Selama tinggal bersama Alea, ibunya juga rutin mendapat pemeriksaan medis dan berbagai terapi. Hampir satu bulan ibu Alea menjalani terapi dan sekarang tangan kirinya sudah mulai bisa kembali bergerak normal serta bisa digunakan untuk menulis. Ibu Alea juga sudah bisa mengucapkan beberapa kata dengan jelas.
Alea sangat bersyukur dengan semua kemajuan yang dicapai ibunya. Harapan Alea benar-benar masih sangat besar untuk kesembuhan sang ibu. Walaupun sekarang dia sudah dibantu oleh dua orang suster, tapi Alea masih tetap ikut turun tangan sendiri mengurus ibunya, termasuk menyeka dan menyuapinya setiap hari.
Alea juga sudah mulai belajar menikmati semua rutinitasnya sebagai seorang istri. Bagi tuan Anmar, istri mudanya bukan hanya sekedar cantik dan menyenangkan di atas ranjang. Alea juga memiliki sifat sangat lembut dan penyayang. Dia
YUK VOTE DULU BIAR SEMANGAT
"Kudengar kau sakit." Tuan Anmar menggenggam tangan Alea yang sedang berbaring di atas ranjang dengan sangat khawatir. "Aku tidak apa-apa, Mas." Begitu mendengar dari kedua perawat di rumah jika Alea kurang enak badan tuan Anmar langsung meninggalkan sebuah acara penting hanya untuk segera memastikan sendiri kondisi Alea. Tangan Alea sudah di pasang selang infus oleh perawat yang mengurus ibunya karena dia terus muntah dan tidak bisa makan sejak pagi. "Aku hamil." Kecemasan tuan Anmar seketika terurai menjadi senyum cemerlang. "Apa kau sungguh-sungguh?" Alea mengangguk sambil mengigit bibir bawahnya sendiri karena ternyata dia
Walaupun Alea pikir dirinya sudah tidak mau perduli, tapi saat mengetahui vonis atas ayahnya ternyata Alea tetap tidak sanggup untuk membendung air matanya yang tetap meluncur jatuh. Tuan Anmar mengambil remote televisi dari tangan Alea dan mematikannya. "Sebaiknya jangan dilihat." Alea berpaling menghindar untuk buru-buru menghapus jejak air matanya. "Andai aku bisa membantu, tapi aku memang tidak bisa melakukan apa-apa untuk hal ini." Tuan Anmar ikut duduk dan menyentuh punggung Alea. "Ayahku memang bersalah dan pantas mendapat hukuman." Alea tahu tidak akan ada yang bersimpati pada terpidana korupsi dan hukuman itu memang l
Suasana duka sedang menyelimuti beberapa orang yang sedang duduk saling berhadapan di kursi sebuah lorong rumah sakit. Beberapa tenaga medis sedang menangani Alea yang baru di bawa masuk ke dalam ruang dokter kandungan, sementara tuan Anmar terduduk lemas ikut tak berdaya. Bayi mereka tidak bisa di selamatkan, Alea mengalami keguguran di usian kandungan yang masih sangat muda karena kondisi kandungan Alea memang sangat lemah. Kondisi ibu Alea juga sedang kritis dan kemungkinan selamat dari pendarahan otaknya sangat tipis. Paman serta bibi Alea juga sudah datang menunggu cemas sampai tidak ada yang saling bicara. Seorang perawat datang menghampiri paman Alea dan bicara pelan-pelan padanya. Perawat itu memberi tahu jika ibu Alea sudah tidak tertolong dan kemungkinan pasien memang sudah tidak bernyawa ketika di larikan ke rumah sakit. Bibi Rosita langsung menangis dan tuan Anmar meremas ke
Alea ingat sebesar apa kebahagian tuan Anmar ketika kemarin mengetahui dirinya telah hamil. Meski tidak mengungkit apa-apa tapi Alea tahu jika kali ini pria itu sedang kecewa. Akhir-akhir ini tuan Anmar juga sering terlihat diam memikirkan sesuatu ketika tidak sengaja Alea memperhatikannya. Sejak awal tujuan tuan Anmar menikahi Alea adalah untuk segera memiliki anak darinya, tapi ini sudah tiga bulan sejak Alea keguguran dan sama sekali belum ada tanda-tanda jika dia akan hamil lagi. Alea mulai cemas apa lagi tiap Alea harus mengatakan pada suaminya jika dirinya masih datang bulan. Alea ingin segera hamil dan berjanji akan menjaganya sehati-hati mungkin. "Jai kau belum hamil lagi?" tanya bibi Rosita ketika datang mengunjungi Alea. "Belum, Bibi. Sepertinya kami masih harus lebih bers
Walaupun sudah dinikahi Alea memang tetap seperti wanita muda yang disimpan dan disembunyikan oleh pria kaya. Dikunjungi sewaktu-waktu untuk ditiduri dan dimanjakan dengan berbagai kemewahan tanpa ada yang boleh tahu, termasuk putra dari suaminya sendiri. [Alea...] [Alea...] [Alea...] [Jika kau tetap tidak menoleh aku akan memanggilmu lagi] Troy memang sudah jauh-jauh terbang dari Inggris hanya untuk bisa bertemu Alea dan sudah semestinya jika anak itu tidak akan menyerah begitu saja sampai Alea mau kembali mengangkat teleponnya. Beberapa pesannya sudah diabaikan tapi Troy tidak perduli, dia harus bisa bertemu Alea untuk bisa membuka hatinya , untuk bisa merubah pendiriannya, da
Begitu sampai di rumah Alea langsung melucuti semua pakaiannya dengan perasaan kesal ingin marah tapi tidak tahu bagaimana harus melampiaskannya. Alea benar-benar merasa kotor karena ia wanita bersuami tapi telah membiarkan tubuhnya di sentuh oleh pria lain seperti tadi. Alea memang masih terlalu lugu sebagai wanita, dia belum pernah dicium oleh seorang pria kecuali oleh suaminya dan tentu tindakan Troy yang sangat berani seperti tadi kali ini masih sangat menggoncang jiwa Alea. Alea segera mandi berharap bisa membersihkan tubuhnya dari rasa kotor dan berdosa tapi ternyata sama sekali tidak ada bedanya. Alea hanya ingin marah pada Troy tapi rasanya juga tidak berguna. Seharusnya memang ia sendiri yang lebih menjaga diri. Begitu keluar dari kamar mandi Alea mendengar suara ponselnya yang terus berbunyi dan langsung tahu jika itu panggilan dari Troy. Ada sekitar sepuluh panggilan masuk da
Lampu kamar Alea cuma menyala remang, gadis itu masih tertidur ketika diam-diam tuan Anmar memperhatikannya. Alea terlihat gelisah dan berguling beberapa kali sambil menggumam pelan. Tidak perduli semenyenangkan apa istri mudanya, tuan Anmar tetap sadar jika Alea masih sangat muda untuk dirinya. Alea berhak memiliki masa depan yang lebih baik. Sama seperti apa yang pernah ia janjikan dulu jika dia tetap harus rela melepaskannya. Alea bisa bersama siapapun yang dia inginkan setelah memberinya seorang anak. Karena alasan itu tuan Anmar ingin tetap menjaga pernikahan mereka sebagai rahasia, agar Alea tidak perlu terbebani jika nanti ingin melangkah ke manapun. Alea tidak perlu menjadi bahan cibiran banyak orang karena pernah menikah dengan pria berumur seperti dirinya. Sudah cukup dengan apa yang harus ditanggung gadis itu saat ini. Alea menjalani hidup yang lebih barat dari anak muda seus
Malam ini tuan Anmar sengaja tidak ke mana-mana karena sedang ada putranya di rumah. Mereka makan malam bersama dan tidak banyak yang bercerita meskipun sebenarnya Troy menunggu ayahnya bicara mengenai mobil yang dia beli untuk seorang wanita. Troy berharap ayahnya akan bercerita mengenai teman wanitanya, karena selama ini memang hampir tidak pernah ada rahasia di antara mereka. Apalagi setelah Troy semakin dewasa, tuan Anmar juga sudah biasa bicara dengan putranya layaknya pada sesama laki-laki. "Apa besok kau akan keluar?" tanya tuan Anmar karena dari tadi putranya juga hanya diam saja. "Mungkin agak siang." "Datang lah ke rumah pamanmu, sepupumu Leon besok bertunangan." "Aku
"Aku tidak percaya akan melihat hari seperti ini," tuntut Mike ketika harus menelan kekecewaan pada wanita yang ingin dia genggam hatinya. "Kau pilih menikah dengannya pria yang bahkan baru kau kenal setelah lima tahun kita menjalani komitmen." "Ini bukan pilihan tapi keputusanku." "Kau membuat keputusanmu sendiri, kau sangat tidak masuk akal Alea!" tegas Mike "Aku hampir sinting mencarimu, aku tidak menemukanmu di partemen atau di rumah sakit, tidak ada yang memberitahuku dan ponselmu juga tidak pernah bisa dihubungi. Kemudian lihat apa yang kutemukan sekarang!" Mike mulai mengeraskan suaranya dan Troy sudah tidak tahan untuk berdiri menghampiri mereka. "Biarkan Alea meny
Keluarga Alea di panti asuhan benar-benar sangat luar biasa hingga Tuan Herlambang juga tidak bisa berhenti untuk terus bersyukur karena tahu putrinya dikelilingi oleh orang-orang yang mencintainya. Berulang kali manusian tidak akan pernah tahu bagaimana cara Tuhan akan membalas amal dan dosa. Mungkin karena kebaikan nyonya serta tuan Herlambang yang juga sangat dermawan maka di manapun putrinya berada dia tetap terjaga dengan baik, dikelilingi orang-orang baik yang selalu menolongnya, dan dipertemukan dengan jodoh yang baik. Kadang buah dari keikhlasan yang ditabur orang tua juga bisa mengalir sebagai rizki untuk anak-anaknya kelak, karena mereka juga termasuk kebahagiaan dan ladang amal orang tuanya yang tidak akan terputus. Bagi Tuan Herlambang menyaksikan dua anak perempuannya yang tiba-tiba sudah tumbuh dewasa dan saling menyayangi adalah berkah yang luar biasa. Mereka juga a
Anmar menarik Alea lebih merapat untuk dia cium dengan intens dan dia raba perutnya. Dunianya sedang sangat bahagia, Anmar sudah tidak sabar untuk menunggu kehadiran buah cinta mereka. Miliknya yang sedang tumbuh di dalam tubuh Alea, wanita yang rasanya memang sudah dia tunggu untuk kembali menjadi miliknya. Wanita yang selalu ada dalam setiap doa-doanya dan wanita yang telah berjuang menjaga diri untuknya. Kadang rasanya memang seperti ujung dari perjuangan dan perjalanan panjang, perjuangan dari kesabaran dan doa. "Sungguh aku tidak pernah berpikir jika akan ada hari seperti ini." "Jangan gugup, aku yakin mereka juga akan sangat menyukaimu sepertiku." Anmar kembali menciumi Alea, walaupun alasannya untuk menenangkan Alea tapi sebenarnya Anmar memang suka melakukannya, dia suka menciumi Alea seperti itu jika sedang tidak
Kondisi Nyonya Camila sudah jauh membaik dan mulai beraktifitas normal paska serangan terakhirnya kemarin tapi kali ini nyonya Camila mulai rewel untuk makan. Nyonya Camila masih ingat seperti apa rasanya ketika mengira dirinya telah kehilangan seorang putra. Meski sekarang Nyonya Camila menyesal dengan semua sikapnya kemarin tapi sepertinya tidak akan mudah untuk membuat anak-anak kembali terutama Anmar dan keteguhannya. Hidup kesepian di hari tua sepertinya memang akan menjadi hukuman yang layak baginya. Celina akan datang setiap siang untuk mengontrol obatnya yang harus diminum rutin dan membujuk Nyonya Camila agar mau makan. Memiliki dua anak laki-laki ternyata membuatnya kesepian, Troy yang suka bepergian sesuka hati dan Anmar yang pilih menjaga jarak membuatnya semakin sedih sebagai seorang ibu. Walaupun sudah terlalu tua untuk merajuk dan mencari perhatian dari putra-putranya tap
Dokter Alea langsung menunjukkan foto yang kemarin dia ambil bersama saudarinya. "Sepertinya Papa dan Mama memiliki putri yang lain." "Apa maksudmu?" tanya Tuan Herlambang masih bingung ketika memperhatikan foto di layar ponsel putrinya. "Sepertinya ada yang menukar kami saat masih bayi itulah kenapa aku dan Lisa tidak pernah mirip dan justru ada Alea yang lain di luar sana." "Alea!" kutip Nyonya Herlambang dengan manik mata membulat. "Ya, nama panjang kami juga sama persis." "Mustahil." Kali ini kedua orang tua Dokter Alea sama-sama terkejut. "Dia istri dari kakak laki-laki
"Seorang kekasih?" tanya Troy. "Ya, kami sudah bersama selama lima tahun." "Aku bisa melamarmu dan memberi cincin yang lebih pas untuk jari manismu." Dokter Alea langsung berjengit mendengar ucapan Troy yang bisa begitu enteng membicarakan lamaran seperti lelucon. "Kau tidak bia seperti itu." "Aku bisa, aku bisa menikahimu!" "Aku sudah lima tahun menjalin hubungan yang stabil." Dokter Alea ingin Troy berhenti mengajaknya bercanda. "Masih ada banyak tahun lagi ke depan, lima tahun tidak akan ada apa-apanya!" keras Troy. "Aku tidak bisa seperti itu!" tegas Dokter Alea begitu s
"Mustahil!" Anmar juga terkejut ketika mengetahui Alea benar-benar ada dua. Walaupun Anmar langsung bisa membedakan yang mana istrinya tapi memang tetap sangat aneh bisa ada dua orang yang sangat mirip bukan hanya fisiknya tapi juga namanya. "Sepertinya kita memang harus menemui bunda Yuli!" Anmar menoleh pada Alea. "Semoga mereka punya jawaban masuk akal untuk semua ini, karena mustahil jika kalian tidak memiliki kekerabatan sama sekali." Apa lagi Anmar juga ingat jika istrinya sedang mengandung anak kembar. Anmar juga sepakat dengan Troy jika kedua Alea yang ada di hadapan mereka kali ini adalah saudara meskipun tanpa harus melakukan tes DNA sekalipun. Sudah sejak lama Alea ingin mengetahui siapa orang tuanya, sesuatu yang selama ini Alea pikir mustahil dan seperti jalan buntu. Ta
"Sumpah aku baik-baik saja, kau boleh menanyakan tanggal lahirku dan aku bisa menjawab dengan benar!" Troy terus berusaha meyakinkan jika tidak ada masalah di kepalanya. "Keluargaku kenal baik dengan ibumu, ayahku bisa ikut malu jika aku sampai salah diagnosa menanganimu." "Kau masih Dokter muda?" tebak Troy. "Ya." "Tapi kau putri dari pemilik rumah sakit ini?" "Ya, kau pati langsung tahu dari nama belakangku." Dokter Alea terlihat pasrah saat identitasnya bisa begitu mudah untuk ditebak oleh pemuda itu padahal dia sengaja tidak pernah memakai nama panjang di jasnya selama ikut program kerja di rumah sakit milik keluarganya sendiri agar tidak ketahuan.
Jika melihat kondisi mobil yang dikendarai Troy nampaknya memang mustahil siapapun bisa selamat. Nyonya Camila langsung jatuh pingsan begitu mendengar berita kecelakaan yang menimpa putra keduanya. Tadi Troy sudah dia peringatkan agar tidak pergi tapi anak itu tetap bersikeras dan mengabaikan semua peringatan ibunya. Nyonya Camila juga sempat sangat sedih karena kedua putranya jadi tidak ada yang mau perduli mendengarkannya hanya karena seorang wanita. Tidak ada yang bisa dia salahkan selain Alea untuk semua bencana ini. Ketakutan seorang ibu ketika hanya memiliki anak laki-laki adalah saat kelak anak laki-lakinya akan pergi meninggalkannya demi seorang wanita. Walaupun tidak selalu seperti itu tapi nyatanya Anak perempuan tetap lebih dianggap mampu untuk mengurus dan menjaga ibunya. Semuanya sangat kacau karena kondisi nyonya Camila