132. PESTA PERNIKAHAN MAS FARHAN (Bagian C)Dan jujur saja aku mulai goyah, menunjukkan pada mereka kalau aku bahagia dan baik-baik saja memang adalah salah satu keinginan terbesarku. Namun, mendatangi pesta mereka juga bukanlah hal yang baik.[Ayolah, kita akan buat Farhan menyesal telah mengkhianati pernikahan kalian dan meninggalkan kamu, Ya!] Arca masih saja merayu dengan orasi-orasinya di seberang sana. [Mau, yah?] Tanyanya dengan nada memelas.Aku memutar bola mata bosan, ide Arca benar-benar sangat membagongkan. Siapa yang akan hadir di pernikahan mantan suaminya coba? Mana perceraian kami akibat huru-hara perselingkuhan, bukan perceraian lewat jalur damai.“Aku malas, Ca. Nanti dikira orang aku belum move on dan masih mendambakan Mas Farhan, aku tidak sudi di cap begitu!” kataku masih berusaha menolak.[Lah, kamu datang ke sana kan nggak sendirian loh, Ya. Orang-orang bakalan ngeliat kamu bahagia, bukannya kamu yang galau. Pokoknya aku nggak mau tahu, sejam lagi aku jemput kit
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU133. BERTEMU DI PELAMINAN (Bagian A)~Aksara Ocean~“Kamu kenapa, sih? Hmmm? Aku ada salah?” Arga bertanya lembut. “Dari tadi diam saja, nggak ada ngomong sama sekali. Kamu lagi sakit? Atau sariawan?” tanyanya lagi sambil mengulum senyum.Aku menghela nafas panjang, lalu mengalihkan pandanganku yang semula menatap ke depan menjadi menatap ke arah luar jendela. Berusaha menjauhi tatapan Arga yang seolah tengah berusaha menghipnotisku. Tatapannya yang lembut dan juga dalam, aku yakini bisa membuat siapapun terjatuh ke dalamnya. Wajahnya yang tampan dan juga tubuhnya yang gagah, tentu saja bisa membuat siapapun jatuh dalam pesonanya.Tidak terkecuali aku, karena aku menyadari sudah mulai terjatuh entah sejak kapan. Apalagi mengingat persetujuan Mama Arga kemarin, beliau sangat mendukung aku bersama Arga untuk bersama.Tapi yang membuatku ragu adalah, anak yang saat ini tengah kukandung. Apakah Arga dan juga keluarganya akan m
134. BERTEMU DI PELAMINAN (Bagian B)Ya Allah … aku yakin kalau sekarang wajahku sudah memerah dan juga berkeringat, persis seperti anak remaja yang baru saja tahu mengna cinta.“Ya!” Aku berkata dengan tegas. “Jadi bisakah kita sekarang pergi? Aku takut mereka sudah menunggu lama,” kataku menahan kegugupan yang melanda.“Oke, tentu saja!” balas Aga dengan semangat, bibirnya menyunggingkan lengkungan yang sangat indah.Ah, jantungku!~Aksara Ocean~Sesampainya di tempat acara, tidak ada yang membuat aku lebih terkejut selain keberadaan dokter Aisyah di sana. Tepat di samping Mas Bobby yang begitu gagah memakai setelan berwarna navy, yang begitu terlihat serasi dengan gamis dokter Aisyah yang juga berwarna navy.“Apa maksudnya ini?” tanyaku dengan nada penasaran yang sangat kentara.Dokter cantik itu hanya tersenyum malu dan dia langsung terkekeh kecil saat Arca menggamit lengannya dan bersandar manja di sana. “Perkenalkan! Aisyah adalah calon Mbak-mu yang lain, Ya!” katanya dengan se
135. BERTEMU DI PELAMINAN (Bagian C)“Wah, punya nyali juga kamu datang ke sini?” tanya Maura dengan nada sinis, dia memeluk lengan Mas Farhan dengan mesra.Aku hanya memutar bola mata dengan jengah, apa dia kira aku akan cemburu? Hello, aku bahkan sudah tidak peduli dengan mereka berdua!“Ya, kebetulan aku diundang. Dan aku rasa kalian membutuhkan amplop undangan dariku, kasihan … kan, sekarang kalian sudah susah!” kataku mengejek.Puas sekali rasanya saat melihat wajah Maura memerah menahan amarah, terlihat sangat cantik di mataku. Aku bahagia melihatnya!“Dek, terimakasih sudah mau datang!” sahut Mas Farhan mengalihkan pembicaraan. “Dan bukankah tidak baik kalau kamu datang bersama Pak Arga? Apalagi kamu baru saja menjadi janda!” ujarnya menasihati.Aku langsung terkekeh kecil, berusaha menahan tawa yang hampir saja kelepasan keluar. Apa katanya tadi? Tidak baik? Wahhhhh!“Kalau aku tidak hamil, maka masa idahku sudah habis, Mas. Aku sudah bisa menikah lagi dengan siapapun.” Aku be
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU136. OPEN BO (Bagian A)~Aksara Ocean~POV FARHANWalaupun sudah menikah dengan Maura, wanita yang memang aku cintai dan aku inginkan menjadi istriku, tapi entah kenapa aku merasa kosong. Aku sering memikirkan apa yang Sayaka katakan di atas pelaminan waktu itu, dan jujur saja aku ketakutan akan karma yang akan datang.Dan melihat Sayaka yang bertambah cantik dan terlihat bahagia di dalam rengkuhan Pak Arga, cukup membuat aku meradang. Aku masih mencintai Sayaka, dan aku tidak bisa memungkiri hal itu, dan melihat dia bersama laki-laki lain benar-benar menyiksaku.Seharusnya aku yang ada di sana, aku yang merengkuhnya dengan sayang, aku yang berada di sampingnya dan aku yang akan menjadi ayah dari anak yang dikandung oleh mantan istriku itu.Bukannya Pak Arga yang sialan itu, orang kaya sombong yang seenaknya memecat karena aku ketahuan berselingkuh. Tidak punya otak memang!Hidup Sayaka memang penuh dengan keberuntungan dan
137. OPEN BO (Bagian B)Bukannya aku tidak mau bertanggung jawab pada adik perempuanku dan juga Mamaku sendiri, tapi aku memang sudah buntu makanya aku nekat meminta perhiasan Mama untuk dijual terlebih dahulu.Karena aku tahu, perhiasan Mama masih cukup banyak. Dan aku yakin kalau dijual akan cukup untuk membeli sebuah rumah, tapi aku juga tidak mau memaksa Mama untuk menjualnya demi rumah. Tapi kalau untuk pendidikan Tasya, bukankah sah-sah saja?“Apa? Kamu gila, ya? Mama nggak akan pernah menjual perhiasan Mama!” sahut Mama dengan penuh penekanan.Aku langsung mengusap wajahku dengan kedua tanganku, jawaban Mama benar-benar membuat aku frustasi. “Enak aja! Minta dong sama Maura, dia kan punya uang banyak. Masak nggak mau ngasih buat kuliah Tasya!” ujarnya lagi. “Ingat, Han! Kamu itu anak laki-laki, pengganti Papa. Kalau bukan sama kamu, Mama dan adikmu bergantung sama siapa? Hm?” Mama berucap lembut, dia juga menepuk bahuku dngan penuh kebanggan.“Kamu adalah kebanggaan kami, dan
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU138. DIUSIR MAURA (Bagian A)~Aksara Ocean~“Sialan, pergi kalian dari sini!” Maura memekik dengan kuat, pipinya terasa panas karena Farhan baru saja menampar pipinya dengan kuat. Sangking kuatnya tampang lelaki yang baru beberapa hari ini menjadi suaminya, Maura yakin kalau pipinya pasti sudah memerah saat ini.“PERGI! KEPARAT KAU FARHAN!” pekiknya lagi.Farhan dan juga Tasya tersentak kaget, mereka langsung berpandangan. Tasya menggeleng pelan, dia mengisyaratkan agar Farhan tetap bertahan dan tidak tunduk pada perintah Maura.“Kamu ngusir aku, Yang?” tanya Farhan lembut. Dia langsung memegang tangan Maura dan berusaha menggenggamnya dengan lembut, tetapi Maura dengan sigap menarik tangannya dan menatap Farhan dengan bengis. Wanita hamil itu mendecih jijik dan melirik Tasya dengan murka.“Jangan kau pengaruhi Mas-mu ini dengan kode-kodemu itu, Sya. Manusia laknat!” umpat Maura dengan kuat. “Dan kau Farhan! Aku tidak han
139. DIUSIR MAURA (Bagian B)“Kenapa dipegangi? Biarkan dia bertingkah bar-bar, jadi aku bisa melaporkan dia juga ke polisi! Dasar keluarga sableng! Menyesal aku mau menikah denganmu!” Maura mengumpat dan menunjuk-nunjuk Farhan dengan gemas. “Bahkan dengan tingkah adikmu yang hendak menyerangku ini, aku sudah bisa melaporkannya dengan tindakan pengancaman dan perbuatan tidak menyenangkan. Kau tahu, kan? Aku tidak pernah main-main, silahkan pergi dari sini!” Lanjut Maura panjang lebar.“Sialan! Kau bahkan tidak lebih baik dari Mbak Aya! Kelebihanmu hanya bisa hamil, makanya Mas-ku mau menikahimu!” pekik Tasya emosi.Muara muntab, emosinya naik ke ubun-ubun saat Tasya membandingkan dirinya dengan Sayaka. Dan apa katanya tadi? Kelebihannya hanya bisa hamil? Sialan!“PERGI KALIAN DARI SINI, JIKA DALAM SEPULUH MENIT KALIAN BELUM MENINGGALKAN RUMAH INI. MAKA AKU AKAN LANGSUNG MENELEPON POLISI!” Maura memutuskan dengan cepat dan dia langsung keluar dari kamar dan pergi entah ke mana. Mening