Home / Romansa / Ibu Sang Pewaris / Bab 5. Siapa Pria itu

Share

Bab 5. Siapa Pria itu

Author: Jewellrytion
last update Last Updated: 2022-12-13 15:55:27

"Kemal halil Ozdemir, apakah Anda bersedia menikah dengan Jasmine Faranisa Airani?"

"Evet!" Kemal menjawab bersedia.

Pertanyaan itu diulang sebanyak tiga kali, dengan menggunakan bahasa Turki.

Kemudian sang Imam bertanya lagi.

"Jasmine Faranisa Airani, apakah Anda bersedia menikah dengan Kemal Halil Ozdemir?"

Pertanyaan itu juga diulang sebanyak tiga kali dan dijawab pula sebanyak tiga kali oleh Jasmine.

Kemal seperti terlempar pada masa lalu. Masa dimana ia mengikat janji suci bersama Jasmine.

Setelah dinyatakan sah sebagai suami istri, kemudian sang Imam memberikan ceramah agama tentang kehidupan berumah tangga, juga tentang hak dan kewajiban suami istri.

Ya, mereka telah menikah di Turki, di tanah kelahiran Kemal. Pria itu memilih Kota Antalya, sebagai lokasi pernikahan mereka, jauh dari Istanbul, tempat keluarga besarnya berada. Pernikahan mereka di sahkan oleh seorang Imam, yang telah diakui negara.

Meski awalnya Jasmine ragu untuk melangsungkan pernikahan di sana, tapi Kemal berhasil meyakinkan wanitanya bahwa mereka bisa menikah di Turki, secara sah. Menurut Kemal, pernikahan di negaranya simpel dan tidak ribet seperti di Indonesia. Karena di Turki, pernikahan wanita dewasa tidak memerlukan wali. Mereka dianggap dapat mewakili dirinya sendiri dalam mengambil keputusan tentang sebuah pernikahan.

Namun, pernikahan itu terpaksa dirahasiakan sementara dari keluarga Ozdemir. Bukan karena tak ingin diketahui banyak orang, melainkan karena keluarga Ozdemir masih belum bisa menerima Jasmine yang hanya seorang biasa. Ozdemir adalah keluarga miliader terpandang, Ozdemir bukan hanya sekedar nama, melainkan juga jaminan kesuksesan bagi siapa saja yang bekerja sama dengannya. 

Perbedaan kasta yang jumplang itulah yang dijadikan alasan keluarga Kemal untuk menolaknya. Sedangkan Kemal sudah jatuh hati pada Jasmine dan tidak sabar untuk memperistri wanita pujaannya, karena Jasmine tidak ingin disentuh jika mereka bukan suami istri. 

Namun, sekeras apapun merahasiakan, pernikahan mereka akhirnya tercium oleh sang Nyonya Ozdemir. Murka? Sudah tentu. Ibunya merasa dilangkahi dan menuduh Jasmine merebeut putranya. Mereka mengatakan Jasmine telah mencuci otak Kemal sampai nekat melakukan tindakan gila seperti itu.

"Pernikahan bukan main-main, Kemal. Kau tak bisa sembarangan memungut wanita begitu saja untuk masuk ke keluarga kita!" 

"Ku pikir kau pintar memilih istri. Ternyata ...? Kalau cuma mau main-main kenapa sampai harus menikahinya? Kau bisa bersenang-senang dengannya, tapi tidak untuk melahirkan penerusku!"

Itulah ucapan ibu dan kakeknya, ketika Kemal akhirnya membawa Jasmine ke hadapan keluarganya. Hanya ayahnya yang tidak ikut bereaksi. Dia punya caranya sendiri untuk menegur putra mahkotanya.

Bukan hal mudah menjalani biduk bersama seorang pangeran dari klan Ozdemir. Semua cacian dan intimidasi Jasmine terima. Angan pada kehidupan rumah tangga yang indah bersama sang pangeran, ternyata lebih sakit dari yang ia bayangkan. Namun cintanya pada Kemal membuatnya kuat untuk bertahan. Hingga suatu waktu, boom itu meledak juga, dan Jasmine memilih menyerah. Ia pergi, tanpa jejak, dan tak ingin dicari.

Kemal membuka matanya, kenangan tentang pernikahan mereka yang tak berlangsung lama membuatnya sesak. Kemal benci rasa sakit ini, kesulitan bernapas tiap kali mengingat kesalahannya.

Pria itu mengacak rambutnya frustrasi. Jasmine masih istrinya kan? Kemal belum pernah mengucapkan talak. Jasmine yang pergi darinya. Meninggalkan dirinya yang hampir gila. Hingga Kemal berada pada titik ikhlas dengan keputusan Jasmine.

Untuk menjaganya tetap waras, pria itu menganggap Jasmine hanya pergi sementara waktu. Dia hanya perlu yakin dan menjaga cintanya. Namun, bagaimana Kemal menjaga dirinya hingga selama ini? Tujuh tahun kehilangan Jasmine, membuatnya tak lagi memiliki keinginan merasakan romansa dengan wanita manapun. Walau sejujurnya, selayaknya pria dewasa, Kemal pun kadang merasa tersiksa akan kebutuhannya yang satu itu. Namun, ia alihkan dengan kegiatan lain.

Kerja, kerja, dan olah raga. Berkumpul dengan keponakannya dan banyak kegiatan lain untuk mengalihkan pikirannya. Selain itu, bukankah Tuhan menganugerahi kaum Adam dengan mimpi istimewa yang dapat membantu mereka menyelesaikan hormon biologisnya?

Mehmet, salah satu temannya dari Istanbul dan Jodi teman di Jakarta pernah menyarankan untuk mencoba memulai petualangan dengan wanita baru. Tapi, bagi Kemal hidupnya terlalu mahal dan berharga untuk melakukan hal yang menurutnya murahan itu.

Bahkan meraka pernah membuatnya mabuk, agar Kemal lebih sensitif pada sentuhan wanita. Brengsek memang teman-temannya, tapi mereka beralasan untuk menolong Kemal dari ketersiksaannya. Kemal hanya dapat melihat mereka bermain tanpa dapat menyelesaikannya. Teman macam apa mereka? Menyesatkan.

Beruntung Kemal punya toleransi alkohol yang baik, jadi aksi kedua temannya itu tak berhasil. Kemal aman, sampai saat ini.

“Bos, Mas Jiwa ingin bertemu.” Heru menyampaikan bahwa investigator sewaannya ingin bertemu. 

“Oke, suruh dia masuk.” 

Pria bernama Jiwantoro itu masuk, Ia duduk berhadapan dengan Kemal. Selama di Malang, Kemal tinggal di  president suite room yang ada di hotel bintang lima, di sana ada area khusus untuk bekerja.

"Ada yang ingin kau sampaikan?” tanya Kemal langsung tanpa basa basi.

“Ini terkait pria tempo hari yang mengejar Nona Jasmine." Jiwa menyerahkan berkas investigasinya.

Kemal menaikkan sebelah alisnya ketika melihat berkas yang disodorkan padanya. Benar, Kemal tak hanya meminta Jiwa untuk memantau Jasmine, tapi juga mencari tahu tentang pria yang berkelahi dengannya kemarin.

Seorang pengusaha kayu? Jelas bukan tandinganku! Kemal tersenyum merendahkan. 

Jiwa melanjutkan laporannya. Pria itu berhati-hati dalam menyampaikan berita yang akan disampaikannya. Karena sudah dipastikan bosnya itu akan marah besar.

"Namanya Toti, seorang pengusaha kayu dari Banyuwangi. Dia tertarik dengan Nona Jasmine, karena teman kerja Nona menawarkan servis lebih darinya. Bos travel tempat Nona bekerja juga mendukung ide tersebut. Namun Nona Jasmine dengan tegas menolak, hingga dia akhirnya kehilangan pekerjaan saat ini. "

"Apa?! Aku tidak salah dengar?" Kemal kaget. Fakta apalagi ini?

"Anda tidak salah dengar, Bos. Meski Nona sudah menolak, tapi pengusaha kayu itu tetap mengejar Nona Jasmine karena sudah membayar sejumlah uang pada bos travel itu."

Darah Kemal seketika mendidih. Dia marah besar. 

"Brengsek!!" Kemal menggebrak mejanya, emosi.

Bagaimana bisa Jasmine mengalami ini? Oh Tuhan ... Jasmine dijual oleh bos tempatnya bekerja? Kurang ajar!

Bukan Hanya Kemal, Heru yang mendengar penjelasan Jiwa pun ikut emosi. Pantas saja Jasmine begitu ketakuan. Rupanya wanita itu melewati hari yang berat. Kasian.

"Berani-beraninya mereka! Dengar Jiwa, siapapun yang mengusik Jasmine, sama saja berurusan denganku! Kalian tahu apa yang harus dilakukan. Bereskan mereka semua. Saya tidak mau tahu, mereka harus datang pada Jasmine berlutut meminta maaf. Terutama otak dari ide keparat itu, temannya! Jangan biarkan mereka hidup tenang."

"Siap, Bos! Mas Jiwa pasti senang kalau urusan ancam mengancam begini, Bos" Heru menjawab antusias. Sudah lama dia tidak main detektif-detektifan begini.

"Saya, Wily dan Cak Heru bisa mengatasi ini, Bos." Jiwa akan beraksi dengan timnya.

"Dalam waktu 2x24 jika tidak ada yang datang meminta maaf, selesaikan dengan cara kalian."

"Siap, Bos!"

Kemal memberi perintah pada Jiwa dan Heru untuk memberikan pelajaran berharga pada mereka. Bahkan Kemal tak akan berbelas kasihan untuk menghancurkan bisnis pengusaha kayu itu. Bagi Kemal adalah hal mudah untuknya melakukan hal tersebut. Pria hidung belang itu bukanlah lawan yang sebanding.

Related chapters

  • Ibu Sang Pewaris   Bab 6 Mengatur Strategi

    Brengsek!!"Berani-beraninya mereka bermain curang bahkan hampir menjual Jasmine kepada tamu travel agen itu? aku harus bikin perhitungan!"Setelah selesai dengan laporannya, Jiwa menutup telepon. Kemal pun diam sejenak, berpikir.Ayo Kemal berpikir!Saat melihat Heru, saat itulah ide baru muncul.“Heru, kantor di Surabaya formasi sudah lengkap?”“Almost done sir” (hampir selesai pak) jawabnya singkat“Jasmine sedang mencari pekerjaan. Bisa kamu atur buat sebuah panggilan kerja untuknya. untuk kantor kita di Surabaya.”Benar. Itu ide bagus, Kemal akan berkantor sementara di Surabaya. Heru terlihat berpikir. Mungkin sedang mengingat posisi apa yang tersedia.“Baik. Akan dilaksanakan.” ucapnya. Kemudian ia bertanya lagi “her background sir?” sambil mengecek Tablet hitam ditangannya.Yang dimaksud Heru adalah latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja Jasmine.“Supervisor Divisi Perencanaan dan Pengembangan Produksi, Sarjana Ekonomi, Cumlaude” terang nya pada Heru.Heru terlihat mem

    Last Updated : 2023-01-19
  • Ibu Sang Pewaris   Bab 7 Panggilan Kerja

    Hari itu Jasmine bertemu dengan seorang wanita, tetangga baru yang katanya baru pindah ke kompleks tersebut. Entah bagaimana awalnya, wanita itu memberi info tentang lowongan kerja di PT Total Karya Indonusa. Bahkan dia memberikan tautan langsung untuk melamar.Matanya berbinar begitu mendengar dan melihat langsung info lowongan kerja tersebut. Jasmine yang memang mencari kerja, merasa info lowongan ini adalah jawaban dari Tuhan atas kegundahan dan doa-doanya.Kebetulan sekali, posisi yang ditawarkan juga bagus. Aku punya pengalaman di bidang itu sebelumnya. Apa ku kirim saja lamaran ini ya?Dengan segera, Jasmine menyiapkan persyaratan dan langsung mengirimnya melalui surel.“Ini sebuah kebetulan kan, Mbak Murni. Disaat aku sedang butuh kerjaan, eh ada orang yang kasih info lowongan.” Jasmine bicara dengan pengasuh anaknya, Mbak Murni.Tentu bukan sebuah kebetulan, wanita tadi adalah orang suruhan Jiwa untuk mendekati jasmine dan membawa pesan lowongan itu. Sebab hingga mendekati sore

    Last Updated : 2023-01-19
  • Ibu Sang Pewaris   Bab 8. Dua Pria

    Bab 8. Dua PriaKemal yang merupakan Chief Executive Officer (CEO) dari Ozdemir Group untuk Region Asia Pasific, melakukan rapat koordinasi dengan jajaran direksi untuk rencananya berkantor sementara di Surabaya. Kewenangannya tidak berubah, beberapa pekerjaannya akan dibantu oleh Chief Operating Officer (COO) atau direktur operasional. Lihat bagaimana Kemal mengatur semua dengan apik.Kemal tetap menyelesaikan setumpuk berkas yang harus diteliti dan ditanda tangani. Pria itu paham betul tanggung jawabnya sangat besar. Karena segaris tanda tangannya pada dokumen yang dipegang itu, sangat berharga dan punya potensi hokum yang tinggi. Jadi dia tetap bekonsentrasi menyelesaikan semua sebelum bertolak ke Surabaya.Kebetulan sang CEO itu akan bertemu dengan pejabat provinsi untuk mega proyek pemerintah di sana. Sungguh alam pun merestui rencananya.“Bos, pesawat sudah mendapat izin terbang sore ini.” Heru melapor pada bosnya.Rasa gugup langsung melingkupinya sekarang. Seperti anak remaja y

    Last Updated : 2023-01-19
  • Ibu Sang Pewaris   Bab 9. Hati Yang Masih Tertaut

    Kesibukkan di bandara Juanda sore itu terasa berbeda. Ada dua pesawat jet pribadi yang landing disaat bersamaan. Kemal dan Zacky tiba di Surabaya, hanya berselisih beberapa menit.Zacky menempuh jarak 3 jam 40 menit dengan penerbangan langsung Hongkong-Surabaya, sedangkan Kemal hanya memerlukan waktu tak sampai satu jam.Keduanya tersenyum penuh arti dengan harapan yang sama, berjumpa dengan wanita pujaannya, Jasmine. Terutama Zacky, pria itu sudah mebawakan Zico banyak mainan. Dia sangat merindukan bocah kecil tampan itu.Pesawat keduanya berhenti pada jarak yang tak begitu jauh. Mobil sedan hitam mentereng sudah menunggu, menjemput sang Tuan, mengantarkan mereka ke tujuan.Kemal turun dengan percaya diri. Pesona pria 185cm itu begitu kuat. Hingga tak sedikit pramugari jet Pribadi yang bermimpi untuk bisa terbang, melayani Tuan Muda keluarga Ozdemir itu. Tapi sayang, Kemal tak pernah tertarik terlibat dengan wanita manapun.Tak kalah dengan Kemal, pesona bos maskapai itu juga menarik

    Last Updated : 2023-01-19
  • Ibu Sang Pewaris   Bab 10 Pembalasan

    “Jasmine naik ojek ke stasiun …” Kemal berujar lirih.Pria itu tersenyum pahit. Melihat bagaimana Jasmine naik motor dalam keadaan gerimis. Kondisi yang sangat kontras dengannya. Selama ini ia bebas pergi dengan kendaraan mewah dengan semua fasilitas nomer wahid. Dia juga bisa terbang ke mana saja dengan private jet-nya. Sedangkan Jasmine?Mungkin Jasmine harus berjuang dulu untuk mendapatkan sesuatu. Hatinya mencelos, sakit melihat kenyataan yang jomplang itu. Rasa bersalah semakin menggerogotinya.Seakan refleks, Kemal ingin mengikuti Jasmine.“Eh, Bos mau kemana? Kok saya ditinggal? Bos?!” Heru yang melihat Kemal berlari menuju valet boy, spontan ikut berlari.Kemal meminta kunci mobil, pria itu ingin mengendarakan sendiri mobilnya. Sementara Heru terus mengikuti langkah bosnya.“Bos, tunggu! Saya nggak bisa diginiin, Bos.” Suara Heru yang sedikit berteriak membuat beberapa orang menoleh ke arah mereka. Aneh.“Minggir kamu. Bikin malu aja!” sentak Kemal sambil membuka pintu kemudi.

    Last Updated : 2023-01-28
  • Ibu Sang Pewaris   Bab 11. Kedatangannya

    Jasmine tiba di stasiun dengan tergesa, ia takut ketinggalan kereta. Ini adalah kereta executive terakhir yang berangkat ke Malang. Karena hujan, beberapa titik jalan di Surabaya macet, beruntung kereta tersebut belum berangkat, masih ada waktu dua puluh menit lagi.Dengan napas lega, akhirnya Jasmine bisa duduk tenang di samping jendela. Satu kursi di sampingnya kosong, sepertinya wanita itu akan menikmati perjalanan pulangnya.Ia memakai earphone menikmati musik yang membuatnya rilkes. Jasmine senyam senyum sendiri, mengingat kalau sekarang bukan pengangguran lagi. Ibu satu anak itu jadi teringat doa Zico dan Mbak Murni, doa mereka langsung dikabulkan Tuhan, dan mungkin bulan depan ia harus membelikan Zico mainan baru sesuai janjinya.Sesuai perjanjian tadi, Jasmine akan mulai bekerja dua hari lagi. Dia meminta waktu untuk mencari tempat tinggal dan sehari lagi untuk pindahan. Rencananya beosk Jasmine akan mengajak Zico ke Surabaya untuk mencari rumah kontrakan, tempat mereka tingga

    Last Updated : 2023-01-28
  • Ibu Sang Pewaris   Bab 12. Mereka Mengemis Maaf

    “Nanti aku cerita.”Jasmine masih menimbang apakah harus cerita tentang dibalik alasan kenapa dia memilih pindah ke Surabaya. Jasmine memang pernah bicara ingin tinggal saja di Malang, terasa lebih tenang. Tapi kenyataannya tidak senyaman yang dibayangkan. Jika Zacky tahu masalah yang menimpanya, ia yakin seratus persen, pria itu akan murka dan mengacak-ngacak travel agen itu.Tapi yang Jasmine tidak tahu adalah, Kemal lebih dulu mengetahuinya dan jelas dia murka. Dia bahkan bukan hanya mengacak-ngacak travel agen itu, tapi juga mengobrak-abrik hidup semua pelaku yang terlibat. Jika Jasmine tahu yang sebenarnya, wanita itu pasti akan syok.“Minumlah.” Zacky membuka air mineral botol yang ada padanya dan memberikannya pada Jasmine.“Terima kasih, Zack.” Jasmine lantas menerima air mineral itu dan meminumnya. Hal kecil yang biasa Zacky lakukan untuknya kadang membuat Jasmine tak dapat lepas darinya. Zacky tipe pria act of service, dia full memberi perhatian pad Jasmine dan Zico.Tiba di

    Last Updated : 2023-01-29
  • Ibu Sang Pewaris   Bab 13. Daddy?

    “Kenapa kamu nggak cerita?” Zacky menuntut penjelasan.“Gimana mau cerita, kamu aja jauh di Itali sana?!”“Aku lagi di Hongkong kemarin, Jasmine. Dekat ke Indonesia.”“Ya mana aku tau! Masa cuma masalah kayak gini aja, harus ngadu ke kamu?”Jasmine berbalik, namun langkahnya terhenti karena Zacky menarik lengannya. Zacky tersinggung asmine tak menganggapnya.“Cuma masalah kayak gini, kamu bilang? Jasmine, mereka kriminal! Kalau saja tadi aku tahu masalahnya itu, mereka nggak akan kulepasin! Enak aja pulang masih utuh, setidaknya bikin mereka ke ICU dulu.” Ucapan Zacky membuat Jasmine meringis, membayangkan mereka bertiga masuk ICU.Dua orang dewasa itu masih berdebat di depan rumah, pria itu menahan Jasmine tak ingin Zico sampai mendengar perdebatan mereka di hari pertemuan ini.“Jadi … siapa yang membuat mereka sukarela minta maaf?” desis Zacky sambil berpikir.“Aku juga nggak tahu, Zack. Mungkin mereka memang ingin minta maaf.”“Tidak mungkin begitu saja. Pasti ada yang telah mengint

    Last Updated : 2023-01-30

Latest chapter

  • Ibu Sang Pewaris   Bab 22. Ibu Sang Pewaris

    Jam empat sore Hansen mulai membuka matanya. Terbangun dari tidur indahnya sepanjang hari. Pria itu merasa linglung, sedikit pusing dan tentu saja, pegal-pegal. Betapa tidak, seharian tidur meringkuk di sofa empuk.Hansen menggerakkan otot badannya yang kaku. Lehernya pun digerak gerakkan hingga terdengar bunyi 'kretek-kretek'."Loh kok aku di sini?" ucapnya tak sadar dengan apa yang terjadi.“Eh ko Hansen udah bangun. Enak tidurnya, ko?" Hansen meringis merasa tersindir. Beruntung Kemal sedang tidak ada di ruangannya. Dia sedang asyik memata-matai Jasmine. Heru meminta Hansen, resepsionis dan security di lantai direksi untuk berkumpul. Pria itu melakukan briefing dadakan.“Mulai sekarang, siapapun, perempuan manapun yang ngaku-ngaku saudara, pacar, tunangannya Bos Kemal, DILARANG naik apalagi sampai masuk menemui Bos. Gak usah minta persetujuan segala, kelamaan. Langsung BLOCK aja dari kalian. Paham?!" Heru memberi arahan serius. "Paham, Cak!" Mereka menjawab bersamaan. "Beri al

  • Ibu Sang Pewaris   Bab 21. Tamu Tak Diundang 2

    Walau Kemal sedang tidak mood menerima tamu, tapi dia berbaik hati memberikan waktunya untuk mendengar celoteh centil teman lamanya itu. Viza membawakan Kemal hadiah berupa jam tangan mahal. Tentu itu hanya alasan agar dia bisa bertemu Kemal. "Orang kantor di Jakarta bilang kamu di Surabaya. Katanya kamu lagi urus Mega proyek di sini. Jadi, ku susul deh." Viza konsisten menampilkan senyum terbaiknya. "Terima asih Viza, tapi seharusnya kamu tidak perlu repot. Aku sedang tidak berulang tahun." Kemal malas menerima hadiah itu, dia bisa beli sendiri. Koleksinya pun sudah banyak, tapi untuk menghormati teman, akhirnya terpaksa diterima juga. Saat akan mecoba jam tersebut, tiba-tiba Viza berpindah duduk ke sisi kanan hand rest di single sofa yang Kemal duduki. Sontak saja Kemal kaget. "Apa yang kau lakukan, Viza?" Pria itu tidak sempat menghindar. Wanita itu tersenyum, senyum yang tidak Kemal sukai. "Aku hanya membantumu memakainya" Dengan gerakan gemulai cenderung menggoda,

  • Ibu Sang Pewaris   Bab 20. Tamu Tak Diundang

    Interocom Hansen—sekretaris Kemal—berbunyi. Resepsionis bilang ada tamu untuk bos mereka. "Siapa, Mbak?" "Saudaranya Mister Kemal," jawab resepsionis setengah yakin, karena dia mendapat tatapan tajam mengintimidasi dari tamu tersebut. Tanpa meminta pertimbangan Heru, Hansen langsung membolehkan tamu tersebut masuk ke area vvip. Padahal Hansen tidak tau apa yang akan menunggunya di depan. Hansen pikir, kalau tamu itu sudah bisa naik ke lantai direksi, tentu dia sudah lolos screening dari security bawah. Sementara security bawah yang baru tiga bulan kerja itu, merasa harus cari aman. Kalau saudara bosnya datang lalu ditolak, bisa-bisa dia dipecat seperti ucapan tamu itu. Heru datang ke meja kerja Hansen, memberi dokumen dan beberapa ordner arsip. “Siapa yang datang?” Tanya Heru sambil mengunyah permen. Asisten pribadi Kemal itu sempat mendengar sedikit percakapan Hansen. “Saudaranya Big Boss ..." Hansen dengan santai melanjutkan kegiatan mengetiknya. "Oh ..." Heru menyad

  • Ibu Sang Pewaris   Bab 19 Jadi Trending Hot Topic

    Jasmine masuk ke lobby bersamaan dengan mobil Kemal yang baru memasuki area gedung. Pria itu bisa melihat Jasmine di antara banyaknya karyawan yang datang berbarengan. Walau hanya tampak dari belakang, tapi Kemal bisa mengenalinya dari bentuk tubuh dan cara wanita itu berjalan. Lagi-lagi degupan aneh itu dirasakan oleh keduanya. Seolah hati mereka kini terhubung kembali setelah sekian lama terputus. Merasakan getaran dari kehadiran satu sama lain, meski dari jarak yang jauh. Masing-masing memegang dadanya, denyut yang menyesakkan itu terasa nyata sekali di telapak tangan. Kemal berusaha menahan gejolak dalam hatinya. Dia harus terlihat tetap tenang walau sebenarnya ingin melompat kegirangan. Akhirnya, langkah awal dari rencana besarnya berjalan juga. Melihat Jasmine berada di gedung yang sama dengannya saja sudah membuatnya bahagia. Langkah selanjutnya, adalah membuat Jasmine selalu berada di sekitar Kemal. Pria itu akan menarik Jasmine untuk satu lantai dengannya, dan membua

  • Ibu Sang Pewaris   Bab 18. Work Day One

    Setelah ribut-ribut kemarin, Zacky dan Jasmine kembali pada mode normal. Dua orang dewasa itu menyadari mereka tak bisa lagi mengutamakan egonya. Mereka kini adalah tim yang sama untuk membesarkan Zico. Zacky tetap bersikeras bahwa dia memiliki kewajiban atas anak itu karena merasa memiliki ikatan emosiaonal, dan Jasmine tak dapat menolaknya. Zacky memang mencintai Zico begitu besar.Lihatlah kini, bahkan mereka telah mendaftarkan Zico di sekolah swasta terbaik. Meski bukan sekolah internasional seperti yang diinginkan Zacky, tapi sekolah global itu mengikuti standard dan kurikulum Cambridge yang diakui oleh sekolah dan kampus di luar negeri.Tentu Zico bahagia, mendapat sekolah terbaik dan teman-teman baru. Anak itu sudah tidak sabar ingin segera masuk sekolah. Padahal sekolah baru akan dimulai seminggu lagi. Selama itu pula Zacky akan menemani Zico sementara Jasmine akan mulai bekerja esok hari. Zacky ingin menebus kebersamaan yang hilang bersama Zico. Akan banyak agenda menanti ke d

  • Ibu Sang Pewaris   Bab 17 Emosi Zacky

    Semburat jingga di langit Surabaya sore itu terlihat sangat cantik. Dari jendela besar di kamar Zico yang ada di lantai dua puluh sembilan, Jasmine bisa dengan jelas melihat pemandangan kota dan laut Suramadu. Sedikit mendung tapi matahari masih bersinar.Cuaca masih bagus, Zico ingin berenang ditemani Amir, asisten Daddy-nya. Belakangan mereka sudah akrab. Amir senang dengan anak-anak, jadi ketika Zico minta berenang, Amir tak berpikir dua kali untuk mengiyakan.“Berapa lama kau ada di Indonesia?” Wanita itu sedang merapikan barang-barang Zico di kamarnya. Sementara di kamar itu, Jasmine tidak sendiri, dia bersama Zacky. Pria yang sejak siang sibuk mendesain ulang kamar Zico menghentikan kegiatannya. Ia lantas memandang Jasmine tak suka.“Kenapa tanya begitu? Kamu mau aku cepat-cepat pergi?”Melihat reaksi Zacky, Jasmine meringis. “Bukan begitu, Zack. Aku kan hanya tanya, memang nggak boleh? Maksudku, Tuan Muda ini memang tidak dicari sama kantor di Itali?”“Oh tenang, semua bisa di

  • Ibu Sang Pewaris   Bab 16. Rencana Pindah

    “Jasmine..” lirih Kemal.Heru melambatkan laju mobil, hingga mobil itu melewatinya, Kemal hanya melihat dari kaca jendela yang tak diturunkan.Kemal dapat dengan jelas melihat wanita pujaannya, namun Jasmine tak dapat melihat siapa yang ada di dalam mobil sedan itu. Karena Kemal mengunakan mobil yang berbeda, hingga Jasmine tak mengenalinya. Jasmine pun menoleh kearah kaca mobil, mereka seolah saling pandang dalam jarak dekat. Seperti ada perasaan tersengat dalam hati masing-masing, ketika mereka saling berpapasan. Jasmine, untuk sesaat jantungnya berdegup kencang seperti tak biasa. Nafasnya seoleh terbawa angin. Pun dengan Kemal merasakan hal yang sama. Netra indahnya terkunci untuk melihat pada kaca mobil sedan hitam Maserati itu. Entah ada dorongan apa, ia tetap melihatnya, walau sudah melintas. Kemal pun sampai memutar badannya untuk melihat Jasmine lebih lama.Ya Allah.. perasaan apa ini.Jasmine memegang dadanya yang masih berdegub kencang. Kemal kembali menghadap ke depan da

  • Ibu Sang Pewaris   Bab 15. Akibat Cemburu

    Kemal masih uring-uringan karena cemburu melihat foto Jasmine yang tertawa lepas bersama seorang pria di kereta. Pria asing itu punya karakter kuat. Melihat gaya busananya dengan coat mahal, Kemal yakin dia seorang pengusaha juga.Saking cemburunya, Kemal sampai lupa dengan rasa penasarannya pada anak laki-laki yang ada di rumah Jasmine. Ketegangan Kemal sedikit mengendur lantaran Jiwa melaporkan bahwa tiga orang yang membuat masalah dengan Jasmine sudah datang ke rumahnya berlutut memohon ampun.Bahkan sesuai permintaannya, pengusaha kayu itu telah mentransfer uang ke rekening Jasmine, sebagai permohonan permintaan maaf. Menurut Kemal, Jasmine layak mendapatkannya, juga sebagai kompensasi berhenti kerja. Sudah dibilang, Kemal orang yang tidak mau rugi.[Kerja bagus, Jiwa.] Kemal mengirim pesan. Dia bernapas lega, sudah tidak ada lagi yang mengganggu Jasmine.Namun rasa lega itu hanya sementara, karena Jiwa juga melaporkan ada seorang pria lain di rumah Jasmine. Dia memasang badan mel

  • Ibu Sang Pewaris   Bab 14 Mengandalkannya

    Setelah negosiasi yang alot, akhirnya dua orang dewasa itu menyerah. Hasilnya, Zacky harus menginap di sana, tidur bersama Zico. Sebab anak itu bersikeras Daddy-nya harus ada saat ia membuka mata nanti.Tak ingin mematahkan hati sang anak, dengan berat hati Jasmine akhirnya setuju. Dia sendiri bingung, entah sejak kapan Zico punya rencana begitu banyak yang telah sudah disusun di kepalanya. Bermain, lalu pamer Daddy pada teman-temannya. Anak itu ingin teman-temannya tahu kalau Daddy-nya orang bule yang tampan. Jangan lupa, Zico juga mau pamer mainan, tentu sembari memberikan hadiah-hadiah kecil pada teman-temannya. Siapa yang mengajarkan dia teknik soft flexing seperti itu?Awalnya Jasmine tidak setuju Zacky harus menginap, tapi Zico merengek dan mulai mengancam tidak mau tidur. Karena kalau dia tidur, Daddy-nya akan pergi. Bbaru kali ini Jasmine menghadapi Zico yang keras kepala.“Dia mulai pandai mengancam.” Zacky tertawa ketika menutup pintu kamar Zico. Anak itu sudah tertidur pulas

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status