama yang antar Brama sekolah," tawar mama.

    Last Updated : 2021-10-31
  • Ibu Super (Aku bisa Tanpamu, Mas!)   Pengemudi Ojol itu Mas Satya

    Pasca Rena melahirkan aku dan Mas Ammar sempat menjenguk Rena dan bayinya. Perawatan bayi dan ibunya dipisah karena kondisi Rena semakin tidak memungkinkan. Kondisi kejiwaan Rena pasca melahirkan sangat mengkhawatirkan. Jangankan untuk mengurus dan menyusui bayi yang dilahirkannya, mengurus dirinya sendiri saja Rena sudah tidak bisa.Aku tidak mengerti apa yang menyebabkan Rena seperti sekarang. Mungkin karena dia membenciku atau entah apa? yang jelas setiap dia histeris yang diteriakkannya adalah namaku "Gina". Sebaliknya pada Mas Satya, sekarang Rena sama sekali tidak mengenali Mas Satya.Sedih sekali, melihat kondisi Rena yang tak kunjung membaik. Yang dikhawatirka nanti siapa yang mengurus bayi mereka jika terus-terusan begini? Mas Satya juga sudah mengeluhkan perihal keuangan karena biaya perawatan di Rumah sakit selama ini lumayan menguras tabungan mereka.Akibat banyak izin Mas Satya juga

    Last Updated : 2021-10-31

Latest chapter

  • Ibu Super (Aku bisa Tanpamu, Mas!)   Kasulitan yang diciptakan Sendiri

    Kesulitan telah Mas Satya buat sendiri, meskipun aku tidak benar-benar melarangnya menemui anak-anak dia malu sendiri dengan kelakuannya.Menurut bodyguard yang menjaga Cantika di Sekolah, beberapa kali mas Satya datang ke sekolah, meminta izin untuk bertemu dengan Cantika. Setelah penjaga Cantika meminta izin padaku via telepon mas Satya diizinkan berbicara dan memeluk Cantika beberapa menit sebelum Cantika pulang ke rumah.Sama halnya dengan Cantika, mas Satya juga datang ke sekolah Bramma. Bramma yang sudah SMP dan tidak didampingi bodyguard seperti Cantika, membuat Mas Satya lebih leluasa bertemu, mengobrol bahkan memeluk Bramma lebih lama.Bramma yang beranjak dewasa tak berani jujur padaku jika Mas Satya sering menemuinya di sekolah. Aku mengetahuinya dari orang-orang Mas Ammar. Mungkin Bramma takut aku melarangnya bertemu Mas Satya.Sebagai seorang anak Bramma

  • Ibu Super (Aku bisa Tanpamu, Mas!)   Ternyata ....

    Aku berusaha merebut Cantika dari dekapan Mas Satya, sambil menangis aku merebut Cantika ayahnya."Cantika milikku!" Mas Satya mendorongku sampai jatuh kelantai.Mas Amar yang emosi tak kuasa lagi menahan amarahnya. Dia mengambil paksa Cantika lalu menghant*m wajah Mas Satya sekali. Cantika yang ketakutan menangis lalu berlari kearah Bramma, gadis kecilku mendekap tubuh abangnya dengan gemetar.Hampir saja orang-orang suruhan Mas Ammar juga ikut memuk*li Mas Satya tapi aku mencegahnya. Ada orang tua Mas Satya, ada anak-anak juga. Bagaimana psikoligis mereka jika melihat anak dan ayah mereka dipuk*li? Aku tak pernah mau ini terjadi, dari awal perceraian aku selalu menjaga agar semuanya baik-baik saja. Meskipun tersakiti aku tetap memberi maaf tapi jika akhirnya begini aku juga tidak akan diam."Ayo Rama, bawa adiknya ke mobil sebelum ayah kalian tambah emosi!" titah Ibunya Mas Satya."Iya,

  • Ibu Super (Aku bisa Tanpamu, Mas!)   Cantika Ditemukan

    Ada kabar dari kepolisian katanya Cantika dibawa keluar kota. CCTV di sebuah statsiun kereta api menunjukan anak berciri-ciri seperti cantika melintas sekitar 3 hari yang lalu.Tangisku pecah, aku takut terjadi sesuatu pada anakku. Bagaimana kalau anakaku diculik dan dijadikan peng*mis seperti yang kulihat di TV atau bahkan lebih buruk ... sekarang kan sedang viral yang jual beli organ tubuh. Semoga Cantika baik-baik saja, semoga Allah selalu melindungi anak-anakku dimanapun mereka berada."Sudahlah jangan menangis, setidaknya kita sudah punya petunjuk untuk mencari Cantika. Terus berdoa, polisi dan orang-orang suruhanku tidak akan berhenti sampai Cantika ditemukan," ujar Mas Ammar."Statsiun itu ... kita bisa berangkat ke kampung Mas Satya menggunakan kereta dari statsiun itu. Mas Satya kemana? Sudah berapa hari aku tidak melihatnya." Tiba-tiba saja aku curiga pada Mas Satya." Kamu curiga pada Satya?" ta

  • Ibu Super (Aku bisa Tanpamu, Mas!)   Pencarian Hari ke-2

    "Cantika ... pulanglah, Nak! Ibu, ayah, kakek, nenek, adik dan semuanya menunggumu. Ibu sangat menyayangimu, ibu tidak bisa jika harus tanpamu," lirihku dalam doa ... Aku benar-benar merasa tidak tenang, setiap beberapa menit aku menelpon Mas Ammar, Mas Galih dan Bramma secara bergiliran untuk menanyakan apakah mereka sudah menemukan Cantika atau belum? Perasaanku benar-benar tak karuan jiwaku terasa melayang entah kemana? Namun, aku tak bisa terus begini ada Gaza yang juga membutuhkanku. Aku menghampiri Gaza yang berada di kamar mama lalu meng-asihi Gaza. Aku terlalu tenggelam meratapi Cantika dan hampir saja mengabaikan si bungsu. "Maafkan ibu ya, Nak. Ibu sedih sekali sampai mengabaikan Gaza, ibu takut kehilangan kakak Cantika," bisikku, sambil menciumi kening Gaza yang sedang meny*su. "Jangan egois, anakmu bukan hanya Cantika. Bramma dan Gaza juga butuh kamu, kamu harus kuat!" ujar Mama.

  • Ibu Super (Aku bisa Tanpamu, Mas!)   Hilangnya Cantika

    Jangan lupa tinggalkan jejak dengan follow, subscribe, rate dan tap love. Terima kasih.Hari ini ada meeting dengan beberapa orang reseller di ruko, aku terlambat menjemput Cantika hampir seperempat jam. Di usia Cantika yang ke tiga tahun aku sengaja memasukannya pre-school agar dia banyak teman dan tidak jenuh di rumah terus.Kakiku lemas saat Security penjaga sekolah mengatakan sudah tidak ada lagi siswa di dalam sekolah. Cantika ke mana?"Maaf, Bu Cantika sendiri yang menhampiri orang yang menjemputnya. Dia langsung berlari keluar gerbang lalu memeluk laki-laki bertopi itu," jelas security yang berjaga."Bagaimana ciri-ciri orang itu? Dia bawa mobil atau motor?" selidikku."Aku tidak terlalu memperhatikan, hanya fokus dia bertopi soalnya dia berdiri di seberang sana," tunjuk security.Aku tidak bisa diam saja, diantar security menemui guru dan kepala se

  • Ibu Super (Aku bisa Tanpamu, Mas!)   Dilema

    "Kenapa kalian begitu ingin aku bekerja di tempat orang Arab itu? Apa pekerjaanku di toko tidak benar? Aku nyaman disini bersama kalian, teman-teman yang bagiku sudah seperti keluarga," rengek Mas Satya.Jujur sebenarnya aku dan Mas Ammar juga tak tega, semua bukan semata-mata nasihat bapak tapi memang pekerjaaan di tempat Mas Fahad gajinya lumayan."Mas jangan salah faham, aku dan Gina ingin Mas Satya maju. Coba saja dulu, nanti kalau gak lolos seleksi Mas boleh kerja lagi disini," bujuk Mas Ammar."Mas ingat, ada Maryam yang butuh banyak biaya. Di kantor Mas Fahad banyak fasilitas dan tunjangan yang nanti bisa dimanfaatkan, bekerja denganku mau sampai kapan? Aku tidak bisa memberikan banyak, Mas," terangku."Fahad adik iparku, Mas jangan khawatir dia orang baik. Aku akan menitipkan Mas pada Fahad jika memang nanti lolos seleksi," jelas Mas Ammar.Mas Satya termenung, lalu berjalan kearah

  • Ibu Super (Aku bisa Tanpamu, Mas!)   Kebersamaan

    Aku tahu sebagai Bapakku, bapak pasti sangat sakit hati dengan apa yang pernah mas Satya lakukan padaku.Aku dan Mas Ammar akhirnya hanya saling melempar pandangan, bingung harus menempatkan mas Satya dimana? Karena hanya dua pekerjaan yang kita miliki di toko dan di gerai parfume milik Mas Ammar.________Pucuk dicinta ulam pun tiba,saat aku dan Mas Ammar bingung untuk mempekerjakan Mas Satya dimana? Mas Fahad datang menengok Gaza. Bukan suatu kebetulan, aku percaya jika semua ini adalah takdir yang sudah diatur oleh Allah.Mas Fahad membutuhkan kan beberapa orang sopir untuk bekerja di kantornya. Kantor tempat mas Fahad bekerja memang bagian dari pemerintahan, tidak mudah orang bisa bekerja di sana.Meskipun melalui beberapa tahapan tes aku dan Mas Ammar akan membujuk mas Satya untuk melamar di tempat Mas Fahad, bukan semata-mata menjauhkannya dari keluarga kami. Nam

  • Ibu Super (Aku bisa Tanpamu, Mas!)   Kehancuran Satya

    PoV SatyaHari dimana saat Maryam dilahirkan adalah saat terberat dihidupku. Rena merasakan mulas begitu hebat tapi tak kunjung melahirkan, sampai akhirnya Dokter memutuskan untuk memilih jalan operasi karena kondisi Rena tidak mungkin untuk melahirkan secara normal. Rena cukup lama tak sadarkan diri hingga tak mungkin bisa mengejan.Tangisan pertama Maryam tidak memberikan sedikitpun senyuman di bibir mungil Rena. Rena seperti lupa segalanya tatapannya kosong, yang ia ingat hanya kebenc*annya pada Gina. Rena hanya mengoceh menyebut nama Gina setelah itu histeris.Sempat terbesit dibenakku, tentang sebuah "karma". Aku pergi menemui Gina, meminta maaf atas nama Rena. Gina memaafkan semuanya dan Alhamdulillah Gina dan Ammar berbaik hati untuk

  • Ibu Super (Aku bisa Tanpamu, Mas!)   Tampan Kombinasi

    Aduh maaf sekali, Nak Ammar, jadi ngabring (banyak orang) begini. Tadinya cuma mama sama bapak yang mau pergi tapi ini 2 ponakan Gina maksa ingin ikut, maklum mereka dari kecil belum pernah pergi ke kota," ucap Mama."Tdak apa-apa, Mah. Di sini kan ada banyak kamar lagi pula jarang-jarang kan Cantika dan Bramma bertemu saudara, biar mereka kenal satu sama lain," jawab Mas Ammar."Apa kabar, Ibu besan? Lihat! Cucu kita tampan sekali," ujar Mama mertua."Alhamdulillah kabar kami semua baik, Aduuhh ... cucu nenek kasepnya ( gantengnya) mirip sekali dengan Nak Ammar," puji mama."Ish! Lihat atuh, neneknya juga kan cantik-cantik. Sudah pasti cucunya ganteng," potong mama mertua.Seperti biasa saat berkunjung mama dan bapak pasti membawa hasil panen. Bermacam-macam sayuran dan buah-buahan, satu yang tak pernah Mama lupa adalah lompong atau bata

DMCA.com Protection Status