Share

BANGUNLAH, JAGOAN MENUNGGU!

Penulis: Cahaya Senja
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Tepat hari ini adalah hari yang paling spesial. Di mana sahabat Nita akhirnya melepas masa lajangnya.

"Selamat ya, Sayang. Semoga selalu bahagia dan cepat dapat momongan," bisik Nita di telinga Putri.

"Terima kasih, gugup banget aku, Nit. Rasanya dag-dig-dug serr gitu lho. Nanti kasih tau aku ya, gimana teknik malam pertama," ujar Putri yang mendapatkan pukulan ringan dari Nita di lengannya.

"Kamu ini, udah ke sana aja pikirannya. Udah ah, nikmati kebahagiaan yang diberikan sekarang ya," ujar Nita lagi, mereka lalu cipika-cipiki.

"Sehat-sehat ya, Sayang. Jaga Mama, jangan bandel-bandel di dalam perut. Semoga Tante cepat nyusul bunting kayak mamamu," ujar Putri mengusap perut Nita.

"Makasih, Tante. Baby D doain, semoga Tante cepat dapat momongan ya," ujar Nita sambil berbicara menirukan nada anak kecil.

Lalu setelah dirasa puas mengobrol, mereka berfoto bersama. Damar terus-menerus menggoda Aryo dan mengajari Aryo bagaimana caranya malam pertama.

Memang teman yang benar-benar sefrekuen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • ISTRIKU SERING DIAM SETELAH KUBENTAK!   GAGAL ROMANTIS!

    "Dokter, istri saya kenapa nggak bangun-bangun?" tanya Damar yang bingung karena Nita sama sekali melakukan pergerakan.Hal ini membuat orang yang berada di dalam ruangan mulai tegang. Terutama Damar sebagai sang suami.Tanpa sadar Damar meneteskan air matanya. Ia tak ingin hal buruk terjadi, seperti misalnya tentang kepergian orang yang sudah teramat disayangi.Damar memejamkan matanya, mengingat kenangan demi kenangan yang mereka lalui bersama. Begitu indah, hingga semakin membuat sesak dalam dada."Sayang, bangun. Kenapa tidurmu lama sekali," ujar Damar berbicara sambil menutup matanya. Ia tak sadar bahwa seseorang yang sedang disuruhnya untuk bangun sekarang, perlahan-lahan membuka mata."M-mas," panggil Nita dengan suara yang serak. Mendengar bunyi suara, Damar membuka matanya dan langsung tersenyum haru serta bahagia karena melihat Nita sudah terbangun.Hal buruk yang sempat dipikirkannya tadi sirna dalam sekejap. Damar mencium pipi Nita berkali-kali, mengucap hamdalah tak henti

  • ISTRIKU SERING DIAM SETELAH KUBENTAK!   MEMBELI PERLENGKAPAN BAYI!

    "Kenapa nggak berangkat kerja, Mas?" tanya Nita pada Damar yang sedang asik tiduran di sampingnya. Sedangkan Arkanza, sedang diasuh oleh baby sitter pilihan Damar yang menurutnya terbaik.Oleh sebab itu juga, mereka sekarang bisa bermesraan berdua. Saling berbagi cerita dan kebahagiaan."Nanti saja, aku masih ingin menghabiskan waktu bersama istri tercinta dan juga putra yang telah lama dinantikan." Damar memeluk pinggang Nita mesra, sambil bersenandung menyanyikan lagu sholawat."Benarkah begitu? Kan kalo pulang bekerja biasanya juga kita menghabiskan waktu berdua," ujar Nita pada Damar."Sekarang berbeda, Sayang. Kamu perhatiannya lebih banyak pada Arkanza dari pada kepadaku. Aku kadang suka sedikit kesal, kan aku juga--" Mulut Damar langsung dibekap Nita. Heran, kenapa sang suami masih saja membahas itu terus menerus. Dengan anak sendiri pun, dia masih mempunyai rasa kecemburuan."Arkanza masih kecil, Sayang. Dia memerlukan aku dan juga kamu, nggak usah cemburu gitu ah. Masa sama

  • ISTRIKU SERING DIAM SETELAH KUBENTAK!   KEDATANGAN MANTAN KEKASIH SANG SUAMI!

    *Saat sedang asik berbelanja, Damar tak sengaja bertemu dengan Aryo dan juga Putri."Lho, ngapain lu di sini, Mar?" tanya Aryo. Damar bergumam pelan, saat melihat Aryo dan Putri bergandengan tangan dengan mesra."Nggak liat lu, gue lagi belanja. Lu tega banget ya, nggak ada jengukin anak gue yang ganteng di rumah," ujar Damar mengomel pada Aryo."Sorry, Bro. Saat itu gue sama Ayang gue lagi mutusin buat bulan madu. Jadi nggak tau, kalo Nita bakalan melahirkan. Bahkan gue sama Ayang gue juga baru tau, kalo Nita udah melahirkan," ujar Aryo lagi bersungguh-sungguh meminta maaf."Maaf ya, Mar. Kita nggak bermaksud cuek, baru aja kemarin aku sama Aryo datang liburan. Ini rencananya mau belanja juga, mau kasih hadiah sekalian buat si ganteng," ujar Putri pada Damar.Damar lalu tertawa. "Hadeh, lu berdua kayak sama siapa aja? Gue bercanda kali, nggak beneran marah. Nggak papa kok, lagian pengantin baru juga wajar kali liburan.Sorry-sorry, nggak usah diambil hati lho, ya. Ya udah ke rumah a

  • ISTRIKU SERING DIAM SETELAH KUBENTAK!   Ada Apa dengan Mama Mertua?

    Nita begitu terkejut bukan main saat melihat Laura yang dengan tidak malunya menempel selalu terhadap Damar, suaminya.Padahal dari tadi Damar seolah menghindar dan mencoba duduk di tempat lain, tapi tetap saja Laura selalu mengikuti Danar tanpa memperhatikan keadaan sekitar yang sudah mulai mencekam karena tak suka dengan sikapnya yang tak tau malu itu."Sudah main kejar-kejarannya?" tanya Bagas membuat Damar berhenti bergerak dan Laura yang kembali mengambil posisi tepat di samping Damar.Nita yang melihat itu, mengembuskan napas kasar dan menahan rasa kesal di dalam lubuk hatinya. Ia menatap tajam sang suami yang menatapnya dengan sendu.'Matilah aku,' batin Damar meringis karena mendapatkan tatapan tak bersahabat dari sang istri kesayangan."Tante gimana kabarnya?" tanya Laura basa-basi sambil menatap Aida yang kecantikannya sama sekali tak berkurang."Tanta baik-baik saja, bagaimana denganmu, Laura?" tanya Aida sambil tersenyum manis. Kenal dengan Laura begitu lama, membuat merek

  • ISTRIKU SERING DIAM SETELAH KUBENTAK!   Ungkapan Hati Mertua!

    "Mas, aku merasa ... merasa bahwa pandangan Mama terhadap Laura berbeda," ujar Nita langsung to the point menceritakan yang ia rasakan.Damar bingung, hingga nampak kerutan di dahinya. Tak paham dengan apa yang dikatakan Nita. "Berbeda? Berbeda bagaimana maksudmu, Sayang?" tanya Damar yang memang tak paham."Aku takut, Mas.""Takut apa?""Takut kamu berpaling dariku dan melupakan semua kisah yang pernah kita lalui bersama. Aku merasa akan ada sesuatu buruk yang terjadi, tapi ... tapi aku tak yakin itu apa?" Nita menjelaskan dengan terburu-buru, hingga napasnya pun ngos-ngosan tak beraturan."Tenanglah, Sayang, jelaskan secara perlahan. Aku tak paham dengan apa yang kau maksudkan itu," ujar Damar yang khawatir melihat sang istri seperti cemas berlebihan."Lagipula, aku tak akan berpaling darimu. Sudah kutekadkan dalam hati, tak akan menyakitimu lagi. Aku sudah bisa berpikir lebih baik, karena apa? Karena sekarang kita bukan hanya punya Arkanza, tapi juga cinta.""Cinta yang membuat ika

  • ISTRIKU SERING DIAM SETELAH KUBENTAK!   Membuat Panas Pelakor!

    "Mas, buru-buru banget. Masih pagi lho ini, sini sarapan dulu," ujar Nita pada Damar. Damar yang sibuk ke sana kemari mengurus berkasnya, tak mendengar apa yang dikatakan sang istri"Mas!" teriak Nita melihat Damar yang tak peduli pada ucapannya."Apa, Sayang?" tanya Damar yang sedikit terkejut mendengar teriakkan sang istri. Damar lalu menghentikan sebentar kesibukannya, dan menghampiri Nita yang memasang raut wajah kesal."Sarapan dulu, masih pagi. Nggak usah buru-buru gitu kayak orang dikejar hantu," kata Nita dengan lembut."Nggak sempat, Sayang. Aku lupa, pagi ini ada meeting, jadi harus ke kantor lebih pagi. Karena ada berkas yang nggak selesai aku kerjain," ucap Damar memberi pengertian pada sang istri."Nggak usah sedih gitu, nanti selesai meeting. Aku bakalan pulang ke rumah untuk makan siang ya," bujuk Damar. Mendengar perkataan sang suami, muncullah senyuman yang menghiasi bibir mungil Nita."Nah, gitu dong senyum. Cantik banget istri aku," goda Damar sambil mencubit pipi sa

  • ISTRIKU SERING DIAM SETELAH KUBENTAK!   Antara Obsesi dan Cinta!

    "Ngapain dia ke sini, Mas?" tanya Nita dengan nada ketus. Sambil menikmati makanan yang dibawa istrinya, Damar menatap sang istri yang cemberut."Cemburu ya?" tanya Damar dengan nada meledek."Enggak!""Cemburu nih istri aku.""Nggak! Siapa yang cemburu sih," ucap Nita sambil memalingkan wajahnya."Aku nggak tau, Sayang. Tiba-tiba dia datang gitu aja, sambil bawain makanan buat aku. Tapi kamu tenang aja, makanannya nggak aku makan kok, sempat aku cicipi, cuman ya itu," ujar Damar tak melanjutkan ucapannya."Apa? Enak banget gitu!" tanya Nita dengan nada yang tegas. Ia penasaran dengan rasa masakan Laura."Kok diam? Enak ya?" tanyanya lagi, tapi tak kunjung mendapatkan jawaban dari Nita."Enggak, Sayang, kalo enak mungkin udah habis makanannya aku makan." Ucapan Damar membuat wajah Nita merah, bukan karena salting tapi menahan kesal yang semakin menggelora."Jadi, kalo enak makanan dia bakalan kamu habisin gitu?" tanya Nita memalingkan wajahnya ke arah lain. Matanya mulai berkaca-kaca.

  • ISTRIKU SERING DIAM SETELAH KUBENTAK!   Firasat!

    "Sayang, boleh nggak?" tanya Damar pada sang istri.Nita yang mendengar ucapan Damar mengerutkan dahinya tak mengerti apa yang diminta sang suami."Ngapain?" tanya Nita. Saat ini Arkanza bersama dengan Asih, Asih bilang ia merindukan sang cucu dan memilih untuk tidur bersama Arkanza."Anu," ujar Damar setengah-setengah, Nita yang sedang mengecek data hasil penjualan kuenya pun berhenti sejenak. Memfokuskan pikirannya terhadap keinginan Damar."Anu apaan? Yang jelas dong ngomongnya, kalo kamu anu-anu mulu aku nggak ngerti, Sayang," ujar Nita pada sang suami.Damar lalu tersenyum, sangat terlihat menggemaskan. Ia lalu turun dari ranjang mendekati sang istri."Kita bikin adek buat Arkanza," bisiknya di telinga Nita.Nita langsung membulatkan bola matanya. "No! No! No! Aku nggak mau. Aku mau membuatkan Arkanza Adek saat ia berusia 4 atau 5 tahun, aku takut kasih sayang kita terbagi untuknya."Ucapan Nita membuat Damar sejenak berpikir, mungkin apa yang dikatakan sang istri ada benarnya.N

Bab terbaru

  • ISTRIKU SERING DIAM SETELAH KUBENTAK!   Ending

    "Pi, maafkan Mami. Beri Mami kesempatan satu kali lagi untuk memperbaiki semuanya,"nujar Clara sesaat setelah menemui John."Aku sudah sering memberimu kesempatan, tapi lagi-lagi kau sia-siakan. Rasanya kita memang tak cocok lagi untuk saling bersama Clara, karena bagaimana pun aku berjuang untuk mempertahankan rumah tangga kita. Pemenangnya tetap orang lama yang kamu suka." John tak melirik Clara sama sekali, dia masih fokus pada lembaran kertas di tangannya."Laura juga sudah besar, tak ada salahnya jika kita memilih jalan hidup masing-masing mulai saat ini. Aku tahu, mempertahankanmu akan membuatmu lebih menderita lagi begitu pun denganku juga. Laura pasti mengerti mengapa Papi dan maminya bercerai. Laura sudah bukan anak kecil lagi."Tanpa mereka sadari, Laura sedari tadi menguping pembicaraan mereka. Laura menahan isak tangisnya yang hampir terdengar. Laura memutuskan untuk segera pergi dari kegiatan mengupingnya. Dia masuk ke dalam kamar dan merebahkan diri di atas ranjang."In

  • ISTRIKU SERING DIAM SETELAH KUBENTAK!   Fakta Menyakitkan!

    "Sayang, kamu menciumiku di depannya," ucap Nita pada Damar yang menatapnya dengan tak berkedip."Memangnya kenapa? Lagipula, bukankah kita sudah sah sebagai suami-istri, itu salah dia sendiri karena sudah terlalu jauh berperilaku padaku," ujar Damar sambil menggandeng pinggang Nita dengan lembut."Tapi aku malu," ujar Nita dengan wajah yang memerah."Sini di mananya yang membuat malu, biar aku tambahin," kata Damar yang membuat Nita membulatkan matanya sempurna."Mas Damar," rengeknya dengan manja. Damar lalu tertawa melihat tingkah istrinya yang seperti anak-anak.***Di rumah Laura mengamuk tak karuan setelah dirinya dipukul sang papi."Mau atau tidak! Besok kita harus kembali ke Australia, Papi sudah membeli tiket untuk kita berangkat, bereskan semua pakaianmu sekarang juga!""Papi!" teriak Laura tak terima dengan perlakuan John."Jangan jadi seperti mamimu, Laura. Dulu sebelum kamu sebesar seperti sekarang, mamimu juga berusaha menjadi orang ketiga dalam rumah tangga Aida, Mama D

  • ISTRIKU SERING DIAM SETELAH KUBENTAK!   Membuat Panas Penggoda!

    "Mami, harusnya menjadi cinta pertamaku sebagai laki-laki. Tapi semuanya pupus begitu saja, saat Mami tak pernah menganggap kehadiranku di antara Mami dan Papi.""Mami sibuk, semuanya Mami lakukan untuk masa depanmu. Kamu tau bukan?" ucap sang Mami merasa tak terima karena daritadi Aryo yang terus memojokkannya."Untuk apa, Mi. untuk apa semua itu, harta dunia, yang Mami kejar selama ini hanya akan sia-sia bila tak ada kasih sayang di dalamnya. Mami tau tidak, aku bagai anak yang terbuang, setiap malam memikirkan apakah aku dibutuhkan atau tidak.""Aku bertanya pada diri sendiri, untuk apa dilahirkan ke dunia jika kehadiranku tak berarti apa-apa. Kalian sibuk mengejar dunia yang sementara, kalian hanya memandang uang tanpa dapat berpikir bahwa suatu saat akan ada pertanggungjawaban kalian sebagai orang tua." "Uang tak akan pernah bisa membelikan kebahagian, bahkan kenangan masa kecil bersama kalian pun tak pernah terlintas di pikiran."Ucapan Aryo bagaikan pisau yang menusuk hati ora

  • ISTRIKU SERING DIAM SETELAH KUBENTAK!   Keputusan Orangtuanya yang Menyakitkan

    "Putri ada apa, kenapa menangis?" tanya Wati teman kontrakan dia. Setelah pergi, Putri memilih untuk datang ke alamat kontrakan lamanya sebelum bertemu dengan Aryo.ia menangis tersedu-sedu di hadapan Wati, susah payah di dalam mobil dia menahan tangisnya. Akhirnya terlupakan juga sekarang."Aku benar-benar bersalah. Salah telah memilih dia sebagai suamiku, harusnya dari awal aku tak menerima lamarannya. Harusnya dari awal aku tak usah kenal dengan Aryo. Jika kenyataannya kami tak mungkin bisa bersama. Harusnya aku sadar diri tidak berpunya bersanding dengan lelaki kaya."Hei! Kamu ini kenapa? Siang-siang datang ke rumahku dan menangis seperti ini. Kenapa membawa tentang kekayaan, siapa yang sudah menyakitimu?" tanya Wati yang masih tak mengerti dengan permasalahan yang dihadapi temannya."Mereka menghinaku. Mereka menjelek-jelekkan orang tuaku. Apakah salahku karena mencintai Aryo, Wati? Apa aku salah berharap bahagia dengan lelaki seperti Aryo?""Mereka siapa?" tanya Wati memegang pi

  • ISTRIKU SERING DIAM SETELAH KUBENTAK!   POV Nita (Ke mana perginya?)

    "Mama, ada apa? Kenapa Mama terlihat begitu marah pada Laura," tanyaku saat melihat Mama yang masih diliputi emosi, bahkan napasnya pun tak beraturan."Memang kurang ajar dia itu. Dia yang meninggalkan Damar, dia juga yang merasa paling tersakiti. Mama benar-benar khilaf pernah merestui hubungan dia dan juga Damar dulu.""Untung saja Damar segera dijodohkan denganmu, jadi Damar tidak perlu mempunyai istri seperti Laura yang sama sekali tidak bisa menghargai orangtua."Aku melihat Mama berbicara dengan berapi-api. Entah apa yang terjadi sebelumnya, hingga membuat Mama menjadi semarah ini. Apakah Laura telah melakukan sesuatu yang tak dapat diterima akal logika?Entahlah, saat ini hanya Mama yang tau dan dapat merasakannya."Kamu tenang saja, Nita. Jangan terlalu memikirkan hal tadi, maafkan Mama sudah menambah beban pikiranmu. Padahal kamu baru saja kehilangan ibunda satu-satunya yang kau punya. Sekali lagi Mama meminta maaf sudah membuat keributan sepagi ini," ujar Mama tulus terlihat

  • ISTRIKU SERING DIAM SETELAH KUBENTAK!   Amarah Aida!

    "Halo Tante, bagaimana kabarnya?" tanya Laura yang langsung duduk mendekati Nita dan juga Aida."Baik." Aida hanya menjawab singkat, ia tak ingin berpura-pura baik lagi pada Laura. Karena itu hanya akan menyakiti hati menantunya kembali."Oh ya, turut berduka cita ya, Nita. Aku dengan ibumu sudah mati, jadi--""Maaf, meninggal yang benar. Mati itu istilah yang digunakan untuk hewan." Nita langsung memotong ucapan Laura. Laura memanyunkan bibirnya, kesal mendengar jawaban Nita."Ya, apapun itulah intinya aku ikut berduka cita atas kepergian ibumu," ujar Laura lagi. "Terima kasih," jawab Nita singkat."Mama ...," panggil Arkanza. Laura yang melihat itu berniat mengambil Arkanza. Namun tak jadi, karena Nita langsung sigap menghampiri anaknya."Kamu sudah besar ya, Sayang. Tante senang bisa melihatmu," ujar Laura sambil tersenyum manis. Namun senyuman itu bagaikan bisa dari ular, mematikan."Oh ya, Tante. Papi dan Mami sudah datang ke Indonesia, jadi kapan Tante akan mampir ke rumahku?"

  • ISTRIKU SERING DIAM SETELAH KUBENTAK!   Kerapuhan Putri!

    Putri menepis tangan Aryo dan mengusap air matanya kasar. Ia berlalu pergi dari hadapan tiga orang itu dan masuk ke kamar untuk membereskan pakaiannya."Mi, Pi? Ada apa ini, kenapa istriku menangis?" tanya Aryo yang tak paham dengan keadaan saat ini."Kami hanya ingin yang terbaik untukmu," ujar Resa cuek."Maksud kalian bagaimana?" tanya Aryo masih tak paham."Aku hanya meminta dia meninggalkanmu dan akan memberikan imbalan padanya jika menuruti keinginan kami sebagai orangtuamu, tapi sepertinya perempuan itu terlalu angkuh, padahal dia hanyalah seseorang yang berada di kalangan bawah.""Entah apa yang diajarkan orangtuanya dulu, sehingga putri mereka besar menjadi seorang penggoda, apalagi untuk menggoda laki-laki kaya dan--""STOP!" bentak Aryo pada maminya. Resa yang mendengar bentakan sang anak langsung membulatkan matanya dengan sempurna."Aryo!" bentak sang Ayah tak terima dengan perlakuan putranya pada sang istri."Aku tak pernah menyangka kedatangan kalian ke sini hanya untuk

  • ISTRIKU SERING DIAM SETELAH KUBENTAK!   Ada Luka dalam Rumah Tangga Mereka!

    Putri bangun dengan badan yang terasa sedikit pegal. Putri melirik jam di dinding, ternyata jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi.Ia sudah tak bekerja lagi, dia memilih untuk resign dari pekerjaannya. Namun, walau begitu Aryo tak pernah memaksa Putri untuk berhenti bekerja.Toh, seandainya Putri tak bekerja Aryo masih bisa memberikan apapun yang Putri inginkan. Putri lalu memilih untuk pergi ke kamar mandi sambil membersihkan diri. Baru kali ini dia bangun kesiangan, hingga melewatkan salat subuh. Biasanya Putri selalu terbangun pagi, mungkin karena kelelahan ia jadi kebablasan untuk tidur.Setelah selesai mandi, Putri lalu memakai pakaian dan bergegas untuk pergi ke dapur menyiapkan makan pagi.Saat baru saja melangkahkan kaki ke dapur, tiba-tiba Resa, mertuanya berbicara dengan kalimat yang menyakitkan."Bagus! Enak ya, tidur sampai siang. Suami kerja nggak dibikinkan sarapan. Memang sih ya, paling enak jadi benalu. Apalagi dari keluarga yang kurang berada, lalu menikah dengan

  • ISTRIKU SERING DIAM SETELAH KUBENTAK!   Tak Tahu Malu!

    *Nita terbangun sambil membuka matanya yang terasa berat akibat menangis semalaman."Mas,", panggil Nita saat melihat sang suami sudah tak berada di kamar. Ia lalu mengambil posisi duduk dan memegang kepalanya yang terasa sakit."Mas Damar," panggilnya sekali lagi. Namun masih tak kunjung ada sahutan, Nita lalu terdiam."Mungkin Mas Damar sudah berangkat bekerja,* gumam Nita, lalu turun dari tempat tidurnya. Ia segera mandi dan bergegas untuk ke kamar sang putra."Mama," panggil Nita saat melihat Aidansedang bercanda dengan Arkanza di ruang keluarga."Sayang, kamu sudah bangun?" tanya Aida yang melihat sang menantu sudah ke luar dari kamar. Nita terlihat lebih segar dari kemarin."Ma, maaf ya, Nita kesiangan," ucap Nita pada Aida."Tidak apa-apa, Sayang. Mama mengerti dengan keadaanmu. Kamu harus bisa menerimanya dengan lapang dada, ya. Sejatinya manusia memang akan berpulang pada sang pencipta." Aida tersenyum sambil menatap Nita yang berjalan mendekati mereka berdua."Iya, Ma. Nita

DMCA.com Protection Status