Share

PELAJARAN BERHARGA

Penulis: Rosemala
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-03 09:19:52

215

Raka berdiri menunduk di depan gundukan tanah merah bertabur bunga. Mengamini doa yang sedang dilantunkan seorang ustaz dengan khidmat, sebagai rangkaian prosesi pemakaman Kirana. Di sampingnya, berdiri Alexander yang wajahnya sangat kusut.

Tidak banyak yang menghadiri pemakaman ini. Hanya beberapa teman dan karyawan kantor yang mengenal Kirana. Terlebih ia tak punya kerabat di sini. Bahkan keluarga inti pun, hanya Alexander, Raka, dan Aldo yang mengantar. Sandra menunggui Aira yang kesehatannya masih buruk. Alister masih mengurus Baby Angel yang terluka dan trauma.

Sebagai keluarga yang merasa bertanggung jawab, walaupun Kirana sudah menorehkan luka dan kekecewaan sangat dalam, Alexander dan Raka tetap melaksanakan penguburan dengan semestinya.

Bukankah secara negara Kirana meninggal dalam status masih istri Raka?

Miris memang, dalam kurun waktu beberapa bulan, keluarga Alexander mengantar kepergian orang-orang terdekat. Rena, Vlora dan kini Kirana.

Kirana sendiri dimakamkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Non Ifaku
waahh apakah Alister bakalan turun ranjang ?
goodnovel comment avatar
Rosemala
wkwkkk, suudzon aja
goodnovel comment avatar
Tati Marliah
Hati hati Alister jan terlalu PeDe ntr bisa sakit hati lhoo ,,krn maak othorr menjodohkn wanita tsb dg Raka haha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS   SANGGUPKAH AKU?

    216Alister membuka pintu apartemen setelah menggesek kartu akses dan menekan beberapa nomor. Kemudian menepi untuk mempersilahkan tamunya masuk lebih dulu. Tamu yang sebenarnya bukan tamu, karena apartemen tersebut milik Mr. Willis. Saat gadis muda yang diperkenalkan Mr. Willis sebagai Eva Quiana lewat di depannya, seperti biasa gadis itu mengangkat dagunya dengan angkuh. Alister hanya mengembus napas pelan seraya tersenyum samar. Entah kenapa gadis itu selalu bersikap seperti itu, padahal ini pertemuan pertama mereka. Sebagai kerabat Mr. Willis harusnya mereka saling menyapa dengan sopan di pertemuan pertama. Kedua mertua Alister langsung beramah-tamah dengan Aira yang sudah menunggu sejak tadi sambil menggendong Baby Angel. Angel menangis saat istri Mr. Willis ingin menggendongnya. Mungkin ia lupa dengan neneknya itu. Padahal, mereka baru berpisah sekitar dua bulan. Padahal pula mereka sering video call. Sejak kejadian dengan Kirana tempo hari, Angel jadi trauma dan sulit dekat

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-03
  • IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS   AKU NORMAL

    217Malam kedua Mr. Willis di Indonesia, Alexander dan Aira menjamu makan malam di rumahnya. Mereka memaksa, hingga Mr. Willis dan keluarga mau menerima. Semua anggota keluarga hadir untuk menyambut tamu, termasuk Raka. Walaupun sangat malas, lelaki itu nyatanya tetap datang memenuhi permintaan orang tuanya. Dan Rasa malas yang Raka bawa dari apartemennya, berubah menjadi antusias saat melihat gadis bule yang menyertai keluarga mertua Alister itu. Bahkan sepanjang acara makan malam itu, mata Raka tak lepas dari wajah yang lebih banyak menunduk dan membuang pandangan. Bahkan, suaranya nyaris tak pernah terdengar, selain bila Aira bertanya padanya. Semua yang Raka lakukan, tak lepas dari pengamatan Alister. Lelaki itu tersenyum sinis melihat betapa mata Raka berbinar cerah menatap wajah Quin. Sayangnya Raka tidak tahu gadis seperti apa sepupu istrinya itu. Bahkan ia yang bertemu gadis itu lebih dulu. Belum pernah berhasil membuatnya bicara apalagi tersenyum. Malam itu mereka semua

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-04
  • IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS   GADIS ANEH

    218Malam ini, Alister sudah duduk di meja makan. Ia menyuruh pelayan memanggil Quin di kamarnya untuk makan bersama. Sebenarnya ia tidak nyaman ada wanita asing tinggal satu atap. Bagaimana pun mereka tidak ada ikatan apa-apa. Sebagai lelaki normal, ia takut terjerumus melakukan sesuatu yang tidak pantas. Untunglah Quin selalu berpakaian sopan, baik di dalam rumah apalagi bila keluar rumah. Alister sempat merasa heran. Quin tidak seperti wanita dari Barat pada umumnya yang terlihat bebas dan terbuka. Padahal dulu sebelum Vlo mengikuti agamanya, ia gadis yang bebas dalam berpakaian. Berbeda dengan Quin, mungkin karena lama kuliah di negara Asia yang mayoritas penduduknya memeluk Islam. Hingga berpengaruh ke cara berpakaiannya. Ia terkesan selalu memakai pakaian yang panjang dan longgar. Pernah terbersit dalam benak Alister untuk pindah saja dari sana, karena itu apartemen Mr. Willis Bukankah ia memiliki cukup uang untuk membeli sebuah rumah? Hanya saja, kalau meninggalkan gadis it

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-04
  • IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS   UJIAN KESABARAN

    219“Mr. Alister, apa kau sudah mau berangkat?” Quin muncul di pintu kamarnya yang akan dilalui Alister. Ia terlihat terburu-buru. “Ya.” Alister menjawab singkat sambil berlalu. “Kenapa pagi sekali? Aku bahkan belum sarapan.” Quin protes. Alister berbalik menghadap gadis yang memakai sepatunya dengan kesusahan efek terburu-buru. “Pagi katamu?” Alister menatap heran. “Lihatlah, matahari bahkan sudah bisa membakar kulitmu. Ini sudah jam sepuluh, Nona Quin,” lanjutnya seraya menunjuk jam dinding yang menempel di tembok belakang lemari TV. “Apa anak gadis bangun sesiang ini?” Alister memiringkan kepala. Senyum sinis terukir di bibirnya. “Ini semua salahmu!” Quin cemberut dengan menuduh seperti biasa. “Salahku?” Kening Alister berkerut. “Karena kau menakutiku semalam, aku jadi tidak bisa tidur. Dan baru tidur menjelang pagi.”“Menakutimu? Kening lelaki itu semakin berkerut. “Tidak bisa tidur?” Alister mengetuk pelipis. “Hmmm ... jangan-jangan kau membayangkan....”“Membayangkan a

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-05
  • IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS   MENYEBALKAN

    220Alister langsung mencium pipi Aira yang terlihat lebih tirus, begitu mereka berhadapan. “Kenapa Mama tidak bilang mau ke sini?” tanya Alister seraya mencium dan menggenggam tangan Aira. Tangan yang dengan telaten sudah merawat dan membesarkan dirinya. “Mama mau check up ke rumah sakit, hanya saja karena jadwalnya siang, setelah zuhur, jadi memutuskan mampir dulu ke sini. Mama kira kamu sudah datang.” Aira membelai wajah Alister dengan lembut. Sungguh, walaupun anak itu kini sudah menjadi lelaki dewasa dan seorang ayah, baginya ia tetap bayi kecilnya yang posesif. Alister menangkap dan kembali mencium tangan itu. Ia tidak pernah malu melakukannya walaupun banyak orang yang melihat. “Maaf, aku belum bisa mengantar Mama check up. Pekerjaan hari ini padat. Sore nanti aku juga harus membawa Angel menemui psikiater anak.” Alister menatap dengan raut menyesal. “Tidak apa, Sayang. Mama diantar Raka.” Aira dan Alister menoleh ke arah Raka yang ternyata ... sedang gencar mengajak Quin

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-06
  • IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS   KAMU KENAPA?

    221Tidak ada yang tidak terperanjat dengan ucapan Raka. Termasuk Aira. Wajah wanita itu memucat, dan tubuhnya sedikit oleng. Raka gegas memapah sang ibu, lalu didudukkan di sofa panjang. Sementara Alister gegas mengambilkan segelas air putih. Kemudian disodorkan ke hadapan Aira, dan membantunya minum. Ingin rasanya Alister meninju lagi wajah Raka yang baginya sangat menyebalkan itu. Bagaimana bisa ia mengucapkan kalimat yang bahkan membuat sang ibu shock? Alister tidak peduli seandainya Raka ingin menikah lagi. Namun, kenapa harus Quin? Wanita yang bahkan baru ditemuinya beberapa kali.Bukan, bukan karena cemburu kalau ia meradang. Namun, gadis itu bahkan baru saja ingin ia ajari bekerja sesuai amanah mertuanya. Kenapa begitu mudah Raka menaruh hati kepada wanita? Bahkan ingin segera menikahinya. Tidakkah ia belajar dari pengalaman masa lalu? Lihatlah! Bahkan setelah Aira berangkat ke rumah sakit diantar Raka, Quin tidak mau bicara sama sekali. Ia menutup mulutnya seharian ini. H

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-06
  • IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS   JANGAN BERISIK!

    222“Kau....” Alister bergumam tak selesai. Ia bingung harus bicara apa. Kalimat yang tadi sudah disiapkan untuk memarahi gadis itu, menguap entah ke mana. Dan ia masih saja menatap wajah yang dibingkai mukenah warna putih itu saat ekspresi Quin juga terkejut. Gadis itu baru menyadari ia menemui Alister masih dengan mukenah menutupi tubuhnya. Sekejap ia memegang kain yang membungkus kepalanya, sebelum menguasai diri, dan menunjukkan ekspresi datar. “Ada apa mencariku?” tanyanya setelah berhasil menguasai diri. “Makan dulu, kau belum makan sejak siang.” Akhirnya hanya itu kalimat yang keluar dari mulut Alister dengan pelan. “Aku tidak ingin disalahkan Mr. Willis kalau kau sampai sakit.”Setelah mengatakan itu, Alister berlalu dari hadapan Quin. Meninggalkan gadis yang menggerutu pelan. “Bisa tidak kau mengkhawatirkanku karena dirimu sendiri. Bukan karena orang lain?” Quin menghentakkan kaki sebelum menutup pintu dan melepas kain yang menutup tubuhnya. “Jadi, kau seorang muslimah?”

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-07
  • IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS   JALAN TERBAIK

    223“Apa yang kau lakukan?” Quin mendesis setelah melepaskan diri dari pelukan Alister. Wajahnya terlihat pucat, dadanya bergerak sangat cepat. Ia mundur beberapa langkah seraya memegangi dadanya. Alister menatap Quin, sebelum menatap kedua tangannya sendiri. Ia pun kaget kenapa melakukan itu. Semua hanya refleks karena gemas dengan semua ucapan gadis di depannya. Tidak ada sedikit pun maksud untuk memeluk Quin. “Maaf,” ucapnya pelan seraya menatap dengan perasaan beralah. Namun, hanya ditanggapi dengan Quin berlari ke kamarnya.Alister memejam, sebelum mengembus napas kasar. Kemudian berjalan gontai menuju kamarnya sendiri. Menatap Angel yang sudah tertidur pulas. Tersenyum, dan mendekat. Alister ingin selalu tidur memeluk Angel akhir-akhir ini. Padahal Angel juga punya kamar sendiri. Hanya bila bayi itu menangis ingin minum susu, ia akan mengantarkan Angel ke babysitternya. Setelah membersihkan diri, lelaki itu merebahkan diri di samping sang anak yang sudah pulas. Menatap wajah

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-07

Bab terbaru

  • IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS   KEHEBOHAN

    Extra partKepanikannya semakin menjadi saat nomor Aira tak kunjung diangkat. Sementara Anyelir menjerit-jerit merasakan rasa mulas di perutnya yang seolah diperas.Wanita paruh baya asisten rumah tangga mereka yang melihat kepanikan itu gegas menyuruh Aldo membawa Anyelir ke rumah sakit. Sebagai wanita yang sudah berpengalaman melahirkan, ia tahu jika Anyelir akan segera melahirkan.Tanpa pikir panjang, Aldo mengangkat tubuh Anyelir yang beratnya sudah mencapai dua kali lipat dari berat normalnya karena kehamilan ini. Terlebih ada dua bayi kembar dalam perutnya. Untunglah rumah mereka kini bukan apartemen bertingkat. Hingga ia dengan mudah mengevakuasi sang istri.Berdua saja, Aldo membawa Anyelir ke rumah sakit yang sudah mereka tunjuk untuk tempat bersalin. Sang asisten ia minta untuk terus menghubungi kelurganya, dan menyusul ke rumah sakit setelah urusan di rumah selesai.Selama perjalanan, Anyelir terus mencengkeram lengan Aldo karena merasakan mulas tak terkira. Belum lagi sese

  • IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS   KEPANIKAN

    Extra part“Kenapa, sayang?” Aldo yang baru memasuki rumah, menatap sang istri yang bibirnya maju.Anyelir tidak menjawab. Ia meraih tangan sang suami dan menciumnya takzim. Walaupun usia Aldo lebih muda, tetapi posisinya tetap kepala keluarga. Anyelir tetap menghormati dan memperlakukan bagaimana seharusnya memperlakukan suami.Aldo menarik tubuh sang istri tetapi dengan hati-hati agar tak mengganggu perut besarnya. Sebuah kecupan mendarat di kening berpoles bedak tipis. Kemudian beralih kedua pipi dan terakhir menghisap bibir majunya dengan gemas hingga si empunya bibir meronta minta dilepaskan.“Kau membuatku sesak napas.” Anyelir mendorong dada Aldo. “Ciuman macam apa itu?” lanjutnya dengan bibir semakin maju, ditambah tangan yang dilipat di dada.“Itu ciuman penawar marah. Juga penawar rasa lelah di kantor.”Anyelir menoleh. Ia tahu Aldo lelah bekerja seharian di kantor tetapi pulang langsung disuguhi sikap manja dan sensitifnya yang semakin menjadi sejak hamil. Namun, ia tak dap

  • IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS   HANYA ADA BAHAGIA

    528 “Tetaplah di sisiku sampai salah satu di antara kita menutup mata. Aku bahkan ingin kebersamaan ini berlanjut hingga kehidupan kekal kita kelak. Jangan pernah tinggalkan aku. Terus dampingi dan bantu aku dalam memperbaiki diri agar menjadi suami yang bisa membimbingmu dan anak-anak kita menjalani kehidupan ini dalam koridor yang lurus. Aku ingin menjadi imam dambaanmu, sayang.” Anyelir mendongak. Hatinya trenyuh. Sejak kejadian itu, Aldo memang banyak berubah. Ia membuktikan dirinya layak mendapatkan maaf dan kesempatan kedua. Anyelir sendiri membuktikan memaafkan dengan tidak pernah membahas masalah yang sama. Jika Aldo mulai mellow, meminta maaf dan terindikasi membahas hal sama, Anyelir sendiri yang mengingatkan dan mengajak melupakan semuanya dengan menatap ke depan. Ia sadar dirinya pun bukan manusia tanpa dosa. Ia bahkan bersikap kekanakan dalam menghadapi masalah ini. Saling memaafkan, saling sadar dan terus berbenah diri, itu yang mereka lakukan saat ini. Terlebih sebent

  • IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS   BAHAGIA TIADA TARA

    527Semua orang terdiam mendengar ucapan Sandra. Semua orang tahu jika Gita dirawat di RSJ karena saat ditahan sering mengamuk dan beberapa kali mencoba bunuh diri lagi, bahkan bayi dalam kandungannya sampai gugur karena perilakunya sendiri. Gita akhirnya dirawat di RSJ.Keluarga Aldo menganggap semua telah selesai, karena akhirnya Gita dinyatakan bersalah. Semua bukti dan saksi menunjukkan jika Aldo tidak bersalah. Andika dan istrinya kembali ke Kalimantan. Gita tidak menuntut apa pun kepada Andika, mungkin karena melihat kondisi laki-laki itu yang mengenaskan.Justru perseteruan dengan Aldo yang ia pertahankan walaupun pada akhirnya Gita harus merasakan kehidupan di balik jeruji besi dalam kondisi hamil.Publik juga sudah mulai melupakan kasus ini, hingga Aldo dan keluarga bebas bergerak tanpa banyak yang memperhatikan.Semua sudah berjalan normal dan baik-baik saja. Aldo dan Anyelir menjalani pernikahan dengan bahagia. Terlebih mereka akan memiliki anak. Hubungan mereka bahkan sema

  • IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS   PELAJARAN BERHARGA

    526 “Aku mau poliandri, apa kau setuju?” Anyelir menatap serius. Hening. Binar penuh harap di mata Aldo seketika pudar dan meredup. Senyum yang tadi sempat tersungging, raib dalam waktu singkat. Dada pemuda itu mendadak sesak. Diteguknya ludah dengan susah payah karena kerongkongan yang mendadak kemarau. Napasnya tersengal seolah telah berlari puluhan kilo meter. Bibirnya bergetar. “Mana ada seperti itu, sayang?” tanyanya dengan senyum miris. Anyelir tersenyum. “Ada, ini bukan sungguhan. Jadi, aku hanya pura-pura saja.” “Maksudnya?” Mata Aldo memicing. Anyelir menarik napas panjang. “Begini, orang tua Haris menuntutnya untuk segera menikah. Sementara ia belum menemukan wanita yang cocok. Tapi ia menolak jika harus dijodohkan dengan gadis pilihan orang tuanya. Jadi, ia memintaku untuk berpura-pura menjadi….” “Tidak!” Dengan napas yang semakin tersengal dan dada makin sesak, Aldo memotong ucapan Anyelir. “Apa kau sudah gila, sayang?” “Kenapa?” Anyelir memiringkan kepala. Tawan

  • IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS   SYARAT APA PUN

    525“Makanya jangan petakilan. Sudah mau jadi ayah kelakukan masih bocah.” Anyelir berkata ketus seraya melipat tangan di dada. Sementara Aldo terus meringis merasakan sakit di pinggangnya. Terpaksa harus dipijat lagi. Harus menahan lagi sakit yang lebih dari sebelumnya. Namun, di balik itu semua hatinya bahagia tiada tara. Sang istri sudah kembali seperti dulu. Hanya ketus karena kesal. Baginya tak apa diberi wajah ketus seperti itu, daripada harus mendapati wajah dingin yang membuatnya putus asa.Kini, bahkan Anyelir tengah menyuapinya. Ia yang untuk sementara hanya bisa tengkurap dengan kepala hanya bisa mendongak, kesulitan untuk sekadar menyuap. Praktis makan pun harus disuapi. Anyelir geleng-geleng kepala. Ini piring ketiga yang Aldo tandaskan. Pemuda itu seperti kelaparan. Memakan apa pun yang Anyelir suapkan dengan sangat rakus. Bahkan saat piring ketiga tandas pun, lelaki itu masih meminta tambah.“Berapa hari kau tidak makan?” tanya Anyelir heran saat menyuapi dari piring k

  • IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS   MAAFKAN PAPAMU

    524“Sakit ….” Aldo merengek manja dengan wajah menengadah. Tangannya memeluk erat pinggang Anyelir yang pangkuannya ia jadikan bantal.Wajah lelaki itu terlihat berkeringat. Ringisan masih sesekali menghiasi wajahnya. Pemuda itu baru saja berteriak-teriak merasakan sakit akibat pijatan bapak tua penjaga villa.Akibat terlalu bersemangat dan terlampau bahagia karena melihat wanita yang dirindukannya selama ini ada di depan mata, ia berlari hingga tak memperhatikan apa pun lagi. Tangannya menyenggol keranjang buah di atas meja, hingga isinya jatuh ke lantai dan terinjak. Aldo terpeleset karena menginjak buah apel yang jatuh menggelinding, hingga tak terelakkan tubuhnya melayang jatuh. Namun, sebelumnya pinggangnya terbentur tepian meja hingga sakitnya menjadi berlipat-lipat.Beruntunglah bapak penjaga villa bisa memijat urat keseleo. Hingga ia langsung mendapat penanganan.Anyelir yang tengah memasak dibantu istri penjaga villa, kaget karena suara benturan keras. Wanita itu langsung me

  • IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS   TAMU SIAPA?

    524Aldo mengeratkan pelukan demi mendengar nasihat Aira. Kalau boleh memilih, ia ingin pernikahannya lanjut. Tak ingin tercerai berai karena anak yang akan menjadi korban. Kalau boleh ia ingin bertemu Anyelir dulu agar bisa bicara dari hati ke hati. Sayangnya, bahkan di mana keberadaan wanita itu, ia tidak tahu. “Jika Tuhan masih memberimu kesempatan, ingat gunakan sebaik-baiknya. Namun, jika semuanya hanya sampai di sini karena manusia hanya punya keinginan dan usaha, kau tetap harus bisa mengambil hikmahnya, Nak. Mungkin ini takdir kalian. Takdirmu. Jangan menyalahkan Tuhan. Apa yang terjadi sudah digariskan. Jika kalian harus bercerai, itu pasti takdir karena kau sudah berusaha memperbaiki semuanya. Yakin akan ada pelangi setelah hujan, Nak. Jika Tuhan memberi ujian ini, pasti disertai jalan keluar dan hikmah di baliknya.”Aldo hanya diam meresapi setiap kalimat sang ibu. Sungguh, ia tidak sanggup jika harus berpisah dengan Anyelir. Namun, jika wanita itu tetap memaksa, ia bisa

  • IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS   JIKA DAPAT AKU MEMILIH

    523“Anye, kamu di mana?” Aldo duduk lesu di lobi hotel. Kepalanya menunduk dalam. Tangannya meremas rambut dengan kuat. Berkali-kali mengembus napas kasar. Beban di dadanya terasa ingin meledak. Setelah menunggu berminggu-minggu dengan setumpuk rindu dan penyesalan, kini hanya mendapati Anyelir yang sudah tidak berada di tempat.Aldo menyandar lemah seraya merogoh ponsel dalam saku. Mencoba keberuntungan. Menghubungi lagi Anyelir. Namun hingga berkali-kali dilakukannya, tetap hanya dijawab operator.Pemuda itu memejam sebelum bangkit dan berjalan keluar. Para pengawal berwajah datar sigap mengiringi.“Putari kota ini, Pak. Siapa tahu aku melihat keberadaan istriku,” titahnya kepada sopir setelah duduk di dalam mobil. Sang sopir hanya mengangguk sebelum menjalankan mobil dengan kecepatan sedang. Mengitari kota Surabaya seperti perintah sang majikan.Hampir seharian Aldo dan rombongan berputar-putar di sana. Semua jalan disusuri bahkan hingga jalan-jalan kecil hanya agar mendapat keber

DMCA.com Protection Status