Share

Bab 27

“Itu … itu … itu mobilnya … itu … itu …,” tukasnya dengan tangan gemetar dan tubuh yang limbung.

“Ibu!” Ines menangkap tubuh ringkih itu. Beruntung tak sampai terjatuh dan memperkeruh keadaan.

“Ibu kenapa?” Airlangga pun tampak kaget. Dia menatap wajah Ibu mertuanya yang tampak pucat.

“Itu … itu mobilnya, Nes … mobil itu yang tabrak lari Bapak kamu, Nes! Ya, gak salah lagi. Orang kaya yang gak punya hati itu dia! Orang yang gak punya perasaan! Kenapa harus bertemu di sini?!” pekiknya seraya duduk dan terisak. Memorinya berlarian lagi pada masa-masa yang telah silam.

***

“Bu, singkongnya pada jatuh!” Bapak meletakkan kayu bakar yang dipikulnya dan berlari ke tengah jalan raya yang memang lengang. Mereka baru saja pulang membantu mencabut singkong di ladang milik tetangganya dan mendapat satu kantong plastik singkong. Lumayan bisa dibuat kudapan oleh Ibu.

“Ya Allah, Pak … iya. Eman, yo. Padahal dapat kita capek!” Ibu menatap plastik singkong yang ditentengnya yang rupanya sobek.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nur meini
Novel mu bagus thor, ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status