“Sayang, ini ujian buat rumah tangga kita.”
Azkio terus memeluk untuk menenangkan meski berulang kali Zivanka berontak. Saat stok energinya habis, Zivanka terkulai lemas. Namun, saat ditawari minum pun dia menolak. Memilih bungkam dan pergi ke kamar.Lama Azkio menatap wajah kuyu Zivanka. Sedikit pun Azkio tak menyalahkan istrinya itu. Dia terus membelai surai istrinya dan mulai bercerita sebuah kisah Nabi. Meski mata Zivanka terpejam, tetapi yakin dia tidak tidur."Sayang, pernah dengar kisah Nabi Ayub?"Tentu saja Zivanka tak menyahut. Azkio melanjutkan ceritanya. Nabi Ayub dianugerahi harta yang melimpah. Selain kaya, Nabi Ayub juga dikenal sangat dermawan dan suka menolong. Suatu hari Allah mengujinya dengan mengambil kembali semua hartanya. Tak cukup sampai di situ, Allah juga mengujinya dengan suatu penyakit yang sampai membuat semua orang menjauh. Terusirlah Nabi Ayub beserta istri.Saking miskin dan tak memiliki apapun untuk ditMIB-20Zivanka dan Azkio dipanggil menghadap Baskara. Tentu kabar menggemparkan perihal putrinya yang Badung dinikahi seorang ustaz sudah sampai kepadanya. Bahkan sudah lebih dari itu. Baskara sendiri sudah mulai merasakan dampak negative dari pemberitaan buruk tersebut. Lawan main politiknya memanfaatkan momen untuk menjatuhkan.Namun, Baskara yang sudah benar-benar hijrah tidak terlalu memusingkan karir politik berikut hartanya. Hanya saja pikiran ikut berat saat memikirkan nasib pernikahan Zivanka yang masih seumur jagung.“Bagaimana kabarnya, Ustaz Mantu?” Baskara membuka obrolan.“Alhamdulillah, baik. Maaf kalau saya dan Ziva jarang bersilaturahmi.”“Oh, tak masalah. Oya, jujur … Papi kepikiran terus dengan kalian. Mantu, tidak akan menceraikan Ziva, kan?” tembaknya sampaikan apa yang jadi beban pikiran.“Astaghfirullahaladzim. Tidak, Pi. Insya Allah, saya akan terus membersamainya.”“Alhamdulillah, ya, Rabb.” Baska
“Mami,” sahut Baskara dengan mulut penuh terisi.“Lah, emang si bibi kemana?”"Lagi pulang kampung, anaknya sakit." Mira menjelaskan sambil sibuk membersihkan wajah dengan tisu."Perasaan tuh si bibi sering banget pulangnya. Mami sih, terlalu manjain pembantu.""Bukan manjain, Ziv. Sekarang anaknya memang sakit-sakitan."Sebetulnya dari dulu anak si bibi sudah sakit-sakitan, tetapi jarang sekali pulang karena Zivanka yang melarang. Baskara dan Mira yang sebelumnya jarang di rumah, tidak begitu memerhatikan.Sementara Azkio masih syok dengan pemandangan di depannya. Baik Zivanka atau Mira sama sekali tidak menyinggung perkara semburan barusan. Padahal Azkio anggap itu sangat tidak beradab. Mereka malah terlihat santai seperti sudah biasa.“Ziv, ayo minta maaf sama mami!” perintah Azkio berbisik, tetapi masih terdengar.“Minta maaf apaan?” Zivanka wajah tanpa dosa.“Barusan itu tidak sopan.”“Oh.
MIB-21Dalam keadaan sulit, Zivanka terpaksa harus merelakan lembaran uang merah. Pelanggan yang salah potong rambutnya meminta ganti rugi. Dari satu juta, akhirnya bisa dinego sampai lima ratus ribu. “Sudah untung saya ini baik hati. Tidak memviralkannya di medsos,” gertak si korban.“Sekali lagi saya minta maaf, Mbak. Ini karyawan baru, jadi tolong maklum.” Si pemilik salon merasa sangat bersalah.Kesalahannya itu fatal. Heran, kok ada orang macam dia. Usai menerima ganti rugi untuk rambutnya, pelanggan itu gegas pergi. Zivanka sendiri dipanggil ke ruangan pemilik salon."Begini, dengan sangat menyesal saya harus—""Saya mengundurkan diri. Jadi mohon jangan merayu agar saya tetap kerja di sini." Zivanka menyela menyelamatkan harga diri.Si pemilik salon sampai menganga. Manusia di depannya benar-benar unik bin langka. Padahal dia mau memecat, loh. Kenapa jadi keduluan pengunduran diri?"Maksud saya
MIB-22"Tentu saja saya akan penuhi janji itu." Azkio mengembus napas, "jika seandainya tidak ada Zivanka," lanjutnya bersamaan terdengar suara bunyi vas bunga yang pecah. Obrolan otomatis terhenti. Azkio lekas bangkit dari kursi untuk memeriksa."Ziva!" Matanya membeliak."Penipu!" Teriak Zivanka murka karena tak sempat mendengar lanjutan kalimat Azkio. Kemudian dia pun berlari meninggalkan rumah Fatimah.Azkio yang hendak mengejar di tahan Lily. Dia berdiri menghalau tepat di depannya."Tunggu! Obrolan kita belum selesai.” Lily bersikukuh."Semuanya sudah selesai saat saya menikah. Kamu paham!” tegas Azkio dengan nada tinggi."Maksud kak Kio?” Suara Lily mendadak serak.“Saya tidak pernah berniat menikah lagi.”Seolah tak percaya dengan apa yang baru saja di dengar, Lily langsung luruh ke lantai. Sementara Azkio berlari untuk mengejar istrinya. Tahu sendiri lari Zivanka itu lumayan kencang,
Zivanka menggigit ujung kuku jari telunjuk."Pemilik salon sudah memberitahu. Kamu juga sudah pulang dari tadi, kan?" tembak Azkio."Iya," cicit Zivanka."Terus, kamu dari mana?""Dari Mala." Zivanka memilih jujur karena kalau bohong takut kualat."Ngapain?""Bersilaturahmi saja.""Kenapa penampilanmu berantakan?""Habis gelut, eh, habis bercanda maksudnya."Azkio geleng-geleng. Ini menjadi salah satu alasan kenapa dia sering keberatan jika Zivanka bergaul dengan squadnya. Pondasi keimanan yang belum kuat, bisa mudah digoyahkan.Kali ini hukuman untuk istrinya adalah dengan mendiamkan. Berharap Zivanka bisa intropeksi diri. Merenung serta menyadari kesalahan.Zivanka sendiri punya cara ampuh untuk mencairkan sikap dingin suaminya. Baju haram dia kenakan untuk menggoda. Berjalan melenggok di depan Azkio yang memilih tidur di sofabed. Tak terlihat tanda-tanda merespon, Zivanka semakin li
Lily meratap.“Ummi, aku bahkan sudah merendahkan harga diri, tapi kak Kio malah menolakku.” Lily masih saja menangisi Azkio.“Ummi juga kecewa sama kamu. Kenapa kamu tiba-tiba mengajukan diri untuk jadi istri Kio?”Fatimah tidak habis pikir dengan tingkah putrinya. Tujuan Azkio dipanggil hanya untuk membahas kesulitan yang tengah dialaminya. Kemudian Lily nimbrung dan memperkeruh keadaan. Sampai-sampai menagih janji yang mana mungkin Azkio memenuhinya lagi.Fatimah sudah bisa melihat kalau putra angkatnya itu sudah mencintai Zivanka. Begitupun sebaliknya. Zivanka mungkin jatuh cinta lebih dulu tanpa mereka sadari. Lalu putrinya yang menyampingkan akal sehat, bersikukuh ingin menjadi istri Azkio, meski jadi yang kedua.Fatimah pikir Lily tidak akan pernah seperti ini. Dia sudah mendidik Lily sebaik mungkin. Sungguh tak disangka kalau cinta bisa membutakan serta mentulikannya. Seolah tak ada lagi lelaki di dunia ini. Lily berpendidikan, ce
MIB-23“Cengeng!” ejek seseorang yang berdiri di belakang Azkio.Azkio sama sekali tidak merespon. Bagaimana dia tidak menangis, saat wanita yang dicari-cari, begitu ditemukan dalam keadaan bersimbah darah.“Woy! Kebangetan ya, lu. Sampe nggak bisa kenali istri sendiri." Seseorang itu mengomel.Azkio sepertinya sangat kenal dengan warna suaranya. Perlahan dia menoleh, lalu mendongak. Berulang kali mengucek mata karena takut berhalusinasi.“Ziva!”“Apa, lu?” Zivanka berkacak pinggang.Azkio langsung bangkit dan memeluk istrinya sangat erat. Sungguh tak ingin kehilangan lagi barang sedikit pun. Zivanka berontak minta dilepaskan dan tak sudi dipeluk.“Ya Allah, Ya Rabb, terima kasih. Sayang, mana yang sakit? Mana yang luka?” Azkio sibuk memeriksa tubuh istrinya. “Udah, deh. Jangan lebay!”“Sayang, tadi … tadi katanya ….” Azkio terbata.“Lu seneng denger gue kecelakaan? Lu ngarep gue meto
"Kan orang bilangnya suka gitu.""Tidak ada dalil atau hadist yang menerangkan kalau istri rela dipoligami bakal masuk surga.""Serius?" Zivanka tercengang sekaligus senang.Azkio mengangguk, “seorang wanita shalehah jika ingin masuk surga, sebetulnya mudah. Dengan menunaikan solat wajibnya, puasa wajibnya, kemudian menjaga kehormatan dan taat kepada suami selama dalam hal yang baik, yang dibenarkan oleh Allah, maka bisa masuk surga lewat pintu mana saja.”Apa yang disampaikan oleh Azkio berdasarkan hadist riwayat Ahmad yang artinya ; Apabila seorang istri menjaga shalatnya, puasa (Ramadhan)-nya, menjaga kehormatannya, dan taat pada suaminya, maka dikatakan kepada wanita tersebut, masuklah engkau ke Surga dari pintu manapun yang engkau sukai.“Alhamdulillah, ya Allah.” Zivanka sangat lega mendengarkannya.“Lagian poligami itu bukan perkara yang mudah untuk diamalkan. Ada syarat-sayaratnya juga.”Selain harus berlaku adil