Share

TIDAK ADA HARAPAN

Author: Rosemala
last update Last Updated: 2022-10-05 20:29:56

80

Jo segera menghubungi nomor Alexander begitu selesai menerima panggilan dari seseorang. Namun, nomor sang boss sudah tidak aktif. Bahkan saat nomor yang lainnya coba dihubungi, tetap tidak aktif.

Lelaki kepercayaan Alexander itu mulai panik. Dari gestur tubuhnya terlihat kalau ia mengkhawatirkan sesuatu.

Kegundahan Jo mengundang perhatian Hasna yang sejak tadi memperhatikan gerak-gerik lelaki usia awal empat puluhan yang sudah setia mengabdi pada keluarga Ferdinand, bahkan sebelum Alexander bertemu ayahnya.

“Ada apa, Jo? Kenapa gelisah?” tanya Hasna menatap lelaki tinggi berwajah kaku itu.

Jo menoleh, lalu memperlihatkan berita tentang kecelakaan proyek yang menewaskan beberapa pekerja.

“Apa ini?” Alis Hasna bertaut.

“Suami, oh mantan suami Aira meninggal dalam kecelakaan proyek. Baru saja.”

Mata Hasna melebar karenanya. Kekagetan campur sebuah harapan tersirat di sana. “Kau sudah menghubungi Tuan Alex? Cepat, sebelum terlambat!”

“Nomornya tidak aktif semua! Aku sudah berusah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Yani Suryani
terlalu pendek
goodnovel comment avatar
Menuk Umamussyafaah
bikin penasaran
goodnovel comment avatar
Haruki Matsuda
aku terbawa suasana..tegang..bercampur kesedihan ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS   MENANGISLAH!

    81“Kalian masih di sini?” tanya seseorang yang tiada lain adalah Alexander. Boss mereka yang sejak tadi berusaha dihubungi. “Kami coba menghubungimu sejak tadi, Boss.”Alexander hanya mengangguk penuh arti. Ia sangat tahu kenapa orang-orang itu menghubunginya.“Bagaimana Anda bisa ....”“Sudahlah, kita harus buru-buru!” Alexander memotong pertanyaan Hasna. Kemudian lelaki itu memberi perintah. “Jo, dan kau!” Alexander menunjuk pengawal yang sejak tadi bersama Jo dan Hasna. “Ikut aku ke rumah duka!”“Hasna dan kalian semua kembali ke rumah!” lanjut lelaki itu mengedarkan pandangan ke semua orang yang ia bawa. Binar yang sama langsung tersirat dari mata semua orang. Mereka hampir saja berteriak senang atas batalnya keberangkatan ke Kanada ini. Sejatinya semua orang tidak ada yang bahagia dengan keberangkatan ini, karena tahu kalau Alexander hanya ingin menjauhkan Alister dari ibu susunya. Mereka tahu kalau Alexander hanya ingin menghindar. Bukan, untuk berlibur seperti yang selalu

    Last Updated : 2022-10-05
  • IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS   KENAPA ANDA PEDULI?

    82Semilir angin sore mengembus lembut dedaunan. Bunga-bunga kamboja yang sengaja ditanam di sekitar pemakaman ikut bergoyang mengikuti irama angin. Cuaca yang berubah mendung setelah panas menyengat tadi, seolah ikut berduka atas berpulangnya seorang anak manusia tanpa tanda-tanda apa pun. Suasana duka sangat terasa saat seorang ustaz membacakan doa untuk mengantar kepergian jasad yang perlahan tertutup tanah. Jasad yang menurut berita hancur tak berbentuk, karena tertimpa material berat dari lantai atas. Namun, Aira memilih tidak melihatnya, dan langsung meminta dikebumikan saja agar kedukaannya tidak semakin bertambah. Semua orang yang ikut mengantar hingga peristirahatan terakhir Randi, tertunduk dan larut dalam lantunan doa khidmat sang ustaz. Aira yang tulang-tulangnya bagai dilolosi dari persendian, berusaha berdiri kuat di barisan terdepan, mengikuti rangkaian acara untuk mengantarkan Randi beristirahat dengan tenang. Matanya tak henti mengalirkan hujan dari sana. Di sampi

    Last Updated : 2022-10-06
  • IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS   AKU MENCINTAIMU

    83Alexander terus melangkah tanpa menoleh lagi ke belakang. Lagi-lagi ia kalah. Wanita itu terlalu sulit untuk dikendalikan. Sepertinya, keputusannya membatalkan kepergian ke luar negeri, sia-sia belaka. Alexander mendesah resah. Beberapa meter menuju mobil, kaki-kaki panjang itu mendadak berhenti melangkah. Ia menengadah, lalu menadahkan kedua telapak tangan ke atas untuk meyakinkan kalau sesuatu yang mengenai wajahnya adalah titik-titik air dari langit.Benar. Hujan sudah turun, dan Aira masih juga di sana. Seorang diri. Hampir magrib pula. Alexander mencemaskan wanita Itu. Walaupun pada kenyataannya, wanita itu tetap acuh padanya. Beberapa saat lelaki itu terdiam. Hatinya bimbang antara meneruskan langkah, atau kembali mengajak Aira. Namun, tak lama lelaki itu kembali melanjutkan langkah menuju mobil, tanpa menoleh ke belakang. Kembali dan mengajak Aira pergi? Sepertinya hal yang tidak mungkin. Wanita itu keras pendirian. Seorang pengawal berlari tergopoh-gopoh menghampiri A

    Last Updated : 2022-10-06
  • IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS   SURPRISE

    84Aira membaringkan tubuh Alister entah setelah berapa lama bayi itu menyusu. Bahkan wanita itu merasa kedua payudaranya kosong disedot sang anak susu. Alister benar-benar seperti kelaparan. Ia baru berhenti saat perutnya sudah membusung. Setelah meyakinkan Alister nyaman tidur di ranjang pasien, wanita itu berjalan dengan menyeret tiang pengait botol infusnya menuju ranjang lain, di mana Raka masih juga tertidur lelap. Mungkin karena rasa nyaman, atau karena di bawah pengaruh obat, atau juga capek setelah kemarin rewel seharian, anak yang baru saja ditinggal ayah kandungnya itu tertidur sangat pulas. Aira menyentuh wajah Raka dengan hati-hati agar tidak membangunkan sang anak. Kemudian memeriksa tubuhnya bekas jatuh kemarin. Masih terlihat biru-biru di sana. Kasihan Raka. Sudah ditinggal ayah kandungnya, masih terjatuh juga. Aira memejamkan mata. Menahan perih di hatinya. Sekarang sudah tidak ada lagi panutan untuk Raka. Entah bagaimana menjelaskan kepada anak sekecil itu kalau

    Last Updated : 2022-10-06
  • IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS   PEMAKSAAN

    85“Terima! Terima! Terima!” Suara-suara sumbang terdengar dari barisan para pelayan di sisi sana. Mereka sebenarnya ingin menyoraki lebih keras dari itu, hanya saja takut sang boss marah. Hingga hanya berupa bisikan sumbang. Aira kembali menatap wajah Alexander yang mendongak ke arahnya setelah sebelumnya mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan. Lelaki itu masih menunggu dengan berlutut. Wajahnya tegang penuh harap. Suara-suara sumbang para pelayan mendadak menghilang berganti dengan suasana tegang yang tercipta. Para pelayan tak dapat membayangkan bila sekali lagi Aira menolak boss mereka. Pasti harga diri Alexander akan jatuh. Namun, mereka pun tidak bisa memaksa seseorang untuk berbuat apa yang tidak disukai. Seperti Alexander, semua orang menunggu jawaban wanita yang masih juga diam, dengan harap-harap cemas. Hingga sebuah tangan mungil terulur meraih benda kecil yang berkilau dalam kotak yang dipegang Alexander. Tangan mungil itu mengambil benda yang mungkin baginya menarik

    Last Updated : 2022-10-07
  • IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS   JANGAN LAKUKAN!

    86“Ikutlah! Aku ingin membicarakan pernikahan kita!” Alexander yang hendak membuka pintu menoleh ke arah Aira yang baru saja membaringkan Alister ke dalam box-nya. Ya, akhirnya mereka merencanakan pernikahan itu. Bukan! Bukan mereka, lebih tepatnya Alexander sendiri. Aira hanya manut saja mengikuti kemauan lelaki itu. Baginya kini, tidak ada pilihan lain. “Apa lagi yang perlu dibicarakan, Tuan? Saya ikut saja apa kata Tuan.”Alexander yang sudah membuka pintu, kembali menoleh ke arah sang wanita yang berdiri di samping box tidur Alister. “Ini pernikahan kita, yang akan menikah kita berdua. Aku tidak mau capek sendiri. Masa kau enak saja ongkang-ongkang kaki.” Alexander menatap tajam wanita yang membuang muka dan mendengkus. “Kita bicara di balkon saja,” ujar wanita itu akhirnya seraya ingin berlalu ke arah pintu menuju balkon. “Oh, tidak! Ada banyak hal yang harus kita bicarakan. Aku pegal kalau harus berdiri lama.”Langkah Aira terhenti demi mendengar ucapan sang boss yang terd

    Last Updated : 2022-10-07
  • IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS   MENGHUKUM DIRI

    87Malam semakin merangkak naik. Suasana rumah sudah sepi, mungkin sebagian penghuninya sudah terlelap karena lelah dengan rutinitas harian. Sementara di kamar Alexander, lelaki itu masih berjibaku mencoba mencumbui wanita dalam penguasanya, padahal sang wanita sudah berkali-kali mencoba membebaskan diri. Semua yang dilalukan Alexander begitu cepat, hingga Aira sama sekali tidak diberi kesempatan untuk protes. Wanita itu terus coba meronta, ingin melepaskan diri dari kungkungan lelaki yang sepertinya sudah gelap mata. Aira tahu ini salah, ini belum boleh, mereka belum menikah. Namun lelaki yang sudah dikuasai hasrat itu kembali menciuminya hingga mereka bahkan hampir kehabisan napas. Lalu saat bibir mereka terlepas itulah Aira coba menyatakan isi hatinya. “Tuan, saya mohon jangan seperti ini. Ini salah, Tuan! Kita belum menikah ....”“Kita akan menikah sebentar lagi!” jawab lelaki itu dengan napas memburu. Kemudian kembali mendaratkan ciumannya hingga mulut Aira terbungkam. Namun

    Last Updated : 2022-10-07
  • IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS   CENAYANG

    88Alexander menepati janjinya, lelaki itu tidak menampakkan diri lagi di depan Aira hingga hari pernikahan mereka tiba. Bahkan sekadar mengirim pesan atau menelepon pun tidak sama sekali. Tidak ada sarapan dan makan malam bersama. Bahkan lelaki itu tidak menengok Alister juga. Entahlah, kalau seperti ini, malah Aira yang merasa aneh. Berkali-kali wanita itu mengintip setiap Alexander berangkat atau pulang bekerja, hanya untuk memastikan kalau lelaki itu baik-baik saja. Setiap pagi, ia akan pergi ke balkon untuk melihat Alexander naik ke mobil, dan menatap hingga mobilnya menghilang di balik gerbang tinggi. Lalu saat malam pun, ia akan mengintip dari balik pintu kamar saat Alexander lewat, hingga lelaki itu menghilang di balik pintu kamar tidurnya. Terus seperti itu selama berhari-hari, tentu tanpa sepengetahuan Alexander. Seperti malam ini, Aira sedang mengintip dari balik pintu yang sengaja dibuka sedikit. Biasanya jam begini, Alexander lewat, dan ia akan menatap punggung lelaki

    Last Updated : 2022-10-07

Latest chapter

  • IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS   KEHEBOHAN

    Extra partKepanikannya semakin menjadi saat nomor Aira tak kunjung diangkat. Sementara Anyelir menjerit-jerit merasakan rasa mulas di perutnya yang seolah diperas.Wanita paruh baya asisten rumah tangga mereka yang melihat kepanikan itu gegas menyuruh Aldo membawa Anyelir ke rumah sakit. Sebagai wanita yang sudah berpengalaman melahirkan, ia tahu jika Anyelir akan segera melahirkan.Tanpa pikir panjang, Aldo mengangkat tubuh Anyelir yang beratnya sudah mencapai dua kali lipat dari berat normalnya karena kehamilan ini. Terlebih ada dua bayi kembar dalam perutnya. Untunglah rumah mereka kini bukan apartemen bertingkat. Hingga ia dengan mudah mengevakuasi sang istri.Berdua saja, Aldo membawa Anyelir ke rumah sakit yang sudah mereka tunjuk untuk tempat bersalin. Sang asisten ia minta untuk terus menghubungi kelurganya, dan menyusul ke rumah sakit setelah urusan di rumah selesai.Selama perjalanan, Anyelir terus mencengkeram lengan Aldo karena merasakan mulas tak terkira. Belum lagi sese

  • IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS   KEPANIKAN

    Extra part“Kenapa, sayang?” Aldo yang baru memasuki rumah, menatap sang istri yang bibirnya maju.Anyelir tidak menjawab. Ia meraih tangan sang suami dan menciumnya takzim. Walaupun usia Aldo lebih muda, tetapi posisinya tetap kepala keluarga. Anyelir tetap menghormati dan memperlakukan bagaimana seharusnya memperlakukan suami.Aldo menarik tubuh sang istri tetapi dengan hati-hati agar tak mengganggu perut besarnya. Sebuah kecupan mendarat di kening berpoles bedak tipis. Kemudian beralih kedua pipi dan terakhir menghisap bibir majunya dengan gemas hingga si empunya bibir meronta minta dilepaskan.“Kau membuatku sesak napas.” Anyelir mendorong dada Aldo. “Ciuman macam apa itu?” lanjutnya dengan bibir semakin maju, ditambah tangan yang dilipat di dada.“Itu ciuman penawar marah. Juga penawar rasa lelah di kantor.”Anyelir menoleh. Ia tahu Aldo lelah bekerja seharian di kantor tetapi pulang langsung disuguhi sikap manja dan sensitifnya yang semakin menjadi sejak hamil. Namun, ia tak dap

  • IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS   HANYA ADA BAHAGIA

    528 “Tetaplah di sisiku sampai salah satu di antara kita menutup mata. Aku bahkan ingin kebersamaan ini berlanjut hingga kehidupan kekal kita kelak. Jangan pernah tinggalkan aku. Terus dampingi dan bantu aku dalam memperbaiki diri agar menjadi suami yang bisa membimbingmu dan anak-anak kita menjalani kehidupan ini dalam koridor yang lurus. Aku ingin menjadi imam dambaanmu, sayang.” Anyelir mendongak. Hatinya trenyuh. Sejak kejadian itu, Aldo memang banyak berubah. Ia membuktikan dirinya layak mendapatkan maaf dan kesempatan kedua. Anyelir sendiri membuktikan memaafkan dengan tidak pernah membahas masalah yang sama. Jika Aldo mulai mellow, meminta maaf dan terindikasi membahas hal sama, Anyelir sendiri yang mengingatkan dan mengajak melupakan semuanya dengan menatap ke depan. Ia sadar dirinya pun bukan manusia tanpa dosa. Ia bahkan bersikap kekanakan dalam menghadapi masalah ini. Saling memaafkan, saling sadar dan terus berbenah diri, itu yang mereka lakukan saat ini. Terlebih sebent

  • IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS   BAHAGIA TIADA TARA

    527Semua orang terdiam mendengar ucapan Sandra. Semua orang tahu jika Gita dirawat di RSJ karena saat ditahan sering mengamuk dan beberapa kali mencoba bunuh diri lagi, bahkan bayi dalam kandungannya sampai gugur karena perilakunya sendiri. Gita akhirnya dirawat di RSJ.Keluarga Aldo menganggap semua telah selesai, karena akhirnya Gita dinyatakan bersalah. Semua bukti dan saksi menunjukkan jika Aldo tidak bersalah. Andika dan istrinya kembali ke Kalimantan. Gita tidak menuntut apa pun kepada Andika, mungkin karena melihat kondisi laki-laki itu yang mengenaskan.Justru perseteruan dengan Aldo yang ia pertahankan walaupun pada akhirnya Gita harus merasakan kehidupan di balik jeruji besi dalam kondisi hamil.Publik juga sudah mulai melupakan kasus ini, hingga Aldo dan keluarga bebas bergerak tanpa banyak yang memperhatikan.Semua sudah berjalan normal dan baik-baik saja. Aldo dan Anyelir menjalani pernikahan dengan bahagia. Terlebih mereka akan memiliki anak. Hubungan mereka bahkan sema

  • IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS   PELAJARAN BERHARGA

    526 “Aku mau poliandri, apa kau setuju?” Anyelir menatap serius. Hening. Binar penuh harap di mata Aldo seketika pudar dan meredup. Senyum yang tadi sempat tersungging, raib dalam waktu singkat. Dada pemuda itu mendadak sesak. Diteguknya ludah dengan susah payah karena kerongkongan yang mendadak kemarau. Napasnya tersengal seolah telah berlari puluhan kilo meter. Bibirnya bergetar. “Mana ada seperti itu, sayang?” tanyanya dengan senyum miris. Anyelir tersenyum. “Ada, ini bukan sungguhan. Jadi, aku hanya pura-pura saja.” “Maksudnya?” Mata Aldo memicing. Anyelir menarik napas panjang. “Begini, orang tua Haris menuntutnya untuk segera menikah. Sementara ia belum menemukan wanita yang cocok. Tapi ia menolak jika harus dijodohkan dengan gadis pilihan orang tuanya. Jadi, ia memintaku untuk berpura-pura menjadi….” “Tidak!” Dengan napas yang semakin tersengal dan dada makin sesak, Aldo memotong ucapan Anyelir. “Apa kau sudah gila, sayang?” “Kenapa?” Anyelir memiringkan kepala. Tawan

  • IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS   SYARAT APA PUN

    525“Makanya jangan petakilan. Sudah mau jadi ayah kelakukan masih bocah.” Anyelir berkata ketus seraya melipat tangan di dada. Sementara Aldo terus meringis merasakan sakit di pinggangnya. Terpaksa harus dipijat lagi. Harus menahan lagi sakit yang lebih dari sebelumnya. Namun, di balik itu semua hatinya bahagia tiada tara. Sang istri sudah kembali seperti dulu. Hanya ketus karena kesal. Baginya tak apa diberi wajah ketus seperti itu, daripada harus mendapati wajah dingin yang membuatnya putus asa.Kini, bahkan Anyelir tengah menyuapinya. Ia yang untuk sementara hanya bisa tengkurap dengan kepala hanya bisa mendongak, kesulitan untuk sekadar menyuap. Praktis makan pun harus disuapi. Anyelir geleng-geleng kepala. Ini piring ketiga yang Aldo tandaskan. Pemuda itu seperti kelaparan. Memakan apa pun yang Anyelir suapkan dengan sangat rakus. Bahkan saat piring ketiga tandas pun, lelaki itu masih meminta tambah.“Berapa hari kau tidak makan?” tanya Anyelir heran saat menyuapi dari piring k

  • IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS   MAAFKAN PAPAMU

    524“Sakit ….” Aldo merengek manja dengan wajah menengadah. Tangannya memeluk erat pinggang Anyelir yang pangkuannya ia jadikan bantal.Wajah lelaki itu terlihat berkeringat. Ringisan masih sesekali menghiasi wajahnya. Pemuda itu baru saja berteriak-teriak merasakan sakit akibat pijatan bapak tua penjaga villa.Akibat terlalu bersemangat dan terlampau bahagia karena melihat wanita yang dirindukannya selama ini ada di depan mata, ia berlari hingga tak memperhatikan apa pun lagi. Tangannya menyenggol keranjang buah di atas meja, hingga isinya jatuh ke lantai dan terinjak. Aldo terpeleset karena menginjak buah apel yang jatuh menggelinding, hingga tak terelakkan tubuhnya melayang jatuh. Namun, sebelumnya pinggangnya terbentur tepian meja hingga sakitnya menjadi berlipat-lipat.Beruntunglah bapak penjaga villa bisa memijat urat keseleo. Hingga ia langsung mendapat penanganan.Anyelir yang tengah memasak dibantu istri penjaga villa, kaget karena suara benturan keras. Wanita itu langsung me

  • IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS   TAMU SIAPA?

    524Aldo mengeratkan pelukan demi mendengar nasihat Aira. Kalau boleh memilih, ia ingin pernikahannya lanjut. Tak ingin tercerai berai karena anak yang akan menjadi korban. Kalau boleh ia ingin bertemu Anyelir dulu agar bisa bicara dari hati ke hati. Sayangnya, bahkan di mana keberadaan wanita itu, ia tidak tahu. “Jika Tuhan masih memberimu kesempatan, ingat gunakan sebaik-baiknya. Namun, jika semuanya hanya sampai di sini karena manusia hanya punya keinginan dan usaha, kau tetap harus bisa mengambil hikmahnya, Nak. Mungkin ini takdir kalian. Takdirmu. Jangan menyalahkan Tuhan. Apa yang terjadi sudah digariskan. Jika kalian harus bercerai, itu pasti takdir karena kau sudah berusaha memperbaiki semuanya. Yakin akan ada pelangi setelah hujan, Nak. Jika Tuhan memberi ujian ini, pasti disertai jalan keluar dan hikmah di baliknya.”Aldo hanya diam meresapi setiap kalimat sang ibu. Sungguh, ia tidak sanggup jika harus berpisah dengan Anyelir. Namun, jika wanita itu tetap memaksa, ia bisa

  • IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS   JIKA DAPAT AKU MEMILIH

    523“Anye, kamu di mana?” Aldo duduk lesu di lobi hotel. Kepalanya menunduk dalam. Tangannya meremas rambut dengan kuat. Berkali-kali mengembus napas kasar. Beban di dadanya terasa ingin meledak. Setelah menunggu berminggu-minggu dengan setumpuk rindu dan penyesalan, kini hanya mendapati Anyelir yang sudah tidak berada di tempat.Aldo menyandar lemah seraya merogoh ponsel dalam saku. Mencoba keberuntungan. Menghubungi lagi Anyelir. Namun hingga berkali-kali dilakukannya, tetap hanya dijawab operator.Pemuda itu memejam sebelum bangkit dan berjalan keluar. Para pengawal berwajah datar sigap mengiringi.“Putari kota ini, Pak. Siapa tahu aku melihat keberadaan istriku,” titahnya kepada sopir setelah duduk di dalam mobil. Sang sopir hanya mengangguk sebelum menjalankan mobil dengan kecepatan sedang. Mengitari kota Surabaya seperti perintah sang majikan.Hampir seharian Aldo dan rombongan berputar-putar di sana. Semua jalan disusuri bahkan hingga jalan-jalan kecil hanya agar mendapat keber

DMCA.com Protection Status