Home / Romansa / ISTRI PALSU UNTUK PEWARIS AROGAN / Kesepakatan yang Ditawarkan

Share

Kesepakatan yang Ditawarkan

Author: Pelangi Malam
last update Last Updated: 2023-03-08 16:32:41

“Aku ada di mana sekarang?” tanya Rena, ia membuka sepasang kelopak matanya perlahan, dengan rasa pusing yang langsung menyergap kepalanya. Namun, beberapa menit kemudian, rasa pusing itu terasa hilang begitu saja dan dia bisa mengumpulkan semua kesadaran jiwanya, dengan meluruskan pandangan matanya ke depan sana. 

Satu hal yang bisa dilihat langsung oleh Rena saat itu. Yakni, sebuah atap ruangan berwarna putih tulang, dengan lampu berukuran cukup besar yang berada di tengah-tengah atap itu. 

“Kamu sudah bangun, Nona?”

Sontak, Rena pun langsung mendongakan kepalanya dan meluruskan pandangan matanya ke arah pintu. Saat pintu sudah terbuka lebar, wanita itu bisa melihat kehadiran sosok laki-laki dengan penampilan formal, dan dengan kaca mata yang terpasang pada hidungnya. 

Sosok laki-laki itu terlihat berjalan cepat ke arah Rena, dengan ekspresi wajahnya yang terlihat panik. 

Mendengar pertanyaan itu, Rena pun menganggukan kepalanya. 

“Sebentar, aku akan panggilkan dokter untuk datang ke sini,” uajr laki-laki asing itu langsung. 

Beberapa menit kemudian, pemeriksaan pun selesai dan dokter mengatakan kalau keadaan Rena sudah membaik sekarang. 

Setelah itu, Rena memberanikan diri untuk memanggil laki-laki berkaca mata, yang ada di dekatnya sekarang ini. 

“Tuan?”

“Kamu mengalami koma selama kurang lebih tiga minggu pasca operasi, karena keadaanmu yang sangat memburuk, Nona. Saat itu, mobil Tuanku tidak sengaja menabrakmu, dan kami langsung membawamu ke sini, dan ternyata kamu memiliki luka parah lain.

Dan jika kamu ingin menanyakan banyak hal, kamu bisa menanyakannya langsung kepada Tuan Reykana nanti. Sebentar lagi, dia akan datang dan akan menemuimu ke sini.” 

“Tuan Reykana?” tanya Rena, bingung. 

Laki-laki itu menganggukan kepalanya. 

“Ya, Tuan Reykana. Dia yang membawamu ke sini dan langsung meminta dokter menyembuhkanmu.”

Sosok laki-laki berkaca mata itu langsung menjelaskan keadaan yang dialami oleh Rena kemarin, bahkan sebelum wanita itu menanyakannya lebih dulu. 

Rena terlihat mengernyitkan dahinya perlahan, dengan perasaan bingung yang semakin menjadi-jadi, setelah mendengar semua penjelasan yang telinganya dengar itu. 

Namun, saat Rena hendak mengajukan pertanyaan lagi, tiba-tiba terdengar suara pintu yang kembali dibuka. 

Saat itu, Rena dan laki-laki yang ada di dalam ruangan itu pun langsung mengarahkan pandangan mata mereka ke arah yang sama. 

“Selamat datang, Tuan Rey.”

Laki-laki asing itu langsung membungkukan tubuhnya sopan, saat menyadari kedatangan atasannya itu. 

Yah, Tuan Rey, Reykana. 

Sementara Rena, dia terdiam, dengan jantungnya yang berdegup kencang, saat melihat keberadaan laki-laki asing lain yang sedang berjalan ke arahnya sekarang ini. Wanita itu sendiri tidak tahu, tentang alasan apa yang membuat jantungnya berdegup kencang, padahal dia sama sekali tidak mengenali laki-laki itu. 

Laki-laki bernama ‘Reykana’ itu terlihat melepaskan kaca mata hitam yang semula dia kenakan, tepatnya setelah dia berdiri tepat di samping ranjang yang digunakan oleh Rena. 

“Kamu bisa keluar, Deva,” ucap Reykana. Dengan pandangan sepasang manik matanya yang masih terarah lurus ke arah Rena. 

“Baik, Tuan.”

Deva adalah asisten pribadi dari Reykana. Lalu, dia pun terlihat menganggukan kepalanya patuh, kemudian segera melangkahkan kakinya keluar dari ruangan itu.

Beberapa saat kemudian, hanya keheningan yang mengelilingi suasana antara Rey dan Rena. 

Sebenarnya, Rena ingin sekali mengajak laki-laki asing yang ada di depannya itu untuk berbicara, tetapi dia merasa cukup takut dan hanya bisa menundukan kepalanya dalam-dalam. 

“Di mana alamat rumahmu?”

Saat membuka mulutnya, Reykana langsung mengajukan pertanyaan itu kepada Rena. 

Mendengar pertanyaan itu, Rena pun memberanikan diri untuk mendongakan kepalanya dan menatap wajah Reykana. 

“A—aku tidak punya rumah,” jawabnya kemudian. 

Reykana terlihat menghela napasnya perlahan, saat mendengar jawaban itu. 

“Baiklah, kalau begitu, apakah kamu punya keluarga yang bisa dihubungi? Aku tidak mungkin membiarkanmu tinggal di rumah sakit ini terus-terusan, tanpa tahu identitasmu, bukan?” tanya laki-laki itu lagi. 

“Nggak perlu repot-repot, Tuan. Jika diizinkan, aku pamit keluar dari sini saja sekarang. Aku bisa pulang sendiri nanti,” jawab Rena akhirnya. 

Namun, perkataan Rena adalah kebohongan belaka. Karena dia sendiri bingung, harus pergi ke tempat mana, setelah keluar dari ruangan yang baru dia ketahui adalah rumah sakit itu. 

“Bagaimana mungkin aku membiarkanmu pergi begitu saja?”

Rena terdiam. 

“Aku telah melakukan suatu kesalahan, karena menabrakmu di tepi jalanan beberapa minggu yang lalu. Tapi aku tidak menyangka, kalau kamu memiliki luka pada punggungmu yang cukup parah. Dan saat itu punggungmu harus melakukan operasi besar secepatnya.  

Aku berpikir, tagihan perawatanmu sangat besar, padahal aku hanya menabrakmu dengan kecepatan sedang. Jadi, kalau seperti ini, berarti kamu berhutang padaku ‘kan?” 

Reykana melontarkan kalimat panjang itu kepada Rena. 

Sebuah perkataan, yang berhasil membuat Rena kebingungan. Karena jelas, dia tidak memiliki satu pun keluarga yang bisa dia mintai bantuan dan lagi, laki-laki yang sedang bersama dengannya sekarang ini mengajukan ‘ganti rugi’ atas uang yang telah dia keluarkan untuk dirinya. 

“Maaf, Tuan. A—ku nggak punya keluarga atau rumah dan mungkin, aku nggak bisa mengganti uang yang telah kamu keluarkan untukku, sekarang juga. Sungguh, aku nggak punya apa-apa sekarang, Tuan,” jawab Rena kemudian, jujur. 

Pandangan sepasang manik mata Reykana terlihat menyipit, setelah mendengar jawaban yang dikatakan oleh wanita yang ada di depannya kepadanya. Namun, beberapa saat kemudian, laki-laki itu terlihat mengangguk-anggukan kepalanya mengerti. 

“Jika saat itu kamu tidak memiliki luka pada punggungmu, mungkin aku hanya akan membayar biaya perawatan kecil karena luka lecet. Tapi karena aku sudah mengeluarkan banyak biaya untuk operasimu, maka aku tidak mau mendapatkan kerugian atas itu,” ujar Reykana, semakin menyudutkan Rena lagi. 

Sebenarnya, Rena merasa bingung. Dia tidak sekali pun meminta batuan pada orang lain, tapi ketika ada orang yang membantunya, ternyata orang itu malah meminta balas budi dari dirinya yang tidak memiliki apa-apa. 

“Tapi jika kamu memang tidak memiliki uang untuk membayarnya, aku bisa menawarkan kesepakatan lain. Dan jika kamu menyutujui kesepakatan itu, kamu tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun. Jadi, apakah kamu mau menerima tawaranku? Karena kamu tidak memiliki pilihan lain sekarang.”

Reykana tiba-tiba menekan perasaan Rena dengan kalimatnya. Dan hal itu jelas membuat Rena dalam suasana yang benar-benar rumit, 

Namun, pada akhirnya, Rena hanya bisa menganggukan kepalanya, menerima tawaran yang akan diajukan oleh Reykana kepadanya, agar dia terbebas dari hutang ‘balas budinya’ itu. 

“Baiklah. Tapi sebelum aku menerima tawaranmu, aku ingin bertanya dulu. Sebenarnya tawaran kesepakatan apa yang kamu maksudkan, Tuan?” 

Related chapters

  • ISTRI PALSU UNTUK PEWARIS AROGAN   Sebenarnya, Siapa Dia?

    “Wah … besar sekali.” Rena menggumamkan kalimat itu kepada dirinya sendiri. Beberapa hari setelah Rena dipastikan sudah pulih sepenuhnya oleh dokter, Reykana pun segera mengajak wanita itu untuk keluar dari rumah sakit. Dan sekarang ini, mereka sedang dalam perjalanan menuju ke kediaman rumah Reykana. Rena menuruti ucapan Reykana, sesuai kesepakatan awal yang telah dia setujui sebelumnya. Sebenarnya, Rena belum mengerti secara pasti tentang kesepakatan yang disampaikan oleh Reykana kepadanya beberapa hari yang lalu. Hanya saja, wanita itu juga tidak punya pilihan lain selain menurut dan menerima ajakan laki-laki itu untuk membawanya pergi. Reykana dan Deva yang berada di dalam mobil pun bisa mendengar gumaman yang keluar dari mulut Rena itu. Namun, keduanya memilih untuk pura-pura tidak mendengarnya. Hingga akhirnya, Deva pun menghentikan laju mobilnya, tepat di depan teras dari pintu utama dalam rumah besar milik Reykana itu. “Kamu kembali ke kantor saja, Deva. Kamu bisa bawa

    Last Updated : 2023-03-08
  • ISTRI PALSU UNTUK PEWARIS AROGAN   Persetujuan dari Rena

    Dari siang sampai malam itu, Rena menuruti semua perintah yang dikatakan oleh Reykana kepadanya. Bahkan, saat dia merasa lapar, dia pun tetap berada dalam kamarnya dan tidak berani untuk keluar dari tempat itu. Karena wanita itu berpikir, kalau sekarang dia seperti sedang menumpang hidup di dalam rumah besar milik laki-laki yang katanya telah membantunya, untuk menyelamatkan hidupnya itu. Hingga paginya ….Tok! Tok! Tok!Rena sudah bangun dari tidurnya, dan sedang mendudukan dirinya di tepian ranjang. Dan perhatiannya langsung teralihkan, saat mendengar suara ketukan pada pintu. “Sebentar!” Ternyata sosok Reykana-lah yang berdiri di depan pintu, dengan penampilan laki-laki itu yang terlihat begitu segar pagi ini.Namun, ekspresi wajah dan pandangan manik matanya tetap terlihat begitu datar, sama sekali tidak mendukung penampilannya yang begitu maskulin.“Kamu sudah mandi?” tanya Reykana kemudian. “Sudah, Tuan.”“Kenapa kamu tidak mengganti pakaianmu?” tanya Reykana lagi. Rena ter

    Last Updated : 2023-03-08
  • ISTRI PALSU UNTUK PEWARIS AROGAN   Balas Dendam Pertama

    “Apakah ini tempat mereka berlibur sekarang?”Rena menanyakan hal itu, sembari melongokan kepalanya ke luar dari jendela mobil yang sedang dia naiki sekarang ini. Melihat pemandangan hotel besar yang terlihat begitu mewah, dengan pantai yang berada tidak jauh dari hotel itu. Reykana yang sedang duduk di atas kursi, tepat di samping Rena pun terlihat menganggukan kepalanya sebagai balasan. “Selama kami menikah, dia nggak pernah ngajak aku pergi jalan-jalan seperti ini, tapi sekarang dia melakukannya bersama dengan selingkuhannya, yang sudah menjadi istri barunya,” gumam Rena lirih, yang masih terdengar jelas dalam indera pendengaran Reykana. Mendengar gumaman itu, Reykana hanya diam saja. Namun, pandangan sepasang manik matanya jelas terarah lurus pada wajah wanita yang sedang berada di sampingnya sekarang ini. “Ingin turun sekarang, Tuan?” tanya Deva, asisten Reykana, yang sedari tadi mengemudikan mobil.“Iya,” jawab Reykana. Setelah itu, Reykana meminta untuk Rena turun dari mob

    Last Updated : 2023-03-08
  • ISTRI PALSU UNTUK PEWARIS AROGAN   Merelakan

    “Tuan?”Rena merasa begitu terkejut, setelah mendengar ucapan yang dikatakan oleh Reykana kepada mantan suaminya. Mendengar panggilan dari Rena, Reykana pun menolehkan kepalanya ke arah wanita itu, kemudian melayangkan senyuman manis pada wajahnya. “Dia mantan suamimu, bukan? Biarkan aku berkenalan dengan dia, sayang. Memperkenalkan diri sebagai calon suamimu,” ujar laki-laki itu kemudian. “Rena? Benar dia calon suami kamu, hah?” tanya Tia kepada Rena. Akhirnya istri baru dari Dimas itu membuka mulutnya, setelah terdiam sejak tadi. Rena tidak menjawab pertanyaan itu. Dia hanya bisa menyembunyian dirinya di samping Reykana. Dimas memicingkan pandangan matanya ke arah Rena, kemudian memegang pergelangan tangan wanita itu dengan kasar.“Jawab pertanyaan madumu itu, Rena. Benar, laki-laki ini calon suamimu?” tanya laki-laki itu, sembari menatap wajah Rena dengan tajam. “S—sakit, Mas, tolong lepas,” rintih Rena. Berusaha untuk melepaskan cekalan Dimas pada pergelangan tangannya. Mel

    Last Updated : 2023-03-18
  • ISTRI PALSU UNTUK PEWARIS AROGAN   Taman Belakang

    Malamnya ….Sekarang ini, Rena dan Reykana sedang berada di meja makan. Keduanya baru saja menghabiskan makanan yang ada di dalam piring masing-masing.Dalam keheningan itu, Rena berulang kali mengedarkan pandangan matanya pada ke seluruh penjuru ruangan yang ada di sekitarnya.Sedangkan Reykana, laki-laki itu terlihat sibuk dengan ponsel yang ada di dalam telapak tangannya sekarang ini. Hingga beberapa saat kemudian, dia terlihat mendongakan kepalanya, kemudian meluruskan pandangan matanya ke arah wanita yang ada di depannya.“Ada apa?” tanya Reykana tiba-tiba.“Hah?”Reykana menghela napasnya singkat, saat Rena tidak memahami pertanyaannya.“Ada apa? Kenapa kamu melihat tempat ini seperti itu? Apakah ada sesuatu yang mengganggumu di sini?” tanyanya lagi. Memp

    Last Updated : 2023-03-18
  • ISTRI PALSU UNTUK PEWARIS AROGAN   Bertemu Calon Mertua

    “Tu—Tuan?”Rena refleks langsung beranjak dari duduknya, saat telinganya tiba-tiba mendengar suara Reykana di dekatnya. Dan benar saja, sosok Reykana berdiri tidak jauh darinya. Dengan ekspresi wajah laki-laki itu yang tetap terlihat datar, dan juga dengan pandangan mata yang dingin. “Aku sedang bertanya kepadamu, kenapa kamu ada di sini?” tanya Reykana lagi. “A—anu, aku belum ngantuk, Tuan, terus duduk di sini sambil nunggu ngantuk datang,” jawab Rena kemudian, dengan nada suaranya yang terbata. Sepertinya, dia masih terkejut dengan keberadaan Reykana, yang datang tiba-tiba itu. Mendengar jawaban itu, Reykana pun terlihat mengangguk-anggukan kepalanya mengerti. Lalu, laki-laki itu terlihat mendudukan dirinya di atas kursi, yang semula diduduki oleh Rena. “Apakah kamu akan terus berdiri seperti itu?” tegur Reykana, saat Rena hanya berdiri di samping kursi dan menatapnya. “I—iya, Tuan.” Setelah itu, Rena pun mendudukan dirinya di samping Reykana. Tentunya dengan perasaan yang ca

    Last Updated : 2023-03-19
  • ISTRI PALSU UNTUK PEWARIS AROGAN   Sayang, Tuan

    “Aku baik-baik saja, hanya mimpi buruk tadi, Tuan.”Rena mencoba untuk mengendalikan dirinya, kemudian memperbaiki posisi duduknya. “Kamu yakin?” tanya Reykana lagi. Dan Rena langsung menganggukan kepalanya sebagai balasan. “Iya, Tuan. Aku pikir, tadi Mas Dimas yang ada di sini, bukan Tuan.”Mendengar jawaban itu, Reykana terlihat mengangguk-anggukan kepalanya mengerti. Lalu, laki-laki itu terlihat menegakan posisi duduknya, sembari memperbaiki posisi jubah tidur yang dia kenakan. “Sekarang kamu ada di rumahku, tidak ada yang bisa menyakitimu di sini. Jadi, kamu tidak perlu khawatir.”Rena kembali menganggukan kepalanya, dengan senyuman tipis yang terlukis pada kedua sudut bibirnya. “Sekarang mandi dan turun untuk sarapan. Pakai pakaian yang aku belikan untukmu kemarin,” titah Reykana. “Baik, Tuan.”Setelah mengatakan kalimat itu, Reykana langsung melangkahkan kakinya keluar dari kamar Rena. -Saat sarapan berlangsung, tidak ada pembicaraan khusus yang terjadi antara Reykana da

    Last Updated : 2023-03-21
  • ISTRI PALSU UNTUK PEWARIS AROGAN   Kalimat Manis

    Rena berjalan dengan langkah lambat, dengan kedua telapak tangannya yang terlihat memegangi banyak tali tote bag. Wajahnya terlihat lesu, dengan mulutnya yang berulang kali menghembuskan napas panjang. “Kenapa jalannya lambat sekali?”Reykana berdiri beberapa langkah di depan Rena. Laki-laki itu tidak membawa apa pun di kedua telapak tangannya. Sangat berbeda dengan Rena, yang membawa banyak tote bag berisi gaun, sepatu, tas dan perhiasan yang telah dibeli oleh Reykana sebelumnya. “Tuan, apakah kamu nggak mau bantu bawa barang-barang ini? Barangnya banyak, aku kesusahan untuk berjalan.”Hingga akhirnya, Rena berani mengatakan keluhannya itu kepada Reykana. Karena sedari keluar dari setiap store, laki-laki itu terlihat tidak berniat untuk membantunya membawa barang-barang yang telah dia beli itu. Reykana terlihat berbalik, kemudian berjalan ke arah Rena, setelah mendengar keluhan wanita itu. “Berikan kepadaku,” ujar laki-laki

    Last Updated : 2023-03-21

Latest chapter

  • ISTRI PALSU UNTUK PEWARIS AROGAN   Konflik Baru

    “Wah, calon menantuku benar-benar terlihat cantik dan bersinar. Kamu benar-benar sempurna, Sayang.”Meryn langsung menyambut kedatangan Rena dengan senyuman dan pelukan hangat. Dia terlihat bahagia saat melihat Rena dan Reykana ada di rumahnya sekarang ini. “Terima kasih, Tante. Tante Meryn juga sangat cantik,” balas Rena. Meryn menggelengkan kepalanya, kemudian menuntun Rena untuk duduk bersamanya di atas sofa. Sementara Reykana, dia juga duduk di hadapan Meryn dan Rena, dengan sosok Deva di sampingnya. “Apakah kamu gugup, Rena? Pernikahanmu dan Reykana sebentar lagi akan dilaksanakan dan persiapannya akan secepatnya diselesaikan,” tanya Meryn. Telapak tangannya terus menggenggam tangan Rena dengan lembut. “Tidak, Tante. Katanya, Tuan Reykana sudah menyiapkan semuanya dengan baik dan dia berkata bahwa aku tidak perlu khawatir. Jadi, ak—“Tunggu, Tuan Reykana?” potong Meryn, saat Rena belum menyelesaikan ucapannya. Sepasang kelopak mata milik Rena terlihat mengerjap perlahan dan

  • ISTRI PALSU UNTUK PEWARIS AROGAN   Kamu Memang Cantik

    Reykana memarkirkan mobilnya di pinggir jalan, kemudian dia turun dari sana bersama dengan Rena. “Aku akan menunjukan tempatnya kepadamu,” ucap Rena, yang langsung dibalas dengan anggukan kepala oleh Reykana. Setelah itu, Rena berjalan lebih dulu di depan dan Reykana berjalan tepat di belakangnya. Hingga akhirnya, Rena dan Reykana menghentikan langkah kaki mereka tepat di depan sebuah makam. “Orang tuaku sudah meninggal,” gumam Rena, sembari berjongkok di samping makam itu. Reykana ikut berjongkok juga di samping Rena, kemudian melepas kacamata hitam yang semula dia gunakan. Lalu, laki-laki itu terlihat menganggukan kepalanya. “Ya, aku tahu.”“Sedalam apa informasi yang kamu dapatkan tentangku, Tuan?” tanya Rena. “Itu bukan sesuatu yang penting untuk dibicarakan di sini, Rena,” jawab Reykana, memilih untuk tidak menjawab pertanyaan Rena. Rena hanya tersenyum, kemudian menabur bunga yang dia bawa ke atas makam, yang berada di depannya. “Halo, Ibu. Maafkan aku, karena aku baru

  • ISTRI PALSU UNTUK PEWARIS AROGAN   Permintaan Sebelum Pernikahan

    Rena merasa jantungnya akan berhenti berdegup, setelah mendengar ucapan yang dikatakan oleh sosok laki-laki yang sedang bersama dengannya sekarang ini. “Me—menikah? Bu—bulan depan?” tanyanya, masih dengan nada terbata dan rasa tidak percaya. Reykana memperbaiki posisi duduknya menjadi lebih tegak, kemudian menganggukan kepalanya sebagai balasan. Rena langsung menyadarkan dirinya dari lamunannya, kemudian mengajukan suatu pertanyaan. “Tuan? Apakah waktunya nggak terlalu cepat? Maksudku, sekarang kita belum melakukan persiapan apapun.”“Kamu tidak perlu khawatir, aku akan menyiapkan semuanya, Rena. Aku hanya meminta kesiapanmu, untuk urusan persiapannya, aku dan Bundaku yang akan mengurusnya. Jadi, kamu tidak perlu mengkhawatirkan hal itu,” balas Reykana, dengan ekspresi wajahnya yang menunjukan keyakinan. Mendengar jawaban itu, Rena terdiam sejenak, seperti sedang mencerna sesuatu. Namun, ekspresi bingung dan terkejut, jelas masih terpancar pada wajahnya yang sekarang telah beruba

  • ISTRI PALSU UNTUK PEWARIS AROGAN   Menikah Bulan Depan?

    “Pelajaran hari ini benar-benar sangat banyak. Aku nggak tahu, bisa tahan nggak dengan pelajaran yang cukup memusingkan itu,” gumam Rena, sambil memijit dahinya sendiri. “Buah untuk anda, Nona Rena.”Sosok Neni mendekati Rena, kemudian meletakan sepiring buah ke atas meja yang ada di hadapannya. “O—ouh iya, terima kasih, Mbak Neni. Maaf merepotkanmu,” balas Rena. Neni menggelengkan kepalanya. “Tidak, itu bukan masalah yang besar dan juga kewajiban saya untuk membantu anda, Nona,” balasnya. Mendengar jawaban itu, Rena tersenyum, kemudian menganggukan kepalanya sebagai balasan. “Apakah anda baik-baik saja, Nona? Maksud saya, apakah Tuan Reykana tidak memarahi anda sejak kejadian lusa itu?” tanya Neni, beberapa saat kemudian. “Nggak, Mbak. Aku sudah meminta maaf pada Tuan Rey dan dia memintaku untuk melupakan hal itu. karena bagaimanapun juga, semuanya tetap kesalahanku, Mbak,” jawab Rena, jujur. Neni mengh

  • ISTRI PALSU UNTUK PEWARIS AROGAN   Persiapan Calon Asisten Baru?

    Reykana terlihat cukup terkejut, saat melihat keadaan Rena yang sedang menangis sekarang. “Katakan kepadaku, apa yang terjadi kepadamu? Apakah ada sesuatu yang menyakitimu?” tanya laki-laki itu lagi.Mendengar pertanyaan itu, Rena langsung menggelengkan kepalanya, dengan air mata yang turun semakin deras. Hingga akhirnya, Reykana pun memeluk tubuh Rena, karena tidak tahu harus melakukan hal apa, untuk membuat wanita itu merasa lebih baik. “Tu—tuan, tolong maafkan aku atas kejadian kemarin. Aku benar-benar minta maaf, karena sudah membuatmu marah. Sungguh, aku nggak bermaksud membuatmu marah, aku ngg—““Sudah, tenangkan dirimu dan berhenti meminta maaf.”Reykana memotong ucapan Rena, kemudian melepas pelukannya. Lalu, dia menatap wajah wanita itu dalam-dalam, sambil tersenyum simpul. “Tidak masalah, hal itu terjadi bukan karena kesalahanmu sendiri. Cukup berjanjilah kepadaku untuk tidak mengulanginya lagi yah?” lanjut

  • ISTRI PALSU UNTUK PEWARIS AROGAN   Rahasia Tentang Rena

    “Jangan memarahi Nona Rena, Tuan, dia tidak bersalah. Dia mengobrol bersama saya dan pelayan lain, karena dia merasa bosan dan saya yang menyarankan dia untuk pergi ke taman belakang.”Neni berdiri dengan posisi kepala tertunduk, sambil menjelaskan semua yang telah terjadi kepada sosok Reykana yang sedang berdiri di depannya. “Jangan membelanya.”Neni langsung menggelengkan kepalanya. “Tidak, Tuan, saya tidak membelanya. Kenyataannya memang seperti itu, Nona Rena tidak bersalah, dia hanya ingin mengobrol dengan kami dan menceritakan tentang kebaikan anda.”Wanita itu menghela napasnya sejenak, sebelum melanjutkan ucapannya lagi. “Di luar semua itu, saya tetap meminta maaf kepada anda, karena sudah mengingkari permintaan anda, Tuan. Saya gagal untuk membatasi interaksi antara Nona Rena dengan pelayan yang lain,” lanjutnya lagi. Mendengar semua ucapan itu, Reykana terlihat mengangguk-anggukan kepalanya. Lalu, laki-laki itu terlihat meletakan cangkir kopi yang semula dia genggam ke a

  • ISTRI PALSU UNTUK PEWARIS AROGAN   Kemarahan Reykana

    Seorang anak laki-laki seperti berumur 7 tahun dengan dipeluk oleh seorang laki-laki yang lebih dewasa. Ya, ada dua orang yang berada dalam foto yang Rena temukan itu. “Apakah ini foto Tuan Rey dengan Ayahnya? Tapi kenapa wajah mereka terlihat berbeda?” gumam Rena, sambil menatap foto yang sedang berada di tangannya sekarang ini. Beberapa saat kemudian, Rena memilih untuk menutup buku itu dan menyimpan fotonya ke dalam saku baju yang dia kenakan. Setelah itu, dia kembali menyibukan diri dengan membaca beberapa jenis buku lain lagi. -Tepat jam lima sore, Reykana kembali ke rumah. Dalam perjalanan pulang kali ini dia tidak sendirian, melainkan ditemani oleh asisten pribadinya, Deva. “Kamu bisa masuk dulu dan makan malam bersamaku, Deva,” ajak Reykana, setelah Deva menghentikan mobilnya. Mendengar tawaran itu, Deva menggelengkan kepalanya sebagai balasan. “Maaf, saya harus menghadiri undangan pernikahan teman kuliah saya, Tuan. Mungkin lain waktu saja,” ucapnya. Reykana menganggu

  • ISTRI PALSU UNTUK PEWARIS AROGAN   Restu dan Ketulusan

    Ctak!Reykana mendapatkan sentilan pada dahinya, dari jari-jari tangan milik Meryn. “Enteng sekali mulutmu bicara, Kana. Seharusnya, kamu tahu bagaimana cara menghargai seorang wanita dengan baik!” maki Meryn. Reykana mengusap dahinya yang terasa panas. Padahal, dia hanya bercanda, tapi ternyata Meryn menanggapi ucapannya dengan serius. “Aku hanya bercanda, Bunda. Rena memang tinggal di rumahku, tapi dia tidur di kamar yang berbeda. Aku juga memastikan dia dalam keadaan baik di rumahku dan tidak pernah mengganggunya, Bunda,” balas laki-laki itu kemudian. Meryn menghela napasnya perlahan. Aura cantiknya masih terlihat begitu menawan, meskipun di umur yang tidak bisa dikatakan muda lagi. “Jadi, kapan kamu akan menikahi Rena, Kana?” Hingga akhirnya, pembicaraan kembali berubah menjadi serius.Sebenarnya, Reykana belum memikirkan hal ini. Tentang kapan dia akan menikahi Rena secara resmi, sesuai kesepakatan yang telah dia buat dengan wanita itu. Karena sepertinya, dia masih merasa …

  • ISTRI PALSU UNTUK PEWARIS AROGAN   Menidurinya atau Menikahinya?

    “Hei, kamu baik-baik saja?” Reykana segera berjongkok di samping Rena dan membantunya bangkit dari lantai. Sementara itu, Rena terlihat menggelengkan kepalanya, sembari menahan rasa sakit di pinggangnya. “Nggak papa, aku baik-baik saja, Tuan Reykana. Oh yah, Tuan sudah pulang?” balas Rena. Reykana berdehem pelan, kemudian menganggukan kepalanya. “Kamu belajar apa dengan Neni hari ini?” “Mengenakan sepatu hak tinggi. Aku sudah mencoba semua sepatu itu,” jawab Rena langsung, sembari menunjuk jejeran sepatu berhak tinggi dengan tinggi yang berbeda-beda, yang berada di atas meja dan lantai. Mendengar jawaban itu, Reykana pun terlihat mengangguk-anggukan kepalanya. Dia terlihat menatap arah di mana jari telunjuk Rena terarah. “Aku akan mandi dan beristirahat di kamarku dan lebih baik kamu juga mandi dan beristirahat sekarang. Aku akan memanggilmu saat jam makan nanti,” ucap laki-laki itu lagi, yang langsung dibalas dengan anggukan kepala oleh Rena. Setelah itu, Reykana langsung perg

DMCA.com Protection Status