Home / Pernikahan / ISTRI RASA SIMPANAN / KAU BENAR-BENAR MENCINTAINYA YA!

Share

KAU BENAR-BENAR MENCINTAINYA YA!

Author: Catatan Ayra
last update Last Updated: 2023-07-04 14:47:58

Tidak, dia menentang pernikahan ini jadi mana sudi dia menunjukan kehadirannya,” jawab Alicia acuh tak acuh.

“Entah apa yang telah kau perbuat kepadanya, kehidupan  terdahulu aku rasa  dia juga sangat membencimu,” ujar Edna lagi dengan sedikit merinding sambil mengusap-usap bahunya sendiri.

“Sudah tidak perlu membahas mereka lagi, katakan kepadaku bagaimana hari pertamamu bekerja di tempat baru?” tanya Alicia.

“Menyenangkan, hanya saja …” jawab Edna terbata.

“Hanya saja kenapa?” tanya Alicia penasaran.

“ Jadi, ketika hampir jam waktu pulang  tiba, datang seorang murid yang sepertinnya sulit sekali bicara. Ditanya malah diam saja, bukankah itu aneh” Cerita Edna sambil sedikit memiringkan kepalanya.

“Wah, anak itu hebat sekali bisa mengabaikan guru terbaik kita,” ujar Alicia sedikit meledek kawan baiknya itu.

Teringat jika dia baru bekerja, Edna pun langsung memeluk Alicia dan berkata, “Maaafkan aku, karena tidak akan bisa hadir di pernikahanmu nanti!”

“Tidak apa, lagipula itu bukan acara pernikahan, tapi sebuah  acara pemakaman!”   imbuh Alicia sedikit memutar kedua bola matanya.

Mereka pun menghabiskan waktu beberapa saat, saling menguatkan. Lalu pada saat Alicia mengantar Edna yang mau pulang, mereka bertemu dengan Anthony yang baru saja tiba. Baru saja Edna ingin bicara, Anna yang juga ada di sana langsung saja menggandeng tangan pria itu sambil berkata, “Kau suudah mau pulang?”  

Edna langsung menarik tangan Alicia, tanpa menyapa dan menjawab, meninggalkan pasangan itu begitu saja. Dia merasa waktunya akan terbuang sia-sia jika meladeni dua orang itu.

Anthony pun mengernyitkan alisnya seraya berkata dengan nada suara mengheran, “Mengapa  kau masih saja mau berteman dengan mereka?”

Anna menjawab dengan manja sambil meletakan kepalanya di bahu Anthony, “Bukankah sesama manusia itu harus baik.”                                                                                .”

Mendengar jawaban Anna, Anthony pun tersenyum seraya merangkulkan tangannya di bahu Anna, “Kau ini terlalu baik,” ujarnya sembari mencium puncak kepala Anna Hwang dengan tatapan kagum.

Anna melepaskan rangkulan tangan Anthony seraya berkata, “Beristirahatlah, lusa kau akan menikah jangan terlalu lelah.”

“Eumm, bukankah kau yang harus beristirahat karena akan segera menjalani operasi!” ujar Anthony sembari mencubit pelan hidung Anna.

“Apa menurutmu aku bisa beristirahat dengan tenang, ketika tahu kau akan menikah dengan wanita lain!” ujar Anna.

Setelah mengantar Edna ke depan Mansion, Alicia segera masuk ke kamarnya. Menepis perkataan pedas dari Anthony dan Anna, Alicia pun langsung merebahkan diri di ranjang besarnya itu, “Menikah … sebentar lagi aku akan menikah,” gumamnya dengan nada percaya tidak percaya.

Keesokan paginya, Alicia ikut makan bersama dengan Anthony dan Anna Hwang, sarapan Anna dan Alicia dibuat berbeda, ini semua demi menaikan Kesehatan mereka berdua menjelang jadwal operasi nanti.

Alicia tidak banyak bicara, meski sedang tidak bersemangat dia pun menghabiskan makanannya lalu pergi meninggalkan ruang makan, tinggal di sini selama beberapa hari tidak masalah baginya. Setidaknya dia merasa aman dari kejaran para rentenir juga ayahnya.

Di sekolah TK, Edna juga tampak tidak bersemangat. Jam pelajaran usai Edna berjalan menuju kantin sekolah ingin makan siang, langkahnya terhenti ketika melihat seorang murid sedang berdiri di bawah pohon rindang, 

Edna pun menghampiri murid itu lalu berkata, “Halo, sedang apa?”

Murid itu hanya mendongak ke arah Edna lalu menatap kepada pohon lagi, “Ada apa?” tanya Edna seraya bersimpuh di sisi murid itu.

Ini adalah murid yang tidak pernah berbicara dengan guru dan teman-teman sekelasnya. Edna tidak berputus asa lalu bertanya lagi, “Apa sedang bersedih?”

Murid itu mengangguk, lalu Enda berkata lagi, “Apa mau dipeluk?”

Melihat muridnya mengangguk,  maka Edna pun langsung memberi pelukan hangat yang lembut. Sambil menepuk-nepuk punggung muridnya itu dia berkata, “Meski Ibu Guru tidak tahu ada apa, pasti semua akan baik-baik saja!”

Edna menatap muridnya itu lagi seraya berkata, “Bukankah seharusnya kau sudah ada di rumah saat ini?” tanya Edna lagi.

Baru saja bertanya, seorang pria berjas datang mendekati mereka, “Tuan Muda, mengapa selalu saja menghilang bersembunyi, jika seperti ini terus bisa-bisa aku akan dipecat.”

Edna melihat ke arah pria itu lalu berkata sambil memandang si murid penyendiri itu dan berkata, “Tidak baik menyusahkan orang, jadilah anak yang patuh ok!”

Edna pun mengantar murid laki-laki itu sampai ke mobilnya, untuk memastikannya benar-benar pulang. Edna menatap mobil yang melaju pelan dan menghilang seraya berpikiri, “Jika tidak bisu mengapa tidak mau bicara!”

Teringat jika besok kawan baiknya itu akan menikah, maka Edna langsung saja mengambil ponselnya, “Apa sudah menerimannya?” tanya Edna kepada Alicia.

“Iya, tapi ini untuk apa?” tanya Alicia.

“Tentu saja untuk perawatan kecantikan, esok kau akan jadi pengantin.  Jadi setidaknya, kau harus cantik,” ujar Edna lagi.

“Aku rasa ini tidak perlu!” ujar Alicia lagi.

“Apanya yang tidak perlu, kau ini cantik! Mengapa malah harus menyia-nyiakan kecantikanmu,” ujar Edna dengan sedikit berapi-api.

“Ini masih siang hari, masih ada waktu untuk menggunakan voucher kecantikan itu!” ujar Edna lagi.

“Apa karena itu hanya hadiah murahan, sehingga kau merasa tidak pantas untuk diberikan kepadamu?” ujar Edna dengan sedikit bersedih.

Merasa jika kawan baiknya itu pasti sudah mengeluarkan uang banyak untuk hadiah ini, “Ok, hari ini aku akan pergi ke salon,” ujar Alicia.

Dia pun pergi menemui Tuan Flaming, si kepala pelayan dan berkata,  “Aku akan pergi sebentar!”

“Tunggu dulu Nona! Tuan tidak mengizinkan kau untuk pergi keluar!” jelas Flaming.

“Aku bukan tahanan di sini, jadi seharusnya dia tidak bisa menahanku bukan?” ujar Alicia membela dirinya.

Alicia segera keluar dari Mansion Smith, menuju taksinya yang sedang menunggu di depan pintu gerbang. Taksi itu pun melaju ke salon kecantikan yang dituju. Perawatan dilakukan dari siang sampai sore.

“Terima kasih Nona, semoga segera bertemu lagi,” ujar salah satu staff salon itu.

Alicia tersenyum seraya memegangi perutnya yang sedikit berbunyi karena lapar, dia pun segera melangkah mencari restoran cepat saji terdekat yang kebetulan ada di dalam sebuah Mall. Dia mulai memesan. Namun, ketika makanan datang, baru menggigit satu ayam tepung garing. Tiba-tiba saja nampan yang berisi makanan itu digeser dan berpindah ke tempat sampah.

“Hei! Apa yang kau lakukan?” ujar Alicia berdiri, namun malah terdiam ketika melihat pria yang membuang makanannya itu adalah Anthony Smith.

“Apa kau mau mengingkari perjanjian kita, merusak tubuhmu dengan makanan sampah seperti itu, lalu menularkannya kepada Anna!”

Alica mengepalkan tangannya kuat-kuat, kuku-kuku indah yang baru saja diukir  gambar tadi pun menjadi sedikit rusak, “Kau sangat mencintainya ya … benar-benar mencintanya!” ujar Alicia dengan suara sedikit gemataran.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nova Vaw
lioner ga sih
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • ISTRI RASA SIMPANAN   SEPUTIH SALJU

    “Tentu saja, aku sangat mencintainya. Kau bisa melihat dengan jelas bukan?" jawab sarkas Anthony.Pria yang sedang menatap benci kepada Alicia itu, tiba-tiba saja pipinya menjadi merona karena mencium aroma Vanila yang dia suka dari tubuh wanita yang akan segera menjadi istrinya itu. Dadanya tiba-tiba terasa sesak. Kepala Anthony sedikit pusing sedikit memijit-mijit pelipisnya lalu berkata, “Pulang! Jangan sampai aku menyeretmu!”Alicia memegangi perutnya, lalu mau tak mau dia pun ikut pulang bersama Anthony. Dua mobil berhenti di depan parkir lobi, Asisten Lee keluar langsung berkata, “Silakan Nona!” ujarnya menunjuk ke arah mobil yang dia kendarai.Alicia pun pulang ke Mansion Smith, diantar oleh asisten Lee. Hari ini Anthony datang ke Mall karena ingin membeli sebuah hadiah, karena untuk orang yang begitu spesial dia pun memutuskan untuk pegi sendiri mencari hadiah itu.Aroma tubuh Alicia yang tadi menghampiri indera penciumannya masih terjejak di ujung hidung Anthony, dia pun m

    Last Updated : 2023-07-05
  • ISTRI RASA SIMPANAN   SELAMAT ULANG TAHUN SAYANG

    “Bisa, aku baru saja mengatakannya kepadamu!” hardik marah Bibi Huang yang langsung saja mendorong Alicia agar segera keluar dari rumahnya.Tidak hanya mendorong, bahkan Bibi Huang menyiram Alicia dengan tempat sampah yang sudah dipenuhi oleh air hujan, “Pergi kau dari sini!” ujarnya sambil melempar tempat sampah itu, lalu masuk dan menutup pintu dengan keras karena kemarahan yang memuncak.Alicia berdiri di bawah hujan deras, memandang kosong ke pintu yang baru saja tertutup. Berpikir jika ibu dan anak itu memang sengaja menjauhkan dia dari Paman Keduanya, "Hah! keluarga ... apa ini yang disebut keluarga," pikir Alicia. Dia berharap Pamannya itu setidaknya bisa memberikan bantuan untuk mendapatkan kembali perusahaan Huang, yang sekarang ada di tangan Ayahnya dan juga Selirnya yang baru saja naik status menjadi istri sah ayahnya itu.Sudah beberapa tahun belakangan ini semenjak wanita itu masuk ke perusahaan Huang. Malah makin memperparah sakit perusahaan. Berpikir kekacauan yang se

    Last Updated : 2023-07-07
  • ISTRI RASA SIMPANAN   KASUR UDARA

    Alicia perlahan berjalan untuk mendekati Nyonya itu, kedatangannya langsung saja diberi tatapan tajam, “Apa kau pemilik perusahaan ini?” tanyanya.“Nyonya, ayo turun. Kita bicara baik-baik,” bujuk Alicia.“Pembohong! Kalian semua pembohong!” Hardik marahnya.“Jika begini aku tidak akan paham situasinya,” ujar Alicia lagi dengan nada melemas.Nyonya itu mulai menangis, “Kalian bilang setelah aku tanda tangan, maka uang santunan akan keluar. Dasar penipu, mengapa malah mengatakan jika aku meminta kalian menyumbangkan semua uang santunan ke Yayasan kalian!”“Sumbangan ke Yayasan,” gumam pelan Alicia dengan nada terheran.Nyonya itu pun melangkah menjauhi Alicia, melihat ini Edna semakin panik. Karena yang dia tahu Langkah nyonya itu semakin menjauhi posisi kasur udara berukuran besar yang disediakan dibawah, untuk keselamatan Nyonya yang mencoba bunuh diri.Edna segera saja berlari ke bawah, dengan cepat dia menuruni tangga, bahkan sampai melangkahi beberapa anak tangga agar lebih cepat.

    Last Updated : 2023-07-09
  • ISTRI RASA SIMPANAN   HOBI BERSEMBUNYI

    "Tidak apa, aku sudah lebih baik sekarang," imbuh Alicia seraya meyakinkan kawan baiknya itu. Edna pun hanya bisa pasrah sambil memapah Alicia keluar dari kamarnya, "Kau duduk di sini saja, aku akan membereskan administrasi rumah sakitnya!" Alicia mengangguk lalu bersandar di kursi tunggu sambil memejamkan matanya, selain masih sedikit pusing dia juga enggan jika saja terihat sedang menangis, Pada saat ini dia merasakan sedang ada yang mengelus dengan lembut bagian atas telapak tangannya. Alicia membuka kedua matanya, lalu melihat itu adalah bocah kecil yang beberapa waktu belakangan ini sering bertemu. "Ei ... Lionel sedang apa di sini? " tanya Alicia sembari membetulkan posisi duduknya. "Apa tante baru saja menangis?" tanya Lionel. "T-tidak ... hanya saja tadi ada sedikit debu masuk ke mata," jawab asal Alicia. "Jelek ... jelek sekali!" ujar Lionel. "Hah! apa?" ujar Alicia dengan sedikit bingung. "Jika menangis wajah menjadi jelek!" jawab Lionel. Alicia pun tersenyum dan de

    Last Updated : 2023-07-09
  • ISTRI RASA SIMPANAN   KAPAL PESIAR

    Langkah pertama yang harus dia lakukan lebih dulu adalah menyelesaikan permasalahan nyonya yang ingin melakukan percobaan bunuh diri dari melompat dari atap Gedung perusahaan Huang. Mereka pun tiba di Mansion Smith.Alicia turun dari mobil Edna dan berkata, “Aku baik-baik saja, kau bisa beristirahat sekarang.”“Apa yakin tidak ingin aku temani?” tanya Edna.“Ya, aku akan baik-baik saja, aku juga akan beristirahat,” ujar Alicia.Edna pun melajukan mobilnya pergi meninggalkan Mansion Smith. Alicia merasa masih belum sehat dia pun kembali ke kamarnya, merebahkan diri di ranjang dan mulai memejamkan matanya, Berharap ketika bangun nanti dia sudah kembali dengan sehat.Keesokan paginya dia malah terbangun karena mencium bau disenfektan lagi, “Eum, apa ini di rumah sakit.”Alicia mencubit-cubit tangannya sambil berkata, “Tidak mimpi kan!”Merasa sakit maka dia pun yakin saat ini sudah berada di rumah sakit lagi. Di hari kemarin ketika pelayan memanggil-manggil Alicia, tidak ada jawaban lalu

    Last Updated : 2023-07-10
  • ISTRI RASA SIMPANAN   TERAPI WICARA

    Kotak itu diletakan di atas meja, berikut sebuah surat beramplop putih masih tersegel. Anthony mengambil surat itu berpikir, “Apakah selama ini Alicia tidak pernah membaca isi surat ini.”Anthony meletakan surat itu lalu melihat sebuah sertifikat rumah yang ada di dalam kotak itu, melihat beberapa saat lalu berkata kepada Asisten Lee, “Cek lokasinya, lalu segera atur pembayarannya!”Asisten Lee tidak banyak bertanya mengapa Tuannya malah bersedia membeli rumah wanita yang sangat dia benci itu. Dia pun segera melakukan apa yang Tuannya perintahkan. Keesokan paginya Alicia menerima kabar jika tanahnya telah menemukan pembeli yang berminat dan langsung membayar tunai , dan semua uang akan di transfer ke rekening Alicia.Melihat deretan nominal angka yang melibihi dari harga yang dia pinta, tentu saja membuatnya merasa senang, “Wuah aku akan mentraktir asisten Lee nanti, ternyata dia memang marketing yang handal!”Alicia pun langsung saja mengundang Nyonya yang waktu itu, pembicaraan pun

    Last Updated : 2023-07-13
  • ISTRI RASA SIMPANAN   BISU SELEKTIF

    "kondisi yang dialami pasien bisa saja karena pengaruh dari obat bius yang digunakan selama proses pembedahan," ujar dokter itu. "Tapi mengapa begitu lama?" tambah kata Edna lagi dengan sedikit memprotes. "Umumnya pembedahan tulang belakang membutuhkan bius secara total di mana pasien akan diberikan obat yang dapat menumpulkan rasa nyeri maupun kesadaran," jelas dokter. "Setelah operasi selesai dilakukan obat bius total tadi masih akan memberikan efek sehingga pasien masih akan tetap tertidur dan tidak sadarkan diri, " jelas dokter itu panjang lebar lagi. "Tapi mengapa Nona Anna Hwang sudah pulih dan diperbolehkan pulang!" tanya Edna lagi karena tidak puas dengan jawaban dokter itu."Nona, sebaiknya kita tidak perlu ribut-ribut seperti ini. Percayalah kami selalu mengedepankan kesehatan pasien!" ujar dokter itu lagi seraya menepuk-nepuk bahu Edna lalu melangkah pergi. Tidak Puas dengan jawaban dokter tadi, maka Edna pun segera melangkah lari mengejar Anthony yang baru saja membaw

    Last Updated : 2023-07-13
  • ISTRI RASA SIMPANAN   MENU

    Beberapa jam setelah, Lionel pergi, Alicia pun sadar. “Edna …” panggilnya.“Kau sudah bangun?” ujar senang Edna sambil menciumi wajah Alicia.“Aku pikir kau akan mati,” imbuh kawan baiknya itu setengah menangis.“Aku tidak akan mati semudah itu,” jawab Alicia setengah bercanda.Pada saat ini perawat masuk untuk memeriksa keadaan Alicia. “Kita cek tekanan darahnya dulu ya!”Perawat itu melakukan beberapa tes Kesehatan, lalu berkata, “Jika sudah semakin baik, maka esok sudah bisa pulang!”Edna mengangguk seraya merasa aneh, Semenjak kedatangan Lionel kemarin. Tiba-tiba saja semuanya berubah. Suara Alicia membuyarkan lamunannya, “Tidak perlu esok, hari ini juga aku sudah merasa lebih baik!”Alicia sangat membeci wangi disenfektan yang terasa selalu dicium olehnya. Ini mengingatkan di saat-saat dia ketika menjaga ibunya yang selalu keluar masuk Rumah sakit. Berada terlalu lama di rumah sakit hanya membangkitkan kenangan yang tidak menyakitkan.“Apa kau yakin?” tanya Edna.“Ya, aku yakin.

    Last Updated : 2023-08-09

Latest chapter

  • ISTRI RASA SIMPANAN   SEBUAH PEDANG

    Charles dan Jean Smith sudah dipastikan akan mendekam lama di penjara, Sementara, Anthony dan Alicia sudah bersiap untuk pulang keesokan harinya. Sebelum pulang Alicia mengajak Lionel untuk tidak satu kamar dengannya dan juga Anthony. Alicia merasa rindu masa masa ketika membacakan dongeng untuk putranya itu. "Kali ini mau baca dongeng apa?" tanya Anthony seraya meletakan buku kisah 1001 dongen di atas ranjang. "Biarkan Lionel yang memilihnya?" imbuh Alicia sembari menyodorkan buku itu kepada putranya. "Ini saja, Bocah dan penyihir!" ujar Lionel menunjuk kepada salah satu judul cerita. Anthony pun mulai membacakan ceritu itu. "seorang anak tersesat di dalam hutan dan menemukan rumah 'kue' milik penyihir jahat. tak disangka si bocah itu malah dijadikan budak yang setiap hari diberi makan yang banyak agar tubunya menjadi gemuk berisi, Dengan tujuan untuk disantap oleh penyihir itu. Si bocah yang tadi berbadan kurus pun telah berubah menjadi bocah gendut yang terlihat gempal

  • ISTRI RASA SIMPANAN   HUKUM TABUR TUAI

    "ini pasti salah, ini adalah sebuah kesalahnan. kalian tidak bisa membawanya pergi. Apa kalian tidak tahu kami ini keluarga apa?" imbuh Maya Li panjang lebar, Di sana ada Sean Li, tentu saja para polisi itu mengabaikan kata-kata Maya Li. Dan, terus membawa Patrick Li dengan tangan terborgol, Merasa tidak bisa menahan penangkapan Papanya, Maya Li langsung menghampiri Sean yang sedang bersandar berdiri di meja kerja Papapnya itu. "Kau... apa kau sengaja melakukan ini? Karena marah, karena keluarga kita mendesak agar kita segera menikah?" sangka marah Maya Li. "Siapa yang menabur maka dia harus menuai!" jawab Sean seraya melangkah pergi, "Tunggu dulu apa maksudmu itu, katakan kepadaku membunuh, siapa yang dibunuh!" imbuh Maya Li lagi dengan nada yang semakin kacau. Sean tidak mau menjawab, membiarkan Maya Li dengan kegalauan dan kemarahannya. Dixon yang sedari tadi mengikuti hanya terdiam saja. Barulah ketika masuk ke dalam mobil dia besuara, "Apa kau benar-benar sudah mengambi

  • ISTRI RASA SIMPANAN   PEMBUNUHAN

    "Ini demi kebaikannya!" jawab Sean. Olivia menaikan satu alisnya seraya berpikir, "Pria ini pernuh dengan teka-teki!" "Apa ada hal yang membahayakan?" tanya Olivia penasaran. "Bisa ya bisa juga tidak!" jawab Sean berteka teki lagi. "Ish!" ujar Olivia seraya merengut dan pergi ke dapur untuk membantu Nenek Han memasak. Sean hanya tersenyum saja, entah mengapa semakin Olivia kesal, hatinya semakin terasa manis, seperti permen tanghulu buah apel yang ditambah siram gula. Ponsel Sean berdering lagi, "Foto-foto sudah ada, apakah mau hari ini?" tanya Dixon. Sean mengintip ke dapur lalu berkata, "Ya, hari ini saja!" Sean menutup sambungan ponselnya, sekali lagi dia menatapi Olivia yang sepertinya sedang merajuk. Melihat wajah merajuk Olivia, hati Sean pun merasa semakin gemas. "Sebentar lagi, sebentar lagi kau tidak akan bisa lari dari pelukanku!" imbuh pelan Sean sambil tertawa kecil dan membiarkan 'kejutan indahnya' itu bersibuk bersama dengan Nenek Han di dapur. Pada saat ini Di

  • ISTRI RASA SIMPANAN   MANA AKU TAHU!

    "Aku baik-baik saja!" imbuh Alicia. Flavia melihat wajah Nyonya Smith memucat, dia langsung saja mengambil tangan Alicia dan mulai mengecek denyut nadinya. Wajahnya terlihat serius, namuan beberapa detik kemudian berubah menjadi tenang. Flavia menatap wajah Alicia dan berkata, "Sebaikanya Nyonya duduk dulu, sebentar lagi polisi akan datang!" Alicia mengaguk, Lionel pun ikut duduk di sisi Alicia. Sementara si agen menelpon kantor pusatnya, mencari informasi tentang apa yang baru saja terjadi. "Maksudmu, itu Tuan Hamilton?" tanya staff kantor pusat si agen itu. "Mana aku tahu!" jawba si agen itu. "Yang aku dengar dia memang gila, dia selalu mengancam jika area peternakan yang ada di sekitar rumah itu dihidupkan lagi, maka dia akan mengusir si pemiliki baru. Tidak aku sangka dia benar-benar melakukannya!" jelas si staff penjualan yang ada di kantor pusat. "Apa kau ini bodoh, mengapa tidak memberitahuku tentang hal sepenting ini!" Hardik marah si agen itu sambil menutup ponse

  • ISTRI RASA SIMPANAN   PRIA GILA

    "Wanita hamil memang sebaikanya ada yang menemani!" jawab singkat Anthony karena tidak ingin membuat Alicia khawatir. "Ma, aku lapar..." pinta tiba-tiba Anthony kepada Mama mertuanya itu. "Ah iya, harusnya makan malam sudah siap, Mama akan memeriksa ke dapur. Kalian tunggulah di ruang makan!" imbuh Nyonya Yin. Pada saat ini di ruang makan, Leticia sedang memeriksa menu makanan yang akan disediakan. "Ini terbuat dari apa? tanya Leticia. "Campuran coklat dan kacang almond!" jawab si pelayan. "Singkirkan!" imbuhnya, seraya berkata lagi, "Tuan Anthony alergi pada kacang almond!" Alicia yang baru saja masuk mendengar hal ini. Lalu dia menoleh kepada suaminya itu, "Apakah benar kau alergi kacang almond!" Anthony mengangguk seraya menarik kursi untuk istrinya itu. Mendengar jika memang Anthony alergi dengan kacang almond, maka Alicia pun tidak berkeberatan menu itu disingkirkan. "Apa kau memiliki alergi lain, sayang!" tanya Alicia kepada Anthony. "Tidak hanya itu saja!" jawab Leticia

  • ISTRI RASA SIMPANAN   MEMPROVOKASI

    Lionel langsung saja bersedekap tangan, "Apa Papa cemburu?" Anthony tertawa kecil, sedikit tidak percaya, baru saja sebentar berpisah, siapa sangka putranya itu malah sudah semakin fasih berbicara, menyudutkan orang. "Papa lebih tampan darimu, jadi untuk apa cemburu!" balas kata Anthony kepada Lionel. "Papa Cemburu, Karena papa bukan pria satu-satunya untuk Mama!" imbuh Lionel. "Hah! lucu sekali!" imbuh Anthony yang semakin tertawa. Alicia mencubit lengan Anthony, "Jangan halangi aku untuk memeluk cium putraku!" imbuh Alicia seraya berkata lagi, "Sayang! Mama sangat merindukanmu, apa tidak mau memeluk Mama?" Lionel melemparkan senyuman kemenangan kepada Papa-nya, melihat itu, Anthony semakin tidak percaya jika Lionel sudah pandai memprovokasi orang. "Sejak kapan bocah itu menjadi pandai berargumentasi.." Melihat Alicia ingin menggendong Lionel, lagi=lagi Anthony menghalangi. "Sayang ingat kau sedang hamil!" Alicia pun tertawa, "Aku terlalu senang bertemu dengan putraku yang i

  • ISTRI RASA SIMPANAN   BENANG MERAH

    Asisten Li langsung memberikan daftar riwayat hidup Nenek Han kepada Sean. pria itu, membuka dan membacanya sekilas, lalu memberikan berkas itu kepada Dixon. "Orangnya ada di dalam!" imbuhnya seraya membawa kedua tamunya ke atas. Dixon membaca berkas-berkas itu dengan cermat tapi cepat. Begitu pintu lift terbuka dia memasukan berkas itu ke dalam amplopnya. "Apa sudah dapat benang merahnya?" tanya Sean. Dixon mengangguk, seraya ikut masuk ke dalam unit apartemen Sean. Pada saat ini Nenek Han dan Olivia sedang duduk di sofa, Olivia langsung berdiri mendekati Sean. "Ada apa ini?" tanyanya sambil berbisik. "Kami perlu bicara dengan Nenek Han!" jawab Sean. Dixon pun mulai duduk di depan Nenek Han dan mulai mengajak wanita tua itu berkenalan. Setelah sedikit berbasa-basi, Dixon pun langsung bertanya, "Apa dulu pernah bekerja di Grup Smith?" "Eum.... Grup Smith. Ya tentu saja pernah!" jawab Nenek Han. "Pada saat itu mengapa berhenti?" tanya Dixon lagi. "Seingatku setelah kematian Tuan

  • ISTRI RASA SIMPANAN   DASAR JALANG!

    "Dasar jalang!" hardik Meng Qi lagi yang langsung ingin menampar wajah Olivia. Tapi, terhenti karena Sean menahan tangan wanita itu. Sean menghempaskan tangan Meng Qi, lalu menarik Olivia ke sisinya dan merangkulnya. "Tanganmu terlalu kotor untuk menyentuh wanitaku!" "Hah! bukankah kau adalah calon tunangan Maya Li!" imbuh Meng Qi. Sean tersenyum sarkas, "Seingatku... aku tidak pernah bilang 'iya' kepadanya," ujarnya sembari membawa Olivia keluar dari hotel. "Kau mau ke mana? Aku antar!" imbuh Sean dengan nada sedikit tercekat berbalut emosi marah. Olivia menangkap perubahan suasana hati Sean yang tadinya senang, sekarang malah nampak menjadi murung. "Apa kau baik-baik saja?" Sean tidak menjawab, dia langsung membukakan pintu mobilnya untuk Olivia, lalu masuk duduk ke kursi kemudi dan mulai melajukannya, Penghinaan yang Meng Qi lakukan tadi mengingatkan dia pada sosok ibunya yang sering di hardik seperti itu, semua karena ibu adalah selir dari Tuan Li. Olivia melirik kepada

  • ISTRI RASA SIMPANAN   SUGAR DADDY

    Sean terbatuk mendengar pertanyaan Olivia, "Dicium mendadak siapa yang tidak terkejut!" imbuhnya seraya menarik pinggul ramping Olivia, "Apa ingin meneruskannya di dalam?" goda Sean pada gadis itu. "Sembarangan, apa mau dipecut oleh kakek Li!" Jawab Olivia sembari memukul dada Sean. Olivia melepaskan pelukan Sean seraya menoleh ke kamar yang tadi baru dimasuki oleh Meng Qi dan Direktur Fang, "Apa mereka berselingkuh!" gumam pelan Olivia. "Siapa?" tanya Sean. Olivia menoleh kepada Sean, ingin bercerita namun urung. "Bukan urusanmu!" ujar ketusnya. "Apa mau mencari tahu?" tanya Sean seraya berkata lagi, "Aku bisa membantumu!" "Benarkah?" tanya Olivia sembari memicingkan mata. "Pria sejati tidak pernah ingkar janji!" imbuh Sean lagi. "Hish..." imbuh olivia seraya berkata lagi. "Ada ada cara?" "Apa ada hadiahnya?" imbuh Sean."Hah! Benar-benar pria yang perhitungan," kata Olivia. "Sepakat tidak?" tanya Sean. "Ok!" jawab Olivia pada akhirnya. "Besok kita sarapan bersama di sin

DMCA.com Protection Status