Share

Bab 33

"Saya ingin sembuh, Ustadz." rintihnya.

"Bertaubatlah, minta pengampunan kepada Allah. Taubat dengan sebenar-benarnya taubat dan berjanji tak akan mengulangi lagi."

"Tapi, setiap saya menahan. Kepala saya terasa hendak pecah, Ustadz."

Ustadz memperhatikan Mas Hendra.

"Maaf sebelumnya, sudah berapa lama Bapak menikah?"

"Sudah setahun, Ustadz."

"Apa selama kurun waktu itu, Pak Hendra sudah menyentuh istrinya?"

Mas Hendra tertunduk dalam lalu menggeleng, lemah.

Ustadz itu kembali berucap istighfar sangat pelan, tapi masih bisa kudengar.

"Begini, saja. Kita coba untuk diruqyah, kadang kala ada campur tangan bangsa jin, guna menggelincirkan hambanya yang beriman. Cuma untuk hari ini, saya tidak bisa membantu, karena ada urusan yang sangat penting, jadi saya harus ke Jakarta setelah ini."

Ada binar di wajah Mas Hendra.

"Jadi kapan, Ustadz ada waktu?" tanya Mas Hendra memburu.

"Datanglah lusa. InsyaAllah saya tunggu."

Aku bernapas lega. Tak perlu lama-lama. Dan besok aku ada kesempatan unt
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status