Aksi nekad Lucy membuat Adrian cukup terkejut, dan hal itu semakin membuatnya tertantang untuk membuat Lucy menderita dalam genggamannya. Luka Lucy pun diobati, dan beruntung Lucy tak banyak kehilangan darah dalam percobaan bunuh dirinya. Kini paras Lucy yang cantik mulai kehilangan sinarnya, ia terlihat pucat dan lebih kurus sejak menjadi tawanan Adrian Mesty. Istri dari Daniel Noel itu mulai membuka netranya perlahan setelah dua hari tak sadarkan diri, dan yang terlihat pertama kali adalah sosok Adrian Mesty, seseorang dari masa lalunya yang tak pernah Lucy pikirkan sama sekali jika Adrian dalang dari penyekapannya. “Welcome to my world again, Lucy Watts.” Seringainya dengan tatapan angkuh. Pria itu, Adrian Mesty tak berubah, masih sama seperti yang Lucy lihat terakhir kalinya saat pertemuannya di Legan Company beberapa tahun yang lalu, hanya saja Adrian mengganti gaya potongan dan warna rambutnya dari sebelumnya. “Kenapa kau melakukannya, Adrian? Apa alasanmu memperlakukanku sep
Selama beberapa hari Jacob dan Daniel fokus mencari Lucy, namun memang untuk kali ini sepertinya begitu sulit karena sang pelaku benar-benar ahli untuk menghilangkan jejaknya hingga tak terlacak dengan mudah.Hingga akhirnya usaha pencarian itu sedikit membuahkan hasil. Kini tanpa menunda waktu lagi dua bersaudara berlainan ibu itu pun akhirnya langsung menuju lokasi yang dicurigai menjadi tempat persembunyian para pelaku dalang di balik hilangnya Lucy. Setelah berhasil menembus markas dan mengalahkan beberapa orang yang menjaga tempat tersebut, Daniel dan Jacob pun berhasil menemukan pria yang dicari. Walaupun tidak terlalu jelas, namun Daniel cukup mengenal pria tersebut, karena pria itu sempat tertangkap kamera pengawas di mansionnya.“Katakan di mana wanita yang kau culik waktu itu!?” Daniel mencengkeram kasar seorang pria yang diketahui sebagai orang yang menyelusup di mansionnya dan menyamar menjadi salah satu pengawal khusus Daniel.“Katakan!!” Daniel berteriak lantang dengan
Setelah penghinaan yang dilakukan Adrian pada Lucy, kini Lucy semakin terpuruk, begitu pun kondisinya kini semakin melemah. Ia telah mengalami penyiksaan terberat dalam hidupnya selama ini, dan ironisnya orang yang melakukannya adalah mantan kekasihnya sendiri. Hanya karena alasan balasan dendam dan sakit hati, pria itu begitu kejam membuat Lucy menderita. Obsesi Adrian Mesty yang begitu besar pada Lucy Watts telah membutakan matanya hingga semua perbuatan yang dilakukan layaknya seorang psikopat. Dalam kamar tempat di mana Lucy disekap, kini terbaring tubuh Lucy yang dalam keadaan terikat. Tak hanya kedua tangannya yang diikat di ranjang, namun juga kedua kakinya. Wajah dan kulit tubuhnya pucat terlihat bagai mayat hidup. Semakin Lucy terlihat menyedihkan, semakin membuat Adrian merasa senang. Seperti sekarang ia kini begitu menikmati kondisi Lucy yang terlihat tak berdaya. Wanita yang sudah lama menjadi fantasi liarnya kini ada dalam kendalinya dan juga genggamannya. “Jika saja wak
“Adrian Mesty, aku tak menyangka pria perlente itu benar-benar berubah menjadi seorang mafia selama menjadi buronan!” desis Daniel, ketika ia mulai mempersiapkan senjata bersama dengan Jacob sebelum menuju ke markas yang diyakini di tempat itulah istrinya disekap. “Itu karena kau terlalu bodoh meremehkan musuh yang kau anggap lemah, Daniel!” Jacob menyahut tajam. “Jika saja Lucy sendiri yang tak menghalangiku untuk mencari Adrian dan menangkapnya, pria itu sudah merasakan hukuman terberat dariku sejak dulu!” tukas Daniel. “Kau tahu apa kelemahanmu selama ini, Daniel Noel?” Jacob menatap saudara tirinya itu dengan tatapan tajam, “Kau terlalu lemah dengan musuhmu!” sindir Jacob tajam. “Aku bukan dirimu yang mungkin tak memiliki hati untuk membunuh, Jacob Hayden,” Daniel membela diri. Spontan Jacob mendengus, “Itulah sebabnya kau selalu terlihat lemah di mataku.” Jacob tersenyum smirk, kemudian dengan langkah yang mantap ia berlari menuju ke markas Adrian Mesty yang pastinya dijaga k
"Tidak!!”“Lucy!!”Daniel dan Jacob berteriak bersama-sama saat melihat Lucy jatuh bersama dengan Adrian ke bawah tebing.Daniel Noel yang terkena tembakan dari Adrian nekad hendak melompat, namun Jacob Hayden berlari melompat ke bawah dengan cepat terlebih dahulu menyusul Lucy yang terjatuh. Tak mau hal buruk terjadi pada istrinya, Daniel pun melakukan hal yang sama dengan Jacob Hayden. Mereka berempat pun jatuh ke bawah air bersama-sama. Lucy yang tangannya terikat tenggelam dengan cepat masuk ke dalam air. Tubuh rapuh itu sudah tak sadarkan diri, Jacob dengan sekuat tenaga menjangkau tubuh Lucy sebelum mantan istrinya itu masuk semakin dalam ke bawah air. Begitu pun sama yang dilakukan Daniel. Dua bersaudara itu berjuang keras menyelamatkan wanita yang paling berharga bagi mereka berdua.Berbeda dengan Adrian, pria itu jatuh ke bawah air dan tenggelam setelah terkena dua tembakan dari dua bersaudara Noel. ...Dua hari kemudian.Di salah satu rumah sakit terbesar di kota Milan, I
Daniel Noel masih dalam kondisi kritis, itulah sebabnya sudah hampir satu minggu ia masih berada di ruangan perawatan intensif. Sedangkan keadaan Lucy sudah berangsur membaik. Hari itu untuk pertama kalinya ia diizinkan untuk melihat kondisi Daniel Noel secara langsung setelah tragedi itu. Tatapan Lucy tak bisa lepas menatap suaminya yang kini terbaring tak sadarkan diri. Tangannya menggenggam erat seolah ia begitu merasa kehilangan. “Sadarlah, Daniel. Sampai kapan kau akan tertidur seperti ini? Aku sangat merindukanmu, anak-anak sudah menunggu kita pulang kembali ke rumah.” Lucy terisak tak kuasa menahan air matanya yang akhirnya keluar dari pelupuk matanya, merasakan sesak melihat keadaan suaminya yang terlihat menyedihkan. “Kenapa jadi seperti ini? Kenapa kau justru yang terluka?” sesal Lucy menatap pilu suaminya, Daniel Noel. “Jika saja kau tak ikut melompat saat itu menyelamatkanku, mungkin kau tak berakhir seperti ini, Daniel. Kenapa kau ikut terjun ke bawah air dalam keadaan
“Mom, kami rindu Mom!” Brian dan Alex memeluk Lucy ketika ibu tiga anak itu baru saja kembali dari Milan setelah hampir satu bulan tak bertemu anak-anaknya.“Mom, juga rindu dengan kalian.” Lucy memeluk kedua putranya dengan penuh kerinduan. “Kenapa Dad lama sekali menjemput Mom pulang?” Brian bertanya.“Panjang ceritanya, Mom sangat bersyukur karena saat ini Mom bisa pulang dan melihat kalian lagi.” Lucy menatap bergantian kedua putranya.“Lalu di mana sekarang Dad, Mom? Kenapa aku tak melihatnya?” Brian bertanya kembali, pandangannya mengedar ke seluruh tempat di belakang Lucy.“Maaf, anak-anak. Daddy kalian sekarang berada di rumah sakit. Dad terluka saat menolong Mom.” Kedua netra Lucy berkabut saat mengatakan kenyataan itu pada Brian dan Alex.“Terluka? Apa lukanya sangat parah?” Alex terlihat cemas.“Benar, Mom. Apakah Dad terluka parah?” Brian menyahut merasakan hal yang sama.“Besok Mom akan mengantarkan kalian secara langsung untuk melihat keadaan Dad. Doakan saja Dad agar s
Chloe hanya pasrah saat ketiga pria bersenjata yang membawanya paksa menggiringnya ke sebuah tempat yang terasa asing. “Cepat jalan!” perintah salah satu dari mereka menekan moncong ujung senjata pada punggung Chloe hingga Chloe memekik kaget.Mereka menyuruh Chloe untuk masuk ke sebuah ruang bawah tanah dan kemudian mengikatnya di sebuah kursi. Chloe mencoba berontak, tetapi satu dari ketiga pria yang membawanya memukulnya.“Apa yang kalian inginkan dariku?!” pekik Chloe dengan wajah merah dan lebam akibat pukulan dari mereka.“Diam dan jangan banyak bicara!” salah satu dari mereka memerintah keras.Kemudian selang beberapa saat, seorang pria berpostur tinggi besar masuk ke dalam ruangan bawah tanah tempat Chloe disekap.“Selamat datang kembali, Allena Gilbert.” Pria berambut pirang itu berkata dengan langkah angkuhnya mendekati Chloe yang tak berdaya dalam keadaan terikat di kursi.“Kau?? Siapa?” Chloe menatap pria tinggi yang kini berdiri di hadapannya.“Kau bertanya aku siapa?” c
“Jerome??” Laura terkejut setelah menyadari pria yang paling dihindarinya tiba-tiba ada di hadapannya saat ini.Pria tinggi besar berparas maskulin dengan jambang tipis bernama Jerome itu mengalihkan pandangannya pada Alex yang tetap tampak tenang seolah tak terpengaruh sama sekali dengan kehadirannya.“Jadi kau teman kencan Laura yang baru?!” sergahnya dengan tatapan tajam yang menusuk, tersenyum mengejek pada Alex.Alex tak menjawab, ia tak bereaksi apa pun. Dengan sikap cueknya Alex meminum gelas berisi minuman yang sudah dipesannya. Merasa kesal tak ditanggapi, Jerome melotot pada Alex sembari memukul meja dengan keras.Brakk!!“Hey, aku sedang bertanya padamu, pengecut?!” Jerome berkata keras hingga menarik perhatian orang yang ada dalam restoran itu.“Jerome?! Jaga bicaramu di tempat seperti ini! Siapa pun dia, kau tak berhak berkata kasar padanya!” Laura memperingati.“Kau selesaikan urusanmu dengan pria ini, Laura. Aku pergi, terima kasih kau sudah mentraktirku.” Alex bangkit d
Ellyzabet Smith memang sudah tak lagi bersamanya, akan tetapi Alex tetap merasa kalau Ellyzabet selalu ada bersama dengannya, tepatnya di hatinya. Seperti sekarang ini, Alex begitu menikmati malam-malamnya di Paris meskipun seorang diri. Puas menikmati malam di tempat itu, Alex pun melangkah untuk pulang menuju ke apartemen yang disewanya selama tinggal di Paris untuk menenangkan diri. Jarak yang tidak terlalu jauh membuat Alex hanya perlu berjalan kaki untuk sampai ke apartemennya. Namun, di tengah jalan Alex melihat seorang pria yang berlari kencang dari arah berlawanan dengan membawa sebuah tas wanita. Merasa ada yang aneh, tanpa banyak berpikir Alex sengaja membuat pria itu jatuh tersandung kaki Alex, lalu dengan gerakan cepat Alex langsung mengambil tas dari tangan sang pria.Bruk!! “Arght! Sialan!” pria itu mengumpat, jatuh tersungkur tak jauh di dekat Alex.Beberapa detik kemudian, seorang wanita muda tampak berlari dengan wajah pucat.“Tolong! Tasku! Pria itu mengambil tasku!
“Kau bajingan sialan, Brian Noel!! Akan aku pastikan setelah ini aku akan menghancurkanmu!” Teriakan seorang pria di sebuah ruangan tertutup dan kedap suara terdengar lantang. Pria tersebut baru saja menjalani rangkaian pemeriksaan oleh beberapa orang dari lembaga penegak hukum.Pria yang tak lain adalah Antony Buggs itu terus mengumpat tanpa henti. Ia benar-benar tak menyangka jika hanya dalam waktu semalam dirinya kini sudah berada di dalam ruangan yang mirip seperti penjara. Antony sudah menghubungi pengacara terbaik untuk mengurus kasusnya. Namun, selama kasusnya masih belum ditangani, selama itu pun setiap gerak-gerik Antony akan selalu diawasi. Seperti sekarang ini, ia harus bermalam di ruangan dingin tanpa fasilitas apa pun di dalamnya. Bagi Antony tempat itu tentu saja sama halnya dengan penjara. Brian Noel telah menghancurkan nama baiknya sebagai seorang Antony Buggs.Antony yakin dirinya dapat lolos dari jeratan hukum yang dituduhkan Brian Noel padanya, akan tetapi fakta istr
Suara langkah kaki terdengar masuk di sebuah ruangan perawatan rumah sakit, sosok itu mendekat ke ranjang pasien di mana seorang wanita terbaring lemah. Kedua mata wanita itu masih terpejam masih dalam pengaruh obat bius setelah operasi yang baru saja dijalaninya. Kini sosok pria yang tak lain adalah Brian Noel itu bisa lebih dekat melihat wajah wanita yang baru saja melahirkan bayi dalam kondisi prematur akibat pendarahan yang dialaminya. Jari tangan Brian menyentuh lembut wajah April yang terlihat pucat. Netra birunya menatap sendu April dengan tatapan penuh cinta. “Maafkan aku karena terlambat menyelamatkanmu, April,” sesal Brian lirih tanpa melepas pandangannya pada wajah cantik April yang tampak pucat.“Seandainya aku datang lebih awal, mungkin kau tidak harus mengalami kejadian seperti ini. Tetapi aku bersyukur kau dan bayimu selamat. Dia cantik sepertimu, April Spencer.” Brian mengulum senyuman diagonalnya sebagai wujud rasa syukur.Brian tak ingin melepaskan genggaman tangann
Antony melangkah di mana beberapa pria berseragam menunggunya di ruang depan mansion. “Ada yang bisa saya bantu, Tuan semua?” sapa Antony dengan senyuman penuh percaya dirinya.“Maaf, Mr. Buggs mengganggu waktu Anda. Kami datang ke sini untuk memeriksa segala aset dari perusahaan yang Anda miliki,” salah satu pria berseragam itu memberitahu dengan gaya formalnya.“Memeriksa? Apa maksudnya Anda semua datang ke sini karena mencurigai saya melakukan sesuatu yang ilegal, begitu?” “Bisa dikatakan seperti itu. Kami harap Anda mau bekerja sama dan tidak mempersulit penyelidikan yang akan kami lakukan.”Antony tersenyum sinis, ia menatap satu persatu dari tiga orang pria berseragam yang berdiri di hadapannya dengan pandangan angkuh. “Siapa yang berkuasa di sini? Aku atau kalian semua? Kalian tak memiliki wewenang apa pun untuk melakukan penyelidikan kepadaku!” tegas Antony menolak keras.“Aku yang memiliki wewenang di sini!” Tiba-tiba seseorang menyahut dari luar ruangan, suaranya terdengar
"Antony? Kau sudah pulang?” April terlihat cukup terkejut melihat suaminya pulang lebih cepat dari biasanya. Ekspresi Antony terlihat berbeda, dingin dan garang. Melihat hal itu membuat April merasa takut apalagi saat Antony mendekati dirinya. “A-antony, ada apa?” Secara refleks April pun mundur menghindar dari Antony yang menghampirinya dengan tatapan tajam.“Jawab jujur pertanyaanku, April Spencer. Apa kau masih mencintai, Brian Noel?”“A-apa??” April tergagap, ia menatap takut sekaligus bingung dengan sikap Antony yang tiba-tiba menanyakan hal tak terduga seperti itu padanya. Sejak kapan Antony tahu hubungannya dengan Brian Noel? Atau apakah selama ini Antony sudah tahu, namun ia berpura-pura diam dan tak tahu apa-apa? Jika benar, lalu apa maksudnya? Banyak pertanyaan dalam benak April saat ini. “Sekali lagi jawab pertanyaanku ini sekarang, apa kau masih mencintai mantan kekasihmu itu?” Antony bertanya kembali dengan sikapnya yang menyudutkan.“Bagaimana kau bisa berpikir dan be
"Mr. Noel saya sudah mendapatkan semua data dari Antony Buggs seperti yang Anda minta.” Seorang ahli IT kepercayaan Brian memberitahu lewat sambungan telepon langsung pada Brian.“Bagus! Segera kirim semua datanya ke emailku sekarang!” perintah Brian.“Baik, Mr. Noel.” Suara dari seberang itu menyahut sebelum sambungan panggilan itu terputus.Brian mempelajari semua file dan data mengenai Antony Bugss yang dikirimkan oleh ahli IT kepercayaannya. Setelah ia mempelajarinya, kini Brian tahu apa saja yang sudah dilakukan oleh rivalnya itu selama beberapa tahun belakangan. Dan mengapa perusahaan milik Antony menganggap Noel Corporation adalah saingan bisnisnya.“Aku tak menyangka kau banyak melakukan cara ilegal dalam semua bisnis yang kau lakukan, Antony Buggs,” gumam Brian serius.Kini Brian kembali fokus memikirkan nasib dari April. Brian sangat yakin jika anak yang dikandung April adalah anaknya, benih darinya. Dugaannya semakin yakin setelah Brian menyelidiki berapa umur kehamilan Apr
Cukup! Hentikan Brian! Apa yang sebenarnya yang kau inginkan?!” April berkata cukup keras merasa tersudutkan. “Tinggalkan Antony! Itu yang aku inginkan!” tegas Brian serius. “Apa?? Apa kau sudah hilang akal, Brian? Dengan menyuruhku untuk meninggalkan suamiku sendiri dalam keadaan hamil seperti ini?” balas April tajam. “Satu hal yang harus kau tahu, Antony Buggs bukan pria baik-baik! Dia menikahimu dengan satu tujuan, itu yang pasti!” April mencebik, “Apa kau sadar mengatakan keburukan pria yang sudah menjadi suamiku, Brian? Tolong jangan ganggu hidupku lagi. Kau sendiri yang waktu itu mengatakan perpisahan kita, jadi aku mohon berhentilah menggangguku. Urus saja baik-baik kekasihmu yang bernama Rebecca Cruz itu!” Nada suara April terdengar meninggi. “Apa yang kau katakan, kekasihku? Rebecca Cruz?” “Ya, bukankah wanita itu adalah kekasihmu? Kalian menjadi pasangan di pesta waktu itu, bukan?” April berpendapat. “Tunggu, apa kau cemburu, April Spencer?” Brian bertanya memancing d
Brian seperti disambar petir saat mendengarnya. Ia seperti mimpi rasanya mendengar kata ‘hamil’. April Spencer kini telah hamil, anak dari pria yang belum lama menjadi suaminya? Rasanya waktu begitu cepat berlalu, hingga Brian nyaris tak percaya jika wanita yang dicintainya benar-benar telah menjadi milik orang lain dan bahkan akan memiliki seorang anak dalam pernikahan mereka.Melihat reaksi Brian yang syok membuat Antony tersenyum penuh kemenangan. Ia sangat tahu, jika April Spencer adalah kelemahan Brian Noel. Pewaris perusahaan Noel Corporation itu sangat jelas terlihat tak bisa menerima kenyataan. Wanita yang dicintainya kini telah hamil, dan itu jelas akan menjadi satu senjata ampuh yang berhasil Antony hunuskan tajam kepada Brian Noel. Putra sulung dari Daniel Noel itu kalah telak sekarang, kini Antony Buggs selangkah lebih maju darinya.“Sekarang kau sudah tahu, silakan pergi dari mansionku, Brian Noel. Kau tidak diterima di sini!” Dengan angkuh Antony memerintah penjaga mansi