Share

pulang

Elsa memandang Adit dengan cemberut, sungguh dia ingin sekali melempar sesuatu ke wajah pemuda dengan senyum tengil itu.

“Jadi mereka berdua sedang bersaing memperebutkan kak Elsa ya?” Adit berbisik pelan.

Gadis itu hanya bergidik saja, “Jadi tugasmu sudah selesai?”

“Ya, bulan depan baru berangkat lagi,” Adit memandang ke arah Ikbal dan Lukman. “Mana peserta satunya lagi?”

“Peserta satunya lagi?” Elsa berkerut heran.

“Si Abang.”

Mendengar itu, wajah Elsa semakin cemberut, “Dari kemarin sore Bang Rama ngak datang.”

“Ke mana?”

“Ngak tahu ke mana, kasih kabar juga ngak.”

“Kak Elsa sama Abang Rama lagi marahan?”

“Ngak,” Elsa menggelengkan kepalanya, “Ibunya Abang juga cuman sebentar saja datang.”

“Terus kenapa?”

“Ngak tahu.”

“Pasti terjadi sesuatu sampai Abang ngak bisa ke sini tanpa kabar,” Adit terlihat seperti berpikir keras.

Elsa pun melakukan hal yang sama, berpikir! Sambil pandangannya beralih dan melihat pada paper bag berisi kue pemberian Ikbal dan Lukman.

“Seperti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status