Share

17O. KEPUTUSAN ZAHRA

last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-24 21:42:36

Elang menjatuhkan tubuhnya ke lantai seraya meninju ranjang dengan kesal.

“Kenapa kesalahpahaman ini bisa terjadi? Aku tidak melakukan hal itu. Istriku, Aku tak ingin kita bercerai!” Elang meratapi kebodohannya. Dia pun menyesal karena sudah berniat buruk terhadap istrinya yang mengakibatkan sang istri menjadi marah dan menuduhnya telah menodainya.

“Aku memang bodoh. Mungkin ini cara Tuhan menghukumku! Dan aku harus menerimanya!”

Elang mencoba menerima kenyataan dengan lapang dada, walaupun sulit. Dia menghapus air matanya dan berusaha pasrah dengan takdir yang harus dijalaninya.

Elang berlari menuju balkon. Dengan harapan bisa melihat istri tercinta walau mungkin untuk yang terkahir kali karena sang istri sudah tak ingin bertemu lagi dengannya.

Benar saja, dia masih bisa melihat istrinya yang sedang naik ke mobil taxi on line. Separuh nyawa pria itu terasa hilang. Merasa begitu sedih yang tak tertahankan. Tubuhpun terasa lemas membuatnya terduduk dilantai. Kembali pria itu mengeluark
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Subaedah Sambara
thor it si zahra keras kepala dan kekanak kanakan padahal dia sdh menyndn titel dr,
goodnovel comment avatar
Umi Haina Umi Haina
ah knp sih bentr2 ngadu sama ortu. ..GK suka aku sama Zahra......mleeeeea mf authooor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   171. TRANSFERAN LIMA RATUS JUTA

    “Bu. Kali ini keputusanku sudah bulat dan tak mungkin menyesalinya. Apa yang dilakukan Elang sudah tak bisa termaafkan. Jadi tolong, Ibu mendukungku. Untuk kali ini saja, cobalah percaya dengan keputusanku ini.” ucap Zahra sembari menyentuh jemari sang bunda sembari menatap lekat wajah wanita yang sudah mulai terlukis kerutan pada wajah senjanya.“Apa kau mau bicara dengan Ibu penyebab dari keputusanmu yang mendadak ini?”“Aku belum bisa cerita sekarang, Bu. Tapi suatu hari nanti, jika aku sudah siap, aku pasti akan cerita kepada ibu.” Zahra menggengam tangan ibunya dengan erat.“Tapi ... ““Astuti! Biarkan anakmu mengambil keputusan sesuai dengan hatinya! Jangan mencampurinya karena dia yang lebih tahu tentang kondisi rumah tangganya.” Ucap Mustafa kepada istrinya. Tanpa mereka sadari, sang kepala keluarga mendengar obrolan keduanya.“Tapi, Yah.”Mustafa melangkah ke arah putri dan istrinya dan duduk di depan keduanya.“Zahra. Kau tenang saja. Biar nanti ayah yang akan menghubungi za

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-24
  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   172 BERTEMU ELANG

    ‘Ini Elang. Aku sudah mentransfer nafkah bulanan untukmu. Kau masih istriku dan masih menjadi tanggung jawabku untuk memberimu nafkah.’Tentu saja hal itu membuat wajah gadis itu memerah. Dia pun langsung menghubungi nomor yang tertera di sana.“Elang kau ...”“Aku berada di depan rumah Budi. Kalau kau ingin bicara denganku, temui saja aku!”Klik. Elang menutup sambungan secara sepihak. Dia tahu istrinya tak bisa menyimpan apa yang dirasakannya lebih lama. Dan dia yakin sang istri akan menemuinya.Elang sudah bisa menerima keputusan istrinya. Dan kali ini dia hanya ingin bertemu sekali saja sebelum sidang perceraiannya.Sementara itu, Zahra kesal karena merasa disepelekan oleh pria yang masih berstatus sebagai suaminya. Dia pun berniat untuk turun dan menemui suaminya.“Zahra! kau mau ke mana?” tanya Budi yang melihat Zahra meninggalkannya tanpa sempat berpamitan.“Nanti aku ceritakan!” jawab Zahra sembari menutup pintu.***Zahra terlihat begitu emosi. Dia membuka pintu gerbang dan b

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-24
  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   173. SESAK DALAM DADA

    Zahra merasa hatinya kian teriris. Kini pria yang telah membuatnya jatuh cinta tak mau menyentuhnya lagi walau hanya sekedar menghapus air mata.“Ayo. Ambil sapu tangan ini dan hapuslah air matamu. Jangan sampai perpisahan kita menyisakan kesedihan di hatimu.” Elang masih mengulurkan sapu tangan.“Tidak usah. Terima kasih.” Zahra menghapus air mata dengan jemarinya.“Apa setelah kita resmi bercerai, kau akan menikah dengan Budi?”“Itu bukan urusanmu lagi!” jawab Zahra dengan ketus.“Oke. Sorry.”“Apa hanya itu yang ingin kau sampaikan?” tanya Zahra kepada suaminya. Tatapan matanya lurus ke depan. Tak sedikitpun menatap ke arah suaminya. Bukan karena tak ingin memandangnya, tetapi karena takut untuk jatuh cinta lagi dan membuatnya sulit untuk pergi darinya.“Iya. Hanya itu,” jawab Elang singkat.“Sekarang aku yang akan bertanya kepadamu. Kenapa kau masih mentransfer uang bulanan untukku. Bukankah sudah jelas kalau sebentar lagi kita akan bercerai?” tanya Zahra dengan datar.Elang menar

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-25
  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   174. NASIHAT BUDI

    “Siapa yang menggugat?’ tanya Budi dengan serius.“Aku,” Jawab Zahra dengan singkat.Budi menarik napas dan membuangnya perlahan. Dia merasa bersalah karena pasti dia juga ikut andil dalam keputusan Zahra.“Boleh aku memberi masukan?”Zahra menganggukkan kepala.“Tolong pikirkan ulang keputusanmu. Dan aku juga tidak ingin orang berpikir aku menjadi salah satu penyebab dari perpisahanmu. Apapun yang terjadi, cobalah untuk membuka pintu maaf untuk suamimu. Aku yakin Elang orang yang baik dan tepat untuk menjadi pendampingmu.”“Keputusanku tidak ada hubungannya denganmu!” jawab Zahra singkat.“Apa yang transfer tadi itu dari Elang?”“Iya.”“Sebesar itu?”“Iya. Di setiap bulannya memang segitu. Dia juga memberikan aku credit card yang unlimited.”“Zahra-Zahra. Kau benar-benar bodoh jika melepas pria sebaik dia. Bayangkan saja, dia sudah tahu kau menggugatnya, tapi masih memberikan nafkah untukmu. Aku heran kepadamu, tertutup apa sih hatimu sampai tidak bisa melihat kebaikan suamimu yang b

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-26
  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   175. ELANG BERBICARA DENGAN BUDI

    Elang menghentikan kendaraannya di depan rumah Budi. Tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba mantan kekasih istrinya itu menghubunginya dan ingin bertemu. Saat Elang bertanya ada keperluan apa, Budi tak menjawabnya secara jelas. Dia hanya ingin bertemu dan berbicara dengannya.Elang terus mengamati rumah Budi. Ada sedikit keraguan untuk melangkah. Berbagai pikiran buruk berkecamuk dalam otaknya. Bagaimana nanti jika Budi hanya ingin menjebak saja dan ingin mempertontonkan kemesraan dia dengan istrinya. Tentu saja tujuannya ingin membuat cemburu.Tapi benarkah demikian atau malah sebaliknya. Entahlah. Pikiran Elang terasa penuh dan tak lagi bisa berpikir jernih.“Mungkin saja mereka akan segera menikah. Dan Budi akan mengucapkan terimakasih kepadaku karena ikhlas melepas wanita yang pernah dipacarainya itu.” Ujar Elang seraya tersenyum kecut.Mengambil ponsel untuk menghubungi Budi. Tak perlu waktu lama untuk mendapat jawaban dari seberang.“Halo. Saya sudah berada di depan rumah Anda!”

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-29
  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   BAB 176

    “Aku tidak akan menikah dengan Zahra. Hubungan kami saat ini hanya sebatas teman, layaknya kakak dan adik. Dulu aku memang mencintainya. Tapi setelah aku menikah, cintaku sudah tercurah seluruhnya kepada Vero, istriku. Begitu juga dengan Zahra yang sangat mencintaimu. Jadi tidak mungkin kami menikah!” Budi menatap wajah Elang dengan tersenyum.“Benarkah? Kamu serius?” tanya Elang tak percaya. Selama ini dia selalu berpikir jika hubungan keduanya telah terjalin kembali.“Untuk apa aku bohong?”“Tapi kenapa Zahra begitu ngotot untuk merawatmu setiap hari. Bahkan dia mengabaikanku sebagai suaminya. Dan aku pikir itu juga keinginanmu. Kau sekarang tak punya istri, dan aku pikir kalian ingin merajut kembali cinta yang sempat berakhir karena diriku.”“Itu tidak benar! Aku tak pernah berpikir seperti itu!” jawab Budi dengan tegas. Dia benar-benar jujur dan memang sudah tak ada lagi cinta untuk Zahra. Bagi Budi semua masa lalu sudah terkubur rapat.“Budi. Jujurlah padaku. Aku ikhlas kalau kau

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-29
  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   BAB 177

    Hari ini akan menjadi hari tersulit sepanjang hidup yang dijalani oleh Zahra. Sidang pertama perceraian akan dilaksanakan hari ini. Kesedihan begitu terlukis pada wajahnya yang sembab. Entah sudah sebanyak apa air mata yang keluar.Semalaman gadis itu tiada henti menangis. Berjuta penyesalan yang merasuk dalam dadanya. Kenapa dengan mudah memutuskan untuk mengajukan gugatan perceraian.Gadis cantik itu duduk di depan meja rias sembari memegang sepucuk surat yang masih tersegel di dalam amplop dan berada di tangannya. Dia menimbang-nimbang akan membukanya atau tidak sama sekali karena apapun hasilnya tak diperlukan lagi. Sidang tetap saja berjalan sesuai yang sudah dijadwalkan.Surat itu berisi tentang hasil pemeriksaan dari rumah sakit tentang persoalan yang menggangu pikirannya. Surat itu sudah keluar dua hari yang lalu. Namun Zahra tak berani membacanya.Hari ini Zahra memutuskan akan membuka untuk memenuhi rasa penasarannya. Apapun hasilnya nanti dia sudah siap dengan semuanya.“Bi

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-03
  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   BAB 178

    “Tidak mungkin! Ibu tahu Elang begitu mencintaimu!”“Elang sendiri yang sudah bilang kepadaku, kalau dia sudah ikhlas untuk melepasku. Dan dia juga memintaku untuk melakukan pemeriksaan agar kebenaran terungkap.”“Itu artinya Elang masih mengharapkan dirimu, Nak.”“Tidak, Bu. Dia hanya ingin memulihkan nama baiknya.”Sejenak keduanya terdiam dan sibuk dengan pikiran masing-masing.“Loh, kok malah masih santai. Ini udah siang. Nanti kita terlambat!” suara Mustafa mengagetkan keduanya.“Ayah. Ada yang perlu kita bicarakan. Sebenanrnya ....”“Ibu!” Zahra menggelengkan kepala dan mencegah ibunya untuk berbicara kepada ayahnya.“Ada apa? kamu masih gak ikhlas, Nak? sudahlah. Jangan memikirkan dia lagi. Masih banyak lelaki diluaran sana yng seratus persen lebih baik dari Elang! Cepat! Ayah tunggu di mobil!”Mustafa berlalu meninggalkan keduanya yang sedang dalam kebimbangan.“Nak. Cobalah temui suamimu dan bicaralah. Ibu tahu kau masih mencintainya. Jangan pertaruhkan masa depanmu hanya unt

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-04

Bab terbaru

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   238. MENIKAHLAH DENGAN SUAMIKU!

    “Lia?! Apa kabar?”“Alhamdulillah baik, Mbak!”Keduanya berpelukan dengan erat. Terpancar sinar kebahagiaan dari wajah wanita berhijab itu.“Silakan duduk.” Zahra menarik bangku untuk tamu specialnya.“Terimakasih, Mbak.”“Iya. Sama-sama.”Kemudian Zahra mengambil tempat duduk di seberang. Kini keduanya saling berhadapan.“Oh, ya. Kamu mau pesan apa?” Zahra memberikan buku menu kepada Lia.“Avocado juice sama manggo and banana smoothies.” Jawab Lia sembari mendorong perlahan buku menu tanpa membacanya.“Oke. Untuk makan siangnya kamu mau pesan apa?”“Itu saja sudah cukup, Mbak. Bagiku itu sudah menjadi menu untuk makan siangku.”“Apa kau tidak makan nasi?’ Zahra bertanya penuh selidik sembari menatap tubuh Lia dari ujung kepala hingga ujung kaki. Body yang sangat sempurna dan ideal. Wajahnya juga terlihat bersih dan cerah.“Aku lagi mengurangi karbo, Mbak. Sudah lama tidak makan nasi. Semenjak Mas Budi ketahuan ada benjolan di kepala dan juga riwayat diabetes dan hipertensi dari almar

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   237. HUBUNGAN ANTARA ELANG DAN LIA

    Elang terperanjat. Pria itu tak mengira jika akan mendapat pertanyaan yang begitu menohok. Sesaat hanya bisa terdiam. Mengenang masa itu hanya akan membuat luka lama yang sudah terkubur, kembali terbuka.“Kenapa diam?!” pertanyaan sang istri membuyarkan lamunan.“Tidak ada apa-apa di antara kami. Yang aku tahu dia itu adiknya Budi. Betul’kan?” Elang berkilah. Dia berusaha untuk menghindar dari pertanyaan.“Itu benar. Yang aku tanyakan hubungan di antara kalian!” Zahra mempertegas pertanyannya.Elang menarik napas dalam. Dadanya terasa sesak seolah tak ada oksigen yang masuk ke dalam organ pernafasannya.“Sudahlah. Aku mau mandi dulu!” Elang menepuk pipi sang istri dengan lembut dan senyum yang sedikit dipaksakan.“Elang! Jangan menghindar! Jujurlah dan jawab pertanyaanku!” Zahra mencekal pergelangan tangan suaminya dengan sedikit meninggikan ucapan.“Aku sudah menjawabnya! Apa lagi yang harus dijawab!” Elang mengibaskan tangannya dengan kasar hingga terlepas dari genggaman tangan sang

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   236. BERTEMU SESEORANG

    Gadis berparas ayu nan anggun itu menghentikan langkah saat mendengar seseorang yang memanggil namanya. Kini tatapan matanya tertuju ke arah suara yang memanggilnya. Sejenak mengamati wajah Zahra yang kini semakin pucat dan tirus. “Mbak Zahra?!”“Iya. Kau masih mengenaliku, Lia?” tanya Zahra dengan wajah berbinar.“Tentu saja. Apa kabar, Mbak?”“Kabar baik. Kamu sendiri bagaimana?”“Alhamdulillah, aku baik-baik saja. Mmm ... sepertinya Mbak terlihat lebih langsing. Dan membuatku hampir saja tak mengenali Mbak.” Gadis cantik itu ternyata bukan hanya cantik pada parasnya saja. Melainkan juga mempunyai sopan santun dan etika yang baik. Walau dari melihat fisiknya saja dia tahu jika wanita di hadapannya sedang tidak baik-baik saja. Namun ucapannya tidak menyinggung perasaan.“Bilang saja kurus kering, karena tubuhku ini sedang digerogoti oleh penyakit yang berbahaya,” jawab Zahra dengan tersenyum kecut. Ada rasa nyeri yang berarang di dada.Zahra tahu jika Lia tak ingin menyakiti perasaan

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   235. TERPAKSA SETUJU

    “Seharusnya aku yang bertanya seperti itu kepadamu, Elang! Aku yang sekarang bukan lagi istri yang bisa kau banggakan. Aku kini penyakitan dan tidak cantik lagi. Bahkan nanti setelah kemoterapy, rambutku akan mengalami kerontokan. Aku takkan cantik lagi. Dan aku yakin kau akan jijik denganku dan pasti meninggalkanku. Setidaknya jika kau menikah sekarang, aku takkan lebih sakit hati jika masa itu datang. Aku tak mau kau meninggalkanku di saat aku terpuruk.” Zahra menangis terisak. Dia tak sanggup lagi membayangkan jika lelaki yang dicinta akan pergi meninggalkannya.Elang mendekap sang istri dan mengecup puncak kepalanya.“Sayang, aku berjanji kepadamu kalau aku takkan pernah meninggalkanmu dalam keadaan apapun. Hanya maut yang dapat memisahkan kita. Aku mohon percayalah padaku, Sayang.”Zahra semakin terisak. Dalam pelukan lelakinya dia menumpahkan segala kesedihan dan rasa takut. “Aku takut kalau aku akan meninggal, Lang!”“Istighfar. Semua makhluk bernyawa pasti akan pergi meninggal

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   234. SYARAT YANG DI AJUKAN

    Zahra dan suami selesai menunaikan ibadah sholat tahajud. Keduanya memanjatkan do’a kepada sang pencipta.Elang berdo’a untuk kesembuhan sang istri tercinta. Hanya itu harapan terbesar satu-satunya untuk saat ini. Tak ada keinginan lain selain kesembuhan sang bidadari.Zahra pun sama khusyuknya dalam berdo’a. Do’a yang dipanjatkan tak hanya untuk dirinya sendiri. Tak lupa pula dia memohon kepada sang pencipta untuk kebahagiaan suaminya. Terutama dengan syarat yang akan diajukan olehnya untuk sang suami.Zahra sudah memikirkan matang tentang rencananya. Setelah melalui pemikiran panjang, keputusan terberat harus di ambil demi sang suami. Semoga saja ini yang terbaik untuk semuanya.“Sayang. Apa kau sudah selesai berdo’a?” pertanyaan Elang membuat Zahra terkejut.“Sudah,” jawab Zahra dengan gugup sembari mengecup punggung tangan suaminya.“Apa kau akan membicarakan syarat yang kau ajukan sekarang atau nanti?’ Elang menembak langsung dengan pertanyaan. Dia memang tak bisa berbasa-basi da

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   233. KANKER OVARIUM

    Elang berdo’a dengan begitu khusyuk. Dia sangat berharap jika Tuhan mengabulkan do’a untuk kesembuhan istrinya. Di setiap rintihan do’a tiada henti menyebut nama istri tercinta.Dalam jarak yang tak terlalu jauh, sayup terdengar suara seorang pria yang cukup familiar di telinga Elang. Do’a yang dipanjatkan begitu tulus dan menggugah jiwa.Elang menajamkan telinga untuk mendengar do’a yang membuatnya larut dalam kesedihan. Do’a seorang ayah yang berharap untuk kesembuhan putrinya.“Ya. Alloh. Hamba mohon berikanlah kesembuhan untuk putri hamba. Dia adalah separuh dari nyawa yang ada dalam raga ini. Hamba tak sanggup melihat putri hamba menderita. Jika Engkau berkenan, Hamba bersedia menukar nyawa hamba demi kesembuhannya. Hamba ikhlas Ya Alloh. Hamba ikhlas.” Suara pria itu bergetar dalam isak tangis. Dia pun bersujud dan menumpahkan kesedihan di atas sajadah yang membentang.Elang terkejut mendengar do’a dari insan yang penuh harap. Dia menyadari jika suara itu milik ayah mertuanya. K

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   232. OPERASI

    Zahra sudah menjalani serangkaian tes sebelum operasi. Dia berusaha untuk tegar dan tak terlihat sedih di mata suaminya. Namun pandangan kosong tak mampu menyembunyikan rasa sedih yang tergambar jelas pada mata sayunya.Gadis cantik itu bersandar pada dinding pembatas balkon yang berada di depan kamarnya. Udara pagi yang begitu bersih mampu menyegarkan pikiran.Biasanya di pagi hari, dia selalu berolahraga bersama suami. Namun semenjak mengetahui ada kista dalam tubuhnya, membuat semangatnya untuk beraktifitas menurun. Bahkan semangat hidupnya ikut menurun hingga sangat mempengaruhi kualitas sexualitasnya.Untuk sementara, Zahra mengambil cuti dari pekerjaan. Dia akan fokus untuk pengobatan penyakitnya.“Sayang, kamu sedang apa?” Elang memeluk pinggang mungil sang istri dari arah belakang. Pria itu tetap romantis walaupun tubuh istrinya tak seindah dulu.“Elang. Aku hanya ingin menghirup udara pagi dan berjemur di sini. Kamu tidak olah raga?” Zahra membalikkan badan. Kini keduanya sal

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   231. KISTA OVARIUM

    Zahra mendatangi dr. Arumi untuk memeriksakan diri. Tentunya ditemani oleh suami yang sangat setia.“Bagaimana, Dok? Apa saya hamil?” tanya Zahra saat baru saja selesai diperiksa oleh dr. Arumi.“Tidak. Anda tidak hamil.”“Lalu, kenapa Saya tidak menstruasi?”“Sudah berapa lama Anda tidak menstruasi?” tanya dr. Arumi.“Tiga bulan, Dok.” Jawab Zahra dengan singkat.Dr. Arumi menarik napas panjang sepertinya ada sesuatu yang menyesakkan dada.“Seharusnya Anda bisa datang ke sini lebih awal. Minimal setelah tahu bahwa Anda terlambat datang bulan di bulan pertama.”“Memangnya kenapa, Dok?” Zahra bertanya dengan cemas. Walau dia sudah bisa menebak ke mana arah pembicaraan dokter pribadinya.“Begini, dr. Zahra. Saya harus menyampaikan hal ini walau kurang mengenakkan.”“Bagaimana, dok? Tolong katakan dengan jelas!” Zahra terlihat mulai gelisah. Dia menatap ke arah suaminya.Elang hanya bisa tersenyum dan menggenggam erat jemari sang istri. Pria itu berusaha menguatkan istrinya. Walau sesun

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   230. TAK MENSTRUASI TAPI TIDAK HAMIL

    “Bagaimana dengan kondisi rahim saya, Dok? Apa kecelakaan yang menimpa saya beberapa waktu lalu berpengaruh terhadap rahim saya?” dan apa Saya bisa hamil lagi dengan segera?” tanya Zahra kepada dr. Arumi setelah selesai menjalani pemeriksaan.“Sabar, Sayang. Nanya’nya satu-satu.” Elang berkata lirih kepada sang istri.“Iya. Maaf.”“Silakan duduk.’” Dr. Arumi mempersilakan Zahra dan suaminya duduk.“Begini, dr. Zahra. secara keseluruhan kondisi rahim Anda cukup baik. Namun karena Anda baru saja melahirkan secara operasi, ada baiknya Anda menunda hingga tiga atau empat tahun ke depan. Saya rasa sebagai dokter, Anda tahu resikonya.”“Iya. Sebenarnya saya tahu, Dok. Hanya saja, saya ingin sekali segera punya anak lagi.”“Saran saya, lebih baik dokter menikmati masa-masa indah dulu bersama suami. Dan jangan terlalu memikirkan hal ini, hingga bisa membuat anda tertekan. Saya tahu kehilangan seorang anak tidaklah mudah. Namun Anda harus bisa segera bangkit dan membuang semua beban yang ada d

DMCA.com Protection Status