Noel CorporationDaniel Noel yang tengah sibuk berada di ruangan kerjanya, dikejutkan oleh suara getaran ponsel yang terus menerus bergetar di sampingnya, tanpa sedikit pun terjamah olehnya sama sekali karena kini ia tampak sedang fokus dengan beberapa file dan dokumen yang masih menumpuk di meja kerjanya. Ia melirik dengan enggan ponsel miliknya itu, karena terus bergetar akhirnya ia pun mengangkatnya. "Jika kau meneleponku kali ini bukan karena sesuatu yang penting siap-siap saja kau kupecat, Marvel!" bentak Daniel geram. "Mr. Noel maafkan saya, apakah Anda sudah membuka situs hot topik hari ini? Saya sudah mengirimkan beberapa pesan sejak tadi pada anda, tapi anda belum merespon," jawab sebuah suara dari telepon milik Daniel Noel. "Apa maksudmu dengan hot topik?!" tanya Daniel dengan kedua netra menyempit. "Berita tentang Nyonya, Mr. Noel! Berita Nyonya sedang menjadi tranding topik hangat di mana- mana saat sebuah media berhasil mendapatkan foto Nyonya bersama dengan aktor as
Di tempat lain di sebuah penthouse mewah milik aktor berdarah Spanyol berwajah tampan maskulin dengan bentuk tubuh sempurna milik Jason Moreon, pria itu kini tersenyum penuh arti setelah mendapatkan telepon dari kekasih hatinya, yang tak lain adalah Helen Noel. Hubungannya dengan wanita bersuami itu sudah cukup lama, dan Jason menikmati itu. Dia adalah pria bebas dan berkarier cemerlang di dunia hiburan, serta memiliki modal yang pantas untuk mendapatkan wanita cantik dan berkelas mana pun tapi hatinya terlanjur terpaut pada wanita milik billioner Los Angeles yang ketampanannya setara dengan dirinya. Hubungan yang di awali hubungan fisik yang saling menguntungkan, terlanjur menjadi cinta di hati pria Spanyol berumur 33 tahun itu. Karena itu ia bertekad memisahkan Helen dengan suaminya, Daniel Noel. Ia yakin hubungan mereka sedang tak baik-baik saja, karena ia cukup paham siapa Helen Noel selama ini. Wanita itu selain mencari kesenangan dengan pria lain di ranjang berarti ia belum puas
Setelah melepas jas kerja yang dikenakan Daniel dengan hanya mengenakan boxer saja, aku pun menyelimuti tubuh setengah polos Daniel dengan selimut sampai sebatas leher. Melihatnya dalam keadaan menyedihkan seperti ini tentu saja membuatku tak bisa tidur dengan mudah, maka malam itu aku pun memutuskan untuk meminum teh hangat dan duduk di balkon kamar yang langsung menghadap taman depan villa.Aku menghembuskan nafas berkali-kali dan mengelus perutku yang sudah terlihat jelas membuncit, pergerakan pun sudah kurasakan di dalam sana dan itu membuktikan jika anakku tumbuh dengan sehat. Ada perasaan bahagia dalam diriku karena bagaimana pun ini adalah pengalaman pertamaku menjadi seorang ibu, walaupun sebentar, namun aku akan menikmati momen ini dan bertahan dengan keadaan seperti ini sampai anak ini lahir dengan selamat ke dunia.Pernikahanku yang hanya di bawah tangan dan posisiku sebagai wanita ke dua dalam kehidupan salah satu pria yang paling berpengaruh di dunia bisnis Los Angeles da
"Apa yang terjadi semalam?" Gumam Daniel setelah membuka matanya pagi itu. Sedikit demi sedikit kepingan demi kepingan mulai kembali terlintas jelas di ingatan pemilik Noel Corporation itu.Yang ia ingat adalah semalam ia mabuk di klub dengan beberapa teman dekatnya karena suasana hatinya sedang buruk setelah pertengkarannya dengan istrinya Helen Noel. Bagaimana ia harus menahan rasa marah dan kecewanya pada sang istri tercinta karena telah bermain api dengan pria lain selain dirinya, dan yang semakin membuatnya murka Helen secara terang-terangan mengakuinya dengan tanpa rasa bersalah.Apakah ini karma? Karena ia telah mengecewakan hati istrinya itu sehingga ia harus mengalami rasa sakit seperti ini? Istri yang dicintai sekaligus dibanggakan telah bercinta dengan pria selain dirinya. Bukankah itu adalah sebuah pengkhianatan atas nama cinta yang selama ini di bangun atas sebuah pernikahan?Ia ingin marah pada Helen, tapi tak bisa karena ia sendiri telah menyadari jika dialah yang memul
Mansion Noel'sHelen Noel merasa gelisah karena sejak pertengkarannya dengan Daniel malam itu, suaminya tak kunjung pulang ke mansion, dan ia semakin yakin jika Daniel pulang ke villa blue moon, tempat madunya berada. Ia merasa marah dan ingin berteriak saat ini, karena ia sangat frustasi harus menerima kenyataan jika hubungan Daniel dan mantan sekretarisnya itu semakin dekat. Walaupun ia yakin hati Daniel masih untuknya, namun keberadaan Lucy Watts yang tengah hamil pewaris dari keluarga Noel tetap sebuah ancaman bagi dirinya.Wanita itu dalam segi fisik bukanlah tandingannya, namun Helen mengakui jika Lucy memiliki kelebihan yang tak ia miliki yaitu kehamilannya itu sendiri. Bukanlah gayanya untuk melabrak wanita itu ataupun memakinya secara langsung karena jika ia melakukannya itu sama saja menurunkan derajatnya sendiri. Oleh karena itu Helen harus memikirkan cara yang lebih halus agar wanita itu menghilang dari kehidupan Daniel Noel.Pikiran buruk sempat terlintas dalam benak Hele
Hari itu untuk pertama kalinya Daniel menemaniku memeriksakan kandunganku ke dokter. Entah ada apa dengannya tiba-tiba bersikeras kali ini untuk memeriksa kandungan ke dokter kandungan bersama. Aku yang tak mampu menolak keinginannya kali ini hanya bisa menurutinya. Ketika aku masuk ke ruangan dokter, dokter Smith tersenyum melihatku datang, senyumannya bertambah lebar saat ia melihat aku tak datang seorang diri seperti biasa. "Selamat siang, Dokter," sapaku seraya tersenyum tipis dengan sedikit canggung karena ini untuk pertama kalinya aku datang bersama dengan Daniel. "Selamat siang, Mrs. Watts. Suatu kejutan Anda kali ini datang dengan suami," balasnya menyapa dengan senyuman ramahnya padaku. "Selamat siang Tuan, saya senang bisa bertemu dengan anda hari ini. Perkenalkan saya dokter Smith yang biasa memeriksa Mrs. Lucy Watts," Sapa dokter Smith kembali pada Daniel yang ada di sampingku kemudian mereka berdua pun berjabat tangan. Kulihat Daniel hanya tersenyum tipis dengan wajah
Sejak kepulanganku dari rumah sakit, aku tak bisa berhenti untuk gugup dan berdebar sepanjang waktu. Bagaimana tidak, ini adalah pertemuanku yang pertama kali dengan keluarga besar Daniel Noel. Bagaimana reaksi mereka nanti jika aku, mantan sekretarisnya adalah istri kedua Daniel, yang tiba-tiba muncul dan hamil besar? Aku tak bisa membayangkan itu semua, karena itu jelas aku sangat gugup malam ini. Malam itu, Daniel dan aku pun mulai bersiap ke mansion keluarga besar Noel. Malam ini aku sengaja mengenakan gaun panjang selutut warna soft yang tak mencolok mata, namun tetap elegan, dengan make up peach senada dengan warna gaun. Rambut panjang coklatku yang ikal kubiarkan tergerai begitu saja. Kulihat Daniel pun sudah siap dengan penampilannya yang santai tapi tetap berkelas. Ia menatapku yang sudah selesai berdandan di dalam kamar. "Kau sudah siap?" tanyanya memastikan. "Sudah," jawabku singkat dengan pandangan mata gugup. "Baiklah, kalau begitu ayo kita berangkat," perintahnya sera
"Apa Mom mempersulitmu tadi?" tanya Daniel padaku di dalam perjalanan pulang dari mansion keluarga Noel. "Sama sekali tidak, beliau adalah wanita yang bijaksana," jawabku jujur. "Aku pikir dia akan membencimu karena masa lalunya tapi sejak awal aku yakin dia tak akan menolak kehadiranmu," tutur Daniel dengan tanpa ekspresi, ia mengucapkannya dengan pandangan ke depan tanpa melihat ke arahku yang duduk di sampingnya. Aku tak berani berkomentar apa pun karena kupikir ini adalah pembicaraan yang sangat sensitif, yang pasti sekarang aku tahu Daniel memiliki trauma buruk di masa lalu dalam keluarganya, dapat kulihat dari sikapnya pada sang ayah tadi tentang menyinggung masa lalu mereka. "Besok aku akan pulang ke mansionku, kau jagalah dirimu baik-baik," ucap Daniel kembali. "Baik," jawabku singkat dan patuh, dapat kulihat dari sudut mataku Daniel menatapku penuh arti, namun aku mencoba bersikap tak memperdulikannya terlalu jauh. Sepanjang malam sesampainya di villa kami berdua pun men